D4 Teknologi Rekayasa Pembangkit Energi
Permanent URI for this collectionhttps://repository.polibatam.ac.id/handle/PL029/1766
Browse
Item SIMULASI ETAP UNTUK EVALUASI PROTEKSI GANNGUAN TEGANGAN LEBIH OVERVOLTAGE PADA GENERATOR PT ECOGREEN OLEOCHEMICALS BATAM(2022-11-20) MUHAMMAD HAZIQ AZIZ; MUHAMMAD PRIHADI EKO WAHYUDIItem ANALISIS PENETEPAN SETTING OVER CURRENT RELAY PADA MOTOR INDUKSI 3 FASA PENGGERAK CONVEYOR DI SISTEM DISTRIBUSI BATU BARA PT. BINTAN ALUMINA INDONESIA(2022-12-22) Napitupulu, Daniel Saputra; Putra, Irwanto ZarmaPLTU yang berada di PT.BAI merupakan PLTU berbahan bakar utama batu bara, oleh sebab itu batu bara sangat penting dalam berlangsung nya proses PLTU. Pada PLTU PT.BAI terdapat sistem distribusi batu bara, sistem distribusi adalah cara yang ditempuh atau yang digunakan untuk menyalurkan Batu bara dari hanggar (tenpat gudang batu bara) ke boiler, jadi dalam hal ini sistem distribusi batu bara di jalan kan oleh conveyor yang bertugas sebagai transportasi untuk batu bara tersebut. Untuk mencegah terjadi nya gangguan pada motor dipasangkan sistem proteksi pada motor. Gangguan yang ditemukan adalah gangguan arus lebih yang disebabkan oleh gangguan arus hubung singkat dan kelebihan beban maksimum(overload) Pada motor ini telah di pasang sistem proteksi berupa relay arus lebih atau Over Current Relay(OCR). OCR juga harus di setting dan untuk mendapatkan setting yang akurat dilakukanlah perhitungan dan penetapannya agar OCR bisa bekerja dengan baik serta melakukan pemutusan dengan waktu yang seimbang. Metode perhitungan menggunakan rumus arus nominal pada motor dan arus setting pada OCR. Dari hasil perhitungan arus nominal sebesar 155.39A dengan arus setting sebesar 139.53A. Secara ideal motor conveyor harus berada maksimal 80% dari dari arus nominalnya agar bekerja tidak maksimal sehingga tidak menyebabkan overheat dan mudah terbakar. Dari hasil pengukuruan arus nominal yang telah dilakukan di lapangan pada saat beroperasi adalah 122,4A. Hal ini menandakan motor masih dalam kondisi yang ideal karena masih berada dibawah 80% dari 163.2A = 130,56A.5. Dan dari analisis yang telah dilakukan dari setting OCR yang telah ada sebelumnya 120.37A-124.20A dan setting OCR yang telah di hitung menggunakan rumus yang telah ada sebesar 139.53A di temukan perbedaan sebesar 15.33A. Ini menunjukan bahwa setting OCR yang dilakukan oleh PT. BAI tidak efektif dan kurang efesien lagi sehingga harus di perbarui agar sistem proteksi bisa kembali beroperasi dengan efektif dan efesien.Item Analisa Perbandingan Metode Starting Motor Direct On Line dengan Adjustable Frekuensi Motor Induksi(2022-12-22) Agas, Tegar Mahendri; Juwito, Arif Febriansyah; Juwito, Arif FebriansyahPT. Ecogreen Oleochemicals is a company that produces fatty alcohol. Which has many electric motors and uses several propulsion systems. One of them is the motor compressor system. The use of the drive system on the compressor engine uses a Frequency Adjustable drive system. However, due to damage to the Frequency Adjustable drive system, it must use a direct on line drive system. Then there is a problem that causes an overload or overload. In the use of these two propulsion systems one can see the differences that make these two propulsion systems have their respective advantages and disadvantages. And in this final project calculations are carried out for load currents of 177 A, cable selection of KHA 212.4 A, short circuits of 35410.12 A, grounding resistance R<1.68254×10^(3) Ω, voltage drop of V_drop=4.564<51.11° V.Item Pengaruh Downtime Terhadap Kinerja Pembangkit di PLTGU Tanjung Uncang(2023) Octaviana, Lusi; HasniraDalam kehidupan sehari-hari listrik digunakan sebagai sumber energi utama. Hampir semua aspek kehidupan manusia memerlukan energi listrik, di perkantoran, rumah tangga, dan perindustrian. Dalam melaksanakan proses produksi, perusahaan sering mengalami resiko gangguan seperti downtime. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja Equivalent Availability Factor (EAF) dan Equivalent Forced Outage Rate (EFOR) pembangkit di PLTGU Tanjung Uncang. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah studi literature. Dalam metode studi literature peneliti mengumpulkan kajian teoritis, buku-buku penelitian serta jurnal-jurnal yang ada kaitannya dengan permasalahan yang akan dibahas yang digunakan sebagai teori pendukung untuk menyelesaikan penelitian ini. Pada bulan Mei dan Agustus Kinerja EAF PLTGU Tanjung Uncang tahun 2023 mencapai target, target yang diberikan yaitu sebesar 96%. Sedangkan, pada bulan Januari sd Agustus tahun 2023 Kinerja EFOR PLTGU Tanjung Uncang mencapai target, target yang diberikan yaitu sebesar 0,25%. Dari realisasi AEF dan EFOR tersebut faktor yang dapat mempengaruhi nilai dari EAF yaitu Plant Hour, Derating, dan Outage. Sedangkan, faktor yang dapat mempengaruhi nilai dari EFOR yaitu jam operasi (Service Hour), dan jam keluar paksa (Force Outage Hour).Item Analisis Perbandingan Performa Turbin Uap Sebelum dan Sesudah Maintenance Pada PLTU PT. Ecogreen Oleochemicals Batam(2023-12-22) Natalia S, Yuni; YusiranItem Analisis Perubahan Beban Terhadap Efisiensi Generator Avk Type DIG142 PLTMG Maxpower Panaran(Arief Rizki, 2024-04-16) Rizki, Arief; Atabiq, FauzunThe demand for electrical energy sources is increasing, but in propotion to the increasing number of energy sources, therefore efficiency is needed so that the electrical energy produced from a generator can be maximized. One of the electrical energy generators in Batam is the gas engine power plant (PLTMG). Maxpower Panaran. PLTMG Maxpower Panaran has 18 synchronous generator units, Panaran 1 unit with an output power of 25 MW and Panaran 2 unit with an output power of 25 MW. PLTMG Maxpower Panaran uses the LEANOX Control method, where the engine is supplied by a gas mixture with surplus air which then enters the combustion chamber, the result of the combustion process pushing the piston in the engine cylinder. This piston movement produces mechanical energy. The gas engine shaft is coupled to the generator shaft so that the output power from the gas engine is the input power to the generator. To determine the performance of the synchronous generator at PLTMG, it is necessary to know the efficiency of the generator. From the results of the analysis carried out, it was obtained that the efficiency of the synchronous generator based on specification data in unit 7 was 97,93 % and in unit 3 it was 97,66 % and based on log sheet data it was obtained that the average efficiency of the synchronous generator in unit 7 was 90,35 % and unit 3 of 87,43 %Item Studi Kasus Kerusakan Motor Sealing Air Fan 2 di PT Energi Listrik Batam(2024-05-14) Johan, Hanaffy; Atabiq, FauzunMotor sealing air fan berfungsi penting dalam mengarahkan udara panas dari turbin di PT Energi Listrik Batam. Namun, motor ini terdapat masalah yang signifikan. Studi ini menganalisis penyebab kegagalan pada motor sealing air fan 2. Pada tanggal 22 Maret, terdeteksi adanya gangguan berupa bunyi bising yang tinggi. Hasil analisis menunjukkan adanya vibrasi yang sangat tinggi, diindikasikan adanya aus pada bearing motor tersebut, sehingga dilakukan pembongkaran motor listrik. Tujuan pembongkaran adalah untuk mengetahui penyebab kerusakan dan melakukan perbaikan atau penggantian pada motor sealing air fan 2. Pengukuran vibrasi dilakukan menggunakan alat VibXpert II, dan pengukuran tahanan insulasi serta polarity index dilakukan sebelum dan sesudah perbaikan untuk mengecek adanya kotoran atau debu pada belitan motor. Ditemukan bahwa impeller motor mengalami korosi, sehingga dilakukan balancing dengan penambahan beban sebesar 203g di area 74°. Setelah perbaikan, pengukuran menunjukkan penurunan signifikan pada vibrasi dan peningkatan nilai tahanan insulasi serta polarity index. Nilai vibrasi pada Motor outboard horizontal yang sebelumnya 199 mm/s menurun menjadi 66.4 mm/s, dan nilai polarity index meningkat dari 1.04 menjadi 2.59 setelah proses perbaikan, menunjukkan peningkatan performa motor sesuai standar yang ditetapkan.Item Analisis Sistem Proteksi Cooling Water Pump di PLTMG Maxpower Panaran Indonesia(2024-05-15) Priyanti, Umi Riska; Atabiq, FauzunPembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) merupakan sebuah pembangkit listrik yang menggunakan mesin gas sebagai penggerak generatornya. PLTMG Maxpower Panaran menghasilkan daya listrik sebesar 2x25 MW yang didistribusikan melalui jaringan distribusi 20 KV Batam dan 150 KV Batam-Bintan dengan mode operasi adalah Island Mode. PLTMG Maxpower Panaran merupakan pembangkit listrik dengan 18 mesin gas. Terdapat 1 mesin dengan 20 silinder dan 1 generator di setiap engine nya. Pembangkit ini menggunakan bahan bakar Compressed Natural Gas (CNG) dengan mode operasi co-generation plant. Penelitian ini lakukan untuk studi kasus berfokus pada sistem proteksi cooling water motor pump untuk mengevaluasi kinerja proteksi pada motor pump agar cooling system di Maxpower Panaran dapat bekerja secara optimal. Proteksi utama Pembangkit ini salah satunya adalah fuse dan Thermal Overload Relay Relay (TOR). Penelitian dilakukan pada bulan Desember setelah terjadi short circuit pada fuse motor pump jacket water. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan perhitungan dan analisis berdasarkan standarisasi sistem proteksi motor induksi. Penelitian dilakukan dengan berdasarkan perhitungan, rating TOR berada di rating 28,5A dengan rating TOR yang terpasang berada di rating 34 A, dari hasil analisa yang dilakukan rating TOR tersebut sudah berada diatas ambang batas nilai yang seharusnya. Berdasarkan standarisasi NEMA didapatkan rating fuse hasil perhitungan berada di rating 57A dengan rating fuse yang terpasang berada di range 25A – 35A. Oleh karena itu, dibutuhkan fuse dengan rating 50A untuk menjaga keandalan mesin agar tidak terjadi trip atau fuse terbakar kembali.Item Analisis Kualitas Air Clarifier Pada Proses Water Treatment Plant PT Bintan Alumina Indonesia(2024-06-12) Anjelina; Putra, Irwanto ZarmaAir baku menjadi kursial dalam proses PLTU, perubahan fisik air dapat terjadi akibat konsentrasi padatan terlarut, mokroba, dan zat-zat lainnya. Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh kualitas air clarifier pada water treatmant plant di PT Bintan Alumina Indonesia, yang bertujuan memastikan bahwa air baku yang digunakan dalam Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) memenuhi standar kualitas yang dibutuhkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum proses clarifier, nilai rata-rata konduktifitas air sebesar 25,11 μS/cm, dengan rata-rata pH 6,9. Setelah proses klarifikasi, konduktivitas mengalami peningkatan sebesar 21,22%, pH naik 1,5%, dan kekeruhan mengalami penurunan sebesar 0,53%. Kadar natrium klorida (NaCl) dalam air keluar clarifier berkisar antara 0,01 mg/L hingga 0,3 mg/L setelah penambahan dosis koagulan, dan nilai 0,3 mg/L masih sesuai dengan standar perusahaan. Dengan batas maksimum kadar NaCl pada air clarifier sesuai standar perusahaan sebesar <0,5 mg/L. Meskipun hasil menunjukkan bahwa air setelah proses clarifier masih memenuhi standar kualitas yang ditetapkan, tetapi perlu tetap memperhatikan kadar zat kimia pada air clarifier agar tidak melebihi batas standar yang telah ditetapkan. Dengan demikian, pemantauan terus-menerus terhadap kualitas air clarifier penting untuk menjaga kinerja dan efisiensi PLTU serta memastikan keberlanjutan pasokan energi listrik.Item Analisa Pengujian Kabel NYA dan NYM Menggunakan Pengujian Hi-Pot di PT. Global Rising Technologies Perkasa(2024-07-10) Nicoles; Juwito, ArifFokus penelitian ini adalah menganalisis uji tegangan tembus tahanan isolasi kabel NYA dan NYM. Nilai tegangan tertinggi yang dapat ditahan oleh isolasi kabel hingga tegangan tembus adalah parameter uji. PT. Global Rising Technologies Perkasa menggunakan alat uji Hi-Pot tegangan tinggi dengan kapasitas tegangan maksimum untuk melakukan penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan batas maksimum kemampuan sampel kabel untuk menahan tegangan. Penelitian juga akan menyelidiki dampak yang dimiliki sampel kabel terhadap resistansi isolasi dan arus bocor ketika kabel terkena tegangan yang lebih tinggi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tegangan injeksi kabel tegangan rendah terkait dengan arus bocor yang lebih besar dan resistansi isolasi yang lebih rendah.Item Analisis Pengaturan Frekuensi Variable Speed Drive Terhadap Kinerja Motor Induksi 3 Fasa di PT Bintan Alumina Indonesia(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-17) Nuryanti, Anastasya; Juwito, ArifMotor pompa merupakan salah satu bentuk implementasi motor induksi yang sering dijumpai di industri. Pada pengoperasiannya, dibutuhkan kecepatan yang dapat berubah sesuai kebutuhan. Untuk mengubah kecepatan pada motor induksi dapat dilakukan dengan menyuplai motor menggunakan inverter Variable Speed Drive (VSD). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak penggunaan Variable Speed Drive terhadap kinerja motor induksi tiga fasa. Pengujian dilakukan pada frekuensi 15, 20, 25, 30, 35 Hz (frekuensi inverter) dengan motor yang diberi beban. Dari penelitian yang dilakukan pada tanggal 2 Oktober 2023 – 15 Oktober 2023 diperoleh kesimpulan yakni peningkatan frekuensi secara linear meningkatkan kecepatan putaran motor sebesar rata-rata 19,8 rpm per kenaikan frekuensi. Namun, peningkatan frekuensi juga menyebabkan penurunan torsi motor, dengan rata-rata torsi sebesar 929 Nm. Selain itu, perubahan frekuensi memengaruhi tegangan, arus, dan daya, menghasilkan peningkatan nilai daya input dan output, dengan rata- rata daya input sekitar 62,79 kW dan daya output sekitar 46,29 kW. Meskipun terjadi peningkatan daya, efisiensi motor tetap stabil pada sekitar 73,72%. Kata kunci: Motor Induksi 3 Fasa, Variable Speed Drive, Kinerja MotorItem Analisa Pengujian Kabel NYA dan NYM Menggunakan Pengujian Hi-Pot di PT. Global Rising Technologies Perkasa(2024-07-19) Nicoles; Juwito, ArifFokus penelitian ini adalah menganalisis uji tegangan tembus tahanan isolasi kabel NYA dan NYM. Nilai tegangan tertinggi yang dapat ditahan oleh isolasi kabel hingga tegangan tembus adalah parameter uji. PT. Global Rising Technologies Perkasa menggunakan alat uji Hi-Pot tegangan tinggi dengan kapasitas tegangan maksimum untuk melakukan penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan batas maksimum kemampuan sampel kabel untuk menahan tegangan. Penelitian juga akan menyelidiki dampak yang dimiliki sampel kabel terhadap resistansi isolasi dan arus bocor ketika kabel terkena tegangan yang lebih tinggi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tegangan injeksi kabel tegangan rendah terkait dengan arus bocor yang lebih besar dan resistansi isolasi yang lebih rendah.Item Analisa Beban untuk Menentukan Daya Generator pada Kapal Cement Barge di PT. Marine CadCam Indonesia(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-29) Subhika, Mandha; Putra, Irwanto ZarmaKapal Cement Barge merupakan jenis kapal yang digunakan untuk mengangkut dan membongkar muatan semen. Maka diperlukan suatu analisa terhadap kebutuhan daya listrik pada kapal dalam pemilihan generator sebagai sumber pembangkit listrik kapal. Generator merupakan sumber pembangkit listrik kapal berfungsi untuk menyuplai kebutuhan listrik yang ada di atas kapal. Kapasitas generator harus mampu memenuhi kebutuhan listrik kapal dalam operasionalnya dan harus memperhatikan keefektifan daya generator yang dipilih karena berhubungan dengan masalah investasi. Pemilihan kapasitas generator yang sesuai dengan kebutuhan sudah ditetapkan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Vol. IV Tahun 2004 Electrical Balance BKI adalah perhitungan untuk menentukan kebutuhan daya listrik kapal dari generator yang akan dioperasikan pada kapal dengan menghitung nilai Load Factor peralatan, mencari beban listrik dalam setiap operasional kapal pada saat Loading & Unloading, Sailing, dan Harbour. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa perbandingan Power consumtion peralatan 80% dan 90% dengan nilai Diversity Factor yang diatas 0,70 dan Load Factor Generator dalam operasional kapal masih layak dan sesuai standart yang ditetapkan oleh BKI yang tidak boleh lebih dari 80% Kata kunci: Load Factor , Diversity Factor, Beban ListrikItem Analisis Nilai Tahanan Isolasi dan Tegangan Tembus Transformator 150 kV Sebelum dan Sesudah Purifikasi di PT Energi Listrik Batam(2024-08-08) Muhammad Suharian Safriandi; Ir. John Hericson Purba S.Pd., M.Pd.Item Analisis Perhitungan Kinerja Genset Industri di Galangan PT. Marindo Jaya Samudera(Politeknik Negeri Batam, 2024-08-12) Hanif, Reyga; Kaisar, laluPT Marindo Jaya Samudera, sebuah perusahaan yang beroperasi dalam industri kelautan, sangat bergantung pada genset untuk mendukung kegiatan operasionalnya. Dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat dan tantangan-tantangan dalam memenuhi standar kualitas dan keandalan, PT. Marindo Jaya Samudera juga dihadapkan pada berbagai permasalahan yang perlu diatasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan menganalisis kapasitas daya, efisiensi, serta kinerja genset yang dioperasikan oleh perusahaan tersebut. Genset digunakan selama 8 jam per hari dengan total penggunaan sebesar 522,6 A, menghasilkan daya sebesar 275,2 kW. Kapasitas daya maksimum yang dapat ditanggung oleh genset adalah 304 kW. Efisiensi genset dihitung berdasarkan penggunaan bahan bakar, dengan hasil efisiensi sebesar 47,62%. Hal ini menunjukkan bahwa hanya 47,62% dari total daya genset yang dapat digunakan sebagai daya listrik aktif, sehingga masih terdapat ruang untuk peningkatan efisiensi energi. Kinerja genset diukur menggunakan parameter Specified Operating Time (SOT), Actual Operating Time (AOT), Mean Time Between Failure (MTBF), reliability, dan availability. Hasilnya menunjukkan bahwa genset memiliki SOT sebesar 2.920 jam/tahun, AOT sebesar 2.868 jam/tahun, MTBF sebesar 717 jam, reliability sebesar 97,9%, dan availability sebesar 98,2%. Penentuan rating kinerja genset menunjukkan nilai rating sebesar 176 kVA/220,16 kW untuk kondisi stand by dan 195 kVA/220 kW untuk kondisi primer. Meskipun genset beroperasi dalam keadaan baik, efisiensi energinya belum optimal. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan pemeliharaan untuk memastikan genset tetap terawat dengan baik dan menghasilkan daya listrik yang optimal. Penelitian ini memberikan wawasan penting bagi PT Marindo Jaya Samudera dalam upaya meningkatkan efisiensi dan kinerja operasional genset yang krusial untuk kelangsungan kegiatan perusahaan. Implementasi strategi pemeliharaan yang lebih baik diharapkan dapat mengurangi biaya operasional dan memperpanjang umur genset, serta mendukung keberlanjutan operasional perusahaan dalam jangka panjang dan berkelanjutan.Item Analisis Overheat Pada Genset Diesel 800 kVA di PT.Inti Cakrawala Citra Indogrosir Batam(2024-10-02) manurung irfando tulus; Atabiq, FauzunOverheat adalah suatu kondisi dimana suhu mesin mengalami peningkatan diatas suhu kerjanya. Tugas akhir ini bertujuan untuk melakukan analisis pada Genset Diesel 800 kVA di PT. Inti Cakrawala Citra Indogrosir Batam yang mengalami overheating. Mesin genset 800 kVA yang beroperasi selama kurang lebih satu jam mengalami overheating yang mengakibatkan mesin mati secara tiba-tiba. Metode yang digunakan pada tugas akhir ini adalah dengan cara melakukan pemeriksaan pada komponen cooling system dan parameter elektrikal secara visual serta pengujian menggunakan alat ukur. Kemudian Komponen yang terdeteksi mengalami kerusakan dilakukan penggantian dengan komponen yang baru. Hasil Analisis menunjukkan bahwa penyebab utama mesin genset mengalami overheating disebabkan karena thermostat yang mengalami kerusakan. Valve thermostat yang tidak dapat membuka pada saat suhu sudah melewati batas suhu normal (92,1°C), dan juga level oli pelumas mesin genset yang berada di bawah level standar. Setelah dilakukan penambahan oli dan penggantian dengan thermostat yang baru genset dapat beroperasi normal dengan suhu terjaga pada temperature 80°CItem Analisis Air Umpan pada Steam Drum Dalam Kondisi Masuk dan Keluar di Boiler Unit 2 PT Bintan Alumina Indonesia(2024-10-22) Ikhsan, Muhammad; Wahyudi, Muhammad Prihadi Eko; Wahyudi, Muhammad Prihadi EkoPembangkit listrik tenaga uap (PLTU) PT Binta Alumina Indonesia adalah pembangkit listrik yang dibangun untuk mendukung operasional pabrik pemurnian (Smelter) alumina milik PT BAI di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Air umpan atau feed water adalah bagian paling penting dalam pengoperasian unit boiler. Pada dasarnya air umpan harus diolah terlebih dahulu, mulai dari dalam wtp atau (Water Treatment Plant) agar mencapai air yang ditentukan berdasarkan SOP (Standard Operating Procedure) operasional unit boiler yang yang ditempatkan hingga menjadi Air Denimineral yang terbebas dari mineral-mineral yang terlarut dalam air. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui air umpan pada steam drum dalam kondisi masuk dan keluar. Dari hasil analisis pada data – data yang telah didapat hasil DCS di tanggal 1 januari sampai dengan 30 januari 2024 di PT. Bintan Alumina Indonesia menemukan bahwa tekanan air umpan pada boiler unit 2 pada air umpan mengalami penurunan atau kenaikan yang signifikan sehingga membuat kondisi tekanan air umpan tidak normal sebesar 8.38 mpa. Sedangkan tekanan air umpan yang normalnya yaitu berkisaran 9.96 mpa. Tekanan air umpan pada boiler di PLTU PT. Bintan Alumina merupakan parameter penting yang memengaruhi kinerja dan efisiensi boiler. Sedangkan suhu air umpan dan jumlah air umpan mengalami kenaikan sebesar 541°C hingga 542°C sedangkan suhu yang mengalami penurunan berkisaran 533°C sedang jumlah air umpan yang ada di pltu PT Bintan Alumina Indonesia turun berkisaran 120 t/h dan mengalami kenaikan 160 t/h. Dapat di simpulkan Kualitas air umpan sangat penting untuk menjaga efisiensi pada boiler. Air umpan yang diolah dengan baik membantu untuk mencegah pembentukan kerak, korosi, dan kontaminasi uap.Item Pengaruh penggunaan Sprinkle terhadap perubahan suhu dan Efisiensi Cooling System pada Charge Temperature P2 Unit 5 PLTMG(2024-12-22) Pratama, Putra; Purba, Jhon HericsonCuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini dapat berpengaruh pada banyak hal, salah satunya terhadap PLTMG Maxpower Panaran. Efisiensi cooling system di PLTMG Maxpower Panaran yang sangat dipengaruhi oleh cuaca dapat menyebabkan pengaruh pada alat-alat yang digunakan dan daya yang dihasilkan. Suhu ambien atau yang biasa dikenal sebagai suhu lingkungan sangat mempengaruhi efisiensi cooling system. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sprinkle terhadap cooling system pada Charge Temperture P2 Unit 5 PLTMG Maxpower Panaran. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode kuantitatif dengan melakukan observasi langsung ke lapangan terhadap data yang ditemukan dengan mendapatkan hasil bahwa suhu ambien pada siang dan malam hari sangat berbeda sehingga menghasilkan efisiensi yang berbeda juga terhadap cooling system. Apabila suhu ambiennya turun, suhu cooling system akan menyeseuaikan agar menjaga kestabilitasannya. Pengaruh suhu ambien sangat berpengaruh terhadap Charge Temperature, jika pada saat siang hari suhu ambiennya tinggi dan itu berpengaruh pada Charge Temperature dan begitu juga pada saat malam hari suhu dari ambien nya rendah juga akan berdampak. Data yang didapatkan jika tidak menggunakan sprinkle rata-rata suhu ambien yang didapat sebesar 32,75 °C, suhu return air sebesar 65,6 °C, charge temperature sebesar 60,3 °C, dan beban mesin sebesar 2447 KW. Jika menggunakan sprinkle rata-rata suhu ambien yang didapat sebesar 32,6 °C, suhu return air sebesar 65,7 °C, charge temperature sebesar 60,2 °C, dan beban mesin sebesar 2919 KW.Item Modifikasi dan perawatan dengan pengujian non return prechamber valve guna mengurangi force outage di PLTMG Panaran Batam(andrean wijaya, 2024-12-27) wijaya, andrean; Hasnira, HasniraPLTMG Panaran Batam merupakan pembangkit listrik tenaga mesin gas yang mengoperasikan 3 unit mesin gas menghasilkan daya listrik sebesar 3 x 7,5 MW. Pengoperasian dalam waktu lama dapat menurunkan performa mesin gas dan menyebabkan force outage yang salah satunya disebabkan oleh kegagalan prechmaber valve hal ini diakibatkan pembebanan pada mesin, mesin trip atau gangguan sistem jaringan, serta pengoperasian diluar batas optimal. Tujuan penelitian ini adalah mencari penyelesain masalah sebab dari prechamber valve dan dapat meminimalisir terjadinya force outage yang disebabkan oleh kegagalan prechamber valve. kemudian di evaluasi dan tindak lanjut maintenance, guna untuk mencegah dan menjaga keandalan mesin lebih optimal dalam beroperasi. Dengan melakukan modifikasi perawatan serta pengujian yang dilakukan menggunakan tools Non-return prechamber valve test dengan mensimulasikan gas menjadi udara bertekanan 6 bar untuk mengetahui non return prechamber valve layak atau tidaknya untuk di assembly di mesin PLTMG Panaran. Dari hasil riset dengan menguji 2 prechamber yang bermasalah di silinder 2A & 7A menunjukan pressure yang normal setelah dilakukan pengujian dan hasil riset tersebut diuji coba assembly di mesin PLTMG Panaran yang menunjukan hasil yang normal juga untuk exhaust temperature ditanggal 10 januari 2024. Untuk itu penulis menyarakan metode pengujian ini yang sudah terbukti guna membantu karyawan di PLTMG Panaran dan selanjutnya penulis juga menyarankan untuk penelitian selanjutnya agar dapat memerhatikan permasalahan lain yang mungkin disebabkan oleh Coil,Busi, dan HT(high tension).