Muhammad Irsyad HalimRENDY YULISTIAN RAMADHAN RENDY YULISTIAN RAMADHAN2025-10-092025-08-29APAhttps://repository.polibatam.ac.id/handle/PL029/4458QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) merupakan inovasi pembayaran digital yang terus berkembang di Indonesia. Generasi Z, sebagai pengguna aktif teknologi dan digital native, dipandang sebagai kelompok potensial utama dalam adopsi QRIS. Namun, persepsi mereka terhadap teknologi ini masih bervariasi, khususnya di Kota Batam. Penelitian ini bertujuan untuk memahami persepsi Generasi Z terhadap penggunaan QRIS dan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi penerimaannya. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif tematik dengan metode wawancara mendalam terhadap sepuluh informan dari berbagai latar belakang. Analisis dilakukan menggunakan kerangka gabungan dari Technology Acceptance Model (TAM) dan elemen-elemen dari Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat aspek utama yang memengaruhi persepsi dan penerimaan QRIS oleh Generasi Z, yaitu perceived usefulness, perceived ease of use, social influence, dan facilitating conditions. QRIS dipersepsikan sebagai alat pembayaran yang praktis, cepat, dan mendukung gaya hidup multitasking. Kemudahan penggunaan serta dukungan lingkungan sosial dan infrastruktur teknis turut memperkuat penerimaannya. Penelitian ini juga menyoroti perlunya perhatian terhadap potensi dampak negatif seperti konsumtif digital dan risiko keamanan data. Temuan ini memberikan rekomendasi strategis bagi pengembang aplikasi, pelaku usaha, dan lembaga pendidikan dalam mendorong adopsi QRIS yang lebih inklusif dan bertanggung jawab di kalangan generasi muda.otherHUMANITIES and RELIGION::History and philosophy subjects::History subjects::Technology and culturePERSEPSI PENGGUNAAN QUICK RESPONSE CODE INDONESIAN STANDARD (QRIS) PADA GENERASI Z DI KOTA BATAMArticleNIM4112011016KODEPRODI62301#Akuntansi Manajerial