KamarudinSidabutar, Samuel Kornelius2025-01-032024-08-08IEEEhttp://103.209.1.147:4000/handle/PL029/3102Kendala dalam penggunaan kelong sebagai alat tangkap ikan tradisional masih cukup besar. Kelong tancap, salah satu jenis kelong, masih kurang efektif karena nelayan diharuskan menyelam untuk mengetahui kondisi ikan di dalam kelong. Oleh karena itu, penulis mengusulkan inovasi berupa "Smart Kelong" yang dilengkapi dengan sistem monitoring dan pemanggil ikan berbasis Internet of Things (IoT). Smart Kelong dapat diakses melalui aplikasi pada smartphone yang memungkinkan nelayan untuk memonitor keberadaan ikan tanpa harus mendatangi kelong. Selain itu, terdapat sistem pemanggil ikan menggunakan gelombang suara untuk meningkatkan hasil tangkapan nelayan. Hasil fabrikasi housing underwater telah berhasil diuji hingga kedalaman 500 cm tanpa mengalami kebocoran. Hasil pengujian dari sistem monitoring kelong belum dapat dikatakan berhasil karena kualitas video yang didapatkan tidak cukup baik ketika perangkat diletakkan pada kedalaman diatas 200 cm dari permukaan air laut. Dalam pengujian sistem pemanggil ikan pada Smart Kelong dilakukan percobaan 3 pancaran frekuensi yaitu, 500 Hz, 750 Hz, dan 1000 Hz. Diantara ketiganya, 1000 Hz merupakan pancaran frekuensi yang paling efektif untuk sistem pemanggil ikan Smart Kelong. Oleh karena itu, Smart Kelong dapat menjadi solusi inovatif untuk meningkatkan efisiensi tangkapan ikan, mengurangi risiko bagi nelayan, dan mendukung pelestarian sumber daya laut.otherIntegrasi Blynk.IoT untuk Kontrol Kamera Pemantau dan Frekuensi Suara pada Rancang Bangun Smart KelongBookNIDN1008128001KODEPRODI30402#TEKNIK INSTRUMENTASI