Pengaruh Fraud Triangle Terhadap Kecurangan Laporan Keuangan

dc.contributor.advisorAirianto, Danar
dc.contributor.authorFatimah, Raja Siti
dc.date.accessioned2023-01-09T03:16:54Z
dc.date.available2023-01-09T03:16:54Z
dc.date.issued2017-07-21
dc.description.abstractFraud can be defined as an act characterized by money, assets, services, or removal of payments or losses to guarantee personal or business benefits or benefits. The theory of cheating (fraud theory) was first by Donald Cressey (1950) who put forward. This research is conducted on financial condition, industrial condition and rationalization as predictors of fraud by using data of BEI issuer (effect applicable) by Financial Services Authority and indicated to fraudulent financial report in 2013-1015. The dependent variable of this research is fraudulent financial statements calculated using beneish m-score model. Independent variables such as financial stability are proxied with asset growth rates, industrial conditions projected with the growth rate of receivables and rationalization pro- duced with AUDREPORT. This study was analyzed using logistic regression with the help of SPSS 17.0 application. The result of the research stated that the variable of financial stability influenced the fraud of financial report. While the variable of industrial condition and rationalization (proxy of AUDREPORT) have no effect to fraudulent financial report. The results of this study conclude that if the variable financial stability increases, then indications of fraudulent financial statements will also increase. The limitations of this study are the limited number of samples and the difficult fraud data obtained. Further research is expected to find ways to set more objective fraud status, increase the number of samples and add variations of independent variables.en_US
dc.description.abstrakKecurangan dapat diartikan sebagai perbuatan yang dicirikan dengan pelanggaran kepercayaan untuk mendapatkan uang, aset, jasa, atau mencegah pembayaran atau kerugian untuk menjamin keuntungan atau manfaat pribadi dan bisnis. Teori kecurangan (fraud theory) pertama kali ditemukan oleh Donald Cressey (1950) yang mengemukakan bahwa fraud triangle terdiri dari tiga komponen, yaitu rasionalisasi, tekanan dan kesempatan. Penelitian ini meneliti mengenai stabilitas keuangan, kondisi industri dan rasionalisasi sebagai prediktor fraud dengan menggunakan data emiten BEI (Bursa Efek Indonesia) yang dikenakan sanksi oleh Otoritas Jasa Keuangan dan terindikasi melakukan kecurangan laporan keuangan pada tahun 2013-1015. Variabel dependen penelitian ini adalah kecurangan laporan keuangan yang dihitung menggunakan model beneish m-score. Variabel independen berupa stabilitas keuangan yang diproksikan dengan tingkat pertumbuhan aset, kondisi industri yang diproksikan dengan tingkat pertumbuhan piutang dan rasionalisasi yang diproksikan dengan AUDREPORT. Penelitian ini dianalisis menggunakan regresi logistik dengan bantuan aplikasi SPSS 17.0. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel stabilitas keuangan berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan, sedangkan variabel kondisi industri dan rasionalisasi (proksi AUDREPORT) tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa jika variabel stabilitas keuangan meningkat, maka indikasi melakukan kecurangan laporan keuangan juga akan meningkat. Keterbatasan penelitian ini adalah jumlah sampel yang terbatas dan data fraud yang sulit diperoleh. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menemukan cara lain menetapkan status fraud selain menggunakan beneish m-score, menambah jumlah sampel dan menambah variasi variabel independen.en_US
dc.identifier.urihttps://repository.polibatam.ac.id/xmlui/handle/123456789/658
dc.language.isoiden_US
dc.publisherPoliteknik Negeri Batamen_US
dc.subjectManajemen Bisnisen_US
dc.subjectAkuntansi Manajerialen_US
dc.subjectFrauden_US
dc.subjectFinanceen_US
dc.titlePengaruh Fraud Triangle Terhadap Kecurangan Laporan Keuanganen_US
dc.typeThesisen_US
Files