Lampu Pijar Sebagai Ballast Pada Lampu Tl 10 Watt

dc.contributor.advisorIstardi, Didi
dc.contributor.authorManurung, Lovenri Soaduon
dc.date.accessioned2023-02-15T02:58:02Z
dc.date.available2023-02-15T02:58:02Z
dc.date.issued2013-06-20
dc.description.abstractThe growing need for fossil fuels for electrification caused greenhouse gas production (TL) increases. It is to be anticipated with the use of energy saving one done on the load side. Replacement of conventional ballasts with electronic ballasts in fluorescent lamps is one such effort. From laboratory observations, the replacement produce higher power factor and power losses are lower so as to provide potential energy savings reach 65-75% of conventional ballasts. Constraint that arises is that the findings suggest that most of the test sample produces a lower light intensity when compared with fluorescent lamps with conventional ballast. In addition, it was found that the resulting flow is very high electronic ballast. In order aspects of energy savings can be achieved with good, ballast products are sold in Indonesia need to standardize. At the researches task this final for energy savings and material on the lamps TL and Trafo (Ballast) which used on generally which will use the Lamps Pijar as Ballast Lights TL which its usefulness can be illuminate two the room at once with using the power on the lights TL such the circuit for turn on lights TL who generally turned on the AC mains voltage. 1 piece as the incandescent lamp ballast fluorescent lamp with optimal light level is by using incandescent ballast that has a minimum output power of 4-6 times greater than the fluorescent lamp to be lit, where incandescent bulbs will be linked in parallel with the starter to light, heat and turn on electrode the lights TL which will get a voltage who high enough (less more 400 Watt) which reduces the blurbs on the electrode dwi metal and starter give heating time initial is right for the Ignition the lights TL at its optimum.en_US
dc.description.abstrakMeningkatnya kebutuhan bahan bakar fosil untuk elektrifikasi menyebabkan produksi gas rumah kaca (lampu TL) meningkat. Hal tersebut harus diantisipasi dengan penghematan penggunaan energi yang salah satunya dilakukan di sisi beban. Penggantian ballast konvensional dengan ballast lampu pijar pada lampu fluorescent (TL) adalah salah satu usaha tersebut. Dari pengamatan penelitihan, penggantian tersebut menghasilkan faktor daya yang lebih rendah dan rugi-rugi daya yang lebih rendah sehingga memberikan potensi penghematan penggunaan energi (daya) dan biaya dari ballast konvensional. Pada penelitihan tugas akhir ini untuk penghematan energi dan material pada lampu TL dan trafo (ballast) yang digunakan pada umumnya yang akan menggunakan lampu pijar sebagai ballast lampu TL yang kegunaannya dapat menerangi dua ruangan sekaligus dengan menggunakan daya lampu TL tersebut rangkaian untuk menghidupkan lampu TL yang pada umumnya dihidupkan dengan tegangan listrik AC. Satu buah lampu pijar sebagai ballast lampu TL dengan tingkat cahaya optimal adalah dengan menggunakan lampu pijar ballast yang memiliki daya Output minimal 4-6 kali lebih besar dari daya lampu TL yang akan dinyalakan, dimana lampu pijar dan kapasitor akan dihubung paralel dengan starter untuk menyulut, memanaskan dan menghidupkan elektroda lampu TL yang akan mendapatkan tegangan yang cukup tinggi (kurang lebih 400 Watt) yang mengurangi cetusan-cetusan pada elektroda dwi logam dan starter memberikan waktu pemanasan awal yang tepat untuk penyalaan lampu TL secara optimum.en_US
dc.identifier.urihttps://repository.polibatam.ac.id/xmlui/handle/123456789/1637
dc.language.isoiden_US
dc.publisherPoliteknik Negeri Batamen_US
dc.subjectTeknik Elektroen_US
dc.subjectElektronikaen_US
dc.subjectElectronicen_US
dc.subjectCapacitoren_US
dc.titleLampu Pijar Sebagai Ballast Pada Lampu Tl 10 Watten_US
dc.typeThesisen_US
Files