Analisis Kualitas Udara dengan Sensor MQ-138 Berkemampuan GPS dan Teknologi Pemetaan dengan Metode SIG (Sistem Informasi Geografis) di Kota Batam

Abstract

Kualitas udara merupakan faktor penting yang mempengaruhi kesehatan manusia dan lingkungan, khususnya di Kota Batam yang menghadapi isu pencemaran udara. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan sistem pemantauan kualitas udara yang efektif, efisien dan mampu memberikan informasi real-time. Penelitian ini menggunakan sensor MQ-138 yang dilengkapi dengan kemampuan GPS dan teknologi pemetaan melalui metode SIG (Sistem Informasi Geografis). Sensor ini merupakan jenis sensor gas semikonduktor yang dirancang khusus untuk mendeteksi senyawa Karbon Monoksida (CO) dan Metana (CH4) di empat titik Kota Batam, yaitu Sekupang, Batu Aji, Nongsa dan Punggur. Data dikumpulkan dan divisualisasikan menggunakan Software QGIS untuk menghasilkan peta spasial kualitas udara, kemudian analisis dilakukan menggunakan metode Fuzzy Sugeno untuk klasifikasi kualitas udara yang dapat menghasilkan output tidak jauh berbeda dibandingkan dengan pengujian alat. Hasil pengujian menunjukkan variasi yang signifikan dalam kualitas udara di setiap lokasi. Di lokasi Nongsa, kadar CO berkisar antara 49 sampai 58 ppm, yang menunjukkan kualitas udara “baik”, sementara kadar CH4 berada di antara 356 sampai 580 ppm, yang tergolong kategori “sedang”. Di mana pada titik ini termasuk ke kategori kualitas udara paling baik di antara ketiga titik lainnya. Sebaliknya, di Punggur, kadar CO berkisar antara 167 sampai 242 ppm dan CH4 berkisar antara 839 sampai 1209 ppm, yang juga menunjukkan kualitas udara “buruk”, secara keseluruhan Punggur memiliki tingkat pencemaran yang tinggi. Hasil penelitian ini memberikan informasi berupa peta dari visualisasi data yang dikumpulkan dan divisualisasikan dari sistem Fuzzy Sugeno yang menampilkan data berupa grafik. Keseluruhan sistem ini berhasil memberikan informasi berupa peta.