Jurusan Teknik Elektro
Permanent URI for this communityhttps://repository.polibatam.ac.id/handle/PL029/1752
Browse
Item Sistem Aplikasi Hidroponik berbasis Panel Surya(Politeknik Negeri Batam, 2024-01-10) Apriliyanto; Futra, Deri, AsrizalThe hydroponic system is a plant cultivation technique without using soil media. Instead, it uses root irrigation, which is like the DFT (Deep Flow Technique) system.The DFT hydroponic system requires the pump to be continuously running, causing a waste of electrical energy and also costs. In addition, controlling the growth of hydroponic plants is also still done manually, which requires a lot of time and effort.The purpose of making this project is the use of a hydroponic system in this way can save energy and also the costs incurred in the hydroponic system by using solar panels. In addition, the use of sensors as devices that help control plant growth also saves time and effort.The method used in this hydroponic system project using solar power uses the DFT (Deep Flow Technique) method. This system is a mode of stagnant water in PVC pipes or gullies, water is still flowing through nutrient reservoirs through water pumps that are flowed in each gully, the water flowing through each gully. the flow does not flow directly, but is flooded first, then it will flow when the maximum limit has been exceeded, it will return to the reservoir. This DFT system also has advantages in the use of electricity.Based on the results of the analysis and conclusions in this project, planting a hydroponic system using solar power can reduce costs and does not require a lot of time. and based on the work carried out on the application of the DFT method, the test results and tool performance are in accordance with the plan, namely the efficiency of using solar panels.Item Sistem Data Logging Multimeter Pengukur Kondisi Tanah Berbasis Internet of Things(2024-01-10) Sadam, Muhammad; KamarudinDalam Penelitian, ini dinas pertanian belum memiliki sistem alat ukur tingkat kelembaban tanah berbasis IoT. Sehingga staf dinas pertanian mengalami kesulitan dalam pengukuran tingkat kelembaban tanah. Hasil dari penelitian Alat ukur kelembaban tanah ini menggunakan sensor lempeng tembaga yang berfungsi sebagai elektroda untuk mengukur resistansi tanah dan diubah menjadi tegangan analog kemudian akan diubah menjadi data digital agar bisa diproses oleh prosessor Arduino Uno. Multimeter ini diciptakan atas penelitian sebelumnya yang kurang relevan terhadap parameter tanah yang hanya mengukur nilai kelembaban pada tanah saja maka dengan ini Multimeter Portabale Pengukur Kondisi Tanah Berbasis IoT diciptakan dengan sensor yang bernama soil multi parameter sensor, sensor ayng dapat membaca 6 parameter pada tanah yaitu suhu tanah, kelembaban tanah, pH tanah, kadar nitrogen, kadar phosphor, dan kadar kalium pada tanah. Untuk perhitungan data pada project ini menggunakan metode statistika. Metode statistika merupakan prosedur atau cara yang digunakan dalam mengolah data yang meliputi pengumpulan data, pengorganisasian data, pemrosesan data, dan penyajian data. Pada akhirnya water pump dan sensor-sensor akan dikontrol dan dimonitor melalui sistem interface yang sudah dirancang dengan tampilan yang didesign dari software Microsoft Visual Studio C#. Standar error pada alat multimeter ini berbeda- beda tergantung dengan sampel tanahnya, pada parameter ph tanah standar error di value 0, pada parameter kelembaban tanah standar error divalue kisaran 0,026, pada parameter suhu tanah standar error divalue 0, pada parameter nitrogen tanah standar error divalue kisaran 0,052, pada parameter phosfor tanah standar error divalue 0,052, pada parameter kalium tanah standar error divalue kisaran 0,052.Item Sistem Data Logging Multimeter Pengukur Kondisi Tanah Berbasis Internet of Things(2024-01-10) Sadam, Muhammad; KamarudinDalam Penelitian, ini dinas pertanian belum memiliki sistem alat ukur tingkat kelembaban tanah berbasis IoT. Sehingga staf dinas pertanian mengalami kesulitan dalam pengukuran tingkat kelembaban tanah. Hasil dari penelitian Alat ukur kelembaban tanah ini menggunakan sensor lempeng tembaga yang berfungsi sebagai elektroda untuk mengukur resistansi tanah dan diubah menjadi tegangan analog kemudian akan diubah menjadi data digital agar bisa diproses oleh prosessor Arduino Uno. Multimeter ini diciptakan atas penelitian sebelumnya yang kurang relevan terhadap parameter tanah yang hanya mengukur nilai kelembaban pada tanah saja maka dengan ini Multimeter Portabale Pengukur Kondisi Tanah Berbasis IoT diciptakan dengan sensor yang bernama soil multi parameter sensor, sensor ayng dapat membaca 6 parameter pada tanah yaitu suhu tanah, kelembaban tanah, pH tanah, kadar nitrogen, kadar phosphor, dan kadar kalium pada tanah. Untuk perhitungan data pada project ini menggunakan metode statistika. Metode statistika merupakan prosedur atau cara yang digunakan dalam mengolah data yang meliputi pengumpulan data, pengorganisasian data, pemrosesan data, dan penyajian data. Pada akhirnya water pump dan sensor-sensor akan dikontrol dan dimonitor melalui sistem interface yang sudah dirancang dengan tampilan yang didesign dari software Microsoft Visual Studio C#. Standar error pada alat multimeter ini berbeda- beda tergantung dengan sampel tanahnya, pada parameter ph tanah standar error di value 0, pada parameter kelembaban tanah standar error divalue kisaran 0,026, pada parameter suhu tanah standar error divalue 0, pada parameter nitrogen tanah standar error divalue kisaran 0,052, pada parameter phosfor tanah standar error divalue 0,052, pada parameter kalium tanah standar error divalue kisaran 0,052.Item Sistem Mekanikal dan Elektrikal Multimeter Portable Pengukur Kondisi Tanah dan Monitoring Angin(Politeknik Negeri Batam, 2024-01-10) D, M Aqshal Kurniawan; KamarudinMultimeter Portable pengukur kondisi tanah adalah alat yang berguna untuk mengukur kondisi dari unsur hara yang ada didalam tanah dan Monitoring Angin adalah alat yang berguna untuk mengukur parameter cuaca. Dengan adanya kedua alat ini, masyarakat yang berprofesi dibidang agriculturing, para petani, serta pemilik perkebunan yang menggunakan tanah sebagai media cocok tanam dan berkebun di tempat yang luas dapat lebih mudah dalam mengukur parameter cuaca, serta dapat mengontrol kondisi tanah berupa: pH, soil moisture, N.P.K dan temperatur dari tanah. Dan cara untuk mengukur ke empat unsur nutrisi tanah tersebut, sensor yang kami gunakan adalah sensor soil, yang menggunakan komunikasi RS485 sebagai protokol komunikasinya, sedangkan untuk mengukur parameter cuaca kami menggunakan sensor windspeed, sensor anemometer, dan sensor DHT11. Pada alat Multimeter menggunakan LCD dengan jenis TFT sebagai media interface, dan untuk berinteraksi dengan user. Multimeter Portable Pengukur Kondisi Tanah juga mempunyai sistem data logger, yaitu sistem yang dapat merekam data hasil pengukuran sensor kedalam media penyimpanan data yaitu SD Card dalam bentuk file .CSV yang dapat dibuka melalui aplikasi Microsoft Excel. Kemudian pada alat Monitoring Angin ini menjadikan website sebagai tempat untuk melihat hasil rekaman datanya secara Real-Time, yang dapat diakses ketika user telah melakukan register/login pada website yang telah dibuat.