Jurusan Teknik Elektro
Permanent URI for this communityhttps://repository.polibatam.ac.id/handle/PL029/1752
Browse
374 results
Search Results
Item Analisis Tegangan Tembus Pada Minyak Isolasi Generator Transformator dan Auxiliary Transformator Unit 1 Sebelum dan Sesudah Purifikasi, Studi Kasus: PLTU Tanjung Balai Karimun(Politeknik Negeri Batam, 2025-01-07) Silaban, Ivan Priadi; Purba, Jhon HericsonOverhaul merupakan kegiatan pemeliharaan terjadwal pada suatu pembangkit listrik yang meliputi pemeriksaan dan perbaikan untuk meningkatkan kinerja unit pembangkit listrik tersebut. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Balai Karimun melakukan kegiatan overhaul unit 1 pada bulan November. Transformator adalah salah satu peralatan penting dalam sistem penyaluran tenaga listrik yang bekerja secara berkelanjutan dalam dua puluh empat jam. Salah satu faktor yang paling mendominasi dalam pemeliharaan transformator adalah pada sistem isolasi minyak. Minyak Transformator harus memiliki kemampuan menahan tegangan tembus dan meredam panas yang ditimbulkan. Semakin kecil tegangan tembus pada minyak Transformator, maka kualitas minyak tersebut semakin buruk yang dapat menyebabkan loncatan api (flash over) antar komponen, naiknya temperatur kerja (over heating) dan turunnya tegangan isolasi. Untuk menjaga kontinuitas Transformator, perlu dilakukannya purifikasi dan pengujian minyak sebelum dan sesudah purifikasi terhadap tegangan tembus melalui alat Breakdown Voltage Test. Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan membandingkan hasil pengujian sampel minyak pada Generator Transformator dan Auxiliary Transformator unit 1 sebelum dan sesudah purifikasi dengan standar tegangan tembus berdasarkan IEC60156. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pada Generator Transformator diperoleh rata-rata tegangan tembus sebelum purifikasi adalah 38,13 kV dan sesudah purifikasi 53,67 kV dengan kekuatan elektrik sebelum purifikasi 15,25 kV/mm dan sesudah purifikasi 21,47 kV/mm. Pada Auxiliary Transformator diperoleh rata-rata tegangan tembus sebelum purifikasi adalah 38,05 kV dan sesudah purifikasi sebesar 79,78 kV dengan kekuatan elektrik sebelum purifikasi 15,22 kV/mm dan sesudah purifikasi 31,91 kV/mm. Hasil kedua transformator tersebut memenuhi standar yang ditetapkan IEC 60156 yaitu >40 kV.Item Aplikasi Mobile Android Sebagai Sistem Pendeteksi Posisi dan Kondisi Pendaki Gunung Berbasis LoRa(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-26) Pinu, Rafly Nosman; Kamarudin, KamarudinPendakian gunung merupakan aktivitas populer, namun banyak pendaki belum memahami aspek keselamatan. Hipotermia menjadi penyebab kematian tertinggi, diikuti kasus tersesat dan jatuh. Penelitian ini bertujuan mengembangkan sistem pendeteksi posisi dan kondisi pendaki berbasis LoRa untuk mengurangi risiko kematian di gunung. Sistem menggunakan sensor DS18B20 dan MAX30102 dengan akurasi di atas 97%, serta modul GPS NEO-6M dengan selisih rata-rata 4,41 m dibanding Google Maps. Komunikasi data dilakukan melalui Heltec LoRa WiFi ESP32 dengan jangkauan 2,1 km. Sistem ditenagai baterai Li-Ion 7,4 V 6.800 mAh yang mampu bertahan hingga 45 jam dengan waktu pengisian 8 jam. Hasil pengujian menunjukkan sistem memiliki fitur lebih lengkap dibanding perangkat sejenis.Item Pengaruh Kinerja Coal Feeder terhadap Efisiensi Boiler Unit 2 di PLTU PT. Bintan Alumina Indonesia (BAI)(Politeknik Negeri Batam, 2025-01-22) Tri Ananta, Tania; Hericson Purba, JhonPT Bintan Alumina Indonesia (BAI) adalah perusahaan yang bergerak di banyak bidang, Salah satunya ialah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). PLTU sendiri merupakan pembangkit yang memanfaatkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Bahan bakar yang digunakan pada PLTU ini adalah batubara. Salah satu Permasalahan yang pernah terjadi di PLTU BAI ialah Penurunan Kinerja pada Coal Feeder. Coal Feeder sendiri berfungsi sebagai mengatur banyak dan sedikitnya batubara yang masuk ke coal mill sesuai dengan kebutuhan bahan bakar yang digunakan pada proses pembakaran di boiler. Coal feeder memiliki peran penting dalam sistem boiler sebagai pengatur dan pengontrol suplai batubara ke ruang bakar (furnace) secara kontinu dan konsisten. Fungsi utama coal feeder adalah memastikan aliran batubara sesuai kebutuhan boiler untuk menjaga kestabilan pembakaran, tekanan steam, dan temperatur kerja boiler. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kinerja coal feeder terhadap efisiensi boiler, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kinerjanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja coal feeder dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, yaitu kualitas batubara, kerusakan mekanis, pengaturan yang tidak optimal, dan kurangnya pemeliharaan. Aliran batubara yang stabil dan sesuai kebutuhan boiler terbukti berkontribusi signifikan terhadap efisiensi boiler. Jika aliran batubara terlalu besar, efisiensi menurun akibat incomplete combustion dan tingginya kehilangan energi melalui gas buang. Setelah dilakukan Penelitian, Batubara memiliki Pengaruh terhadap Steam yang dihasilkan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,01 < 0,05 dan besarnya Pengaruh Batubara terhadap Steam yang dihasilkan yaitu sebesar 78,9%.Item Kontes Robot Sepak Bola Indonesia Humanoid (KRSBI-H)(Politeknik Negeri Batam, 2025-02-01) Leo Chandra Yuliato Leo Chandra Yuliato; Aldi Wahyudi Aldi Wahyudi; Adimas Ariefrahman Adimas Ariefrahman; Rudiawan Jamzuri, EkoBarelang FC merupakan tim yang berkompetisi di RoboCup pada kategori humanoid kid-size dengan tujuan mengembangkan robot bipedal yang mampu beradaptasi dalam pertandingan sepak bola otonom. Meskipun tim telah meraih pencapaian signifikan, berbagai tantangan teknis masih dihadapi, seperti keseimbangan robot, pengolahan citra untuk deteksi bola, dan strategi permainan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan performa robot dengan melakukan pengembangan pada aspek mekanik, sistem kendali, serta algoritma kecerdasan buatan. Metode yang digunakan meliputi perancangan ulang struktur robot untuk meningkatkan stabilitas, optimalisasi kontrol pergerakan menggunakan model dinamis, serta peningkatan sistem pengenalan objek berbasis pembelajaran mesin. Pengujian dilakukan melalui simulasi dan eksperimen langsung di lapangan guna mengevaluasi efektivitas perbaikan yang diterapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa robot mengalami peningkatan dalam keseimbangan saat berjalan, akurasi deteksi bola yang lebih baik, serta respons yang lebih cepat dalam mengambil keputusan selama pertandingan. Dengan perbaikan ini, diharapkan robot dapat bersaing lebih optimal dalam kompetisi mendatang serta menjadi landasan untuk pengembangan lebih lanjut dalam bidang robotika otonom.Item Analisis Vibrasi Motor 3 Fasa pada Filter Feed Pump#B di PLTGU Tanjung Uncang(Politeknik Negri Batam, 2025-01-08) Khairuddin Umar Lubis Khairuddin Umar Lubis; Putra, Irwanto ZarmaPembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) adalah salah satu jenis pembangkit listrik yang menggabungkan turbin gas dan turbin uap untuk meningkatkan efisiensi energi. Motor listrik memainkan peranan penting dalam menggerakkan berbagai peralatan seperti pompa, kipas, dan kompresor. Motor listrik yang ada di PLTGU seringkali mengalami masalah vibrasi atau getaran yang berlebihan, yang dapat memengaruhi keandalan dan umur komponen motor tersebut. Masalah vibrasi tersebut terjadi pada motor filter feed pump B di PLTGU Tanjung Uncang yang dapat diketahui menggunakan dengan metode predictive maintenance yang membutuhkan teknologi dan keahlian orang untuk menggabungkan semua data diagnostic dan performance yang ada, maintenance histories, data oprasi dan desain untuk membuat keputusan kapan harus melakukan tindakan perawatan pada motor/critical equipment. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis vibrasi pada motor listrik tiga fasa yang digunakan pada Filter Feed Pump B di PLTGU Tanjung Uncang. Metode penelitian meliputi pengumpulan data vibrasi sebelum dan sesudah perbaikan menggunakan vibration meter, serta analisis berdasarkan standar ISO 10816-3 dengan menggunakan metode fishbone diagram. Hasil menunjukkan bahwa vibrasi tinggi sebelum perbaikan yaitu nilai axial 5.9 mm/s, radial 15.2 mm/s, dan horizontal 10.9 mm/s dimana kondisi ini sudah melebihi standar vibrasi ISO 10816-3 group 1 rigid disebabkan oleh kerusakan bearing, misalignment, dan looseness. Perbaikan dilakukan dengan mengganti bearing, melakukan alignment ulang, dan memperbaiki looseness. Setelah perbaikan, pengujian solo run dan mechanical run menunjukkan penurunan signifikan dalam tingkat vibrasi, dengan nilai axial 0.9 mm/s, radial 1.7 mm/s, dan horizontal 1.0 mm/s yang berada dalam batas aman sesuai standar ISO 10816-3 grup 1 rigid.Item Analisa Ketidakseimbangan Beban Pada Transformator Step Up 60 Mva di Gardu Induk PT. PLN (Persero) Batam(Politeknik Negeri Batam, 2025-01-08) Dinda Aisha Sri Wahyuni Dinda Aisha Sri Wahyuni; Toar, HandriKetidakseimbangan beban dalam sistem distribusi tenaga listrik sering terjadi karena distribusi beban yang tidak merata antara fasa R, S, dan T pada pengguna jaringan tegangan rendah. Dampak dari ketidakseimbangan beban tersebut adalah munculnya arus netral pada trafo. Arus netral dalam trafo netral ini menyebabkan losses, yaitu rugi daya dari arus netral pada penghantar netral trafo dan rugi daya akibat arus netral. Adapun Hasil penelitian ini menunjukkan nilai ketidakseimbangan beban pada transformator 1 adalah 6, 63% dan 6, 36% untuk transformator 2 nilai ini masih dalam kondisi normal menurut dengan standart IEEE 446-1995, dan untuk arus netral transformator 1 nilainya adalah 8,32 A dan 6,94 A untuk arus netral transformator 2, dan untuk nilai rugi-rugi daya pada Transformator 1 adalah 10, 61 watt dan 7,45 watt untuk transformator 2. Dan untuk efesiensi nya adalah 99,9% terhadap trafo 1 dan 99, 8% untuk trafo 2 kasimpulan Penelitian ini menunjukan bahwa meskipun ada ketidakseimbangan beban kedua transformator ini tetap beroperasi secara efisien dan aman. Kata kunci: transformator, ketidakseimbangan beban, rugi-rugi arus netral dan efisiensi.Item Evaluasi Kinerja Membrane Sea Water Reverse Osmosis Sebelum dan Sesudah Maintenance di PLTGU Tanjung Uncang(Politeknik Negeri Batam, 2025-01-08) Olfhie Stevani Yunda Nugraha Olfhie Stevani Yunda Nugraha; Hasnira, HasniraSea Water Reverse Osmosis (SWRO) adalah salah satu proses dalam memenuhi kebutuhan air baku untuk keperluan operasional pembangkit listrik, termasuk di PLTGU Tanjung Uncang. Dalam operasional SWRO, membrane adalah peralatan utama yang digunakan untuk memurnikan air laut dengan proses penyaringan garam dan partikel lainnya. Namun, pengoperasian Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) menghadapi tantangan berupa fouling dan scalling yang dapat menurunkan kinerja sistem. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja membrane SWRO sebelum dan sesudah penerapan metode pembersihan cleaning in place dan pembersihan secara manual (pembongkaran). Metodelogi penelitian ini meliputi pengumpulan data parameter conductivity dan differential pressure pada tiga kondisi : sebelum CIP, sesudah CIP, dan sesudah pembersihan manual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode cleaning in place mampu mengurangi fouling ringan dan meningkatkan performa membrane, akan tetapi tidak efektif untuk fouling berat (padatan) seperti adanya sisa lumpur di dalam membrane. Namun pada metode pembersihan manual memberikan hasil optimal dengan mengembalikan nilai differential pressure (≤ 1,5 bar) dan conductivity (≤ 600 µS/cm). ke batas normal, meskipun memerlukan waktu lebih lama. Dengan kombinasi kedua metode ini efesiensi operasional sistem SWRO dapat ditingkatkan.Item Pengaruh Tekanan dan Temperatur Turbin Uap Terhadap Efisiensi Turbin Uap Unit 03 Pada PLTU PT. Bintan Alumina Indonesia(Politeknik Negeri Batam, 2025-07-18) Steven Emmanuel Siburian Steven Emmanuel Siburian; Atatiq, FauzunPembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan salah satu sumber tenaga listrik yang paling banyak digunakan di Indonesia. Salah satu komponen terpenting dalam PLTU adalah turbin uap yang berfungsi mengubah energi panas uap menjadi energi mekanik untuk menghasilkan tenaga listrik. Efisiensi turbin uap sangat penting karena mempengaruhi produktivitas dan efisiensi pembangkit listrik.Tekanan dan temperatur suhu yang masuk ke turbin merupakan dua parameter kunci yang mempengaruhi efisiensi turbin. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui pengaruh fluktasi tekanan dan temperatur terhadap kinerja turbin uap unit 03.Tekanan dan temperatur harus dijaga agar efisiensi dari turbin dapat meningkat. Oleh karena itu perlu dilakukan perhitungan efisiensi turbin uap apakah turbin uap masih bekerja dengan baik atau tidak. Dari perhitungan dan pengambilan data turbin uap selama 10 hari mulai tanggal 1 November 2024 hingga 10 November 2024 dan melakukan analisis dapat disimpulkan bahwa kinerja dari turbin uap pada PLTU PT. BAI masih sangat baik walaupun efisiensi turbin uap dengan nilai rata-rata efisiensi sebesar 55.44% dengan rata- rata 54.52%-55.98% pada pukul 11.00 tanggal 1 November 2024 hingga 10 November 2024 dan 55.48% dengan rata-rata 55.09%-56.12% pada pukul 23.00 pada tanggal 1 November 2024 hingga 10 November 2024.Item Analisis Kinerja Continuous Emission Monitoring System dalam Memantau Emisi SO2 di PT Bintan Alumina Indonesia(Politeknik Negeri Batam, 2025-01-07) Nova Diharmi; Kaisar Wisnu Kita, LaluPemantauan emisi gas buang menjadi aspek penting dalam mengendalikan dampak lingkungan dari aktivitas industri. PT Bintan Alumina Indonesia menggunakan Continuous Emission Monitoring System (CEMS) untuk memantau emisi sulfur dioksida (SO2) secara real-time memastikan kepatuhan terhadap regulasi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja CEMS dalam memantau emisi SO2 di cerobong PLTU perusahaan. Metode yang digunakan meliputi pengamatan langsung, wawancara, dan analisis data selama periode satu minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CEMS memiliki tingkat akurasi tinggi dengan deviasi ±2% dan keandalan operasi sebesar 98%. Sistem mampu mendeteksi perubahan konsentrasi SO2 dalam waktu kurang dari lima detik. Selama pemantuan, kadar emisi SO2 berada di bawah batas yang ditetapkan regulasi, mencerminkan keberhasilan CEMS dalam mendukung operasi yang ramah lingkungan. Penelitian ini mengaris bawahi pentingnya kalibrasi rutin dan pemeliharaan berkala untuk menjaga keakuratan data, sekaligus mendukung komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan lingkungan.Item Analisis High Vibration Demin Make Up Pump di PLTGU Tanjung Uncang(Politeknik Negeri Batam, 2025-01-08) Rocky Rahmad Saputra Rocky Rahmad Saputra; Purba, Jhon HericsonPLTGU Tanjung Uncang merupakan salah satu PLTGU terbesar di Batam. Sebagai pembangkit listrik berskala besar, PLTGU Tanjung Uncang memiliki banyak peralatan kritis, termasuk Demin Make Up Pump. Masalah yang terjadi di PLTGU Tanjung Uncang adalah terjadi indikasi vibrasi tinggi di Demin Make Up Pump B sehingga dilakukan penelitian yang berfokus pada analisis penyebab vibrasi yang terjadi dan solusi untuk menanganginya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penyebab vibrasi dan perbaikan pada Demin Make Up Pump. Metode penelitian yang digunakan adalah pengambilan data dilapangan dan analisis vibrasi berdasarkan ISO 2372. Dari hasil pengukuran yang telah dilakukan ditemukan nilai vibrasi tinggi pada sisi Axial DE sebesar 5.5 mm/s dan Axial NDE sebesar 4.8 mm/s. setelah dilakukan penelitian ditemukan bahwa penyebab nilai vibrasi menjadi tinggi yaitu misalignment dan kerusakan rubber coupling. Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan proses perbaikan dengan melakukan aligment ulang dan rubber coupling yang rusak diganti dengan rubber yang baru dikarenakan kerusakannya sudah cukup parah. Setelah perbaikan selesai dilakukan pengukuran ulang ditemukan nilai vibrasi tertinggi hanya pada sisi Horizontal DE 1.4 mm/s dan di sisi Radial NDE 1.4 mm/s. dari hasil pengukuran tersebut dikategorikan nilai vibrasi pada Demin Make Up Pump dikategori vibrasi yang baik. Hal itu mengindikasikan bahwa Demin Make Pump dalam kondisi yang baik dan siap untuk di operasikan kembali.