Jurusan Teknik Elektro
Permanent URI for this communityhttps://repository.polibatam.ac.id/handle/PL029/1752
Browse
103 results
Search Results
Item Sistem Deteksi Dini Gagal Ginjal Melalui Pernafasan Mulut(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-26) Alviano Ferendiaz Alviano Ferendiaz; Ir Kamarudin S.T., M.T., IPMPenyakit ginjal kronis adalah masalah kesehatan serius yang dapat mengancam jiwa jika tidak terdeteksi lebih awal. Deteksi penyakit ini seringkali memerlukan biaya dan waktu yang tinggi serta rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan dini. Untuk mengatasi masalah ini, dikembangkan sistem prediksi penyakit ginjal kronis berbasis analisis gas amonia menggunakan mikrokontroler ESP32 dan sensor gas MQ-137. Sistem ini dirancang untuk memberikan solusi pengukuran yang cepat, mudah, dan terjangkau, dengan data disimpan di kartu SD dan ditampilkan pada layar LCD TFT 3,5” ILI9488. Alat ini dapat mengukur konsentrasi amonia dari 0 ppm hingga 100 ppm secara langsung dan portabel. Meskipun hasilnya bersifat prediktif dan memerlukan verifikasi medis, sistem ini menawarkan pendekatan baru untuk deteksi dini penyakit ginjal kronis. Hasil pengujian menunjukkan alat ini memiliki tingkat akurasi moderat, dengan performa sensor yang lebih baik pada konsentrasi tinggi (80 ppm hingga 100 ppm) dan masih perlu perbaikan pada konsentrasi rendah. Kesalahan tertinggi mencapai 30%, sementara yang terendah 0%. Diharapkan sistem ini dapat meningkatkan efisiensi deteksi dini dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan ginjal.Item Monitoring pH Sensor with Temperature Compensation using MCU 32-bit Equipped with RS-485 Communication Module(2025-08-08) Santo Mykolardo Sidabutar; Oktowinandi, VivinThis study discusses the application of an automatic temperature compensation (ATC) system on pH sensors to improve accuracy to 0.01 pH. The analog values (mV) of pH solutions are very low and susceptible to interference and temperature fluctuations, so an independent pH module was developed with a differential sensor, a DC-to-DC isolator module, and an Op-Amp module as a buffer to stabilize the analog signal. The gradient method was used to manage the slope between temperature and pH, and the ATC formula from Hanna Instruments was applied for temperature compensation. Test results show that pH shifts occur every time the solution temperature decreases, and ATC is able to correct pH measurements. However, the target accuracy of 0.01 pH has not been achieved due to differences in calculation results between manual calculations and the microcontroller. The measurement error percentage of the microcontroller is 0.6%, resulting in an accuracy percentage of 99.4%.Item Rancang Bangun Dan Monitoring Sistem Pengering Sepatu Menggunakan Logika Fuzzy Berbasis Mikrokontroler ESP8266(POLITEKNIK NEGERI BATAM, 2025-01-16) M Surya Bagus R M Surya Bagus R; Febran Danuarta Febran Danuarta; Kaisar Wisnu Kita, LaluAbstract— Di Indonesia, pengeringan sepatu sering kali bergantung pada sinar matahari yang tidak selalu dapat diandalkan, terutama saat cuaca tidak mendukung. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat pengering sepatu berbasis Internet of Things (IoT) yang lebih efisien dan dapat diandalkan. Alat ini menggunakan pemanas PTC, kipas DC, sensor DHT untuk memantau suhu dan kelembaban, serta sensor beban HX711 untuk mendeteksi kadar air pada sepatu. Dengan penerapan sistem fuzzy, alat ini dapat mengatur suhu dan kelembaban secara otomatis, menjaga kondisi yang optimal selama proses pengeringan. Berdasarkan pengujian, alat ini berhasil mengurangi kadar air sepatu hingga 99,7% pada suhu 50°celcius, dengan waktu pengeringan yang bervariasi tergantung pada jenis bahan sepatu. Selain itu, pengguna dapat memantau dan mengontrol proses pengeringan sepatu secara real-time melalui aplikasi berbasis web berkat integrasi sistem IoT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alat pengering sepatu mampu mengeringkan jenis sepatu berbahan kain dengan tingkat kelembaban mencapai 65% selama 120 menit pengeringan,sepatu berbahan kanvas dengan kelembaban 85,50% selama 125 menti dan sepatu berbahan kulit dengan kondisi kelembaban basah yang berada di level kelembaban 91% dengan durasi 145 menit pengeringan. (Abstract)Item Power Losses In Transmission Lines(2025-08-01) Siregar, Oloan Gana Putra; Putra, Irwanto, ZarmaThe electrical energy network from the power plant to the consumers is arranged through several stages of transmission lines, namely high-voltage, extra high-voltage, medium-voltage, and low-voltage distribution lines. Each line has different characteristics, particularly in terms of distance and power delivery capacity. In this system, the distance between the power plant and the consumers is generally quite far, which introduces several technical challenges. When transmission lines are supplied with electric current, impedance arises, leading to voltage drop and power losses. The magnitude of these losses is influenced by the transmission distance, the type of conductor material, and the cross-sectional area of the cable used. This research aims to analyze in more detail the effect of transmission line impedance on voltage drop and power losses by using a smart grid trainer as the simulation medium. The experiment was conducted by varying the impedance values on the transmission line to observe the differences in voltage and power losses. The results show that the greater the impedance of the line, the more significant the voltage drop and power losses that occur within the network. This confirms that impedance control in transmission networks plays a crucial role in maintaining the reliability of the power system. Based on the analysis, it can be concluded that impedance characteristics strongly affect the efficiency of electrical energy delivery from the power plant to consumers and must be carefully considered in both design and operation of power systems. Keywords: Line Impedance, Voltage Drop, Power Losses.Item SISTEM WIRE WELDER SELECTION PT.SUMITOMO(2025-01-15) Fadillah Rafly,Maulana; Risandriya, Sumantri KurniawanProyek ini bertujuan meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesalahan pada proses assembly wire di PT Sumitomo Wiring System Batam, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi wire harness. Sistem yang dirancang menggunakan metode eksperimen dengan perangkat seperti mikrokontroler Arduino Mega 2560, sensor proximity, LED, dan buzzer untuk memberikan notifikasi visual dan audio. Dalam implementasinya, LED menyala sebagai indikator kabel yang harus diambil, dan buzzer berbunyi jika terjadi kesalahan pengambilan. Hasil pengujian menunjukkan sistem memiliki tingkat keberhasilan 96%, mampu meningkatkan efisiensi waktu hingga satu siklus pengambilan kabel hanya memakan waktu satu menit. Sistem ini secara signifikan mengurangi kesalahan operator dalam pengambilan kabel dan meningkatkan output produksi hingga 480 unit wire harness per hari.Item Rancang Bangun Coolstorage Ikan Nelayan Skala kecil Dengan Thermoelectric Berbasis ESP dan Teknologi Internet Of Things (IoT) Menggunakan Fuzzy Mamdani dan Tsukamoto.(POLITEKNIK NEGERI BATAM, 2025-01-16) AMIR, SUCI AIRTAMI HUTOMA; Fahruzi, ImanIndonesia memiliki wilayah laut yang luas, menjadikannya sumber utama penghidupan nelayan melalui penangkapan ikan. Namun, ikan segar sangat mudah rusak sehingga membutuhkan metode penyimpanan yang efektif untuk menjaga kesegarannya. Salah satu masalah yang dihadapi nelayan adalah keterbatasan waktu penyimpanan dengan es batu yang cepat mencair. Untuk mengatasi hal ini, dikembangkan sistem coolstorag berbasis teknologi Thermoelectric Cooler (TEC) tanpa refrigeran berbahaya, yang mampu mempertahankan suhu dingin dengan menyerap panas. sistem ini dilengkapi teknologi Internet of Things (IoT) untuk pemantauan suhu secara real-time menggunakan ESP32 dan sensor suhu DS18B20, yang menampilkan data melalui LCD dan antarmuka berbasis web. Berdasarkan pengujian, kombinasi es batu dengan bantuan TEC menunjukkan kinerja terbaik, mampu menurunkan suhu dari 3°C ke 0,13°C dalam waktu 30 menit dan mempertahankannya secara stabil. Hasil pengujian akurasi tinggi dengan rata – rata error pada suhu 26%. Selain itu performa monitoring IoT mampu mengirim data ke website dengan kecepatan rata-rata 499ms per siklus. Penggunaan metode logika fuzzy dengan pendekatan Mamdani dan Tsukamoto menunjukkan hasil yang berbeda, di mana fuzzy Mamdani lebih responsif terhadap perubahan suhu, sedangkan fuzzy Tsukamoto memberikan kontrol suhu yang lebih stabil. Sistem ini dirancang untuk membantu nelayan skala kecil menjaga kualitas ikan secara efisien dan ramah lingkungan, sehingga ikan tetap segar hingga ke tangan konsumen. Kata Kunci: Coolstorage, Fuzzy, Thermoelectric, ESP32, IoT.Item RANCANG BANGUN COOLSTORAGE IKAN NELAYAN SKALA KECIL DENGAN THERMOELECTRIC BERBASIS ESP DAN TEKNOLOGI INTERNET OF THINGS (IoT) MENGGUNAKAN FUZZY MAMDANI DAN TSUKAMOTO.(POLITEKNIK NEGERI BATAM, 2025-01-16) NABABAN, RINDU MARITO; Fahruzi, ImanIndonesia memiliki wilayah laut yang luas, menjadikannya sumber utama penghidupan nelayan melalui penangkapan ikan. Namun, ikan segar sangat mudah rusak sehingga membutuhkan metode penyimpanan yang efektif untuk menjaga kesegarannya. Salah satu masalah yang dihadapi nelayan adalah keterbatasan waktu penyimpanan dengan es batu yang cepat mencair. Untuk mengatasi hal ini, dikembangkan sistem coolstorag berbasis teknologi Thermoelectric Cooler (TEC) tanpa refrigeran berbahaya, yang mampu mempertahankan suhu dingin dengan menyerap panas. sistem ini dilengkapi teknologi Internet of Things (IoT) untuk pemantauan suhu secara real-time menggunakan ESP32 dan sensor suhu DS18B20, yang menampilkan data melalui LCD dan antarmuka berbasis web. Berdasarkan pengujian, kombinasi es batu dengan bantuan TEC menunjukkan kinerja terbaik, mampu menurunkan suhu dari 3°C ke 0,13°C dalam waktu 30 menit dan mempertahankannya secara stabil. Hasil pengujian akurasi tinggi dengan rata – rata error pada suhu 26%. Selain itu performa monitoring IoT mampu mengirim data ke website dengan kecepatan rata-rata 499ms per siklus. Penggunaan metode logika fuzzy dengan pendekatan Mamdani dan Tsukamoto menunjukkan hasil yang berbeda, di mana fuzzy Mamdani lebih responsif terhadap perubahan suhu, sedangkan fuzzy Tsukamoto memberikan kontrol suhu yang lebih stabil. Sistem ini dirancang untuk membantu nelayan skala kecil menjaga kualitas ikan secara efisien dan ramah lingkungan, sehingga ikan tetap segar hingga ke tangan konsumen. Kata Kunci: Coolstorage, Fuzzy, Thermoelectric, ESP32, IoT.Item Comparison of Decision Tree and Naive Bayes in Analysing Weather Monitoring System(Politeknik Negeri Batam, 2025-08-11) Pakpahan, Reso; Jefiza, AdlianWeather is an important factor that affects various human activities, including agriculture, transportation, and even education. Uncertainty in weather conditions can disrupt teaching and learning activities, as was the case in Makassar City at the end of 2024 due to extreme weather. To address this challenge, this study developed an Internet of Things (IoT)-based weather monitoring system to monitor weather parameters such as temperature, humidity, and wind speed in real-time, as well as predict future weather conditions. This system is designed to support the learning activities of Batam State Polytechnic students by providing accurate weather information at the campus location that can be accessed anytime and anywhere. To optimize weather prediction accuracy, this study compares the performance of two popular methods in weather data analysis, namely Decision Tree and Naive Bayes. Based on testing and evaluation using accuracy metrics, Mean Squared Error (MSE), and Root Mean Squared Error (RMSE), it was found that the Decision Tree method performs better than Naive Bayes in real-time weather monitoring and predicting future weather conditions in the weather monitoring system developed by the authors.Item Perancangan Sistem Kendali Otomatis Valve Nitrogen Berbasis Komunikasi Bluetooth Untuk Meningkatkan Efisiensi Penggunaan Nitrogen (N₂) pada Proses Reflow Oven SMT di PT XYZ(Politeknik Negeri Batam, 2025-07-31) Yudistira, Deo Malwa; Prebianto, Nanta FakihReflow soldering merupakan proses pemanasan pasta solder hingga meleleh di area reflow oven sehingga komponen dan PCB saling terhubung. pada proses ini digunakan gas nitrogen (N₂) untuk menciptakan inert atmosphere atau kondisi bebas oksigen, guna mencegah terjadinya oksidasi selama proses pemanasan. Namun, pengendalian gas nitrogen di PT XYZ masih dilakukan secara manual, aliran gas nitrogen kerap dibiarkan aktif meskipun sedang tidak digunakan. Hal ini menyebabkan pemborosan yang berdampak pada peningkatan biaya operasional. Untuk mengatasi masalah tersebut, penelitian ini merancang dan mengimplementasikan sistem kendali otomatis valve nitrogen berbasis komunikasi Bluetooth. Sistem terdiri dari modul Master yang dilengkapi photoelectric sensor untuk mendeteksi keberadaan PCB, serta modul Slave yang dilengkapi solenoid valve untuk mengatur aliran gas nitrogen. Komunikasi antar modul dilakukan secara wireless menggunakan Bluetooth. Berdasarkan hasil pengujian, sistem yang dirancang mampu menurunkan konsumsi gas nitrogen harian sebesar 62.98% dibandingkan sistem manual sebelumnya. Komunikasi data antara Master dan Slave berjalan stabil pada jarak 12 meter sesuai kebutuhan sistem, dengan durasi rata-rata pengiriman sebesar 83.48 milidetik (kategori Very Good) dan kekuatan sinyal (RSSI) sebesar -77.95 dBm (Master) dan -78.55 dBm (Slave) yang termasuk dalam kategori Good. Timer berbasis millis() yang digunakan memiliki akurasi sebesar 99.9% dalam penghitungan waktu selama 5 menit. Photoelectric sensor juga terbukti mampu mendeteksi PCB hingga jarak 29 cm, melebihi kebutuhan sistem yang hanya berjarak 14 cm. Dengan demikian, sistem yang di rancang terbukti efektif dalam meningkatkan efisiensi penggunaan gas nitrogen di PT XYZItem Perangkat Pendeteksi Kandungan Nutrisi Nitrogen, Phospor, Kalium pada Tanah(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-26) Ismail, Fikri; Kamarudin, KamarudinNitrogen, Phospor, dan Kalium merupakan kandungan nutrisi pada tanah yang harus dijaga dan dikontrol ketersediaannya. NPK merupakan unsur hara makro terpenting yang diperlukan oleh tanaman. Hal ini harus dipastikan supaya tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Saat ini, kadar NPK yang terkandung dalam pupuk atau tanah dapat diketahui dengan cara analisis laboratorium. Namun, analisis laboratorium membutuhkan biaya yang relatif tinggi, waktu yang lama, serta akses petani yang sulit pada laboratorium. Oleh karena itu, tujuan dibuatnya alat ini adalah untuk memudahkan petani dalam memantau kandungan NPK pada tanah yang berguna untuk memaksimalkan pemberian pupuk pada tanaman. Dengan jenis alat yang portable semakin mempermudah penggunanya untuk mengoperasikan alat ini. Teknologi yang digunakan ialah sensor NPK tanah yang menggunakan serial komunikasi RS485 sebagai output dari sensor, kemudian menggunakan Arduino nano sebagai microcontroller, serta menggunakan display digital yaitu LCD Nextion Enhanced NX3224K028. Pada pengujian yang dilakukan, sensor NPK tanah pada perangkat ini memiliki tingkat keakurasian yang cukup baik. Terbukti dari data hasil pembacaam sensor yang dibandingkan dengan alat ukur pembanding tidak begitu jauh. Persentase error pada nitrogen 5%, phosphor 3%, dan kalium 2%. Nilai pengukuran yang berubah dipengaruhi oleh suhu tanah.