STUDI KASUS PENYEBAB TOILET “A” INOPERATIVE PADA PESAWAT BOEING 737-900 ER
dc.contributor.advisor | andi nova, muhammad | |
dc.contributor.author | Maskur Maskur | |
dc.date.accessioned | 2025-05-02T01:59:29Z | |
dc.date.issued | 2025-01-24 | |
dc.description.abstract | Waste system merupakan salah satu dari sistem pada pesawat yang berfungsi untuk membuang limbah guna menjaga kebersihan dan kenyamanan selama penerbangan. Limbah yang dihasilkan berasal dari lavatory, galley, dan saluran air pembuangan pada pintu pesawat. Lavatory merupakan sebuah ruangan dengan toilet dan wastafel atau biasa juga disebut kamar mandi. Toilet adalah bagian dari waste system yang paling penting pada pesawat. Pesawat Boeing 737-900 ER dilengkapi dengan tiga lavatory, yaitu satu diarea kabin depan (Lavatory A) dan dua di kabin belakang (Lavatory D & E). Salah satu permasalahan yang sering terjadi selama perawatan pesawat adalah toilet yang tidak berfungsi (Toilet Inoperative) pada lavatory. Dalam situasi ini, diperlukan penanganan yang tepat berdasarkan aircraft manual serta penerapan metode Observasi, Analisa, Literature, untuk mengidentifikasi kerusakan pada setiap komponen dengan cara melakukan pengujian terhadap komponen terkait. Tujuan dari laporan Tugas Akhir ini adalah untuk mengidentifikasi penyebab Toilet A Inoperative pada saat flush switch ditekan pada lavatory dan bagaimana cara penyelesaiannya. Berdasarkan aircraft manual yaitu, fault isolation manual (FIM) terdapat 7 kemungkinan penyebab/possible causes single toilet inoperative. Hasil pengujian terhadap komponen terkait sesuai dengan possible causes pada FIM ditemukan flush valve obstructed yaitu stuck closed sebanyak 8 kasus dari bulan juli 2024 hingga desember 2024. Setelah dilakukan penggantian komponen dengan yang baru sesuai dengan aircraft maintenance manual dan dilakukan pengetesan pada flush valve dengan melihat indikator berupa pergerakan komponen terkait, toilet beroperasi dengan normal. | |
dc.identifier.kodeprodi | KODEPRODI21401#Teknik Mesin | |
dc.identifier.nidn | NIDN0012069007 | |
dc.identifier.nim | NIM3412431008 | |
dc.identifier.uri | https://repository.polibatam.ac.id/handle/PL029/3999 | |
dc.language.iso | other | |
dc.publisher | Politeknik Negeri Batam | |
dc.subject | TOILET | |
dc.title | STUDI KASUS PENYEBAB TOILET “A” INOPERATIVE PADA PESAWAT BOEING 737-900 ER | |
dc.type | Article |
Files
Original bundle
1 - 3 of 3
Repository Politeknik Negeri Batam
- Name:
- 3412431008_(Artikel).pdf
- Size:
- 872.08 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
- Description:
- STUDI KASUS PENYEBAB TOILET “A” INOPERATIVE PADA PESAWAT BOEING 737-900 ER Maskur*1, Ir. Muhammad Andi Nova, S.T., M.Sc. 1* and Adhe Aryswan, S.Pd., M.Si. 2* Politeknik Negeri Batam Program Studi Teknik Mesin Jl. Ahmad Yani, Batam Centre, Batam29461, Indonesia 1E-mail: [email protected] Abstrak Waste system merupakan salah satu dari sistem pada pesawat yang berfungsi untuk membuang limbah guna menjaga kebersihan dan kenyamanan selama penerbangan. Limbah yang dihasilkan berasal dari lavatory, galley, dan saluran air pembuangan pada pintu pesawat. Lavatory merupakan sebuah ruangan dengan toilet dan wastafel atau biasa juga disebut kamar mandi. Toilet adalah bagian dari waste system yang paling penting pada pesawat. Pesawat Boeing 737-900 ER dilengkapi dengan tiga lavatory, yaitu satu diarea kabin depan (Lavatory A) dan dua di kabin belakang (Lavatory D & E). Salah satu permasalahan yang sering terjadi selama perawatan pesawat adalah toilet yang tidak berfungsi (Toilet Inoperative) pada lavatory. Dalam situasi ini, diperlukan penanganan yang tepat berdasarkan aircraft manual serta penerapan metode Observasi, Analisa, Literature, untuk mengidentifikasi kerusakan pada setiap komponen dengan cara melakukan pengujian terhadap komponen terkait. Tujuan dari laporan Tugas Akhir ini adalah untuk mengidentifikasi penyebab Toilet A Inoperative pada saat flush switch ditekan pada lavatory dan bagaimana cara penyelesaiannya. Berdasarkan aircraft manual yaitu, fault isolation manual (FIM) terdapat 7 kemungkinan penyebab/possible causes single toilet inoperative. Hasil pengujian terhadap komponen terkait sesuai dengan possible causes pada FIM ditemukan flush valve obstructed yaitu stuck closed sebanyak 8 kasus dari bulan juli 2024 hingga desember 2024. Setelah dilakukan penggantian komponen dengan yang baru sesuai dengan aircraft maintenance manual dan dilakukan pengetesan pada flush valve dengan melihat indikator berupa pergerakan komponen terkait, toilet beroperasi dengan normal. Kata kunci: Boeing 737-900 ER, Waste System, Lavatory, Toilet A Inoperative Abstract Waste system is one of the systems on the aircraft that functions to dispose of waste to maintain cleanliness and comfort during the flight. The waste produced comes from the lavatory, galley, and the drain on the aircraft door. The lavatory is a room with a toilet and sink or is also commonly called a bathroom. The toilet is the most important part of the waste system on the aircraft. The Boeing 737-900 ER aircraft is equipped with three lavatories, namely one in the front cabin area (Lavatory A) and two in the rear cabin (Lavatory D & E). One of the problems that often occurs during aircraft maintenance is a toilet that does not function (Toilet Inoperative) in the lavatory. In this situation, proper handling is needed based on the aircraft manual and the application of the Observation, Analysis, Literature method, to identify damage to each component by testing the related components. The purpose of this Final Project report is to identify the cause of Toilet A Inoperative when the flush switch is pressed on the lavatory and how to solve it. Based on the aircraft manual, namely, the fault isolation manual (FIM), there are 7 possible causes of single toilet inoperative. The test results on related components according to possible causes in FIM found the flush valve obstructed, namely stuck closed as many as 8 cases from July 2024 to December 2024. After replacing the components with new ones according to the aircraft maintenance manual and testing the flush valve by looking at the indicators in the form of movement of related components, the toilet operated normally. Keywords: Boeing 737-900 ER, Waste System, Lavatory, Toilet A Inoperative 1. Pendahuluan Pesawat terbang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Selain sebagai alat transportasi yang cepat dan efisien, pesawat juga dirancang untuk memberikan pengalaman perjalanan yang nyaman dan menyenangkan bagi penumpang. Kebersihan dan kenyamanan menjadi prioritas utama, terutama setelah pandemi global yang meningkatkan kesadaran akan risiko kesehatan di ruang publik [1]. Kabin pesawat adalah area dimana penumpang menghabiskan sebagian besar waktu mereka selama penerbangan, sehingga kualitas kebersihannya berdampak langsung pada kenyamanan, kesehatan, dan pengalaman pelanggan. Fasilitas umum untuk penumpang pesawat tentunya merupakan sebuah hal yang sangat penting sehingga tidak dapat dipisahkan dari pesawat komersil. Salah satu fasilitas umum yang ada di pesawat adalah lavatory. Lavatory merupakan sebuah ruangan dengan toilet dan wastafel atau biasa juga disebut kamar mandi. Lavatory ini sangat penting untuk penumpang yang ingin buang air atau ingin mencuci tangan. Oleh sebab itu, setiap pesawat wajib memiliki lavatory. Jumlah lavatory yang tersedia, yang disesuaikan dengan kapasitas penumpang sekitar 180 hingga 220 orang, seperti pada pesawat Boeing 737-900 ER, berpengaruh signifikan terhadap kenyamanan penumpang serta dapat meminimalkan antrian panjang saat menggunakan fasilitas tersebut [2]. Pesawat Boeing 737-900 ER dilengkapi waste system yang berfungsi untuk membuang limbah yang berasal dari lavatory, galley, dan Saluran air pembuangan pada pintu. Vacuum waste system memiliki beberapa komponen seperti: toilet assembly, flush switch, waste tank, vacuum blower, dan vacuum blower barometric switch [3]. Vacuum blower berfungsi untuk menghisap limbah manusia dengan dikontrol menggunakan 115v AC transfer bus 1 dari elektrikal pesawat, beroperasi pada ketinggian pesawat dibawah 16.000 feet pada saat flush switch ditekan, drain ball valve posisi tertutup dan waste tank tidak kondisi penuh. Skematik cara kerja vacuum blower pada pesawat Boeing 737- 900 ER dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Vacuum Blower Electrical Skematic [3] Flush cycle pada vacuum blower dikendalikan oleh Flush Control Unit (FCU) dengan waktu operasi selama 15 detik. Selain itu, FCU juga mengatur waktu buka dan tutupnya flush valve. Ketika flush valve terbuka, limbah yang terkumpul di toilet bowl akan terhisap oleh vacuum blower dan dialirkan ke waste tank. Sebaliknya, ketika flush valve tertutup, limbah tidak dapat terhisap oleh vacuum blower, bisa dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Vacuum Waste System Functional Description [5] Pesawat Boeing 737-900ER yang dirawat secara rutin di hanggar PT. Batam Aero Technic memiliki masalah pada lavatory yaitu single toilet inoperative. Toilet merupakan bagian yang sangat penting dari lavatory berfungsi untuk tempat buang air atau limbah oleh penumpang dan awak kabin. Terutama toilet A yang terletak di bagian depan kabin pesawat dekat dengan kokpit yang sering digunakan oleh awak kabin seperti pilot dan pramugari. Keberadaan toilet A sangat krusial, karena kerusakan pada toilet ini dapat mengganggu aktivitas pilot, terutama ketika mereka membutuhkan fasilitas untuk buang air selama penerbangan. Selain itu, kerusakan pada toilet juga dapat menurunkan kebersihan dan kenyamanan penumpang yang berpotensi berdampak buruk pada kesehatan serta memberikan kesan negatif selama penerbangan. Oleh karena itu, masalah pada lavatory seperti toilet A inoperative harus segera ditangani untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan penerbangan.. Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab toilet “A” tidak dapat digunakan/Toilet “A” Inoperative dan cara penyelesaiannya berdasarkan Boeing Training Manual [3], Fault Isolation Manual [4], Aircraft Maintenance Manual [5], Ilustrated Part Catalog [6], Wiring Diagram Manual [7]. Adapun batasan masalah yang diambil adalah penanganan dan perbaikan terkait dengan penyebab Toilet A Inoperative pada Pesawat BOEING 737-900 ER yang ruang lingkup pelaksanaan studi kasus ini bertempat di PT. Batam Aero Technic. 2 Metodologi Penelitian Langkah-langkah dalam melaksanakan tugas akhir ini dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Flowchart Metodologi Penelitian 2.1. Studi Lapangan. Studi lapangan merupakan tahap awal dalam mencari topik yang akan diangkat ke dalam tugas akhir penulis, yaitu pada pesawat Boeing 737-900 ER yang sedang melaksanakan maintenance di dalam Hangar Batam Aero Technic. 2.2. Identifikasi Masalah Mengidentifikasi masalah penyebab toilet “A” tidak berfungsi/Toilet “A” Inoperative dengan cara mengumpulkan data yang mendukung untuk menyelesaikan permasalahan melalui studi literature dan observasi berdasarkan Aircraft Manual. Studi Lapangan Identifikasi Masalah Studi Literature Observasi Pengolahan Data Rektifikasi Test dan Adjusment Satisfied Not Satisfied Mulai Selesai NO YES 2.3. Studi Literatur Mengumpulkan dan mempelajari data-data yang diperlukan sebagai bahan untuk memecahkan permasalahan yang di teliti berdasarkan : 1] Boeing Training manual 737-600/700/800/900ER. Digunakan sebagai pembelajaran mengenai lokasi,kegunaan dan cara kerja waste system beserta komponennya [3]. 2] Fault isolation manual (FIM) Dokumen yang berisi tentang prosedur penanganan masalah yang terjadi jika pesawat mengalami kerusakan dan langkah yang diambil dalam menangani kerusakan [4]. 3] Aircraft maintenance manual (AMM) Berisi prosedur yang digunakan dalam melaksanakan perawatan pesawat seperti remove part, install part dan cara pengoperasiannya sesuai standar dari manufacture [5]. 4] Ilustrated part catalog (IPC) Dokumen yang berisi tentang letak dan gambar komponen pada pesawat yang dilengkapi dengan Part Number komponen, apabila terdapat komponen yang rusak kita bisa melihat Part Number pengganti komponen tersebut.[6] 5] Wiring diagram manual (WDM) Dokumen yang berisi tentang schematic electrical pada pesawat.[7] 2.4. Studi Observasi Melakukan observasi langsung terhadap toilet “A” untuk mengetahui permasalahan yang akan diselesaikan, serta melaksanakan diskusi langsung dengan teknisi dan engineer yang ahli di bidang ini untuk mengetahui beberapa faktor penyebab Toilet “A” Inoperative pada lavatory “A” serta cara menangani kerusakan tersebut agar toilet “A” kembali normal. 2.5. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan sebagai pendukung dari penelitian yang diambil dari server Perusahaan yaitu Electronic-Maintenance, Repair and Overhaul (EMRO) [8]. Data berupa kerusakan apa saja yang menyebabkan toilet “A” inoperative serta data-data referensi yang menjadi sebab terjadinya dan cara penyelesaian masalahnya agar sistem di pesawat kembali normal. 2.6. Rektifikasi Rektifikasi merupakan proses perbaikan yang dilakukan pada komponen toilet berupa troubleshooting sesuai dengan referensi dari Fault Isolation Manual, Aircraft Maintenance Manual, dan Wiring Diagram Manual Selanjutnya dilakukan tindakan dalam menyelesaikan masalah tersebut. 2.7. Test/Adjustment Melakukan pengetesan terhadap toilet berdasarkan referensi Aircraft Maintenance Manual untuk memastikan bahwa komponen yang mengalami kerusakan berfungsi sesuai dengan spesifikasi. Hal ini bertujuan memastikan kinerja komponen berfungsi dengan baik dan memverifikasi bahwa komponen dapat bekerja dengan baik ketika diintegrasikan ke dalam sistem pada pesawat. Hasil pengetesan terdapat dua kategori untuk memastikan apakah perlu dilakukan pengecekan ulang, yaitu satisfied yang berarti sistem telah berfungsi dengan baik dan tidak ada masalah, serta dinyatakan laik berdasarkan pemeriksaan komponen pengganti, seperti fungsi pergerakan, suara, dan lampu, atau not satisfied yang berarti sistem tersebut masih memiliki permasalahan lain sehingga harus dilakukan identifikasi masalah kembali hingga komponen tersebut dapat dikatakan satisfied. 2.8. Selesai Setelah penulis menyelesaikan tahapan-tahapan penelitian mulai dari studi lapangan, identifikasi masalah, studi literatur, studi observasi, pengolahan data, rektifikasi dan tes/adjustment, tahapan terakhir adalah memastikan bahwa sistem tersebut sudah satisfied atau sudah berfungsi dengan normal. 3 Analisa Data dan Pembahasan Pesawat Boeing 737-900 ER dilengkapi dengan tiga lavatory, yaitu satu diarea kabin depan (Lavatory A) dan dua di kabin belakang (Lavatory D & E). Toilet merupakan bagian penting dari lavatory, dirancang untuk memenuhi kebutuhan dasar penumpang, dan memberikan kenyamanan, sekaligus menjaga kebersihan kabin pesawat. Setiap penggunaan toilet oleh penumpang tentunya ada tempat untuk menampung pembuangan limbah tersebut yang biasa disebut waste tank .Waste tank adalah salah satu komponen dari vacuum waste system yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara limbah yang berasal dari lavatory. Waste system adalah sebuah sistem yang berfungsi untuk membuang limbah yang berasal dari lavatory, galley, dan Saluran air pembuangan pada pintu. Vacuum waste system memiliki beberapa komponen seperti: toilet assembly, flush switch, waste tank, vacuum blower, dan vacuum blower barometric switch [3]. Toilet assembly dipasang di setiap lavatory yang berfungsi untuk mengumpulkan limbah manusia yang akan dibuang ke dalam waste tank melalui sistem vacuum blower [3]. Gambar 4. Toilet Assembly Boeing 737-900 ER [3] Waste tank adalah sebuah tangki di pesawat yang berfungsi untuk menyimpan limbah sementara yang berasal dari toilet, dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Waste Tank Boeing 737-900 ER [3] Vacuum blower adalah pompa yang berfungsi untuk menghisap bagian dalam tangki melalui flexible coupling dan dibuang melewati overboard discharge port dibagian bawah pada belakang fuselage pesawat [3]. Gambar 6. Vacuum Blower Boeing 737-900 ER [3] Pengumpulan data dilakukan pada bulan juli 2024 sampai desember 2024. Ditemukan beberapa kasus tentang toilet tidak dapat digunakan/toilet inoperative. Data diambil dari Electronic-Maintenance, Repair and Overhaul (EMRO) dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Kasus Toilet Inoperative NO AIRCRAFT REGISTRATION ATA CHAPTER DATE ISSUED REMARK 1 PK-LDO 38 07/05/2024 LAVATORY A CAN’T FLUSHING 2 PK-LSV 38 07/07/2024 LAVATORY D CAN’T FLUSHING 3 PK-LVF 38 07/27/2024 LAVATORY E CAN’T FLUSHING 4 PK-LOH 38 08/06/2024 LAVATORY E INOPERATIVE 5 PK-LVF 38 08/03/2024 LAVATORY E CAN’T FLUSHING ON GROUND AND INFLIGHT 6 PK-LKP 38 08/10/2024 LAVATORY A CAN’T FLUSHING 7 PK-LFL 38 09/08/2024 FWD LAVATORY CAN’T FLUSH (INTERMITTEN) 8 PK-LGY 38 09/11/2024 LAVATORY E CAN’T FLUSHING 9 PK-LGU 38 10/10/2024 LAVATORY E ALWAYS FLUSHING 10 PK-LDJ 38 10/04/2024 LAVATORY A INOPERATIVE 11 PK-LGY 38 10/16/2024 TOILET A INOPERATIVE 12 PK-LSU 38 11/12/2024 AFT LAVATORY CAN’T FLUSH (INTERMITTEN) 13 PK-LHP 38 11/20/2024 LAVATORY D CAN’T FLUSHING 14 PK-LBW 38 11/28/2024 FLUSH SWITCH BROKEN 15 PK-LOR 38 12/22/2024 LAVATORY D INOPERATIVE Berdasarkan Fault Isolation Manual (FIM) terdapat 7 kemungkinan penyebab single toilet inoperative, diantaranya adalah flush switch, flush control unit, integrated system controller, flush valve, toilet assembly, vacuum waste branch tube, dan wire bundle defective. Penyebab toilet inoperative beserta kebutuhan komponennya berdasarkan tabel 1dapat disimpulkan pada table 2 dan gambar 7. Tabel 2. Kerusakan Komponen NO BULAN REGISTRASI KOMPONEN 1 JULI PK-LDO FLUSH VALVE PK-LSV FLUSH VALVE PK-LVF FLUSH SWITCH 2 AGUSTUS PK-LOH TOILET ASSEMBLY PK-LVF FLUSH VALVE PK-LKP FLUSH VALVE 3 SEPTEMBER PK-LFL FLUSH SWITCH PK-LGY FLUSH VALVE 4 OKTOBER PK-LGU FLUSH VALVE PK-LDJ FLUSH CONTROL UNIT PK-LGY FLUSH VALVE 5 NOVEMBER PK-LSU FLUSH SWITCH PK-LHP FLUSH VALVE PK-LBW FLUSH SWITCH 6 DESESBER PK-LOR TOILET ASSEMBLY Gambar 7. Data permintaan komponen periode Juli 2024 – Desember 2024 Berdasarkan data pada tabel 1, tabel 2 dan gambar 7 dapat disimpulkan bahwa beberapa pesawat Boeing 737-900 ER yang dioperasikan Lion Air pernah mengalami masalah pada lavatory yaitu toilet inoperative. Masalah tersebut paling banyak disebabkan oleh flush valve yang tidak bekerja yaitu 8 kasus. Penyebab ini menjadi perhatian khusus untuk diteliti karena komponen tersebut adalah komponen utama yang mengatur buka dan tutupnya saluran dari toilet bowl ke pipa yang digunakan untuk saluran pembuangan limbah ke waste tank. Melihat pentingnya fungsi komponen tersebut diharapkan untuk setiap Engineer In Charge di setiap station untuk lebih memperhatikan Troubleshooting mengenai Toilet inoperative. 1 1 0 0 1 1 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 JULI JULI AGUSTUS AGUSTUS SEPTEMBER SEPTEMBER OKTOBER OKTOBER NOVEMBER NOVEMBER DESEMBER DESEMBER PERMINTAAN KOMPONEN PERMINTAAN KOMPONEN Flush switch Flush switch Flush control unit Flush control unit Integrated system controller Integrated system controller Flush valve Flush valve Toilet assembly Toilet assembly Selama proses troubleshooting peneliti mengikuti prosedur yang tercantum dalam fault isolation manual (FIM) 38-30 TASK 820 dengan melakukan initial evaluation. Langkah pertama dalam melakukan troubleshooting adalah menyuplai sistem kelistrikan ke pesawat menggunakan ground power unit (GPU), Setelah pesawat hidup dilakukan pengujian pada toilet “A” dengan menekan flush switch. Hasil pengujian menunjukan bahwa pada vacuum blower system dan rinse valve berfungsi dengan baik namun air tidak terhisap oleh vacum waste system. Berdasarkan fault isolation manual (FIM) 38-30 TASK 820 langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian pada komponen flush valve dengan menekan kembali flush switch, yang menunjukkan bahwa flush valve tidak berfungsi atau stuck closed. Sebagai langkah selanjutnya, sesuai dengan prosedur dalam fault isolation manual dilakukan penggantian komponen flush valve. Untuk mengetahui part number dari komponen flush valve diperlukan dokumen tambahan yaitu IPC (Ilustrated Part Catalog) yang memuat informasi mengenai nomor figur item, part number, component, nomenclature, effectivity, dan jumlah komponen yang terpasang pada pesawat. Berdasarkan chapter 38-32-01-55, komponen flush valve tercantum pada figure item 620, part number 14330-230, yang memiliki effectivity 001-174 dan terpasang satu unit pada setiap toilet. Bisa dilihat pada gambar 8. Gambar 8. Part Number Flush valve Penggantian komponen flush valve ini dilakukan sesuai dengan prosedur yang tercantum dalam Aircraft Maintenance Manual Procedure Practice chapter 38-32-01 dengan akses lokasi di lavatory A. Langkah-langkah penggantian flush valve adalah sebagai berikut : 3.5.1 Membuka flush valve 1. Buka circuit breaker dan pasang safety tag pada Power Distribution Panel 1, nomor C 11 C01388 VACUUM WASTE CONT 2. Arahkan water shutoff valve lavatory pada posisi FAUCET ONLY atau OFF (Figure 402). 3. Buka penutup toilet menggunakan referansi TASK 38-32-01-000-801-001. 4. Buka manual Shutoff referansi TASK 38-32-01-000-807-001. 5. Lepas vent tube dari flush valve assembly [66]. 6. Lepas electrical connectors [82] dari flush valve motor. 7. buka nut [65] dan washer [64] yang terpasang pada flush valve assembly [66]. 8. Buka nuts [141] dan washers [142] yang terpasang di toilet elbow [63] pada flush valve assembly [66] 9. Buka flush valve assembly [66]. 3.5.2 Memasang flush valve 1. Gunakan grease, D00463, atau Molykote 111 Compound, D00189, pada packings [70] untuk lubrikasi 2. Pasang packing [70] antara flush valve assembly [66] dan toilet elbow [63]. 3. Letakkan flush valve assembly [66] pada posisi lurus dengan toilet elbow [63]. 4. Pasang washer [64] dan nut [65] pada stud yang terpasang pada bracket flush valve assembly [66]. 5. Pasang washers [142] dan nuts [141] kedalam komponen flush valve assembly [66] melewati elbow [63]. 6. Pasang vent tube pada flush valve assembly [66]. 7. Pasang electrical connectors [82] pada flush valve motor. 8. Kencangkan nuts [141] dan nut [65] pada flush valve assembly [66] dengan elbow [63]. Torsi nuts [141] sampai 20 in-lb (2.26 N·m) - 25 in-lb (2.82 N·m). 9. Pasang manual Shutoff referansi TASK 38-32-01-400-807-001. Setelah pergantian part selesai dilakukan, langkah selanjutnya adalah dilakukan pengetesan ulang sesuai maintenance manual sebagai berikut : 1. Buka safety tag dan tutup circuit breaker pada Power Distribution Panel 1, nomor C 11 C01388 VACUUM WASTE CONT 2. Supply Electrical Power, TASK 24-22-00-860-811. 3. Arahkan water shutoff valve pada posisi ON. 4. Flush toilet minimal dua kali untuk memastikan flush valve beroperasi dengan normal dan tidak ada kebocoran. 5. Hasil pengetesan flush valve beroperasi normal dengan parameter valve bergerak buka dan tutup dengan sempurna. 6. Pasang penutup toilet menggunakan referansi TASK 38-32-01-400-801-001. Letak komponen dalam pergantian flush valve dapat dilihat pada gambar 9. Gambar 9. Letak komponen flush valve Flush valve terletak diantara saluran keluarnya limbah/kotoran dari toilet bowl dan pipa penyalur limbah yang terhubung langsung ke waste tank. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti selama proses identifikasi sampai tahap perbaikan di lapangan maka didapatkan bahwa faktor penyebab rusaknya flush valve selain dari usia komponen itu sendiri adalah penumpukan limbah atau kotoran pada flush valve, yang dapat menyebabkan kerja flush valve menjadi berat. Dalam jangka panjang , penumpukan tersebut dapat menyebabkan korosi. Oleh karena itu, pencegahannya dapat dilakukan dengan membersihkan saluran dari toilet bowl hingga waste tank menggunakan cairan pembersih toilet secara rutin selama perawatan berkala. 4 Kesimpulan Berdasarkan hasil data dan analisis terhadap penyebab toilet inoperative pada pesawat Boeing 737-900 ER, ditemukan bahwa kerusakan disebabkan oleh beberapa komponen. Adapun rincian penyebab kerusakan adalah sebagai berikut: rusaknya flush control unit sebanyak 1 kasus, toilet assembly sebanyak 2 kasus, flush switch sebanyak 4 kasus, dan flush valve sebanyak 8 kasus. Penyebab terbanyak berasal dari kerusakan pada komponen flush valve yang tercatat sebanyak 8 kali kejadian dari bulan juli 2024 hingga desember 2024. Setelah dilakukan pengecekan secara visual dan dilakukan operational test sesuai dengan aircraft maintenance manual (AMM) ditemukan bahwa flush valve stuck closed yang mengakibatkan saluran pembuangan pada toilet bowl terhambat. Hal ini menyebabkan limbah atau kotoran tidak bisa terhisap oleh vacuum blower system. Untuk langkah perbaikan berdasarkan fault isolation manual (FIM) dilakukan penggantian flush valve yang baru sesuai dengan effectivity pesawat agar toilet kembali normal dan pesawat serviceable. 5 Daftar Pustaka [1] Komalasih, Annisa Febiana (2018),Tingkat Kenyamanan Penumpang Pada Interior kabin Pesawat Garuda Indonesia Kelas Ekonomi. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta. Diakses dari http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/2941. [2] Sudarsono, Fadyan Rachmadany, dan Seto Tjahyono (2022). Studi Kasus Penyebab Kerusakan Pada Liquid Level Transmitter Di Waste Tank Pada Pesawat Airbus 330, E-ISSN:2685-9319. [3] Boeing Training Manual, B737-600/700/800/900ER, “Training Manual”, Water and Waste System ATA38. [4] Fault isolation manual B737-800/900, “Chapter 38 Water and Waste ” Revision 84, 2024-06-15. [5] Aircraft Maintenance Manual B737-800/900, “ Chapter 38 Water and waste ” Revision 84, 2024-06-15. [6] Ilustrated Part Catalog B737-800/900, “ Chapter 38 Water and Waste” Revision 92, 2024-08-15. [7] Wiring Diagram manual B737-800/900, “Chapter 38 Water and waste ” Revision 71, 2023-08-29. [8] Electronic-Maintenance, Repair and Overhaul (2024) App. Batam Aero Technic.
Repository Politeknik Negeri Batam
- Name:
- Lembar_Pengesahan.pdf
- Size:
- 109.06 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
Repository Politeknik Negeri Batam
- Name:
- Borang_publikasi.pdf
- Size:
- 383.67 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
License bundle
1 - 1 of 1
Repository Politeknik Negeri Batam
- Name:
- license.txt
- Size:
- 1.71 KB
- Format:
- Item-specific license agreed upon to submission
- Description: