Proses Pemasangan Dan Fungsi Passive Fire Proofing Untuk Struktur Anjungan Produksi Lepas Pantai
Repository Politeknik Negeri Batam
Date
2024-07-04
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Kebakaran hidrokarbon pada struktur anjungan produksi lepas pantai sangat berbahaya jika dibandingkan dengan kebakaran yang terjadi akibat bahan mudah terbakar sederhana, karena kebakaran hidrokarbon mempunyai kemampuan untuk membakar dalam skala yang lebih besar dan juga berpotensi memicu ledakan jika cairan yang dikeluarkan tidak dapat dikendalikan. Tujuan pemasangan PFP dan inspeksi yang tepat selama proses coating adalah untuk meningkatkan kualitas perlindungan struktur bangunan terhadap risiko kebakaran, serta untuk memperoleh nilai dew point yang sempurna agar cat mengering secara merata tanpa retak atau gelembung, menghasilkan permukaan yang halus dan rata, dan memberikan hasil yang ideal. Penelitian passive fire proofing menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif menampilkan data apa adanya tanpa proses manipulasi yang dilakukan dengan cara pengamatan atau observasi serta mempelajari dokumen. Pada umumnya, carbon steel mulai kehilangan kekuatannya pada suhu di atas 300°C dalam waktu 5 menit. Penurunan kekuatan ini terjadi secara bertahap dan konsisten hingga mencapai 800°C untuk carbon steel dengan ketebalan 1 cm atau setara dengan 10.000 μm. Sedangkan carbon steel yang mengunakan intumescent coating akan membutuhkan waktu 2 jam untuk mencapai suhu 500°C dalam waktu 2 jam dengan tebal 3 mm setara dengan 3000 μm. Maka passive fire proofing akan menjadi solusi terhadap permasalahan untuk menghindari atau menunda keruntuhan pada struktur anjungan produksi lepas pantai. Serta digunakan untuk menahan bangunan sementara untuk jalannya evakuasi.
Description
Keywords
TECHNOLOGY::Engineering mechanics::Mechanical manufacturing engineering
Citation
IEEE