PENGARUH PENGENDALIAN DIRI, OPTIMISME, PEMIKIRAN DELIBERATIF TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DENGAN MEKANISME PERILAKU PENGELOLAAN KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (STUDI EMPIRIS PADA PEGAWAI TETAP BP BATAM)

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pengendalian diri, optimisme, dan pemikiran deliberatif terhadap keputusan investasi pada pegawai tetap BP Batam, dengan perilaku pengelolaan keuangan sebagai mediator. Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan survei dan analisis jalur, studi ini mengumpulkan data melalui kuesioner untuk variabel independen, mediasi, dan dependen. Penelitian yang dilakukan di BP Batam, melibatkan 100 pegawai dan memanfaatkan data dari sumber primer yang dikumpulkan melalui kuesioner menggunakan Google Form. Analisis dilakukan dengan menggunakan program SmartPLS versi 3.0 yang meliputi uji validitas, reliabilitas, dan regresi, serta uji asumsi klasik. Metode kuantitatif dipilih dikarenakan terdapat hipotesis yang ingin peneliti uji. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan objek penelitian adalah pegawai tetap BP Batam tahun 2023-2024. Sampel penelitian menggunakan metode probability sampling dengan 100 sampel. Penelitian menggunakan analisis deskriptif dan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menemukan bahwa pengendalian diri dan optimisme tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku keuangan dan keputusan investasi, bahkan saat dimediasi oleh perilaku keuangan. Sebaliknya, pemikiran deliberatif dan perilaku pengelolaan keuangan terbukti menjadi faktor kunci yang signifikan. Pemikiran deliberatif memiliki pengaruh langsung dan positif pada perilaku pengelolaan keuangan serta keputusan investasi. Demikian pula, perilaku pengelolaan keuangan juga memiliki pengaruh langsung dan signifikan terhadap keputusan investasi. Lebih lanjut, pemikiran deliberatif juga memberikan pengaruh tidak langsung dan signifikan terhadap keputusan investasi melalui perilaku pengelolaan keuangan. Temuan yang kontras untuk pengendalian diri dan optimisme dibandingkan literatur lain dijelaskan melalui preferensi waktu dan bias overconfidence dalam kerangka Behavioral Life-Cycle Theory.