IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA YELLOW ENGINE DRIVEN PUMP HYDRAULIC PRESSURE NOT DECREASE TO ZERO PADA PESAWAT AIRBUS A320

Abstract
Abstrak Hydraulic system di pesawat terbang menggunakan putaran engine atau electric motor sebagai sumber dan mengubahnya menjadi hydraulic power melalui hydraulic pump. Pada pesawat airbus A320 terdapat tiga hydraulic system yaitu green, yellow dan blue system. Pada green dan yellow system dalam kondisi normal sumbernya dari engine drivent pump yang ada pada engine 1 dan 2 yang dihubungkan melalui accessory gear box, pada kondisi abnormal menggunakan sumber dari power transfers unit dan electrical pump untuk yellow system saja, sedangkan untuk blue system sumbernya dari electrical pump dan ram air turbine, pada saat kondisi abnormal seperti terjadi over pressure atau overheat pada primary hidrolik sistem dan pesawat dalam kondisi inflight atau dalam kondisi engine running maka sangat berbahaya apabila engine drivent pump tidak dapat dimatikan, oleh karena itu kegagalan yang terjadi pada engine drivent pump berdampak pada keselamatan penerbangan dan juga dapat merusak kompenen lain yang ada di dalam hidrolik sistem tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab terjadinya engine driven pump hydraulic pressure not decrease to zero ketika yellow eng 2 pump pushbutton switch in off position pada pesawat airbus A320 serta untuk mengetahui solusi penanganan permasalahan tersebut. Penelitian ini dilaksanakan disalah satu MRO swasta yang berlokasi di kota Batam dengan subjek pengamatan pesawat airbus A320, dengan menggunakan metode pengamatan fishbone. Setelah dilakukan pengamatan dengan metode fishbone, wawancara dan observasi lapangan diperoleh beberapa penyebab terjadinya engine driven pump not decrease to 0 ketika yellow engine 2 pushbotton switch in off position adalah kehilangan daya, circuit breaker hidraulik eng 2, electrical conector dan engine pump selenoid valve, Untuk menguji langkah dari identifikasi tersebut dilakukan pengetesan dengan menggunakan Aircraft Maintenance Manual (AMM) sebagai pedoman. Proses pengumpulan data melalui studi literatur, observasi lapangan dan wawancara dengan PIC terkait.
Description
Keywords
Citation