D3 Teknik Mesin
Permanent URI for this collectionhttps://repository.polibatam.ac.id/handle/PL029/1760
Browse
Item A.Md.T(Politeknik Negeri Batam, 2024-08-13) Simatupang, Ricky; HAKIM, RAHMAN;Mesin autosoldering jumper adalah mesin solder yang bertujuan untuk menggabungkan kedua titik/pad komponen pada material yang prosesnya di operasikan secara automatic. Masalah pada mesin autosoldering jumper yang sering dijumpai di perusahaan tempat studi adalah adanya reject pada produk yang dihasilkan sehingga kualitasnya tidak memenuhi standar perusahaan. Untuk mengetahui permasalahan pada mesin autosoldering jumper yang mempengaruhi kualitas hasil soldering yang terjadi maka perlu dilakukan pengujian terhadap mesin autosoldering karena beberapa ditemukan reject pada proses produksi berlangsung. Hal ini biasanya disebabkan dari keausan tips solder, yaitu komponen mesin autosoldering yang mempunyai fungsi untuk melelehkan timah sehingga mudah menempel pada material sehingga mempengaruhi proses soldering yang membuat kualitas hasil soldering menjadi kurang maksimal. Untuk menghindari hal itu terjadi maka diperlukan pergantian tips solder yang dimana pergantian tips solder juga membuat downtime pada produksi. Tujuan studi ini adalah untuk membandingkan umur pakai dari tips solder tipe P3DR dan P4DR dengan cara melakukan observasi keausan bagian tips solder untuk mengetahui umur pakai. Observasi dilakukan dengan dua jenis tips solder yang memiliki spesifikasi yang berbeda yaitu P3DR dan P4DR. Dari hasil observasi tips solder P3DR memiliki jumlah pemakaian 6 pieces/week dan lifetime sekitar 24 jam/piece, sedangkan tips solder P4DR memiliki jumlah pemakaian 3 pieces/week dan lifetime sekitar 48 jam/piece.Item Perbandingan Efektivitas Penggunaan Jig Pada Proses Perhitungan Komponen(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-08) Wijaksana,Tijevanda,Reynaldi; Stefani,WindyJig merupakan salah satu alat bantu dan alat benda kerja produksi yang digunakan dalam pengerjaan komponen secara akurat dan massal. Dalam penelitian ini jig tersebut dipakai untuk proses perhitungan cap dual dan case yang yang cukup banyak. Penelitian ini dilakukan di PT. Nissin Kogyo Batam. Pengamatan dilakukan dengan menghitung komponen cap dual dan case saat sebelum dan sesudah menggunakan jig. Untuk menentukan efektivitas penggunaan jig,dilakukan pengamatan pada penelitian yang mempengaruhi efektivitas dari perhitungan kedua jenis komponen saat sebelum dan sesudah penggunaan jig.Tujuan utama jig ini yaitu untuk membantu pekerjaan lebih cepat dan tidak memakan waktu lama.Berdasarkan data yang didapatkan, dapat diketahui penggunaan jig dalam penghitungan komponen sangat membantu, dimana terdapat perbedaan waktu 19 detik 90 milidetik untuk komponen case, dan 40 detik 58 milidetik untuk komponen cap dual. Dari data ini, maka diketahui penggunaan jig dapat membantu pekerjaan tersebut.Item Perbandingan Nilai Kekerasan Baja Aisi 4140 Pada Proses Hardening Dengan Media Pendingin Oli Dan Air Garam(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-12) Hirarki, Reshi; Irawan Haddli, Benny; Ulfah, NurulBaja Aisi 4140 merupakan baja karbon menengah yang banyak digunakan dalam berbagai aplikasi industri karena sifatnya yang kuat, tahan aus, dan mudah diolah. Proses perlakuan panas, seperti hardening, yang didalamnya ada quenching dan tempering sering diterapkan untuk meningkatkan sifat kekerasan baja 4140. Penelitian ini bertujuan untuk menetahui pengaruh media pendingin terhadap nilai kekerasan material AISI 4140. Material 4140 akan dipanaskan dengan temperatur 920 °C dengan holding time selama 47,6 menit. Selanjutnya material Aisi 4140 akan diberi perlakuan quenching dengan media air garam dan oli. Pengujian kekerasan material dilakukan sebelum dilakukan nya hardening dan sesudah dilakukannya hardening, Sebelum dilakukannya hardening memiliki kekerasan dengan rata rata 31,9 HRC. Sesudah di lakukannya perlakuan panas dengan media pendingin air garam menghasilkan peningkaan 53,26% menjadi 48,8 HRC dan Proses hardening dengan oli menghasilkan peningkatan 21,63% menjadi 38,8 HRC, berdasarkan pengamatan, baja yang didinginkan menggunakan media air garam menghasilkan nilai kekerasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan media pendingin oli.