D3 Teknik Instrumentasi
Permanent URI for this collectionhttps://repository.polibatam.ac.id/handle/PL029/1763
Browse
13 results
Search Results
Item ALAT UKUR KUALITAS AIR DENGAN SERIAL KOMUNIKASI RS485 DAN CANBUS(2024-07-24) Saputra S, Joosua; Gozali, MuhammadAir menjadi salah satu faktor penting dalam penunjang kehidupan. Faktor yang perlu diperhatikan di antaranya tingkat kekeruhan dan keasaman atau kebasaan air. Pada penelitian ini dilakukan untuk menciptkan sebuah alat rancang bangun yang bertujuan untuk memantau kualitas air terutama pada kekeruhan dan keasaman atau kebasaan air menggunakan sensor kekeruhan SEN0189 dan sensor pH E201. Parameter pengujian yang digunakan pada penelitian ini adalah sensor turbidity tipe SEN0169 dan sensor pH tipe E201. RS485 dan CAN Bus digunakan sebagai media untuk mentransmisikan data dari sensor. Pengujian pada sensor kekeruhan dilakukan dengan menguji sample yang telah diketahui nilai kekeruhannya yaitu 1000 NTU kemudian sample tersebut diuji dengan cara mengambil 10ml air sample air keruh dan diukur menggunakan alat ukur turbidity meter untuk mengetahui nilai sekarang, kemudian 10ml air keruh tersebut diganti dengan 10ml air jernih untuk mendapatkan nilai perbandingan dan dilakukan pengukuran secara berulang hingga mendapatkan air jernih dengan kadar 0 NTU. Pada sensor pH dilakukan pengujian dengan mengukur sample ph 1–14 dimana jika pH <7 adalah asam, pH 7 netral, dan >7 adalah Basa. Pengukuran dilakukan dengan ph meter untuk mengetahui kadar keasaman atau kebasaaan nya. Berdasarkan hasil pengujian sensor turbidity memiliki persentase error 0,11% dan sensor pH 0,13% kesimpulannya pada masing-masing pembacaan sensor turbidity dan sensor pH diketahui bahwa apabila pada sensor turbidity pada saat mengukur air keruh maka tegangan output yang dihasilkan kecil, dan apabila mengukur air jernih maka tegangan output yang dihasilkan tinggi. Sedangkan pada sensor pH Ketika mendeteksi larutan asam maka tegangan output yang dihasilkan tinggi, begitu sebaliknya pada saat larutan basa maka tegangan output yang dihasilkan kecil.Item Sistem Data Logging Multimeter Pengukur Kondisi Tanah Berbasis Internet of Things(2024-01-10) Sadam, Muhammad; KamarudinDalam Penelitian, ini dinas pertanian belum memiliki sistem alat ukur tingkat kelembaban tanah berbasis IoT. Sehingga staf dinas pertanian mengalami kesulitan dalam pengukuran tingkat kelembaban tanah. Hasil dari penelitian Alat ukur kelembaban tanah ini menggunakan sensor lempeng tembaga yang berfungsi sebagai elektroda untuk mengukur resistansi tanah dan diubah menjadi tegangan analog kemudian akan diubah menjadi data digital agar bisa diproses oleh prosessor Arduino Uno. Multimeter ini diciptakan atas penelitian sebelumnya yang kurang relevan terhadap parameter tanah yang hanya mengukur nilai kelembaban pada tanah saja maka dengan ini Multimeter Portabale Pengukur Kondisi Tanah Berbasis IoT diciptakan dengan sensor yang bernama soil multi parameter sensor, sensor ayng dapat membaca 6 parameter pada tanah yaitu suhu tanah, kelembaban tanah, pH tanah, kadar nitrogen, kadar phosphor, dan kadar kalium pada tanah. Untuk perhitungan data pada project ini menggunakan metode statistika. Metode statistika merupakan prosedur atau cara yang digunakan dalam mengolah data yang meliputi pengumpulan data, pengorganisasian data, pemrosesan data, dan penyajian data. Pada akhirnya water pump dan sensor-sensor akan dikontrol dan dimonitor melalui sistem interface yang sudah dirancang dengan tampilan yang didesign dari software Microsoft Visual Studio C#. Standar error pada alat multimeter ini berbeda- beda tergantung dengan sampel tanahnya, pada parameter ph tanah standar error di value 0, pada parameter kelembaban tanah standar error divalue kisaran 0,026, pada parameter suhu tanah standar error divalue 0, pada parameter nitrogen tanah standar error divalue kisaran 0,052, pada parameter phosfor tanah standar error divalue 0,052, pada parameter kalium tanah standar error divalue kisaran 0,052.Item Sistem Data Logging Multimeter Pengukur Kondisi Tanah Berbasis Internet of Things(2024-01-10) Sadam, Muhammad; KamarudinDalam Penelitian, ini dinas pertanian belum memiliki sistem alat ukur tingkat kelembaban tanah berbasis IoT. Sehingga staf dinas pertanian mengalami kesulitan dalam pengukuran tingkat kelembaban tanah. Hasil dari penelitian Alat ukur kelembaban tanah ini menggunakan sensor lempeng tembaga yang berfungsi sebagai elektroda untuk mengukur resistansi tanah dan diubah menjadi tegangan analog kemudian akan diubah menjadi data digital agar bisa diproses oleh prosessor Arduino Uno. Multimeter ini diciptakan atas penelitian sebelumnya yang kurang relevan terhadap parameter tanah yang hanya mengukur nilai kelembaban pada tanah saja maka dengan ini Multimeter Portabale Pengukur Kondisi Tanah Berbasis IoT diciptakan dengan sensor yang bernama soil multi parameter sensor, sensor ayng dapat membaca 6 parameter pada tanah yaitu suhu tanah, kelembaban tanah, pH tanah, kadar nitrogen, kadar phosphor, dan kadar kalium pada tanah. Untuk perhitungan data pada project ini menggunakan metode statistika. Metode statistika merupakan prosedur atau cara yang digunakan dalam mengolah data yang meliputi pengumpulan data, pengorganisasian data, pemrosesan data, dan penyajian data. Pada akhirnya water pump dan sensor-sensor akan dikontrol dan dimonitor melalui sistem interface yang sudah dirancang dengan tampilan yang didesign dari software Microsoft Visual Studio C#. Standar error pada alat multimeter ini berbeda- beda tergantung dengan sampel tanahnya, pada parameter ph tanah standar error di value 0, pada parameter kelembaban tanah standar error divalue kisaran 0,026, pada parameter suhu tanah standar error divalue 0, pada parameter nitrogen tanah standar error divalue kisaran 0,052, pada parameter phosfor tanah standar error divalue 0,052, pada parameter kalium tanah standar error divalue kisaran 0,052.Item ALAT UKUR KUALITAS AIR DENGAN SERIAL KOMUNIKASI RS485 DAN CANBUS(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-24) Saputra S, Joosua; Gozali, MuhammadAir menjadi salah satu faktor penting dalam penunjang kehidupan. Faktor yang perlu diperhatikan di antaranya tingkat kekeruhan dan keasaman atau kebasaan air. Pada penelitian ini dilakukan untuk menciptkan sebuah alat rancang bangun yang bertujuan untuk memantau kualitas air terutama pada kekeruhan dan keasaman atau kebasaan air menggunakan sensor kekeruhan SEN0189 dan sensor pH E201. Parameter pengujian yang digunakan pada penelitian ini adalah sensor turbidity tipe SEN0169 dan sensor pH tipe E201. RS485 dan CAN Bus digunakan sebagai media untuk mentransmisikan data dari sensor. Pengujian pada sensor kekeruhan dilakukan dengan menguji sample yang telah diketahui nilai kekeruhannya yaitu 1000 NTU kemudian sample tersebut diuji dengan cara mengambil 10ml air sample air keruh dan diukur menggunakan alat ukur turbidity meter untuk mengetahui nilai sekarang, kemudian 10ml air keruh tersebut diganti dengan 10ml air jernih untuk mendapatkan nilai perbandingan dan dilakukan pengukuran secara berulang hingga mendapatkan air jernih dengan kadar 0 NTU. Pada sensor pH dilakukan pengujian dengan mengukur sample ph 1–14 dimana jika pH <7 adalah asam, pH 7 netral, dan >7 adalah Basa. Pengukuran dilakukan dengan ph meter untuk mengetahui kadar keasaman atau kebasaaan nya. Berdasarkan hasil pengujian sensor turbidity memiliki persentase error 0,11% dan sensor pH 0,13% kesimpulannya pada masing-masing pembacaan sensor turbidity dan sensor pH diketahui bahwa apabila pada sensor turbidity pada saat mengukur air keruh maka tegangan output yang dihasilkan kecil, dan apabila mengukur air jernih maka tegangan output yang dihasilkan tinggi. Sedangkan pada sensor pH Ketika mendeteksi larutan asam maka tegangan output yang dihasilkan tinggi, begitu sebaliknya pada saat larutan basa maka tegangan output yang dihasilkan kecil.Item Modul Gerak Lurus Beraturan dan Gerak Lurus Berubah Beraturan(2023-07-31) Anggoro,Brayend Dimas; Futra,Asrizal DeriPenelitian ini memperkenalkan KIT (Konsep dan Implementasi Teknologi) yang telah dirancang dengan tujuan utama untuk memfasilitasi pemahaman siswa mengenai gerak lurus dan koefisien gesek statis dalam bidang fisika. KIT ini memberikan dukungan yang inovatif dalam pengembangan konsep-konsep ini melalui pendekatan eksperimen langsung dan visualisasi data yang menarik. Komponen utama dari KIT ini meliputi perangkat keras berupa papan lintasan yang disesuaikan permukaannya, objek penggerak, dan sensor-sensor pengukuran yang presisi. Dengan kombinasi teknologi ini, siswa dapat melakukan eksperimen dengan mudah dan mendapatkan data yang akurat. Dalam eksperimen gerak lurus beraturan, waktu dan jarak sensor menunjukkan keterkaitan linier, sejalan dengan hasil modul GLB yang memvalidasi kecepatan yang tetap. Modul GLBB menggambarkan percepatan positif dalam perubahan posisi objek seiring waktu. Data dari modul koefisien gesek mengungkapkan variasi koefisien gesek statis, yang bervariasi berdasarkan jenis bahan dan sudut kemiringan. Dalam konteks gerak jatuh bebas pada modul GJB, hasil eksperimen mengonfirmasi konsep gerak jatuh bebas dan penerapan hukum gravitasi. Dengan demikian, KIT ini memfasilitasi pembelajaran fisika dengan pendekatan eksperimental dan perangkat lunak. Integrasi teknologi membantu siswa dalam memahami dengan lebih baik konsep gerak lurus, koefisien gesek statis, dan gerak jatuh bebas. Perangkat lunak sebagai antarmuka pengendali dan alat analisis data berperan penting dalam meningkatkan akurasi dan pemahaman siswa. Oleh karena itu, KIT ini memiliki potensi untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa dalam studi fisika. Dengan adanya KIT ini, pembelajaran fisika dapat lebih efektif dan interaktif, membantu siswa menjembatani konsep fisika dengan aplikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari.Item Pengembangan Sistem Akustik untuk Meningkatkan Efisiensi Penangkapan Ikan pada Kelong dengan Penggunaan Gelombang Suara pada Rancang Bangun Smart Kelong(Politeknik Negeri Batam, 2024-01-10) Yurroshad, Muhamad Ghaly; KamarudinKelong merupakan alat tangkap tradisional yang masih banyak digunakan oleh nelayan Kepulauan Riau. Namun, pemanfaatan kelong masih belum optimal. Oleh karena itu, penulis mengusulkan inovasi berupa “Smart Kelong” yang dilengkapi dengan sistem monitoring secara realtime melalui smartphone dan sistem pemanggil ikan menggunakan gelombang suara untuk meningkatkan hasil tangkapan nelayan. Hasil pabrikasi housing underwater telah berhasil diuji hingga kedalaman 500 cm tanpa mengalami kebocoran. Hasil pengujian dari sistem monitoring kelong belum dapat dikatakan berhasil karena kualitas video yang didapatkan tidak cukup baik ketika perangkat diletakkan pada kedalaman 200 cm dari permukaan air laut. Dalam pengujian sistem pemanggil ikan pada Smart Kelong dilakukan percobaan 3 pancaran frekuensi yaitu 500 Hz dengan hasil 14 kali ikan mendekati alat, 750 Hz dengan hasil 25 kali ikan mendekati alat, dan 1000 Hz dengan hasil 38 kali ikan mendekati alat. Diantara ketiganya, 1000 Hz merupakan pancaran frekuensi yang paling efektif untuk sistem pemanggil ikan Smart Kelong. Oleh karena itu, Smart Kelong dapat menjadi solusi inovatif untuk meningkatkan efisiensi tangkapan ikan, mengurangi resiko begi nelayan, dan mendukung pelestarian sumber daya laut.Item Implementasi Sistem Penampil Citra Realtime Menggunakan ESP32-Cam dengan Integrasi Ngrok pada Rancang Bangun Smart Kelong(Politeknik Negeri Batam, 2024-01-10) Humayyah, Humayyah; Kamarudin, KamarudinKelong merupakan alat tangkap tradisional yang masih banyak digunakan oleh nelayan Kepulauan Riau. Namun, pemanfaatan kelong masih belum optimal. Oleh karena itu, penulis mengusulkan inovasi berupa “Smart Kelong” yang dilengkapi dengan sistem monitoring secara realtime melalui smartphone dan sistem pemanggil ikan menggunakan gelombang suara untuk meningkatkan hasil tangkapan nelayan. Hasil pabrikasi housing underwater telah berhasil diuji hingga kedalaman 500 cm tanpa mengalami kebocoran. Hasil pengujian dari sistem monitoring kelong belum dapat dikatakan berhasil karena kualitas video yang didapatkan tidak cukup baik ketika perangkat diletakkan pada kedalaman 200 cm dari permukaan air laut. Dalam pengujian sistem pemanggil ikan pada Smart Kelong dilakukan percobaan 3 pancaran frekuensi yaitu 500 Hz dengan hasil 14 kali ikan mendekati alat, 750 Hz dengan hasil 25 kali ikan mendekati alat, dan 1000 Hz dengan hasil 38 kali ikan mendekati alat. Diantara ketiganya, 1000 Hz merupakan pancaran frekuensi yang paling efektif untuk sistem pemanggil ikan Smart Kelong. Oleh karena itu, Smart Kelong dapat menjadi solusi inovatif untuk meningkatkan efisiensi tangkapan ikan, mengurangi resiko begi nelayan, dan mendukung pelestarian sumber daya laut.Item Perancangan Interface Website untuk Implementasi Smart Rack Inventory Berbasis IoT(2024-02-23) Mu'Arif, Samsul; Dwijotomo, AbdurahmanGudang merupakan tempat penyimpanan barang berupa bahan baku yang akan dilakukan proses pembuatan, maupun barang yang siap dipasarkan. Proses penanganan barang mulai dari penerimaan barang, penyimpanan, pemilihan, hingga proses pengiriman. Dalam sistem pergudangan biasanya ada istilah Stock Opname yang merupakan pemeriksaan stok fisik yang ada di gudang dan membandingkannya dengan stock yang tercatat di komputer, permasalahan yang terjadi saat proses Stock Opname adalah ketidakcocokan pencatatan data stok fisik dengan yang ada di komputer. Dengan adanya produk ini, tidak diperlukan proses stock opname secara manual untuk mengurangi resiko kesalahan data pada saat pencatatan barang di pergudangan karena proses alat mencatat semua barang atau benda yang telah terpasang RFID tag kemudian mengidentifikasi RFID reader yang menghasilkan beberapa kode unik untuk setiap tag yang dikendalikan oleh mikrokontroler. Kemudian data tersebut dicatat ke dalam database yang telah diinput melalui sistem interface website menggunakan Wi-Fi untuk memudahkan proses pencarian lokasi dan ketersediaan stok. Pengujian yang dilakukan pada alat ini adalah dengan pengambilan jarak antara RFID reader dengan tag secara vertikal dan horizontal hingga 100cm dengan presentase error sebesar 0%. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan pada Smart Rack Inventory kami menggunakan 4 RFID Tag pada tiap pintunya, yang berhasil membaca seluruh tag dan berhasil mengirimnya ke server secara sempurna.Item Sistem Komunikasi berbasis WiFi untuk Implementasi Smart Rack Inventory(2024-02-23) Muharramsyah, Iqbal Fadjar; Dwijotomo, AbdurahmanGudang merupakan tempat penyimpanan barang berupa bahan baku yang akan dilakukan proses pembuatan, maupun barang yang siap dipasarkan. Proses penanganan barang mulai dari penerimaan barang, penyimpanan, pemilihan, hingga proses pengiriman. Dalam sistem pergudangan biasanya ada istilah Stock Opname yang merupakan pemeriksaan stok fisik yang ada di gudang dan membandingkannya dengan stock yang tercatat di komputer, permasalahan yang terjadi saat proses Stock Opname adalah ketidakcocokan pencatatan data stok fisik dengan yang ada di komputer. Dengan adanya produk ini, tidak diperlukan proses stock opname secara manual untuk mengurangi resiko kesalahan data pada saat pencatatan barang di pergudangan karena proses alat mencatat semua barang atau benda yang telah terpasang RFID tag kemudian mengidentifikasi RFID reader yang menghasilkan beberapa kode unik untuk setiap tag yang dikendalikan oleh mikrokontroler. Kemudian data tersebut dicatat ke dalam database yang telah diinput melalui sistem interface website menggunakan Wi-Fi untuk memudahkan proses pencarian lokasi dan ketersediaan stok. Pengujian yang dilakukan pada alat ini adalah dengan pengambilan jarak antara RFID reader dengan tag secara vertikal dan horizontal hingga 100cm dengan presentase error sebesar 0%. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan pada Smart Rack Inventory kami menggunakan 4 RFID Tag pada tiap pintunya, yang berhasil membaca seluruh tag dan berhasil mengirimnya ke server secara sempurna.Item MONITORING SCADA PLANT TEMPERATUR MENGGUNAKAN HMI(2024-02-23) Rismalina; Mahdaliza, Rahmi; Gautama Darmoyono, AdityaSCADA Merupakan suatu sistem pengolahan database yang terintegrasi yang berfungsi mengawasi, pengendalian dan mendapatkan data secara akurat setiap waktu atau realtime. Dengan adanya SCADA beberapa industri mulai menggunakan teknologi tersebut karena dapat mempermudah dan mempercepat dalam pengendalikan suatu proses. SCADA (Supervisory Control And Data Achquisition) dibangun untuk melakukan pengawasan (monitoring) dan pengendalian (controlling) sistem secara terpusat. Agar proses pengendaliannya dapat dilakukan dengan mudah dan berjalan terus menerus maka digunakan Programmable Logic Controller (PLC) sebagai alat pengendali. PLC adalah suatu perangkat elektronik digital dengan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi yang menjalankan fungsi yang spesifik. PLC sangat diminati karena menjamin kualitas produk yang dihasilkan, mempersingkat jangka waktu produksi dan mengurangi biaya untuk tenaga manusia. SCADA memiliki fungsi sebagai telemetery dan telecontrol. Dengan fungsi-fungsi tersebut, Sistem SCADA memiliki kelebihan dapat melakukan pengawasan sekaligus pengendalian banyak plant yang letaknya berjauhan. Temperatur Measurement and Control Plant dengan sistem akuisisi data berbasis PLC CP1H dan Tampilan HMI/Antarmuka menggunakan aplikasi Indusoft Web Studio. PLC CP1H mendukung pengembangan pembelajaran pada pengukuran dan pengendalian proses. Dari hasil pengujian terlihat kedua Tetmokapel yang digunakan memiliki karakteristik linier sesuai dengan spesifikasi sensornya. Hasil pengujian sistem akuisisi data, dan hasil pengukuran dari sensor termokapel J suhu naik nilai selisih rata-rata sebesar 29,73 – 44,91 C° dan nilai persen error sebesar 0,01%. Pada suhu turun nilai selisih rata-rata sebesar 30,00 – 45,00 C° dan nilai persen error sebesar 0,00%. hasil pengukuran dari sensor termokapel K suhu naik nilai selisih rata-rata sebesar 30,00 – 45,27 C° dan nilai persen error sebesar 0,01%. Pada suhu turun nilai selisih rata-rata sebesar 31,55 – 44,91 C° dan nilai persen error sebesar 0,00% berdasarkan nilai Temperatur pada tampilan HMI/Antarmuka dan nilai temperatur pada Termometer.