Jurusan Teknik Informatika
Permanent URI for this communityhttps://repository.polibatam.ac.id/handle/PL029/1744
Browse
Item Analisis 3D Lighting Workflow: Animasi 3D "Laut Kite"(Politeknik Negeri Batam, 2024-06-04) Alfayyadh, Muhammad Asaduddin; Zega, Selly ArtatyDalam proses produksi animasi 3D, waktu menjadi salah satu faktor tantangan yang perlu dihadapi. Salah satu tahapan produksi yang membutuhkan banyak waktu adalah tahapan lighting. Maka dari itu, dibutuhkan sebuah lighting workflow yang terdefinisi dengan baik untuk menyederhanakan produksi dan memastikan konsistensi di seluruh proyek. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa lighting workflow yang telah dirancang untuk proyek animasi 3D “Laut Kite”. Untuk memahami kelayakan lighting workflow yang telah dirancang, diterapkan metode penelitian kualitatif dengan wawancara terstruktur sebagai metode pengumpulan data. Penelitian ini akan membahas hasil analisis dan evaluasi lighting workflow yang digunakan pada proses produksi animasi 3D “Laut Kite”. Hasil dari penelitian ini adalah lighting workflow yang dioptimalkan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi berdasarkan standar lighting workflow pada industri.Item Analisis Efektivitas Animasi 2D "Portrait" Menggunakan Nielsen Model Untuk Generasi Alpha(2024-11-20) Arfina, Nur Tsamarah; Mu'minin, AmirulThe alpha generation is a generation that grew up in the midst of sophisticated technological developments and it became part of their daily lives, making them more likely to be responsive to interactive and visual things. This research aims to test the effectiveness of 2D animation video “Portrait” for alpha generation, especially on the information conveyed in the animation. The design method used is MDLC (Multimedia Development Life Cycle) and in testing using the Nielsen Model method, which has 5 stages namely learnability, efficiency, memorability, errors, and satisfaction. This research has an important novelty in measuring the potential effectiveness of the Portrait animation, specifically for 30 alpha generations aged 9-13 years in the context of edutainment. The output of this animation is an MP4 with a duration of 6 minutes 26 seconds and published on YouTube platform. The results of this study indicate that the Portrait animation can be said to be effective, with final scores in the form of Learnability (82%), Efficiency (82%), Memorability (81%), Errors (74%), and Satisfaction (86%) with an overail average 89% into excellent from Nielsen model. With this research, it is expected for learning media with edutainment and prove that information with visuals can make the message conveyed more interesting and easy to understand.Item Analisis Efektivitas Animasi Ficusia Sebagai Media Kampanye Anti Narkoba Menggunakan EPIC Model(2024-07) Ali Azhar, Fahri; Dwi Harlyan, GendhyNarkoba merupakan masalah serius di negara kita dengan berbagai dampak negatif yang ditimbulkan. Penelitian ini menganalisis efektivitas animasi Ficusia sebagai media kampanye anti narkoba dengan menggunakan EPIC Model. Tujuannya adalah untuk mengukur sejauh mana animasi ini mempengaruhi empati, persuasi, dampak, dan komunikasi mengenai pesan anti narkoba. Hasil analisis menunjukkan bahwa skor rata-rata untuk empati, persuasi, dampak, dan komunikasi adalah (“4.3”, “4.4”, “4.2”, dan “4.3”). Skor rata-rata EPIC secara keseluruhan adalah 4,325, yang termasuk dalam kategori “sangat efektif” dalam skala efektivitas dan sesuai untuk kelompok usia target 16-50 tahun dan sangat efektif untuk Kota Batam saja.Item Analisis Efektivitas Penggunaan Media Audio Pada Animasi "Green Tourism"(Politeknik Negeri Batam, 2024-08) Fadhillah, Sulthanul; dwi harlyan, gendhyThis study aims to analyze the effectiveness of using audio media in the short animation "Green Tourism." The animation employs a pop-up book visual concept, illustrating sustainable tourism principles. The audio media, including foley techniques and voice-over, are designed to support the storyline and evoke emotions in the audience. A descriptive quantitative approach was used, following the Villamil-Molina development stages: development, pre-production, production, post-production, and delivery. Results indicate that audio media in "Green Tourism" effectively supports the narrative, builds emotions, and enhances viewer comprehension of the conveyed message. Testing with 30 students from Politeknik Negeri Batam revealed that 91.3% of respondents found the audio media highly helpful in delivering the message. This study concludes that audio media significantly enriches the viewing experience and educates the public about the importance of sustainable tourism.Item ANALISIS EKSPLORASI VOICE OVER DAN PENGARUHNYA TERHADAP ALUR CERITA ANIMASI “LAUT KITE”(Jurnal Kajian Seni, 2024-07) Amalia, Yessy Kusumah; Rahmi, AnisAnimasi "Laut Kite" menggunakan voice over untuk menyampaikan pesan tentang bahaya sampah plastik di laut yang bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap sampah. Akan tetapi, penyampaian pesan pada film ini bukan berupa narasi, melainkan melalui dialog antar tokoh dalam cerita. Animasi ini menghadirkan banyak karakter yang membutuhkan teknik dan penghayatan suara yang tepat agar tidak terkesan monoton dan membosankan. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana eksplorasi voice over dengan menjadikan voice acting sebagai fondasi penghayatan dan penerapan teknik voice over dalam animasi Laut Kite. Penelitian ini menggabungkan penelitian artistik dengan penelitian kualitatif deskriptif yang bersumber dari pengalaman peneliti, wawancara ahli, dan dokumentasi lainnya untuk dianalisis mengenai keterkaitan kualitas voice acting dengan teknik dalam voice over yang terdiri dari emphasize, pacing, artikulasi, dan tone suara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa "Laut Kite" telah menggunakan voice over yang efektif. Pengisi suara berhasil menyampaikan emosi karakter dengan tepat dan menciptakan suasana yang sesuai dengan adegan.Item Analisis Penerapan Metode Pose to Pose dalam Film Animasi "Laut Kite"(Politeknik Negeri Batam, 2024-08) Nurhalia, Andin; Rahmi, AnisFilm animasi 3D Laut Kite merupakan animasi yang mengangkat sampah laut sebagai masalah utama karena kelalaian masyarakat yang kurang peduli akan kebersihan lingkungan terutama kebersihan laut di wilayah pesisir. Animasi Laut kite bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan laut dan mendorong mereka untuk tidak membuang sampah sembarangan di area pesisir. Untuk mencapai tujuan tersebut, animator menggunakan metode pose to pose dalam pembuatan gerakan karakter. Metode ini melibatkan penentuan key pose, extreme, dan in between pada gerakan karakter untuk menghasilkan gerakan animasi yang halus dan realistis. Penelitian ini menggunakan metode Multimedia Development Life Cycle (MDLC) untuk menjelaskan peran teknik pose to pose dalam pembuatan animasi Laut Kite. Kelayakan penelitian ini telah diuji oleh narasumber ahli melalui pendekatan kualitatif dengan mengirimkan beberapa shot yang akan diuji untuk mendapatkan data sebagai penguatan dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa teknik pose to pose memiliki peran penting dalam kelayakan animasi yang dihasilkan.Item Analisis Penerapan Video Referensi terhadap Kualitas Animasi "Laut Kite"(Jurnal Kajian Seni, 2024-11) Afif, Muhammad Sayyid; Rahmi, Anis“Laut Kite” merupakan animasi yang menceritakan tentang permasalahan sampah di daerah pesisir pantai, yang disebabkan dari kelalaian masyarakat akan keadaan di sekitar daerah tersebut. Animasi Laut Kite dibuat dengan tujuan agar masyarakat Indonesia lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, terutama untuk kebersihan laut. Animasi yang menarik menjadi salah satu faktor yang membuat penonton tertarik, selain dari model dan visual film animasi tersebut. Salah satu bagian perencanaan yang dilakukan animator sebelum membuat animasi yaitu membuat dan mengidentifikasi panduan atau video referensi yang ada untuk mendapatkan pose dan akting yang sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peranan video referensi dalam mendapatkan key pose dan akting, serta pengaruhnya dalam kualitas animasi yang ditunjukkan dengan diterapkannya prinsip animasi dalam animasi tersebut. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode riset berbasis seni (art based research) dengan pendekatan kualitatif yang dilakukan dengan mendistribusikan animasi yang dikerjakan kepada narasumber ahli dari studio animasi guna mendapatkan data yang akan digunakan sebagai penguatan dari data yang telah didapatkan.Item Analisis Penggunaan Motion Path Dalam Mengoptimalkan Proses Pengaturan Arcs Pada Pembuatan Animasi 3D "Laut Kite"(Politeknik Negeri Batam, 2024-07) Rahmadhan, Wahyu; Rahmi, AnisFilm animasi 3D yang berjudul “Laut Kite” merupakan sebuah film animasi pendek yang mengangkat tema tentang permasalahan sampah di daerah pesisir pantai. Pada film animasi ini memperlihatkan kehidupan masyarakat yang kurang peduli dengan lingkungan sekitar akibat terlena dengan teknologi digital berupa ponsel. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, maka film animasi 3D Laut Kite dijadikan sebagai media edukasi dan sekaligus sebagai penyampaian pesan kepada masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan sekitar agar bersih dari sampah. Animasi ini mengusung style seperti stop motion namun proses animate dikerjakan melalui perangkat komputer, untuk mencapai keberhasilan dalam proses animasi maka harus menerapkan beberapa prinsip dalam animasi, salah satu prinsip animasi yang diterapkan dalam pembuatan animasi ini adalah Arcs. Arcs adalah prinsip animasi yang berhubungan dengan line of action sebuah gerakan, Pembuatan line of action yang baik dapat dihasilkan melalui beberapa cara, salah satunya menggunakan motion path. Penelitian ini membahas tentang salah satu fitur yang dapat membantu dalam melakukan animasi yang berkaitan dengan prinsip-prinsip dasar animasi, yaitu Arcs. Motion path adalah sebuah alat bantu yang dapat melihat sebuah titik atau keyframe yang membentuk sebuah alur pergerakan, sehingga animator dapat dengan mudah mengubah dan menyesuaikan titik gerakan dari karakter yang di animasikan sesuai keinginan. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian artistik (art based research) yang dilakukan berdasarkan proses pengerjaan produk yang melalui tahapan kreatif di dalamnya. Diharapkan melalui penelitian ini dapat mengetahui peran penting penggunaan motion path dalam mengoptimalkan proses pengaturan line of action dalam pembuatan animasi 3D serta dapat menghasilkan pergerakan animasi 3D yang halus dan natural.Item ANALISIS PLUGIN OTOMATISASI SHOT LIGHTING PADA FILM ANIMASI 3D LEGENDA BATANG BANGAU(2024-05) Ihsan, Aldilan Ravidyan; Zega, Selly Artaty3D animation movie is an entertainment and information media that involves shot lighting process in its creation. With shot lighting, animated films look like in the real world with the atmosphere, emotions, and nuances that match the story to be conveyed. In a collaborative animation project between Asosiasi Industri Animasi Indonesia (AINAKI) and State Polytechnic of Batam, they cooperate in producing the animated film Legenda Batang Bangau, this film is part of the Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) efforts to revive Indonesian folklore through animated films. In the process of animated film production, one of the shot lighting processes that is often time-consuming is the method of creating shot lighting templates and importing animation data such as character movements, properties, background sets, fx, and camera. This research aims to analyze how the Shot Builder automation plugin can improve performance in the shot lighting process using Blender software as the development platform. The results show that the use of the Shot Builder automation plugin significantly contributes to speeding up the process with an average time increase of 68.61% and helps overcome the challenges faced in the production of 3D animated films. Thus, the development of this plugin is expected to help improve production efficiency and quality in the animation industry in the futureItem Implementasi Auto-rigging Cloudrig pada Karakter Abi dalam Film Animasi “Laut Kite”(Politeknik Negeri Batam, 2024-07) Dewantoro, Ilham Wahyu; Rahmi, AnisPenggunaan Auto-rigging Cloudrig pada animasi “Laut Kite” sebagai pengganti proses rigging secara manual yang bertujuan untuk mempersingkat waktu pengerjaan setiap karakter. Namun animasi ini memiliki banyak karakter yang akan dikerjakan pada proses rigging. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi dengan menggunakan Cloudrig yang dapat mempersingkat tahapan pengerjaan. Penelitian ini menggunakan metode berbasis artistik dan pembentukan studi literasi yang mengumpulkan data bersumber dari internet yang akan dijadikan catatan dan panduan dalam proses tahapan Cloudrig pada Blender yang dibuat untuk animasi “Laut Kite” dalam membantu proses produksi. Penelitian menganalisis perbandingan karakter Abi yang menggunakan Cloudrig dan karakter humanoid menggunakan rig manual untuk mengetahui perbedaan dalam proses pengerjaan. Dengan adanya perbadingan proses tahapan Cloudrig dan rig secara manual menjadi objek perbandingan dari penelitian. Dari hasil penelitian menunjukkan penerapan Cloudrig pada proses pembuatan rigging karakter Abi dapat mempersingkat waktu pada proses pembuatan animasi.Item Implementasi Auto-rigging Cloudrig pada Karakter Abi dalam Film Animasi “Laut Kite”(Politeknik Negeri Batam, 2024-07) Dewantoro, Ilham Wahyu; Rahmi, AnisPenggunaan Auto-rigging Cloudrig pada animasi “Laut Kite” sebagai pengganti proses rigging secara manual yang bertujuan untuk mempersingkat waktu pengerjaan setiap karakter. Namun animasi ini memiliki banyak karakter yang akan dikerjakan pada proses rigging. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi dengan menggunakan Cloudrig yang dapat mempersingkat tahapan pengerjaan. Penelitian ini menggunakan metode berbasis artistik dan pembentukan studi literasi yang mengumpulkan data bersumber dari internet yang akan dijadikan catatan dan panduan dalam proses tahapan Cloudrig pada Blender yang dibuat untuk animasi “Laut Kite” dalam membantu proses produksi. Penelitian menganalisis perbandingan karakter Abi yang menggunakan Cloudrig dan karakter humanoid menggunakan rig manual untuk mengetahui perbedaan dalam proses pengerjaan. Dengan adanya perbadingan proses tahapan Cloudrig dan rig secara manual menjadi objek perbandingan dari penelitian. Dari hasil penelitian menunjukkan penerapan Cloudrig pada proses pembuatan rigging karakter Abi dapat mempersingkat waktu pada proses pembuatan animasi.Item PEMBUATAN VIDEO ANIMASI “GREEN TOURISM” SEBAGAI MEDIA EDUKASI DALAM UPAYA MENGURANGI PERMASALAHAN SAMPAH PLASTIK(Journal of Digital Education, Communication, and Arts (DECA), 2023-12-18) Zahrul Ramadhan, Ethan; Dwi Harlyan, GendhyPlaces like Bali, Tower of Pisa, The Eiffel Tower and such are called Tourist Attractions. The reason is that because of the functionality of the system is to serves as a recreational for tourists and best spots during vacations. However plastic waste and litterings have been a major ongoing issue across the world, not only it’s ruining the environment but it also reduces the lifespan of the surrounding ecosystem of the tourist attraction themselves. Indonesia has been the world’s number 3 worst plastic processing country in the world and the places that usually a go to spot for tourists have been contaminated by plastics, either by the locals or the tourists that currently visiting the place. According to Nat Geo’s report that in 2050, there will be at least 12 trillion plastic waste if the accumulation of plastic wastes is not prevented. Educating people to increase and spread awareness about how bad the plastic waste problem are now and how we as an individual reduces the upcoming plastic waste disaster is important, therefore an animation video that acts as an awareness media is created in hope to delivers the messages and prevent people from littering on a tourist attractions.Item PERANCANGAN TEMPLATE STORYBOARD ANIMASI “PORTRAIT” MENGGUNAKAN METODE DOUBLE DIAMOND UNTUK PANDUAN PRODUKSI MAHASISWA ANIMASI(2024-10-26) Anggraini, Afifah; Mu'minin, AmirulIndustri animasi Indonesia berkembang pesat, ditandai dengan bertambahnya studio animasi, program pendidikan tinggi animasi, dan kompetisi animasi. Salah satunya adalah Animasi 2D berjudul "Portrait" karya tim Teh Obenk dari Politeknik Negeri Batam yang berhasil meraih juara tiga di KMIPN V tahun 2023. Analisis terhadap storyboard "Portrait" menunjukkan beberapa kekurangan, pada template storyboard yang dapat menyebabkan kebingungan serta miskomunikasi bagi tim produksi. Penelitian ini bertujuan untuk merancang template storyboard dengan studikasus animasi 2D "Portrait" menggunakan metode Double Diamond. Metode ini terdiri dari empat tahap: Discover, Define, Develop, dan Deliver. Dalam tahap Discover dan Define, peneliti mencari informasi terkait perancangan storyboard yang efektif. Tahap Develop menghasilkan storyboard yang memenuhi kebutuhan produksi animasi, sedangkan tahap Deliver melibatkan pengujian template storyboard yang dikembangkan dengan mahasiswa animasi menggunakan kuesioner berbasis Nielsen Model. Hasil dari penelitian ini adalah template storyboard yang bisa digunakan sebagai panduan dalam produksi animasi.