Jurusan Teknik Mesin
Permanent URI for this communityhttps://repository.polibatam.ac.id/handle/PL029/1751
Browse
Item Pengujian Lifetime Elektroda Untuk Proses Pengelasan Pada Material Flow Through Heater (FTH) Di Mesin Spot Welding Menggunakan Fitur Solidworks Simulation(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-05) Siregar, Aulia Putri; Fadilah, Nurul; Havwini, TianUmur elektroda yang pendek merupakan salah satu masalah krusial dalam pengelasan titik resistansi aluminium pada manufaktur mobil bervolume tinggi. Di tempat pengambilan judul ini, monitoring jangka pemakaian elektroda memakai form yang diisi manual, namun belum mendapatkan penyebab elektroda yang cepat habis.. Pada proses pengelasan spot welding elektroda, gaya yang diberikan sangat berpengaruh untuk melihat umur elektroda, untuk mengetahui hal tersebut penulis mencoba melakukan pengujian dengan menggunakan fitur simulasi static dan fatigue pada solidworks. Dari pengujian elektroda ini bahwa tekanan sebesar 0,25 MPa tidak berdampak untuk kerusakan elektroda dalam 2100 siklus karena damage percentage yang didapat sebesar 0.002% serta life cycle yang didapatkan dengan tekanan tersebut bisa mencapai 100.000.000 siklus untuk membuat elektroda tersebut damage. Jadi dapat disimpulkan bahwasannya lifetime elektroda tidak berpengaruh besar pada proses penekanan dengan parameter yang ada.Item Pengukuran Kinerja Mesin HGG SPC2000 Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE)(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-05) Putri, Maulizuna Dwi; Fyona, Annisa;PT. XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang industri fabrikasi produk baja untuk pengolahan minyak dan gas, ada beberapa mesin yang digunakan oleh perusahaan, untuk penelitian ini berfokus pada mesin HGG SPC2000 yang digunakan untuk memotong pipa yang terbuat dari baja. Peningkatan kinerja mesin dilakukan dengan perawatan mesin oleh perusahaan. Dalam penelitian ini data diambil melalui observasi, wawancara, menggunakan data sekunder dari laporan perusahaan, dan data diambil dalam rentan waktu Oktober 2023 hingga Maret 2024. Tujuan dari penelitian ini yaitu melakukan pengukuran efektivitas pemakaian mesin HGG SPC2000 menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE). Dari hasil perhitungan periode Oktober 2023 hingga Maret 2024 menghasilkan nilai rata-rata nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) sebesar 48% belum memenuhi standar world class OEE. Nilai tersebut didapatkan dari rata-rata availability 77%, performance 62%, dan quality 100%. Dari hasil nilai perhitungan dapat diketahui nilai rata – rata availability dan performance pada mesin HGG SPC2000 masih dibawah standar world class OEE. Penyebab rendahnya nilai availability yaitu persiapan, penyetingan peralatan atau mesin tidak beroperasi secara optimal. Sedangkan penyebab rendahnya nilai performance yaitu efektivitas kinerja mesin yang melambat dari yang direncanakan sebelumnnya.Item Studi Perawatan Mesin Ultrasonic Weld dengan Metode Reliability Centered Maintenance melalui Failure Mode and Effect Analysis(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-04) Putri, Dhea Rahma; ;PT XYZ adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi coffee maker yang memerlukan mesin ultrasonic weld untuk melakukan penyambungan pada dua material plastik yaitu bagian cover dan base. Mesin ultrasonic weld sering mengalami kerusakan komponen yang mengakibatkan downtime. Komponen yang mengalami kerusakkan dapat dilakukan dengan mengidentifikasi resiko kegagalan dengan metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dan FMEA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerusakan komponen yang sering mengakibatkan downtime dan mengidentifikasi resiko kegagalan dengan metode RCM melalui FMEA. Penelitian ini menggunakan dari data yang dikumpulkan melalui MRR untuk memperoleh data kerusakan komponen dan diolah untuk mengidentifikasi kegagalan komponen dan menghitung nilai RPN. Data yang dikumpulkan dapat mengidentifikasi komponen mesin ultrasonic weld yang mengalami kegagalan ada 5 yaitu horn, set screw, mika, jig, dan booster. Dari hasil RPN dari tabel FMEA, set screw adalah komponen yang memiliki nilai paling tinggi yaitu 140, sedangkan jig adalah komponen yang memiliki nilai paling rendah yaitu 64. Perawatan yang direkomendasi berdasarkan metode RCM adalah pengecekkan visual, melakukan monitoring pada mesin ultrasonic weld.