Jurusan Teknik Mesin
Permanent URI for this communityhttps://repository.polibatam.ac.id/handle/PL029/1751
Browse
Item STUDI KASUS mengenai Engine Vibration CFM56-7B PadaPesawat BOEING Tipe 737-800/900ER, Menggunakan media CFM portal(0009-07-24) Fahmi, Reza; Siregar, JamesAbstrak Engine CFM56-7B merupakan sebuah unit yang berfungsi untuk memberikan power sebesar 24.000lb sampai dengan 27.000lbs secara mandiri (independent) dengan power yang besar menghasilkan gaya angkat (lift). Jenis engine yang digunakan pada pesawat Boeing 737-800/900ER adalah Engine CFM56-7B dengan jenis turbo fan engine. Permasalahan engine yang terjadi pada pesawat Boeing 737-800/900ER dengan registrasi PK-LJY milik PT. Lion Air Indonesia, yaitu saat engine running terjadi getaran (vibration) sehingga pesawat mengalami penundaan dan membutuhkan penanganan khusus agar engine vibration dapat teratasi sesuai dengan panduan maupun prosedur. Penyebab engine vibration ini disebabkan karena adanya platform seal yang tear dan mising sehingga menyebabkan engine vibration, setelah melaksanakan pergantian platform seal dilanjutkan pengetesan dengan cara vibration survey tes 7, dan didapatkan hasil baik (problem solved). Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya engine vibration dandampak dari engine vibration. Pengumpulan data melalui observasi langsung pada CFM portal database (myCFM) yang merupakan media dari manufacture engine CFM dan dilakukan diskusi dengan Power Plant Engineering Specialist (Divisi bagian dari Maintenance and Engineering). Kata Kunci: Engine, Vibration, Fan Lubrication.Item PENGARUH ARUS PENGELASAN GTAW PADA DRAIN SKID DENGAN MATERIAL PIPA ASTM A105 FLANGE Terhadap Inspeksi Visual Dan Radiography Test(Fadhil Mufadhol Rasyq, 2022-07-15) Rasyq, Fadhil Mufadhol;Drain skid adalah saluran pembuangan untuk mengeluarkan minyak hasil rembesan dari operasi penyaringan yang jatuh ke dalam bak penyaringan minyak lepas pantai. Drain skid dibuat menggunakan material pipa ASTM A105 Flange dan bak penyaringan dibuat dengan material Channel. Proses penyambungan material mentah Drain ke pipa menggunakan pengelasan GTAW. Pada penelitian ini dilakukan 2 kali proses uji coba perlakuan arus, yaitu pengujian yang dilakukan sesuai prosedur yang ada, serta pengujian yang tidak sesuai prosedur yang ada. Proses pengujian NDT dilakukan denagn RT (Radiography Testing) dengan tujuan memeriksa cacat yang terdapat pada material seperti overheat, porosity dan juga lain sebagainya. Dengan berbagai proses alur pengerjaan dari proses penandaan hingga selesainya proses pengelasan dan dilanjut dengan proses pengujian hasil pengelasan.Item Pengaruh Tekanan Swaging Terhadap Perubahan Diameter Pipa(2022-07-18) Zulkarnaen, Novrian Putra; Wibowo, Ari; Ariyanto, Nugroho PratomoPada umumnya, Swaging ini merupakan proses pengecilan ujung pipa untuk mendapatkan dimensi pada internal diameter pipa yang sesuai dengan dimensi finishing pada connection tertentu, jika dimensi finishing lebih kecil atau sama dengan diameter original. Pada proses ini, akan diambil 5x percobaan pipa yaitu pipa chrome dan pipa carbon steel, dari tiap pipa memliliki ukuran yang berbeda dengan hasil tekanan yang berbeda. Untuk mengetahui hasil tekanan ini, dilihat dari PSI (Pounds per Square Inch) pada mesin control swaging. Setelah mengetahui hasil dari tekanannya, dilanjutkan dengan mengukur pada diameter pipa yaitu Outside diamaeter dan Inside diameter pipa. Dari hasil pengukuran itu kita mencari rata – rata diameter pipanya untuk mengetahui hasil perubahan persentase dimensi pipanya. Kemudian hasil swaging akan dilakukan proses trheading oleh operator cnc, dan setelah melihat hasilnya, kita akan mengetahui hasil trheading setelah swaging bahwasanya akan ada perbedaan dari kedua jenis pipa tersebut. Dilihat dari seberapa banyak pipa yang mengalami kerusakan/reject dan seberapa pipa yang diterima/accept dilihat dari hasil 5 kali percobaan swaging tadi. Dari tujuan metode perbandingan ini yaitu untuk mengetahui hasil perbedaan antara threading dari nilai tekanan 2812 psi, 2801 psi, 2843 psi, 2850 psi , 2806 psi pada pipa chrome dan nilai tekanan 856 psi, 853 psi, 880 psi, 841 psi, 866 psi pada pipa carbon steel terhadap rejection diameter pipa setelah dilakukan proses swaging.Item Pemeriksaan Hasil Pengelasan Di Bagian Replace Material Pada Chassis Truck Tambang Menggunakan Magnetic Test Mengacu Pada AWS D1.1 2020(Politeknik Negri Batam, 2023-07-05) Fahrezy, Ahmad; Aryanto, Nugroho Pratomo; Ulfah, NurulRangka merupakan komponen utama dari truk tambang yang berfungsi sebagai rangka struktural dan harus bebas dari cacat untuk memastikan kekuatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi cacat pengelasan pada rangka truk tambang setelah perbaikan dilakukan uji magnetik sesuai dengan standar AWS D1.1 2020. Penelitian dilakukan di PT. A pada Desember 2023 - Januari 2024. Proses perbaikan meliputi penggantian material yang rusak dengan material baru, pemanasan awal, dan pengelasan. Magnetic test dilakukan sebelum dan sesudah penggantian material untuk mendeteksi cacat seperti retak dan porositas. Hasil pengujian menunjukkan adanya porositas sepanjang 4 mm setelah penggantian material. Berdasarkan standar AWS D1.1 2020, cacat ini masih dalam batas yang diterima karena tidak melebihi batas maksimal yang ditentukan. Dengan demikian, hasil pengelasan after replace material memenuhi standar AWS D1.1 2020. Penelitian ini menegaskan pentingnya pemeriksaan cacat untuk memastikan kualitas pengelasan pada rangka truk tambang.Item PENERAPAN DAILY MAINTENANCE PADA MESIN MOLD NISSEI DALAM UPAYA MENGURANGI REJECT PADA PRODUK YANG DI HASILKAN(2023-07-07) NOVRIYANDA DWI YUDHA; ANDI NOVA MUHAMMAD; ULFAH NURULThis research explains how to reduce the impact of reject on product F on the Nissei mold machine, previously the F product was rejected due to dirty molds and caused Black Dot rejects on the resulting F products. daily maintenance so that dirty molds can be clean and reduce the number of rejects in production. After carrying out daily maintenance in February, March and April, the rejects produced by product F experienced a decrease in rejects, which can be seen in February before the daily maintenance was carried out to get 4,620 DPPM and in April 1,591 DPPM, which means that the daily maintenance process can reduce the level of the resulting rejectsItem Preparasi Sebelum Proses Pengelasan Pada Material AISI 4140 join to API 5CT L80(Politeknik Negeri Batam, 2023-07-07) Siagian Lensius, Ligath Luis; Batubara, Hardina Ninda; Fajrin, AuliaDalam pengelasan, persiapan sebelum melakukan proses pengelasan merupakan kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan, karena hasil dari pengelasan sangat berpengaruh jika kegiatan preparasi tidak dilakukan berdasarkan WPS (Welding Procedure Specification), Apabila preparasi proses pengelasan tidak sesuai dengan WPS dapat mempengaruhi hasil dan kualitas produk yang dilas dan dapat menimbulkan cacat las serta mempengaruhi sifat mekanik dari produk yaitu Strength (kekuatan), Toughness (kekerasan), Ductillity (elastisitas), Weldabillity (kemampuan las) dan Durabillity (ketahanan). WPS merupakan dokumen yang menjelaskan parameter pengelasan untuk menghasilkan hasil las yang sesuai dengan kode dan standar yang telah ditentukan. Penelitian ini menjelaskan tentang identifikasi persiapan proses pengelasan yang sesuai dengan WPS (Welding Procedure Specification) agar mencapai kualitas produk yang optimal sesuai dengan JO (Job Order) perusahaan. Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah untuk memastikan bahwa proses preparasi pengelasan berjalan sesuai dengan WPS (welding procedure specification) dan bertujuan untuk menghindari resiko kecelakaan kerja.Item IDENTIFIKASI KUALITAS WELD PADA CRANE ANGKAT BEBAN 2 TON MENGGUNAKAN PENETRANT TEST(2023-07-11) Wijaya, Regi; Arifin, Nurul LailiSalah satu hal yang menjadi tolak ukur dalam menilai suatu produk adalah dengan adanya pengujian, dan menganalisa terhadap barang yang dihasilkan. Tidak jarang ditemukan cacat didalam produk dan biasanya pada proses pengelasan karena parameter yang tidak sesuai dengan standart yang telah ditentukan. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi kerusakan pada lasan seperti retak, berlubang, atau kebocoran. Kemudian penelitian akan dilakukan dengan menggunakan uji liquid penetrant yang akan dicat pada permukaan lasan crane. Penelitian ini akan dilakukan pada 8 sisi sambungan pada crane yang terbagi pada sisi A,B,C,D,E,F,G,dan H, lalu pengujian ini dilakukan berdasarakan prosedur ASME Section V artikel 6. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian ini mengguanakan empat indikasi yaitu indikasi relevan,indikasi non-relevan,indikasi linear,dan indikasi rounded terdapat indikasi relevan pada beberapa sisi yang merupakan disebabkan oleh adanya cacat yang muncul ke permukaan dengan ukuran lebih dari 1,5mm.Maka dari itu hasil dari pengujian penetrant test pada sambungan kaki crane dapat dinyatakan bahwa crane tersebut kurang layak untuk digunakan.Item Identifikasi dan Perbaikan Masalah READY GREEN LIGHT TIDAK MENYALA pada Propeller Brake System Pesawat ATR72-500/600(2023-08-01) Candra Kurnia, Christian;Abstrak Pesawat terbang ATR72-500/600 mempunyai propeller brake system yang terpasang pada engine kanan sebagai penghasil tenaga listrik agar dapat menyalakan air conditioning pada saat pesawat didarat, yang dikenal dengan mode operasi “Hotel Mode”. Akan tetapi, sesekali terjadi kegagalan pada propeller brake system. Kegagalan yang terjadi adalah ready green light pada panel propeller brake tidak menyala. Oleh karena itu dilakukan troubleshoot berdasarkan manual resmi pada pesawat yaitu AMM (Aircraft Maintenance Manual) dan TSM (Troubleshoot Manual) untuk mengetahui penyebab terjadinya kegagalan dan cara penanganan pada propeller brake system tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab terjadinya ready green light tidak menyala pada propeller brake system serta cara perawatannya sesuai dengan manual resmi pada pesawat yaitu AMM (Aircraft Maintenance Manual). Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi permasalahan ready green light tidak menyala yaitu dengan melakukan penggantian komponen pada propeller brake system berupa Oil-Supply-Electrovalve dengan komponen yang baru. Setelah melakukan penggantian komponen dan pengujian, ready green light menyala yang artinya propeller brake system kembali normal. Kata kunci: Hotel Mode, Propeller Brake, Troubleshoot, Ready Green Light, Oil-Supply-Electrovalve. Abstract The ATR72-500/600 aircraft has a propeller brake system installed on the right engine as a generator of electricity so that it can turn on the air conditioning when the aircraft is on the ground, this operating mode called “Hotel Mode”. However, occasional failures occur in the propeller brake system. The failure that occurs is the ready green light on the propeller brake panel does not turn on. Therefore , troubleshooting is carried out based on the official manual on the aircraft, namely AMM (Aircraft Maintenance Manual) and TSM (Troubleshoot Manual) to find out the causes of failure and how to handle the propeller brake system. The purpose of this study is to find out the causes of the ready green light not turning on on the propeller brake system and how to maintain it according to the official manual on aircraft, namely AMM (Aircraft Maintenance Manual). Efforts are being made to over come the problem of the ready green light not turning on, namely by replacing components in the propeller brake system in the form of Oil-Supply-Electrovalve with new components. After replacing components and testing, the ready green light comes on, which means the propeller brake system is back to normal. Keywords : : Hotel Mode, Propeller Brake, Troubleshoot, Ready Green Light, Oil-Supply-ElectrovalveItem Rancang Bangun Kapal Prototype Catamaran Untuk Kontes Internasional Roboboat Competition 2023 (MRT PURVI EVO)(2024) Syahiran, Nur; Saputra, Hendra; Restu, FediaKontes/perlombaan Internasional Roboboat Competition merupakan program pelajar internasional yang di bentuk dengan tujuan menghasilkan, mengolah, dan meningkatkan komunitas inovator yang mampu memberikan konstribusi subtansif terhadap kendaraan permukaan air otonom (ASV). Maka penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk melihat performa dari kapal yang dirancang mampu untuk menjalani tugas-tugas yang diberikan, untuk memudahkan dalam menjalani tugas nya maka dipilihlah design kapal katamaran dengan fitur modullar agar prototype kapal dapat dibongkar pasang dengan mudah dan juga tingkat mobilitas ketika dibawa juga sangat baik. Untuk Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif. Untuk design kapal MRT PURVI EVO menggunakan type kapal tipe katamaran, dengan ukuran LOA (Length Over All) 114 cm/3,7 ft. Lebar (Beam) 61 cm/2 ft, dan tinggi (Height) 50cm/1.6 ft, kapal ini dirancang mampu membawa beban keseluruhan sebesar 20 Kg. Hasil analisis desain menggunakan software maxsurf resistance dengan metode silinder body ef iciency 60 % maka didapat requirement power yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan 1.6-1.8 m/s membutuhkan power sekitar 590 W, maka dipilih menggunakan thruster dua buah untuk mencapai requirement tersebut. Setelah di uji sebanyak 5 kali dengan kekuatan 100% . dapat disimpulkan bahwa kapal yang dibuat mampu mencapai kecepatan yang dirancang, bahkan mampu melebihi dari kecepatan yang direncanakan.Serta pada pengujian fitur mekanik pada kapal, semua fitur dapat dijalankan dengan baik seperti pada fitur penembak air pada kapal setelah di uji mampu menembakan air sejauh 1.5 m menuju target sasaran, dan juga pada pelontar bola pada kapal dapat melontarkan bola sejauh 1.2 m menuju target sasaran.Item PROSES PEMBUATAN KELISTRIKAN MINIATUR POMPA ANGGUK PBL PT. SERVOTECH INDONESIA(2024) Supriyanto, Agus; Fyona, AnnisaPompa Angguk atau sucker rod pump merupakan alat yang di pakai untuk menyedot minyak bumi ke permukaan tanah. Pompa angguk seperti ini biasanya terdapat di industri hulu migas. Pada miniatur Pompa angguk di butuhkan kelistrikan untuk menggerakkan miniatur. pada proses pembuatan ini meliputi dinamo type DC, Lampu penerang sebanyak 2 buah, power supply sudah terintegrasi Arus listrik yang bertegangan 5 volt hingga 12 volt, Driver Motor DC Mengendalikan motor arus searah, Step Down DC mengatur kecepatan Dinamo. Kelistrikan Pompa angguk di uji dan hasil pengujian kelistrikan dapat bekerja dengan baik dan normal.Item Pengaruh Quenching dengan Media Oli dan Air Garam Terhadap Kekerasan Material S50C(Politeknik Negeri Batam, 2024-03-07) Widayat, Hendro; Hakim, Rahman; Ariyanto, Nugroho PratomoBaja S50C merupakan baja karbon menengah yang banyak digunakan dalam berbagai aplikasi industri karena sifatnya yang kuat, tahan aus, dan mudah diolah. Proses perlakuan panas, seperti hardening, yang didalamnya ada quenching dan tempering sering diterapkan untuk meningkatkan sifat kekerasan baja S50C. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki potensi materialS50Csebagai alternatif materialtool holderserta mengetahui pengaruh quenching dengan media air garam dan oli terhadap sifat kekerasan material S50C untuk aplikasi tool holder serta juga membandingkan hasil quenching ini dengan produk tool holderreferensi (42CrMo). Material S50C akan dipanaskan dengan temperatur 850oC dengan holding time selama 15 menit. Selanjutnya material S50C akan diberi perlakuan quenching dengan media air garam dan oli.Pengujian kekerasan material dilakukan dengan menggunakan metode uji Rockwell Hardness. Pengujian ini menunjukkan bahwa proses quenching yang melibatkan pemanasan baja S50C hingga 850°C diikuti dengan pendinginan menggunakan air garam atau oli secara signifikan mempengaruhi hasil kekerasan. Secara khusus, spesimen yang didinginkan dengan air garam menunjukkan kekerasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang didinginkan dengan oli, dengan holding time 15 menit. Kesimpulan juga mencakup perbandingan nilai kekerasan ini dengan nilai tool holder referensi (42CrMo) untuk konteks pembuatan tool holder. Diketahui bahwa nilai kekerasan rata-rata spesimen yang belum dilakukan perlakuan panas adalah 31,75 HRC, kemudian nilai kekerasan rata-rata spesimen yang menggunakan media pendingin air garam yaitu 56,39 HRC. Sedangkan nilai kekerasan rata-rata spesimen yang menggunakan media pendingin oli adalah 43,78 HRC. Diketahui bahwa nilai kekerasan rata-rata Tool holder referensi (42CrMo) adalah 49,17 HRC. Berdasarkan hasil pengujian, disimpulkan bahwa pendinginan menggunakan air garam mencapai tingkat kekerasan yang optimal untuk pembuatan tool holderItem PENGARUH HEAT INPUT PENGELASAN GTAW TERHADAP NILAI HARDNESS PADA MATERIAL SUPERDUPLEX STAINLESS STEEL S32750(2024-03-22) Ardiyansyah, M; Saputra, Ihsan; Irawan, Benny HadliDi era serba canggih ini proses pembuatan logam yang dilakukan tidak lepas dari proses pengelasan. Pengelasan merupakan proses penyambungan dari dua buah logam dengan menggunakan elektroda atau logam pengisi (filler metal) yang biasa digunakan di dunia fabrikasi dan industri. Energi panas sangat berpengaruh terhadap kualitas sebuah lasan. Tiga parameter yang ada pada energi panas tersebut adalah kuat arus (A), tegangan (V) dan masukan panas (heat input). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh masukan panas (heat input) terhadap nilai kekerasan (hardness) pada material Superduplex Stainless Steel S32750 dengan proses pengelasan GTAW. Kekerasan pada material sangatlah penting untuk mengetahui ketahanan sebuah material. Dalam proses fabrikasinya masih terdapat material yang memiliki nilai hardness melebihi nilai standar dari manufaktur material tersebut. Proses pengelasan dilakukan dari Root, Hotpass, Fill pass hingga Capping dengan lima variasi heat input terhadap lima sampel sambungan dalam sebuah pipe spool, kemudian dilakukan pengujian kekerasan dengan menggunakan metode Vickers dengan alat uji Portable UCI Sonodur 3. Pengujian kekerasan dilakukan pada lokasi permukaan daerah logam las (weld metal), logam induk (base metal), dan daerah yang dipengaruhi panas (HAZ). Dengan variasi heat input yang digunakan selanjutnya dilakukan pengujian hardness. Dari analisa yang dilakukan dengan lima variasi heat input dan membandingkan nilai hardness pada masing-masing lokasi uji, heat input rendah yaitu 0.97 kJ/mm menghasilkan nilai rata-rata hardness tertinggi sebesar 299.2 HV pada daerah logam induk (base metal), daerah terpengaruh panas (HAZ) sebesar 265.9 HV, dan daerah logam las (weld metal) sebesar 229.5 HV.Item Pengujian Kebocoran pada Tangki Kapal Tugboat 2400 HP dengan Metode Air Test(2024-04-07) Hafizhsyach, Muhammad Fauzan Nurja; ; Fajrin, AuliaDalam dunia industri maritim, galangan kapal memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan transportasi laut dalam suatu negara, galangan kapal tersebut harus memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan. Salah satunya kapal harus terhindar dari masalah kebocoran. Kebocoran pada kapal biasanya di sebabkan oleh tubrukan dan juga kandas, namun kebocoran yang terjadi pada tangki kapal juga tidak dapat diabaikan, kebocoran pada tangki kapal dapat berakibat fatal misalnya terjadi kebocoran pada tangki fuel oil(tangki minyak), minyak yang berserakan dapat menyebabkan kebakaran pada kapal. Untuk memastikan agar tangki dapat digunakan dengan baik, dan tidak ada kebocoran perlu di lakukan salah satu uji yaitu pengujian kekedapan/pengujian kebocoran. Pengujian kekedapan pada tangki kapal dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan seperti kebocoran didalam tangki kapal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi kebocoran pada tangki kapal tugboat 2400 HP menggunakan metode airtest. Metode pengujian yang digunakan adalah metode udara bertekanan (Air Test). Air test merupakan pengujian kebocoran menggunakan metode udara bertekanan tinggi pada tangki dan pipa kapal. Pengujian ini menggunakan tekanan berkisar antara 0.15 hingga 0.2 bar. Proses ini pula mengunakan bantuan berupa cairan sabun berbusa untuk mendeteksi kebocoran. Hal ini disebabkan oleh adanya udara dengan busa sabun yang keluar dari tangki. Jika memiliki lasan yang tiba-tiba memiliki gelembung, kita harus menandai area tersebut Pada penelitian ini dilakukan pengujian kebocoran pada tangki air bersih (fresh water), Tangki bahan bakar (fuel oil tank), cofferdam, dan tangki air ballast. Dipilihnya metode ini karena metode ini memiliki keunggulan yaitu proses pengujiannya yang mudah juga dapat membaca banyak titik kebocoran. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan pada kapal tugboat 2400 hp terdapat 3 tangki yang terdapat kebocoran dan 2 tangki yang tidak ada kebocoran sama sekali. Setelah dilakukan pengujian, 3 tangki tersebut harus melakukan tahap repair atau penambalan pada titik kebocoran yang sudah ditandai sebelumnya.Item Analisis Kemajuan Project Berdasarkan Struktur Pembagian Kerja (WBS) pada Project Agogo.(Politeknik Negeri Batam, 2024-06-01) Miftah,Raja; Nanda,Veryawan; Baharudin,BudiAnalisis Kemajuan Project Berdasarkan Struktur Pembagian Kerja (WBS) merupakan pendekatan Penting dalam manajemen Project yang bertujuan untuk memastikan kemajuan yang lancar dalam pelaksanaan Project. Tujuan Penelitian ini adalah mendefinisikan dan mengelompokkan tugas-tugas dari sebuah Project menjadi bagianbagian kecil sehingga lebih mudah diatur dan bisa melihat hasil kemajuan dalam Project . Penelitian ini difokuskan pada perencanaan dengan metode WBS dalam Project Agogo. WBS membantu dalam memecah pekerjaan Project menjadi unit-unit yang lebih kecil dan terukur, memudahkan pemantauan kemajuan Project. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi aktivitas-aktivitas Penting dan menetapkan metrik untuk mengukur kemajuan berdasarkan observasi lapangan,tim Project dapat secara efektif memantau dan menganalisis perkembangan Project. Berdasarkan Analisis yang didapatkan mengunakan WBS dalam membuat project Menghasilkan perbedaan antara kemajuan recana memerlukan 365 hari dan Kemajuan aktual memerlukan 213 hari. jadi dapat di simpulkan Dengan penerapan analisis kemajuan Project berbasis WBS dapat membantu memastikan kelancaran Project Agogo dan mencapai hasil yang diinginkan secara efisien.Item Proses Pengoperasian Mesin Rapid Heat System Menggunakan Material S420(2024-06-03) Fajar, Khidr, Muhammad; Fyona, Annisa; Fajrin, AuliaPengelasan metode preheat atau yang biasa disebut pemanasan awal sebelum pengelasan, memiliki tujuan utama untuk mencegah retak pada hasil pengelasan atau crack. Crack terjadi akibat perbedaan temperatur pada daerah pengelasan dan panas yang berlebih atau overheat di daerah pengelasan. Pada perusahaan fabrikasi migas terdapat dua metode preheat yaitu gas torch menggunakan bahan bakar LPG atau gas propana butana dan metode rapid heat system dengan menggunakan sebuah mesin yang diberi energi listrik diubah menjadi energi panas melalui heating cable, Permukaan pipa harus di lapisi fire blanket yang di letakkan secara memanjang atau melilit secara rapi dan merata, agar permukaan material yang akan di las terkena panas secara merata. Penelitian ini bertujuan untuk memberi informasi mengenai efek kekurangan dan kelebihan suhu preheat, cara pengoprasian mesin rapid heat system dan spesifikasi listrik yang dibutuhkan dalam menggunakan mesin rapid heat system. Metode yang digunakan adalah observasi , wawancara, dan pengoperasian mesin rapid heat system pada material S420. Hasil diharapkan melalui penelitian ini dapat memberikan informasi yang tepat dan benar dalam pengoperasian mesin rapid heat system pada material S420 sebelum dilakukan proses pengelasan.Item PENGARUH SPESIFIKASI KODE SPRAY TIP COATING TERHADAP KUALITAS MANUFAKTUR PIPA OCTG(2024-06-04) Wardanas, Samsu; Fajrin, Aulia;Dalam mengetahui permasalahan pada mesin coating yang mempengaruhi kualitas yang terjadi maka dilakukan pengujian terhadap spesifikasi kode spray tip coating karena beberapa ditemukan cacat produk pada saat produksi berjalan. Cacat produk yang sering ditemukan pada proses coating yaitu: sagging, holiday, orange peel dan pin hole. Penyebab kualitas pelapis yang kurang optimal umumnya terletak pada pengaturan spray tip dan pressure pump yang tidak optimal. Maka dilakukan pengujian visual pada pipa ukuran 9 ⅝ inch dan pembuatan sampel hasil pengujian visual untuk pengaturan pressure pump dan spray tip. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali dengan variasi pengaturan spray tip yang berbeda dengan kode ukuran 613, 615 dan 617 yang memiliki arti sebagai berikut: -lebar kipas spray tip digit pertama (6) 6 X 2=12 Inch, -ukuran lubang spray tip: dua digit terakhir (13,15, dan 17) 0.013 Inch, 0.015 Inch ,0.017 Inch. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengurangi hasil reject pada proses coating pipa OCTG (Oil Country Tubular goods). Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam memilih kode spray tip yang tepat untuk mencapai kualitas hasil coating yang sesuai spesifikasi yang diinginkan. Berdasarkan hasil yang didapatkan pengaturan yang optimal pada spray tip dan pressure pump dengan kode spray tip 613 serta pressure pump 2 Bar. Penggunaan spray tip 613 dalam proses coating memberikan hasil coating yang lebih baik, karena mengurangi reject pada proses coating untuk pipa berukuran 9 ⅝ Inch berdasarkan pengujian visual, jika dibandingkan banyaknya pipa yang reject dengan menggunakan pengaturan spray tip variasi kode 615 dan 617.Item PENERAPAN METODE ELEKTROPLATING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAPISAN PRODUK DAN KETAHANAN TERHADAP KOROSI(2024-06-09) FANDRI. M; Mutiarani; Saputra, HendraKorosi merupakan masalah utama dalam industri manufaktur karena dapat menyebabkan kerusakan pada produk baik itu berupa barang elektronik, alat-alat rumah tangga dan kebutuhan industri yang menggunakan alat atau bahan yang rentan terhadap korosi. PT XYZ sebagai salah satu produsen atau penyedia barang elektronik memiliki masalah terhadap korosi yang dimana barang elektronik yang diproduksi harus memiliki ketahanan dengan pemakaian jangka panjang. Penelitian dilakukan di PT XYZ untuk meningkatkan ketahanan dan ketebalan lapisan menggunakan metode electroplating, elektroplating merupakan salah satu metode pelapisan logam yang banyak digunakan dalam berbagai industri, metode ini memiliki keunggulan karena mudah dilakukan dan dapat melapisi berbagai jenis logam. Dalam proses penelitian ini media yang akan digunakan sebagai pelapisan yaitu nikel, karena memiliki konduktivitas listrik yang baik dan memiliki tingkat kekerasan tinggi dapat meningkatkan ketahanan benda yang dilapisi nikel. Berdasarkan penelitian hasil yang diharapkan yaitu dapat meningkatkan kualitas produk dengan menggunakan nikel sebagai media lapisan, menggunakan 2 spesimen percobaan untuk melihat hasil perbandingan efektifitas pengujian korosi pada spesimenItem implementasi chockfast orange sebagai lapisan proteksi multifungsi di industri galangan kapal(2024-06-20) prisusilo,putra,dwi; hakim rahman; puspita rozaItem Perancangan Desain Meja Untuk Mengatasi Masalah Ergonomi Pada Proses Final Inspection(2024-06-20) Dwi Rahmadiansyah, Andre; Restu, Fedia;Penelitian ini mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah ergonomi yang terjadi di salah satu perusahaan di batam, terutama terkait pada pengangkatan drift yang berat secara manual. Masalah tersebut dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada operator seperti musculoskeletal disorder (MSDs). Solusi yang diusulkan adalah dengan merancang meja yang ergonomis untuk memfasilitasi pengangkatan drift tanpa menyebabkan risiko cedera atau ketidaknyamanan bagi operator. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengurangi beban ergonomis pada operator, meningkatkan produktivitas dan efisiensi pada proses final inspection, serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan nyaman bagi personel yang terlibat. Metode penelitian melibatkan observasi, penelitian masalah, studi literarur, desain, dan evaluasi. Penilaian resiko pada ergonomi ini menggunakan metode REBA (Rapid Entire Body Assessment) dengan tujuan untuk melihat masalah apa yang dialami operator, sehingga penulis bisa menentukan solusi apa yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Hasil akhir penilaian yang didapat adalah dengan nilai skor REBA (10) yang termasuk ke level risiko 3 yang memiliki kategori risiko tinggi yang memerlukan segera tindakan untuk menghindari risiko tersbut. Oleh karena itu, penulis menentukan solusinya dengan desain meja sebagai tempat peletakan drift yang bertujuan untuk membuat operator bekerja dengan safety, efisiensi, dan nyaman.Item JADWAL PERAWATAN PADA MESIN INJECTION MOLDING HAITIAN STUDI KASUS DI PTX(Politeknik Negeri Batam, 2024-06-28) Syaputra , Aldio Wahyudi; Andi Nova, Muhammad; Fyona,AnnisyaPT. X adalah sebuah perusahaan manufaktur yang berbasis di Batam, Kepulauan Riau, Indonesia. Perusahaan ini memproduksi berbagai jenis plastik seperti setrika,sikat gigi,dan alat pencukur bulu. Mesin yang digunakan di PT.X ini adalah mesin Injection Molding Type Haitian IA3600/b-j. Permasalahan yang terjadi pada mesin Injection Molding Haitian IA3600/b-j di PT.X adalah tidak adanya jadwal perawatan yang efektif sehingga menyebabkan tingginya frekuensi kerusakan komponen saat proses produksi berlangsung. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat schedule preventive maintenance untuk mesin Injection Molding Haitian IA3600/b-j. Schedule ini dibuat berdasarkan data komponen kritis dana referensi dari manual book. Diharapkan dengan adanya schedule preventive maintenance ini, perusahaan dapat membantu kinerja mesin dan mengurangi resiko kerusakan pada mesin.