Jurusan Teknik Mesin

Permanent URI for this communityhttps://repository.polibatam.ac.id/handle/PL029/1751

Browse

Search Results

Now showing 1 - 8 of 8
  • Item
    OPTIMALISASI JUMLAH TENAGA KERJA DALAM PROSES PEMASANGAN DUKUNGAN PIPA (PIPE SUPPORT) PADA PROYEK MARJAN PRODUCTION PLATFORM DECK
    (Politeknik Negeri Batam, 2024-07-08) Farid, Muhammad; Butar Butar, Hendra; Mantik W.P., Andrew
    Proyek Marjan, yang dikelola oleh PT McDermott Indonesia dan Saudi Aramco, melibatkan pemasangan dukungan pipa (pipe support) untuk menjaga stabilitas sistem perpipaan. Penelitian ini bertujuan menentukan jumlah tenaga kerja optimal untuk pemasangan pipe support pada Marjan Production Platform. Data dari 22 bulan pemasangan dianalisis menggunakan regresi linear berganda, dengan variabel berat pipe support, jumlah pipe support, dan man hours. Hasilnya menunjukkan berat pipe support dan man hours berpengaruh positif terhadap jumlah tenaga kerja, sementara jumlah pipe support berpengaruh negatif. Model regresi yang dihasilkan memiliki nilai koefisien determinasi (R-squared) sebesar 1, menunjukkan akurasi tinggi. Berdasarkan analisis, jumlah tenaga kerja optimal dalam satu bulan adalah 46 orang. Kesimpulannya, optimalisasi jumlah tenaga kerja dapat dicapai dengan mempertimbangkan berat pipe support, man hours, dan jumlah pipe support, meningkatkan efisiensi pemasangan pada proyek Marjan Production Platform.
  • Item
    Pemeriksaan Hasil Pengelasan Di Bagian Replace Material Pada Chassis Truck Tambang Menggunakan Magnetic Test Mengacu Pada AWS D1.1 2020
    (Politeknik Negri Batam, 2023-07-05) Fahrezy, Ahmad; Aryanto, Nugroho Pratomo; Ulfah, Nurul
    Rangka merupakan komponen utama dari truk tambang yang berfungsi sebagai rangka struktural dan harus bebas dari cacat untuk memastikan kekuatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi cacat pengelasan pada rangka truk tambang setelah perbaikan dilakukan uji magnetik sesuai dengan standar AWS D1.1 2020. Penelitian dilakukan di PT. A pada Desember 2023 - Januari 2024. Proses perbaikan meliputi penggantian material yang rusak dengan material baru, pemanasan awal, dan pengelasan. Magnetic test dilakukan sebelum dan sesudah penggantian material untuk mendeteksi cacat seperti retak dan porositas. Hasil pengujian menunjukkan adanya porositas sepanjang 4 mm setelah penggantian material. Berdasarkan standar AWS D1.1 2020, cacat ini masih dalam batas yang diterima karena tidak melebihi batas maksimal yang ditentukan. Dengan demikian, hasil pengelasan after replace material memenuhi standar AWS D1.1 2020. Penelitian ini menegaskan pentingnya pemeriksaan cacat untuk memastikan kualitas pengelasan pada rangka truk tambang.
  • Item
    Studi Perawatan Mesin Ultrasonic Weld dengan Metode Reliability Centered Maintenance melalui Failure Mode and Effect Analysis
    (Politeknik Negeri Batam, 2024-07-04) Putri, Dhea Rahma; ;
    PT XYZ adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi coffee maker yang memerlukan mesin ultrasonic weld untuk melakukan penyambungan pada dua material plastik yaitu bagian cover dan base. Mesin ultrasonic weld sering mengalami kerusakan komponen yang mengakibatkan downtime. Komponen yang mengalami kerusakkan dapat dilakukan dengan mengidentifikasi resiko kegagalan dengan metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dan FMEA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerusakan komponen yang sering mengakibatkan downtime dan mengidentifikasi resiko kegagalan dengan metode RCM melalui FMEA. Penelitian ini menggunakan dari data yang dikumpulkan melalui MRR untuk memperoleh data kerusakan komponen dan diolah untuk mengidentifikasi kegagalan komponen dan menghitung nilai RPN. Data yang dikumpulkan dapat mengidentifikasi komponen mesin ultrasonic weld yang mengalami kegagalan ada 5 yaitu horn, set screw, mika, jig, dan booster. Dari hasil RPN dari tabel FMEA, set screw adalah komponen yang memiliki nilai paling tinggi yaitu 140, sedangkan jig adalah komponen yang memiliki nilai paling rendah yaitu 64. Perawatan yang direkomendasi berdasarkan metode RCM adalah pengecekkan visual, melakukan monitoring pada mesin ultrasonic weld.
  • Item
    Pengukuran Kinerja Mesin HGG SPC2000 Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE)
    (Politeknik Negeri Batam, 2024-07-05) Putri, Maulizuna Dwi; Fyona, Annisa;
    PT. XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang industri fabrikasi produk baja untuk pengolahan minyak dan gas, ada beberapa mesin yang digunakan oleh perusahaan, untuk penelitian ini berfokus pada mesin HGG SPC2000 yang digunakan untuk memotong pipa yang terbuat dari baja. Peningkatan kinerja mesin dilakukan dengan perawatan mesin oleh perusahaan. Dalam penelitian ini data diambil melalui observasi, wawancara, menggunakan data sekunder dari laporan perusahaan, dan data diambil dalam rentan waktu Oktober 2023 hingga Maret 2024. Tujuan dari penelitian ini yaitu melakukan pengukuran efektivitas pemakaian mesin HGG SPC2000 menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE). Dari hasil perhitungan periode Oktober 2023 hingga Maret 2024 menghasilkan nilai rata-rata nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) sebesar 48% belum memenuhi standar world class OEE. Nilai tersebut didapatkan dari rata-rata availability 77%, performance 62%, dan quality 100%. Dari hasil nilai perhitungan dapat diketahui nilai rata – rata availability dan performance pada mesin HGG SPC2000 masih dibawah standar world class OEE. Penyebab rendahnya nilai availability yaitu persiapan, penyetingan peralatan atau mesin tidak beroperasi secara optimal. Sedangkan penyebab rendahnya nilai performance yaitu efektivitas kinerja mesin yang melambat dari yang direncanakan sebelumnnya.
  • Item
    Analisa Perbandingan Olah Gerak Kapal Monohull dan Catamaran pada Prototipe Kapal USV (Unmanned Surface Vehicle): Studi Kasus di Perairan Selat Singapura
    (2024-07-04) Niclous stheven; Saputra Hendra; Kamsyah Domi
    Olah gerak kapal atau seakeeping merupakan aspek penting dalam kapal, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil olah gerak prototipe kapal USV antara monohull dan catamaran. Hal ini dipilih karena kedua jenis tipe lambung ini memiliki karakteristik yang berbeda. Spesifikasi lambung pada kapal monohull dan catamaran dalam penelitian ini adalah jenis variasi lambung X-bow, dengan konfigurasi melengkung ke depan seperti huruf X. Seakeeping adalah studi tentang bagaimana kapal merespon gaya eksternal dari kondisi laut, yang penting untuk keselamatan, efisiensi, dan kinerja kapal. Gerakan kapal dilaut meliputi tiga gerakan translasi (surging, swaying, heaving) dan tiga gerakan rotasi (rolling, pitching, yawing). Analisis dalam penelitian ini menggunakan software maxsurf motions dengan menggunakan metode strip theory dan menggunakan parameter yang sudah ditetapkan untuk kebutuhan kapal ini sebelumnya. Dimana hasil output yang digunakan ialah grafik dari nilai RAO pitch, heave, dan roll kemudian data RMS dari heave motion, pitch motion, dan roll motion.Hasil analisis tersebut menunjukan bahwa model kapal monohull dengan jenis lambung X-BOW lebih efisien dibandingkan dengan model kapal catamaran dengan jenis lambung X-BOW.
  • Item
    Pengujian Lifetime Elektroda Untuk Proses Pengelasan Pada Material Flow Through Heater (FTH) Di Mesin Spot Welding Menggunakan Fitur Solidworks Simulation
    (Politeknik Negeri Batam, 2024-07-05) Siregar, Aulia Putri; Fadilah, Nurul; Havwini, Tian
    Umur elektroda yang pendek merupakan salah satu masalah krusial dalam pengelasan titik resistansi aluminium pada manufaktur mobil bervolume tinggi. Di tempat pengambilan judul ini, monitoring jangka pemakaian elektroda memakai form yang diisi manual, namun belum mendapatkan penyebab elektroda yang cepat habis.. Pada proses pengelasan spot welding elektroda, gaya yang diberikan sangat berpengaruh untuk melihat umur elektroda, untuk mengetahui hal tersebut penulis mencoba melakukan pengujian dengan menggunakan fitur simulasi static dan fatigue pada solidworks. Dari pengujian elektroda ini bahwa tekanan sebesar 0,25 MPa tidak berdampak untuk kerusakan elektroda dalam 2100 siklus karena damage percentage yang didapat sebesar 0.002% serta life cycle yang didapatkan dengan tekanan tersebut bisa mencapai 100.000.000 siklus untuk membuat elektroda tersebut damage. Jadi dapat disimpulkan bahwasannya lifetime elektroda tidak berpengaruh besar pada proses penekanan dengan parameter yang ada.
  • Item
    Analisa Pengendalian Defect Pada Proses Produksi Wiring Harness Dengan Metode PDCA di PT XYZ
    (Politeknik Negeri Batam, 2024-07-12) Rahmatullah; Restu,Fedia; Siregar,James
  • Item
    ANALISIS BEBAN PADA CABLE LADDER SUPPORT ANGLE BAR DI MODULE ONSHORE
    (2024-07-04) Siregar,Yose; Cahyagi,Danang; Mantik,Andrew
    Dalam konstruksi module onshore, terdapat peralatan pendukung yang digunakan dalam sistem tenaga listrik untuk mendukung peralatan sistem listrik dan instrumen yaitu cable ladder,support angle bar. Cable ladder (Tangga Kabel) adalah peralatan yang digunakan untuk melindungi kabel listrik dari faktor lingkungan dan juga untuk memudahkan pengelolaan jalur kabel. Tangga kabel ini biasanya terbuat dari baja galvanis atau aluminium. Support angle bar adalah jenis peralatan yang digunakan dalam konstruksi dan instalasi sistem kabel listrik. Support angle bar biasanya terbuat dari baja carbon dan memiliki bentuk sudut L yang khas. Tujuan dari penelitian ini memastikan support angle bar dengan dimensi yang telah ditentukan memiliki kekuatan yang memadai untuk menahan beban yang diterapkan keatasnya, memastikan mendukung penyediaan tenaga listrik yang andal dan kontinu untuk sistem listrik dan instrumen pada fasilitas module onshore, dengan meminimalkan risiko kegagalan pada sistem listrik dan instrumen yang disebabkan oleh masalah struktural. Dalam penelitian ini, dilakukan simulasi beban menggunakan metode elemen hingga (Finite Element Method, FEM) untuk menentukan distribusi stress, deformasi, safety factor pada angle bar yang digunakan sebagai penopang kabel dengan nilai beban 131 kg. Berdasarkan hasil simulasi, pengujian stress pada support angle bar menggunakan material carbon steel ASTM A36, struktur support angle bar dan cable ladder memperoleh tegangan maksimum 76.527 MPa dan tegangan minimum 0.007 MPa. Nilai tegangan maksimum ini masih dibawah nilai yield strength sebesar 250MPa sehingga bisa dikatakan bahwa struktur ini kuat menahan beban. Pada pengujian displacement, didapatkan perubahan maksimum sebesar 1.878 mm dan perubahan minimum sebesar 0 mm. Dan pada pengujian safety factor, didapatkan hasil safety factor dengan nilai minimum 3.27 dan nilai maksimum sebesar 35.988. Dengan demikian rangka ini mampu menahan beban sebesar 131 kg karena nilai safety factor pada support cable ladder angle bar ini melebihi batas nilai minimum. Hal ini berdasarkan nilai minimum safety factor yang ditetapkan oleh rules NEMA VE 1 sebesar 1.5. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa support cable ladder angle bar mampu menahan beban yang telah dirancang sebesar 131 kg berdasarkan data dari hasil pengujian analisis.