Jurusan Manajemen dan Bisnis
Permanent URI for this communityhttps://repository.polibatam.ac.id/handle/PL029/1745
Browse
Item EVALUASI PENERAPAN PROSEDUR PEMELIHARAAN AIR BAKU KOTA BATAM(POLITEKNIK NEGERI BATAM, 2024-06-26) BR Situmorang, Ruth Tasya; Amalia, DiahBerdasarkan standar operasional prosedur, pemeliharaan rutin harus dilakukan setiap minggu dan sebulan sekali, termasuk pemeriksaan bak katup, bangunan, dan alat ukur aliran. Namun, informasi yang diperoleh menunjukkan bahwa kegiatan pemeliharaan air baku tidak dilakukan sesuai prosedur yang ditetapkan, seperti yang tercermin dalam laporan pemeliharaan bulanan. Ketidakpatuhan terhadap prosedur ini berdampak negatif pada kualitas air baku, administrasi, dan pelayanan masyarakat. Oleh karena itu, evaluasi terhadap prosedur pemeliharaan air baku menjadi krusial untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutan sistem pengelolaan air. Evaluasi Penerapan Prosedur Pemeliharaan Air Baku Kota Batam bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan prosedur pemeliharaan air baku, mengidentifikasi penyimpangan dari standar operasional prosedur, dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan guna memastikan kualitas air baku yang optimal dan pelayanan yang berkelanjutan.Item EVALUASI PROSEDUR PENERIMAAN BARANG MASUK DAN PENGELUARAN STOCK BARANG UNTUK PERSELISIHAN JUMLAH STOCK(POLITEKNIK NEGERI BATAM, 2024-07-01) Aritonang Yohana; TIARAProsedur yang baik sangat penting dalam menjaga aset perusahaan dari risiko penipuan, pemborosan, dan kecurangan baik dari pihak internal maupun eksternal. Khususnya dalam pengelolaan persediaan, pemisahan fungsi antara penerimaan dan pengeluaran barang sangat krusial. Penerimaan barang adalah proses memeriksa dan mengakui barang yang dikirim oleh vendor sesuai dengan Purchase Order (PO), sedangkan pengeluaran barang melibatkan pemotongan jumlah stok fisik dari gudang untuk kebutuhan operasional. Permasalahan ini terjadi karena SOP yang tidak diikuti dengan benar, seperti ketidakcocokan pencatatan penerimaan dan pengeluaran barang, serta kegagalan dalam memeriksa kesalahan sistem. Masalah ini memperburuk kondisi, menyebabkan kesulitan dalam mencari barang, kemungkinan kehilangan barang, dan dampak negatif pada profit perusahaan. Berdasarkan informasi yang diterima, permasalahan utama meliputi: tidak adanya cek ulang stok barang di gudang, perselisihan jumlah stok antara fisik dan sistem pada saat stock opname, serta kurangnya kepatuhan terhadap frekuensi stock opname yang seharusnya dilakukan setiap bulan. Evaluasi prosedur penerimaan dan pengeluaran barang menjadi langkah penting untuk mengatasi perselisihan jumlah stok dan meningkatkan akurasi pengelolaan persediaan.