Sistem Informasi Geografi Untuk Zonasi Bahaya Kebakaran Lahan Dan Hutan Di Kota Tanjungpinang

No Thumbnail Available
Date
2023-03-18
Authors
Gultom, Patar
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Politeknik Negeri Batam
Abstract
Bencana Kebakaran hutan dan lahan adalah sebuah Peristiwa yang terjadi di permukaan dimana api membakar alam dan sekitarnya yang dapat merusak ekosistem di kawasan hutan dan lahan sekitarnya. Kebakaran hutan dan lahan menjadi salah satu bencana alam yang berbahaya. Kandungan karbondioksida (CO2) yang terdapat pada kabut asap yang berasal dari kebakaran lahan dan hutan dimana akan berdampak bagi dunia dan dapat mengakibatkan terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim dunia. Terdapat dua faktor penting penyebab kebakaran hutan, yaitu faktor alami dan faktor manusia. Faktor alami yaitu musim kering yang ekstrim. Sedangkan faktor manusia yaitu meliputi penggunaan api dalam persiapan lahan, adanya kekecewaan terhadap pengelolaan hutan, illegal logging, kebutuhan untuk makanan ternak, perambahan hutan, dan penyebab lainnya. Oleh karena itu, peneliti ingin mengkaji daerah rawan kebakaran hutan dan lahan di Kota Tanjungpinang dengan beberapa parameter yang akan digunakan sehingga dapat membantu pengendalian dan mengurangi resiko kebakaran hutan dan lahan yang akan terjadi. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah skoring dan pembobotan, serta tumpeng susun (overlay) sehingga hasil yang diperoleh yaitu zona bahaya kebakaran lahan dan hutan di Kota Tanjungpinang dan dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa Kota Tanjungpinang memiliki tingkat bahaya kebakaran lahan dan hutan yang relatif rendah. Adapun 3 jenis zona bahaya yang diperoleh yaitu tingkat bahaya rendah memiliki luas wilayah sebesar 7255,58570 hektar (50,32%), tingkat bahaya sedang memiliki luas wilayah sebesar 4120,97584 hektar (28,58%), tingkat bahaya tinggi memeiliki luas wilayah sebesar 3043,23978 ha (21,10%).
Description
dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa Kota Tanjungpinang memiliki tingkat bahaya kebakaran lahan dan hutan yang relatif rendah. Adapun 3 jenis zona bahaya yang diperoleh yaitu tingkat bahaya rendah memiliki luas wilayah sebesar 7255,58570 hektar (50,32%), tingkat bahaya sedang memiliki luas wilayah sebesar 4120,97584 hektar (28,58%), tingkat bahaya tinggi memeiliki luas wilayah sebesar 3043,23978 ha (21,10%).
Keywords
TECHNOLOGY::Civil engineering and architecture::Geoengineering and mining engineering::Geoengineering
Citation
APA