D3 Teknologi Geomatika
Permanent URI for this collectionhttps://repository.polibatam.ac.id/handle/PL029/1767
Browse
48 results
Search Results
Item PENGUKURAN DIMENSI PIPA BRACING DALAM PROSES FABRIKASI JACKET PLATFORM MENGGUNAKAN TOTAL STATION DI PT. MCDERMOTT BATAM INDONESIA(POLITEKNIK NEGERI BATAM, 2024-06-26) Alwi Raihan Lubis Alwi Raihan Lubis; Anurogo, WenangProses fabrikasi jacket platform merupakan salah satu tahap penting dalam proyek offshore. Salah satu komponen penting dalam platform adalah pipa bracing yang berfungsi untuk memperkuat struktur platform. Ketepatan dimensi pipa bracing sangatlah penting untuk memastikan kekuatan dan stabilitas platform. Pengukuran dimensi pipa bracing selama proses fabrikasi biasanya dilakukan dengan menggunakan pita ukur dan meteran. Metode ini memiliki beberapa keterbatasan, seperti akurasi yang rendah dan membutuhkan waktu yang lama. Total station merupakan alat ukur modern yang dapat digunakan untuk mengatasi keterbatasan tersebut. Total station dapat mengukur jarak, sudut, dan elevasi dengan tingkat akurasi yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan total station dalam proses pengukuran dimensi pipa bracing di PT. McDermott Batam Indonesia. Metode pengukuran dengan total station akan dibandingkan dengan metode konvensional menggunakan pita ukur dan meteran. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang keunggulan dan kelemahan masing-masing metode pengukuran, serta memberikan rekomendasi metode pengukuran yang paling tepat untuk digunakan dalam proses fabrikasi jacket platform. Pengukuran straightness, levelness, dan long dimensi bracing adalah elemen kunci dalam memastikan integritas struktural dan keselamatan operasi dalam industri minyak dan gas. Penelitian ini membahas penggunaan alat ukur total station Leica TS11 dengan metode set orientation untuk mendapatkan data yang akurat dan konsisten pada struktur bracing. Metode set orientation digunakan untuk mengkalibrasi alat ukur dengan mengacu pada titik-titik kontrol yang sudah ditentukan sebelumnya, sehingga memungkinkan pengukuran yang lebih presisi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan total station Leica TS11 dengan metode set orientation sangat efektif untuk pengukuran parameter kritis dalam industri minyak dan gas. Penggunaan teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam proses pemantauan dan pemeliharaan struktur bracing, sehingga berkontribusi terhadap keselamatan operasional dan pengurangan risiko kegagalan struktur.Item SISPOL (SISTEM INFORMASI SPASIAL POLIBATAM) IMPLEMENTASI GEONODE SEBAGAI SARANA PUBLIKASI DATA GEOSPASIAL(Politeknik Negeri Batam, 2025-07-07) Saputra, Anugerah Dewa Niti; Sari, Luthfiya RatnaDi era digital, kebutuhan akan data geospasial untuk pembangunan semakin meningkat. Pemerintah meresponsnya dengan menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2014 yang mendorong penyebaran informasi geospasial melalui geoportal. Geoportal, seperti Geonode, menyediakan akses terpadu ke data geospasial melalui portal web. Geonode, sebagai CMS, memungkinkan pengelolaan dan penerbitan data geospasial dengan antarmuka yang mudah digunakan. Fitur geocode memudahkan pembuatan data, metadata, dan visualisasi peta yang terintegrasi. Platform ini dirancang untuk berbagai peran pengguna, seperti pengembang, administrator, dan pengguna umum, dengan tujuan memfasilitasi penggunaan, pengelolaan, dan pemeliharaan data. Data geospasial.Item PENGUKURAN DIMENSI PADA LEG JACKET MENGGUNAKAN TOTAL STATION(-, 2024-07-01) Maulana, Muhammad Sherino; Rassarandi, Farouki DindaDalam industri minyak dan gas, pembangunan struktur lepas pantai seperti leg jacket merupakan bagian penting dalam pengembangan sumber daya energi terbarukan dan instalasi fasilitas lepas pantai lainnya. leg jacket adalah struktur baja berbentuk kerangka yang digunakan untuk mendukung turbin angin, rig minyak, atau fasilitas lainnya di perairan dalam. Pembuatan leg jacket membutuhkan ketelitian dan keakuratan yang tinggi dalam pengukuran dimensi agar struktur yang dibangun sesuai dengan desain yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dimensi straightness, squareness, dan levelness pada leg jacket menggunakan total station dengan metode pengukuran yaitu orientate to line dan resection, serta melakukan perhitungan teoritikal yang berguna sebagai data perbandingan antara data actual di lapangan terhadap desain. Pengolahan data dihitung menggunakan aplikasi MK3B. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan akurasi pengukuran dimensi pada pembuatan leg jacket, sehingga struktur yang dibangun sesuai dengan desain yang diinginkan dan dapat berfungsi dengan optimal.Item KETERSEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU DENGAN METODE NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX DAN SOIL ADJUSTED VEGETATION INDEX MENGGUNAKAN CITRA SATELIT SENTINEL-2 DI KOTA BATAM(2024-10-22) Wijaya, Mayang Nurazizah; Gustin, OktaviantoKota Batam berada di Provinsi Kepulauan Riau yang berbentuk kepulauan. Berdasarkan “UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, RTH ialah area yang lebih panjang/jalur atau mengelompok yang penggunaannya lebih banyak bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman yang secara alamiah maupun sengaja ditanam, serta memiliki luas minimal dari kawasan perkotaan 30% RTH dari luasan perkotaan, dialokasikan 20% publik dan 10% privat.” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketersediaan RTH di Kota Batam dengan menggunakan Citra Satelit Sentinel-2A. Metode NDVI didapatkan overall accuracy yaitu 91,35% dan metode SAVI overall accuracy yaitu 92,59%. Adapun kappa accuracy NDVI 88,80% dan SAVI sebesar 90,38%. Hal ini dikarenakan kedua metode tersebut telah memenuhi ambang batas minimal yaitu 85%, sesuai tingkat kebenaran yang tergolong memenuhi kaidah. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai perubahan area RTH Kota Batam serta memberikan informasi kepada pihak terkait dalam menyusun kebijakan terkait keberadaan RTH.Item ANALISIS HUBUNGAN INDEKS VEGETASI TERHADAP SUHU PERMUKAAN TANAH MENGGUNAKAN SATELIT PENGINDERAAN JAUH LANDSAT 8(2024-10-17) Sunggu, Feni Indri Ani Ompu; Gustin, OktaviantoPulau Rempang adalah pulau yang berdekatan langsung dengan Pulau Batam. Pulau ini mengalami perubahan suhu yang di sebabkaan oleh berkurangnya vegetasi di Pulau Rempang. Peningkatan suhu permukaan diakibatkan adanya pembangunan dan penggunaan lahan sebagai perkebunan masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan yang terjadi indeks vegtasi dan suhu permukaan tanah. Citra Landsat 8 OLI/TIRS merupakan salah satu citra satelit yang digunakan pada proses penginderaan jauh, bertujuan untuk menganalisis hubungan indeks vegetasi dengan suhu permukaan tanah di Pulau Rempang dengan menggunakan persamaan korelasi regresi adalah y= ax + b. Dari pengolahan tidak menunjukkan adanya hubungan korelasi dengan R² = 0.0589. Akan tetapi analisis menunjukkan semakin tinggi rapat vegetasi maka semakin rendah pula nilai suhu di Pulau Rempang. Dari pengolahan data NDVI di peroleh nilai klasifikasi dengan badan air sebanyak 0.37 % dengan luas 58.210 ha, lahan tidak bervegetasi 1.19 % dengan luas 185.626 ha, kehijauan rendah sebanyak 6.01 % dengan luas 939.519 ha, kehijauan sedang 27.38 % dengan luas 4281.308 ha, dan kehijauan tinggi sebanyak 65.05 % dengan luas 10169.356 ha. Sedangkan pengolahan data LSTdiperoleh nilai dengan suhu rendah 18-24 °C sebanyak 17.75% dengan luas 2773.875 ha, suhu sedangan 25°C sebanyak 53.44% dengan luas 8352.252 ha dan suhu tinggi 26-32°C sebanyak 28.81% dengan luas 4503.353 ha.Item UJI KETELITIAN TINGGI MOSAIK ORTHOPHOTO KAMPUS POLITEKNIK NEGERI BATAM DENGAN PENGUKURAN WATERPASS(Politeknik Negeri Batam, 2026-02-04) pangestu, yoni; Rassarandi Dinda, FaroukiMosaik foto udara merupakan himpunan dari beberapa foto udara yang saling behubungan satu sama lain, sehingga akan menampilkan kesatuan foto udara yang memiliki cangkupan gambar secara lebih menyeluruh (Wolf, 1993). Mosaik foto udara sudah mengalami banyak perkembangan seiring dengan kemajuan teknologi. Mosaik foto udara secara otomatis atau digital merupakan wujud nyata dari perkembangan teknologi. Mosaik foto udara otomatis atau digital memiliki kelebihan dari cara pengoprasian yang mudah, dan waktu pengerjaan relatif singkat. Perkembangan teknologi fotogrametri banyak menciptakan metode dan software pendukung secara otomatis (Mabrur, 2019). Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui nilai elevasi dari model mosaik orthophoto dan memperoleh nilai elevasi beda tinggi pda mosaik orthophoto dari hasil pemotretan Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Untuk mengetahui apakah pemetaan bidang tanah menggunakan wahana UAV memenuhi standar ketelitian geometri dari BIG, maka perlu dilakukan pengujian mengenai ketelitian geometri pada pemetaan bidang tanah menggunakan wahana pesawat tanpa awak atau UAV. Pengujian ketelitian geometri dilakukan dengan berpedoman pada Perka BIG Nomor 15 Tahun 2014. Dari pengujian yang dilakukan, seluruh orthofoto yang dihasilkan memenuhi standar ketelitian geometri peta RBI dimana nile CL 90 sebesar 0,745. Berdasarkan hasil pengujian ketelitian geometris, semua orthofoto yang dihasilkan dari pengolahan foto udara menggunakan perangkat lunak Agisoft PhotoScan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai peta dasar karena memenuhi klasifikasi ketelitian geometri peta RBI skala 1 : 5.000 kelas 1 sesuai dengan Perka BIG Nomor 15 Tahun 2014.Item PENGUKURAN CHASSIS DUMP TRUCK MENGGUNAKAN LASER SCAN METODE TARGET-BASED REGISTRATION (Studi kasus: Proyek Inspeksi Dimensi Chassis Dump Truck)(Politeknik Negeri Batam, 2024-12-31) Ronni Sandria Ronni Sandria; Gustin, OktaviantoDalam industri konstruksi dan pertambangan, dimensi chassis dump truck sangat berpengaruh terhadap kapasitas muatan, stabilitas, dan efisiensi operasional. Seiring perkembangan teknologi, penggunaan terrestrial laser scanner dalam pengukuran dimensi telah memungkinkan pekerjaan menjadi lebih cepat dan menghasilkan data yang jauh lebih detail. Salah satu perkembangan teknologi terkini adalah pembuatan model tiga dimensi objek menggunakan terrestrial laser scanner. Metode pengukuran Terrestrial Laser Scanner yang digunakan untuk mengukur dimensi Chassis Dump Truck adalah Target-Based. Proses akuisisi data di lapangan dan pengolahan data dilakukan menggunakan perangkat lunak Scene dan Cyclone V.9.1. Pengujian hasil perhitungan dimensi dilakukan dengan dua metode, yaitu perbandingan dimensi menggunakan Electronic Total Station dan Terrestrial Laser Scanner. Hasil pengukuran pada Chassis Dump Truck yang dilakukan pada tanggal 23 Januari 2024 menunjukkan bahwa sebagian besar perbandingan hasil pengukuran antara Terrestrial Laser Scanner (TLS) dan Electronic Total Station (ETS) tidak melebihi 5 mm. Kesimpulannya perbandingan hasil pengukuran dilakukan untuk memastikan bahwa jarak antar titik pusat (center point) mendekati hasil pengukuran sebelumnya. Perbedaan nilai pengukuran jarak dapat disebabkan oleh perbedaan lokasi titik survei dan akurasi alat yang digunakan. Kata Kunci: Chassis Dump Truck, Laser Scan, Target-Based RegistrationItem PEMETAAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN BUAH PEPAYA (Carica Papaya L) DENGAN MEMANFAATKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) (Studi Kasus: PULAU GALANG)(Politeknik Negeri Batam, 2025-12-31) Diyan Rahma Sari Diyan Rahma Sari; Irawan, SudraBuah pepaya termasuk buah yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi, karena merupakan tanaman buah yang tidak bermusim. Untuk tumbuh secara optimal, faktor lingkungan juga berpengaruh terhadap pertumbuhan buah pepaya. Tanaman buah pepaya dapat berpotensi sebagai sumber penghasilan tambahan bagi para petani. Hasil penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor pembatas yang mempengaruhi tingkat kesesuaian lahan pertanian buah pepaya di Pulau Galang dengan memanfaatkan teknologi SIG. Metode analisis yang digunakan dalam klasifikasi kesesuaian lahan buah pepaya adalah metode matching dan skoring untuk menentukan antara karakteristik lahan berdasarkan syarat tumbuh buah pepaya di lahan Pulau Galang. Hasil penelitian yang telah dilakukan pada setiap satuan lahan di Pulau Galang terbagi menjadi dua jenis kesesuaian lahan, yaitu lahan aktual dan lahan potensial. Hasil penelitian dari lahan aktual menunjukkan bahwa satuan lahan 1, 2, dan 3 digolongkan menjadi S3 (sesuai marginal) dengan faktor pembatas utama yang sama, yaitu ketersediaan air (wa), sehingga digolongkan ke dalam kelas S3wa. Untuk meningkatkan lahan, perlu dilakukan upaya perbaikan dari lahan aktual menjadi lahan potensial pada karakteristik kesesuaian lahan, dengan meningkatkan kelas lahan naik satu tingkat agar menjadi lebih optimal. Pada lahan potensial untuk satuan lahan 1, 2, dan 3, dari S3wa ditingkatkan menjadi kelas lahan S2 (cukup sesuai) melalui upaya perbaikan penerapan sistem irigasi, pengelolaan tanah, dan pemupukan. Dengan upaya tersebut, kelas kesesuaian lahan dapat ditingkatkan menjadi S2, dengan mempertimbangkan faktor pembatas seperti ketersediaan air (wa) dan temperatur. Maka, karakteristik kesesuaian lahan di Pulau Galang setelah dilakukan upaya perbaikan digolongkan menjadi kelas S2wa, tc (cukup sesuai). Namun, untuk beberapa parameter, tidak dapat dilakukan perbaikan karena sifat alami suatu daerah, sehingga nilainya akan tetap sama. Penelitian ini menyimpulkan bahwa lahan yang ada di Pulau Galang memiliki potensi untuk pembudidayaan buah pepaya.Item Identifikasi Penggunaan Algoritma EBBI (Enhanced Built-Up and Bareness Index) Dengan Kombinasi Klasifikasi Threshold dan Supervised Pada Pemetaan Spasial Kawasan Terbangun dan Lahan Kosong Di Pulau Batam 2023(POLITEKNIK NEGERI BATAM, 2024-11-25) Silvia, Ega; Gustin, OktaviantoKota Batam yang masuk tahun 2024 telah menyebabkan banyak sisi perkembangan dan kemajuan seperti pembangunan berbagai infrastruktur, beragam kawasan industri, hingga pengembangan sistem perizinan yang terintegrasi mengakibatkan perubahan tutupan lahan yang merupakan aspek yang cukup penting. Oleh sebab itu diperlukan pemetaan Kawasan terbangun dan lahan kosong menggunakan metode penginderaan jauh. Oleh karenanya pada penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan kawasan terbangun dan lahan kosong di Pulau Batam dengan menggunakan dua metode yaitu Enhanced Built-Up and Bareness Index dan klasifikasi terbimbing dengan metode Maximum Likelihood. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa citra satelit Landsat 8 OLI/TIRS tahun 2023. Setelah melakukan analisis akurasi terhadap kedua metode tersebut, diperoleh hasil bahwa klasifikasi menggunakan metode EBBI memiliki tingkat overall accuracy sebesar 75% dan Kappa accuracy sebesar 32,4%. Hasil ini menunjukkan bahwa EBBI kurang optimal dalam memberikan klasifikasi yang akurat secara konsisten. Sebaliknya, metode klasifikasi terbimbing menghasilkan overall accuracy sebesar 93,18% dan Kappa accuracy sebesar 86,72%, yang menandakan bahwa metode ini lebih tepat dalam mengklasifikasikan tutupan lahan di Pulau Batam. Hasil pemetaan dari kombinasi kedua metode ini menunjukkan bahwa pada tahun 2023, luas kawasan terbangun di Pulau Batam mencapai 17.134 Ha (43%), sementara lahan kosong tercatat seluas 2.479 Ha (6%). Peta sebaran yang dihasilkan juga menunjukkan bahwa kawasan terbangun tersebar di seluruh pulau, dengan konsentrasi tinggi di wilayah barat dan timur laut. Sementara itu, lahan kosong cenderung berdekatan dengan kawasan terbangun dan memberikan potensi pengembangan lebih lanjut.Item Pemetaan Perubahan Garis Pantai Pulau Batam Menggunakan Analisis Citra Sentinel-2A Dengan Metode Digital Shoreline Analysis System (DSAS)(Politeknik Negeri Batam, 2024-11-25) Sormin, Naomi Seftania; Gustin, OktaviantoPembangunan Reklamasi dan Kawasan industri di Pulau Batam semakin mengarah ke wilayah pantai sehingga menyebabkan beberapa di pesisir Pulau Batam yang berorientasi laut seperti Batam Center, Ocarina, Golden Prawn dan Nongsa. Oleh karena itu, pentingnya untuk mendapatkan informasi terkini mengenai perubahan garis pantai yang terjadi dan dapat digunakan sebagai acuan pada kegiatan pengolahan didaerah pesisir pantai Pulau Batam. Metode yang digunakan pada penalitian ini memanfaatkan Digital Shoreline Analysis System (DSAS) dengan Net Shoreline Movement (NSM) dan Linear Regression Rate (LRR) sebagai mengitung jarak dan analisis perubahan garis pantai. Penelitian ini memanfaatkan Citra Sentinel-2A pada rekaman tahun 2019 hingga 2024 untuk pemantauan perubahan garis pantai. Hasil penelitian menunjukkan bahwah Akresi paling tinggi terjadi pada wilayah Kecamatan Nongsa sebesar 432 m pada tahun 2022 hingga 2023 dan Abrasi terjadi pada wilayah Kecamatan Sagulung sebesar -103,88 pada tahun 2023 hingga 2024. Dengan analisis perubahan pada 5 tahun menunjukkan Abrasi tertinggi terjadi pada wilayah Kecamatan Sekupang sebesar -556.52 m dan Akresi tertinggi terjadi pada wilayah Kecamatan Nongsa sebesar 788m.