D3 Teknologi Geomatika

Permanent URI for this collectionhttps://repository.polibatam.ac.id/handle/PL029/1767

Browse

Search Results

Now showing 1 - 10 of 57
  • Item
    PENGUKURAN TOPOGRAFI DAN PEMBUATAN PROFIL MEMANJANG DAN MELINTANG DI AREA PANBIL BATAM
    (2025-07-21) Indika,Rangga; Aji, Satriya Bayu
    Survei topografi bertujuan untuk mengumpulkan informasi permukaan tanah. Survei ini dilakukan di wilayah Villa Panbil Batam sebagai bagian dari perencanaan pembangunan karena sangat penting untuk mendapatkan data awal sebelum proyek agar proses konstruksi berlangsung aman tanpa hambatan. Data dikumpulkan menggunakan alat Total Station CX 105 untuk mempersiapkan nilai koordinat titik TP dan area yang akan diukur dalam situasi tertentu. Peta topografi dibuat dari data ukur lahan menggunakan Microsoft Excel dan AutoCAD Civil 3D 2023. Peta topografi dibuat pada skala 1:2.500, dengan interval kontur minor 2 m dan kontur mayor 10 m. Profil memanjang memiliki 3 bagian STA 0+000 - 0+220 - 0+360 - 0+380, dan profil melintang memiliki 7 bagian STA 0+000 - 0+120 - 0+160 - 0+180. Elevasi tertinggi profil adalah 121.186 m dan yang terendah 79.023 m. Dengan jarak tiap long cross 50 m. dengan demikian, peneliti menggunakan data yang akurat untuk melakukan pengukuran topografi dan mengolahnya untuk memenuhi kebutuhan proses pembangunan Villa Panbil Batam.
  • Item
    Identifikasi Permukiman Kumuh Menggunakan Citra Pleiades Dengan Metode Object Based Image Analysis (Studi Kasus: Kampung Tua Tanjung Uma)
    (2025-07-17) Ramadhani, Rakhmat; Aji, Satriya Bayu
    Permasalahan permukiman kumuh menjadi isu krusial dalam pengelolaan tata ruang kota, termasuk di Kota Batam yang mengalami pertumbuhan penduduk pesat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi tingkat kekumuhan di Kampung Tua Tanjung Uma menggunakan citra satelit Pleiades dengan metode Analisi Objek Berbasis Gambar (OBIA). Data yang digunakan merupakan citra satelit resolusi tinggi Pleiades multispektral dan data survei lapangan. Proses identifikasi dimulai dari pemotongan citra, koreksi geometrik, segmentasi citra, klasifikasi objek, hingga pembobotan kawasan berdasarkan parameter seperti kondisi bangunan, jalan, drainase, pengelolaan limbah, dan persampahan. Klasifikasi permukiman dilakukan dalam tiga kategori, yaitu kumuh ringan, sedang, dan berat. Uji akurasi dilaksanakan dengan menerapkan metode Matriks Kesalahan, yang menghasilkan nilai Akurasi Keseluruhan sebesar 93,20% dan Akurasi Kappa sebesar 86,44%. Hasil tersebut menunjukkan peta kelas permukiman kumuh di Kampung Tua Tanjung Uma yang dapat dimanfaatkan sebagai data pendukung dalam perencanaan penataan kawasan permukiman serta sebagai referensi pengentasan permukiman kumuh secara efisien.
  • Item
    Pemetaan Zona Nilai Tanah (ZNT) Menggunakan Pendekatan Harga Pasar dan Biaya (Studi Kasus: Kecamatan Sagulung, Kota Batam)
    (2025-06-26) Gultom, Heppines; Chayati, Siti Noor
    Zona Nilai Tanah (ZNT) merupakan suatu kawasan yang mencakup sejumlah bidang tanah dengan nilai yang relatif sama, dan batasannya bersifat imajiner maupun nyata sesuai dengan peruntukan tanah. Penilaian tanah dalam pemetaan menggunakan pendekatan harga pasar dan biaya di suatu zona untuk memperoleh gambaran nilai tanah di Kecamatan Sagulung. Penilaian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik yang memengaruhi nilai tanah, seperti harga pasar, kondisi fisik, dan status hak atas tanah, sehingga dapat menjadi acuan masyarakat dalam melakukan transaksi pertanahan. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui survei lapangan yang dilaksanakan pada Desember 2024 hingga Mei 2025, dan dicatat dalam formulir penilaian tanah sesuai dengan Pedoman Teknis Penilaian Tanah Tahun 2024 yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN). Data tersebut kemudian dimasukkan ke dalam format Excel dan diolah menggunakan aplikasi Zona Nilai Tanah yang disediakan oleh BPN. Berdasarkan hasil pengolahan data dari 246 titik sampel yang tersebar di 38 zona menunjukkan bahwa nilai tanah terendah berada di Zona 14 Kelurahan Sagulung Kota, yaitu sebesar Rp236.000 per meter persegi. Zona ini didominasi oleh kawasan permukiman berupa kavling hunian. Sementara itu, nilai tanah tertinggi tercatat di Zona 31 Kelurahan Tembesi, sebesar Rp15.062.000 per meter persegi, yaitu kawasan Mall Top 100 yang merupakan area kegiatan komersial seperti pusat perbelanjaan dan pertokoan.
  • Item
    PEMETAAN SEBARAN DAN KERAPATAN MANGROVE MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 9 DI KABUPATEN NATUNA
    (2025-07-23) Nurintan, Sisi; Irawan, Sudra
    Indonesia yang adalah negara kepulauan terbesar memiliki potensi sumber daya pesisir laut yang melimpah. Hutan mangrove di Indonesia memiliki keragaman spesies tertinggi di dunia. Akan tetapi, keadaan mangrove itu, baik dari perspektif kualitas maupun kuantitas semakin memburuk seiring berjalannya waktu. Penelitian ini menggunakan citra satelit Landsat 9 yang diambil pada 14 Februari 2025 untuk memetakan distribusi dan kepadatan mangrove di Kabupaten Natuna, seiring dengan perkembangan citra satelit dari seri Landsat. Pengenalan mangrove dilakukan dengan memanfaatkan komposit dari band 543. Selanjutnya, objek mangrove dan non- mangrove dipisahkan dengan menggunakan metode klasifikasi terawasi. Langkah selanjutnya ialah melakukan analisis kerapatan mangrove dengan menggunakan rumus MSAVI. hasil studi memperlihatkan bahwa area mangrove di Natuna Utama, Kabupaten Natuna adalah 5. 017, 28 Ha dengan tingkat akurasi 79% dan Koefisien Kappa sebesar 0, 71(71%). Indeks vegetasi yang dianalisis menunjukkan bahwa area mangrove didominasi oleh kerapatan mangrove yang sedang.
  • Item
    MENGIDENTIFIKASI RATA-RATA SEBARAN CURAH HUJAN MENGGUNAKAN METODE ISOHYET (STUDI KASUS : PULAU BATAM)
    (2025-07-22) Septyana, Ruth Diva; Gustin, Oktavianto
    Pulau Batam, salah satu pulau yang memiliki wilayah terluas di Provinsi Kepulauan Riau, memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional berkat letaknya di jalur pelayaran internasional serta karakteristik iklim tropis dengan suhu rata-rata 26,5°C–28,8°C dan kelembapan tinggi 81,3% 86,8%. Topografi yang terdiri dari wilayah pesisir dan daratan menyebabkan distribusi curah hujan di Pulau Batam menjadi tidak merata. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan distribusi spasial rata-rata curah hujan di Pulau Batam selama periode 2022–2024, penelitian ini menggunakan data sekunder curah hujan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang didapatkan dari 10 stasiun Automatic Weather Station (AWS) yang tersebar di wilayah Pulau Batam. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah interpolasi Inverse Distance Weighting (IDW) dan teknik pemetaan isohyet berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk menggambarkan garis-garis penghubung area dengan jumlah curah hujan seragam. Data curah hujan bulanan diolah menjadi rata-rata tahunan per stasiun, kemudian diklasifikasikan berdasarkan standar BMKG: rendah (0–1500mm), menengah (1500–3000mm), tinggi (3000–4500mm), dan sangat tinggi (>4500mm). Hasil analisis memperlihatkan sebaran curah hujan yang sangat bervariasi. Area dengan intensitas tertinggi ditemukan di sekitar Stasiun Sei Harapan, Hang Nadim, dan Sei Ladi, sedangkan area Piayu dan Maritim mencatatkan curah hujan terendah
  • Item
    Kawasan Layak Huni Berdasarkan Integrated Ecologycal Index (IEI): Penilaian Kriteria Ekologi Perkotaan di Kota Batam dalam Konteks Pencapaian SDGs 11
    (Politeknik Negeri Batam, 2025-07-21) Romadhona, Astin Sally; Anurogo, Wenang
    Penelitian ini bertujuan untuk menilai kualitas ekologi kawasan layak huni di Kota Batam dengan menggunakan pendekatan Integrated Ecological Index (IEI) berdasarkan data citra Landsat 9 tahun 2024. Penilaian dilakukan pada dua periode yang mewakili kondisi ekstrem curah hujan, yaitu Maret (curah hujan terendah) dan November (curah hujan tertinggi). Empat indikator ekologis utama yang digunakan meliputi indeks kehijauan (SAVI), kelembapan (NDMI), kekeringan (NDSI), dan area terbangun (NDBI), yang kemudian diintegrasikan menggunakan metode Principal Component Analysis (PCA) untuk menghasilkan IEI. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai IEI pada bulan Maret berkisar antara 4,73 × 10⁻⁸ hingga 1, sedangkan pada bulan November meningkat menjadi 0,168508 hingga 1. Wilayah tengah dan utara Kota Batam memiliki nilai IEI yang rendah akibat tekanan pembangunan, sedangkan wilayah selatan dan pulau-pulau kecil menunjukkan kualitas ekologi yang lebih baik. Temuan ini menunjukkan bahwa variabilitas musiman, khususnya curah hujan, berpengaruh signifikan terhadap kelayakan ekologis kawasan. Penelitian ini mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 11, khususnya dalam penyediaan kota yang layak huni dan berkelanjutan berbasis ekologi.
  • Item
    INVENTARISASI POTENSI KESESUAIAN LAHAN PERMUKIMAN DI PULAU REMPANG DENGAN METODE SPATIAL MULTI CRITERIA (SMC)
    (Politeknik Negeri Batam, 2025-06-29) Kristanti, Natalia; Anurogo, Wenang
    Penelitian ini bertujuan untuk melakukan inventarisasi potensi kesesuaian lahan permukiman di Pulau Rempang dan mengevaluasi tingkat potensi kesesuaian lahan permukiman di Pulau Rempang guna mendukung perencanaan wilayah yang berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah Spatial Multi Criteria Analysis (SMCA) berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG), dengan mempertimbangkan beberapa parameter: penutupan lahan, kemiringan lereng, jarak terhadap jalan utama, dan kawasan rawan bencana. Hasil analisis menghasilkan lima kelas kesesuaian lahan, mulai dari Sangat Sesuai (S1) diindiksi warna hijau tua dengan luas 5.225 ha, kemudian kelas cukup sesuai (S2) diindiksi warna hijau mudah dengan luas 252 ha, Sesuai Marginal (S3) diindiksi warna kuning dengan luas 10.974 ha, Tidak Sesuai Sementara (N1) diindiksi warna oren dengan luas 1 ha, dan yang terakhir Tidak Sesuai Permanen (N2) diindiksi warna merah dengan luas 243 ha. Sebagian besar wilayah Pulau Rempang tergolong dalam kelas sesuai marginal (S3).
  • Item
    INTEGRASI PEMANTAUAN KONDISI LINGKUNGAN KAWASAN PERKOTAAN DENGAN KEBIJAKAN SDGS 11: STUDI KASUS KEHIDUPAN BERKELANJUTAN DIPULAU BATAM
    (2025-07-04) Purba, Delima; Anurogo, Wenang
    Pertumbuhan penduduk dan urbanisasi yang pesat telah memberikan tekanan signifikan terhadap kualitas lingkungan perkotaan, termasuk di Pulau Batam. Sebagai kota industri yang berkembang cepat, Batam menghadapi tantangan lingkungan serius seperti peningkatan suhu, polusi udara, degradasi lahan, dan penurunan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk memantau kondisi lingkungan di Pulau Batam menggunakan teknologi penginderaan jauh berbasis citra Landsat 8 dengan pendekatan indeks lingkungan seperti Suhu Pemukaan Daratan dengan metode LST, Kekeringan dengan metode TVDI, Kelembaban dengan metode NDWI, Potensi Kekeringan dengan metode NDDI, serta estimasi PM2,5 dan PM10 dengan menggunakan metode AOT. Hasil pengolahan menunjukkan nilai maksimum Suhu Permukaan Darat sebesar 34,92℃, Kekeringan 0,999997, Kelembaban 1,07121, Potensi kekeringan 13,58, PM2,5 sebesar 70 µg/m³, dan PM10 sebesar 111 µg/m³. Nilai aktual dari hasil validasi lapangan dan pengolahan data diperoleh nilai regresi dengan persamaan Y=0,5439x+12,475(LST), Y=0,1938x+27,232(TVDI), Y=26,389x+74,773(NDWI), Y=0,4747x+15,302(PM2,5) dan Y=0,3904x+18,81(PM10) dengan nilai aktual Suhu Permukaan Darat sebesar 31,46℃, Kekeringan 27,42, Kelembaban 103,00%RH, Potensi Kekeringan -0,84095, PM2,5 sebesar 48,55 µg/m³, dan PM10 sebesar 62,26 µg/m³. Validasi menghasilkan koefisien determinasi (R²) yang kuat untuk masing-masing parameter, yaitu Suhu Permukaan Darat (0,7192), Kekeringan (0,7144), Kelembaban (0,8074), PM2,5 (0,7369), dan PM10 (0,8648). Hasil penelitian ini menegaskan pentingnya pemanfaatan data spasial dalam perencanaan kota berkelanjutan, serta mendukung pencapaian indikator SDGs 11.6 (pengurangan dampak lingkungan) dan 11.7 (penyediaan ruang publik hijau yang inklusif dan aman).
  • Item
    PEMETAAN POTENSI BANJIR BEBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFI ( STUDI KASUS: KECAMATAN BATU AJI, KOTA BATAM )
    (Politeknik Negeri Batam, 2025-05-23) Gustaviendri, Ryanda; Irawan, Sudra; Irawan, Sudra
    Kecamatan Batu Aji, Kota Batam, merupakan salah satu wilayah yang rawan banjir. Banjir yang sering terjadi di wilayah ini menyebabkan kerugian material dan immaterial yang signifikan bagi masyarakat dan pemerintah. Curah hujan yang tinggi, kondisi drainase yang tidak cukup menampung air hujan, serta adanya sampah yang menyumbat drainase menjadi penyabab utama terjadinya banjir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor -faktor utama penyebab banjir di Kecamatan Batu Aji, Kota Batam dan memetakan potensi banjir di Kecamatan Batu Aji, Kota Batam. Metode penelitian berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) di Kecamatan Batu Aji, Kota Batam. Karakteristik fisik daerah seperti kemiringan lereng, jenis tanah, dan penggunaan lahan mempengaruhi respon hidrologi serta potensi banjir yang sering terjadi akibat curah hujan tinggi, drainase yang buruk, dan urbanisasi yang cepat. SIG memungkinkan integrasi data spasial untuk menghasilkan peta potensi banjir yang akurat. Berdasarkan hal tersebut, peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul Pemetaan Potensi Banjir Berbasis Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus: Kecamatan Batu Aji, Kota Batam). Kemudian hasil penelitian didapatkan tiga kelas potensi banjir yaitu potensi banjir tinggi, sedang dan rendah.Perumahan yang berpotensi tinggi terhadap banjir adalah Perumahan Taman Lestari,Pasar Aviari dan perumahan yang berpotensi sedang terhadap banjir adalah Perumahan Taman Carina, Maseba, Bambu kuning, Puskopkar,Taman Pesona Indah,Genta,Lalu perumahan yang berpotensi rendah terhadap banjir adalah Central Raya dan Bundaran simpang basecamp.Penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi bagi perencanaan tata ruang dan mitigasi banjir di wilayah rawan lainnya.
  • Item
    PENGUKURAN DIMENSI PIPA BRACING DALAM PROSES FABRIKASI JACKET PLATFORM MENGGUNAKAN TOTAL STATION DI PT. MCDERMOTT BATAM INDONESIA
    (POLITEKNIK NEGERI BATAM, 2024-06-26) Alwi Raihan Lubis Alwi Raihan Lubis; Anurogo, Wenang
    Proses fabrikasi jacket platform merupakan salah satu tahap penting dalam proyek offshore. Salah satu komponen penting dalam platform adalah pipa bracing yang berfungsi untuk memperkuat struktur platform. Ketepatan dimensi pipa bracing sangatlah penting untuk memastikan kekuatan dan stabilitas platform. Pengukuran dimensi pipa bracing selama proses fabrikasi biasanya dilakukan dengan menggunakan pita ukur dan meteran. Metode ini memiliki beberapa keterbatasan, seperti akurasi yang rendah dan membutuhkan waktu yang lama. Total station merupakan alat ukur modern yang dapat digunakan untuk mengatasi keterbatasan tersebut. Total station dapat mengukur jarak, sudut, dan elevasi dengan tingkat akurasi yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan total station dalam proses pengukuran dimensi pipa bracing di PT. McDermott Batam Indonesia. Metode pengukuran dengan total station akan dibandingkan dengan metode konvensional menggunakan pita ukur dan meteran. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang keunggulan dan kelemahan masing-masing metode pengukuran, serta memberikan rekomendasi metode pengukuran yang paling tepat untuk digunakan dalam proses fabrikasi jacket platform. Pengukuran straightness, levelness, dan long dimensi bracing adalah elemen kunci dalam memastikan integritas struktural dan keselamatan operasi dalam industri minyak dan gas. Penelitian ini membahas penggunaan alat ukur total station Leica TS11 dengan metode set orientation untuk mendapatkan data yang akurat dan konsisten pada struktur bracing. Metode set orientation digunakan untuk mengkalibrasi alat ukur dengan mengacu pada titik-titik kontrol yang sudah ditentukan sebelumnya, sehingga memungkinkan pengukuran yang lebih presisi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan total station Leica TS11 dengan metode set orientation sangat efektif untuk pengukuran parameter kritis dalam industri minyak dan gas. Penggunaan teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam proses pemantauan dan pemeliharaan struktur bracing, sehingga berkontribusi terhadap keselamatan operasional dan pengurangan risiko kegagalan struktur.