D3 Teknologi Geomatika
Permanent URI for this collectionhttps://repository.polibatam.ac.id/handle/PL029/1767
Browse
Item Sistem Informasi Geografi Untuk Zonasi Bahaya Kebakaran Lahan Dan Hutan Di Kota Tanjungpinang(Politeknik Negeri Batam, 2023-03-18) Gultom, Patar; Gustin, OktaviantoBencana Kebakaran hutan dan lahan adalah sebuah Peristiwa yang terjadi di permukaan dimana api membakar alam dan sekitarnya yang dapat merusak ekosistem di kawasan hutan dan lahan sekitarnya. Kebakaran hutan dan lahan menjadi salah satu bencana alam yang berbahaya. Kandungan karbondioksida (CO2) yang terdapat pada kabut asap yang berasal dari kebakaran lahan dan hutan dimana akan berdampak bagi dunia dan dapat mengakibatkan terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim dunia. Terdapat dua faktor penting penyebab kebakaran hutan, yaitu faktor alami dan faktor manusia. Faktor alami yaitu musim kering yang ekstrim. Sedangkan faktor manusia yaitu meliputi penggunaan api dalam persiapan lahan, adanya kekecewaan terhadap pengelolaan hutan, illegal logging, kebutuhan untuk makanan ternak, perambahan hutan, dan penyebab lainnya. Oleh karena itu, peneliti ingin mengkaji daerah rawan kebakaran hutan dan lahan di Kota Tanjungpinang dengan beberapa parameter yang akan digunakan sehingga dapat membantu pengendalian dan mengurangi resiko kebakaran hutan dan lahan yang akan terjadi. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah skoring dan pembobotan, serta tumpeng susun (overlay) sehingga hasil yang diperoleh yaitu zona bahaya kebakaran lahan dan hutan di Kota Tanjungpinang dan dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa Kota Tanjungpinang memiliki tingkat bahaya kebakaran lahan dan hutan yang relatif rendah. Adapun 3 jenis zona bahaya yang diperoleh yaitu tingkat bahaya rendah memiliki luas wilayah sebesar 7255,58570 hektar (50,32%), tingkat bahaya sedang memiliki luas wilayah sebesar 4120,97584 hektar (28,58%), tingkat bahaya tinggi memeiliki luas wilayah sebesar 3043,23978 ha (21,10%).Item DIMENSIONAL CONTROL FOR ASSEMBLY NODE STRUCTURE CELLAR DECK MODULE OIL AND GAS PLATFORM (Studi Kasus: North Field Expansion Project NXFP – Offshore QatarGas, PT. Mcdermott Indonesia)(2023-12-19) Fajri, Rahmat; Corrie, Rachel; Aji, Satriya BayuPT. McDermott Indonesia is a company engaged in fabricating Oil and Gas platforms for the manufacture of offshore platforms. Currently, one of the ongoing projects is the NXFP project which amounts to 9 modules. In this research, the author took a crucial research subject from a module, namely the Leg Deck which is an assembly of starplates and tubullar which will be placed on the Cellar Deck. The creation of Le g Decks in the NXFP project has dimensional tolerance standards that must be followed in order to achieve the specified dimensional quality. In an effort to minimize errors in Assembly activities, there is a Quality Dimensional Control department whose duty is to inspect dimensions (sizes) and ensure the results of the Assembly between Tubular and Starplate in accordance with the tolerances that have been given. Dimensional inspection is carried out using the Leica TS 11 Total Station tool which has accurate accuracy. Measurement begins with making reference points as a mapping control framework in terms of measuring object dimensions then making inspection coordinate points on objects. In the dimension calculation stage using Bestfit software which serves to assist in the calculation process. The results of the long seam review are used as a reference in the assembly process and the results of measuring and processing tubullar and starplate produce length, levelness and ovality of objects which are then adjusted to the tolerances contained in the Dimensional Control Procedure Project soas to determine the acquisition of Assembly measurements between Tubullar and Starplate which is then poured in the form of a dimensional deviation report using AutoCAD Civil 3D 2023 software.Item PENGUKURAN DIMENSI STRAIGHTNESS, LEVELNESS, DAN OVALITY PADA MOORING PILE MENGGUNAKAN TOTAL STATION DI PT. MCDERMOTT KOTA BATAM(Politeknik Negeri Batam, 2024-01-19) Zibrael, Muhammad Taro; RASSARANDI, FAROUKIThe development of offshore infrastructure, particularly in the context of mooring pile development, plays a crucial role in the oil and gas industry. Mooring piles, used as anchor points and reinforcement elements in offshore structures, require precise dimensional oversight to ensure their structural robustness and operational reliability. This research aims to measure the dimensions of ovality, straightness, and levelness in mooring piles using the Total Station Leica 16 with the orientate to line and resection methods, and to analyze the results using the Bestfit application. The measurement methods are meticulously executed to evaluate the extent to which mooring piles meet the levelness and straightness criteria set in the maritime construction industry. Data processing is conducted using the Bestfit application to calculate the measured dimension values. The tolerance limits set refer to the dimensional control tolerance specified in ISO 19902 Annex G. The research findings demonstrate that the use of Total Station Leica 16 and the Bestfit application is an effective tool in evaluating mooring pile dimensions, providing a more detailed insight into the quality and accuracy of the measured dimensions. The impact of the presence of a strongback is also visually evident in reducing the deviation of ovality dimensions. These findings have the potential to contribute to the maintenance and improvement of mooring pile structures to ensure optimal safety and performance in future maritime construction projects.Item PENGUKURAN DIMENSI STRAIGHTNESS, LEVELNESS, DAN OVALITY PADA MOORING PILE MENGGUNAKAN TOTAL STATION DI PT. MCDERMOTT KOTA BATAM(Politeknik Negeri Batam, 2024-01-19) Zibrael, Muhammad Taro; RASSARANDI, FAROUKIThe development of offshore infrastructure, particularly in the context of mooring pile development, plays a crucial role in the oil and gas industry. Mooring piles, used as anchor points and reinforcement elements in offshore structures, require precise dimensional oversight to ensure their structural robustness and operational reliability. This research aims to measure the dimensions of ovality, straightness, and levelness in mooring piles using the Total Station Leica 16 with the orientate to line and resection methods, and to analyze the results using the Bestfit application. The measurement methods are meticulously executed to evaluate the extent to which mooring piles meet the levelness and straightness criteria set in the maritime construction industry. Data processing is conducted using the Bestfit application to calculate the measured dimension values. The tolerance limits set refer to the dimensional control tolerance specified in ISO 19902 Annex G. The research findings demonstrate that the use of Total Station Leica 16 and the Bestfit application is an effective tool in evaluating mooring pile dimensions, providing a more detailed insight into the quality and accuracy of the measured dimensions. The impact of the presence of a strongback is also visually evident in reducing the deviation of ovality dimensions. These findings have the potential to contribute to the maintenance and improvement of mooring pile structures to ensure optimal safety and performance in future maritime construction projects.Item PENGUKURAN DIMENSI MATERIAL BESI PADA SUHU PAGI DAN SIANG (Studi Kasus: Jacket Platform Row L2-2)(POLITEKNIK NEGERI BATAM, 2024-04-30) Putri Adetia, Renita; Bayu Aji, SatriyaMinyak dan gas bumi (migas) merupakan sumber energi yang bisa memberikan manfaat yang besar bagi perekonomian Indonesia. Kegiatan fabrikasi merupakan hulu dalam industri migas. Dalam industri fabrikasi, pengukuran dimensi material besi merupakan kegiatan yang penting untuk memastikan kualitas dan kesesuaian suatu produk terhadap desainnya. Pengukuran dimensi besi pada aktivitas fabrikasi memerlukan akurasi yang tinggi. Namun, dalam kondisi lapangan material besi sering kali terpapar suhu yang berbeda-beda akibat faktor lingkungan, seperti panas matahari, perubahan suhu harian, atau paparan sumber panas eksternal memungkinkan dimensi besi dapat berubah. Perbedaan suhu dapat mempengaruhi dimensi material besi karena sifat termalnya. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengukuran dimensi material besi dengan kondisi perbedaan suhu di lapangan. Perbedaan suhu dapat mempengaruhi ekspansi termal material yang dapat memengaruhi dimensi dan ukuran material tersebut. Metode pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur total station untuk mengukur dimensi material besi yang dipilih. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai proses akuisisi pada struktur jacket dengan melakukan pengukuran pada titik work point yang telah dibuat dengan metode pengukuran, control point yang digunakan menggunakan metode resection dan untuk pengolahan data menggunakan software autocad untuk menganalisis dimensi pada struktur jacket dan melakukan perhitungan uji statistik T untuk mnegetahui hipotesis perbedaan dimensi pada leg jacket yang dilakukan antara pengukuran pagi dan siang, mengetahui deviasi actual pengukuran leg jacket jika dibandingkan terhadap desain disajikan dalam bentuk visualisasi erorItem PengukuranDimensiMaterialBesiPadaSuhuPagidanSiang (Studi Kasus: Jacket Platfrom Row L2-2)(2024-04-30) Haadi, Maulana Rafly Al; Aji, Satria BayuMinyak dan gas bumi (migas) merupakan sumber energi yang bisa memberikan manfaat yang besar bagi perekonomian Indonesia. Kegiatan fabrikasi merupakan hulu dalam industri migas. Dalam industri fabrikasi, pengukuran dimensi material besi merupakan kegiatan yang penting untuk memastikan kualitas dan kesesuaian suatu produk terhadap desainnya. Pengukuran dimensi besi pada aktivitas fabrikasi memerlukan akurasi yang tinggi. Namun, dalam kondisi lapangan material besi sering kali terpapar suhu yang berbeda-beda akibat faktor lingkungan, seperti panas matahari, perubahan suhu harian, atau paparan sumber panas eksternal memungkinkan dimensi besi dapat berubah. Perbedaan suhu dapat mempengaruhi dimensi material besi karena sifat termalnya. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengukuran dimensi material besi dengan kondisi perbedaan suhu di lapangan. Perbedaan suhu dapat mempengaruhi ekspansi termal material yang dapat memengaruhi dimensi dan ukuran material tersebut. Metode pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur total station untuk mengukur dimensi material besi yang dipilih. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai proses akuisisi pada struktur jacket dengan melakukan pengukuran pada titik work point yang telah dibuat dengan metode pengukuran, control point yang digunakan menggunakan metode resection dan untuk pengolahan data menggunakan software autocad untuk menganalisis dimensi pada struktur jacket dan melakukan perhitungan uji statistik T untuk mnegetahui hipotesis perbedaan dimensi pada leg jacket yang dilakukan antara pengukuran pagi dan siang, mengetahui deviasi actual pengukuran leg jacket jika dibandingkan terhadap desain disajikan dalam bentuk visualisasi eror.Item Kontrol Dimensi Pada Proses Fabrikasi Girder ( Studi Kasus Elemen Struktural Modul Offshore di PT.McDermott Indonesia )(2024-05-06) Surya Armen, Fauzan; Rassarandi Dinda, FaroukiSering tidak sesuainya perencanaan fabrikasi girder dengan kenyataan, menjadi latar belakang penelitian ini. PT. McDermott Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang fabrikasi Minyak dan Gas. Pembuatan modul offshore dalam industri fabrikasi merupakan tantangan kompleks yang memerlukan ketepatan dan kehati-hatian dalam semua aspek, termasuk pengendalian dimensi pada proses fabrikasi girder. Girder sebagai elemen struktural kunci dalam modul tersebut harus memenuhi standar dimensi yang ketat untuk memastikan integritas struktural dan kinerja jangka panjang dalam kondisi laut yang menantang. Luaran dari penelitian ini mendapatkan hasil penyimpangan pada item girder untuk mengatasi nilai-nilai diluar toleransi, disajikan berbentuk arah panah kesalahan sehingga dalam perbaikan hendaknya dengan cara mengikuti arah panah itu sendiri.Item Dinamika Perubahan Nilai Tanah Pasca Covid-19 Tahun 2020 dan 2023 Wilayah Pulau Batam(2024-05-15) Br Sebayang, Amira Leoni; Sari, Luthfiya RatnaPandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak Desember 2019 membawa dampak yang signifikan termasuk dalam nilai tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika nilai tanah di Pulau Batam selama pandemi, periode 2020-2023. Penelitian ini menggunakan teknik overlay dengan bahan data peta digital zona nilai tanah tahun 2020 dan 2023 dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk mengidentifikasi perubahan nilai tanah yang diolah dalam perangkat lunak pengolahan data spasial dan data nilai tanah yang di olah dalam perangkat lunak pengolah data numerik yang disajikan dalam tabel dan grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi nilai tanah di Pulau Batam mengalami kenaikan dalam kurun waktu tiga tahun. Kecamatan Sukajadi memiliki nilai tanah tertinggi pada tahun 2020 (Rp13.734.000 per m²) dan 2023 (Rp17.355.000 per m²), sedangkan kecamatan Batu Aji memiliki nilai tanah terendah pada tahun 2020 (Rp83.873 per m²) dan 2023 (Rp105.989 m²). Dari hasil tersebut didapatkan bahwa kondisi dinamika perubahan nilai tanah memiliki tren kenaikan antara tahun 2020 dan 2023, namun kecamatan Sagulung dan Sei Beduk mengalami penurunan nilai tanah.Item PERBANDINGAN HITUNGAN LUAS BIDANG TANAH SEBELUM DAN SESUDAH BLOCK ADJUSTMENT(2024-05-16) RASSARANDI, FAROUKI; SINAGA, KRISTINA MIRANDA; RASSARANDI, FAROUKISetiap hasil pengukuran mengandung kesalahan. Kesalahan ini muncul karena adanya perbedaan teknologi, surveyor, metode, dan waktu dalam kegiatan pengukuran. Maka dari itu dilakukan upaya peningkatan kualitas data hasil pengukuran bidang tanah dengan Block Adjustment menggunakan bantuan plugin Adumanis. Dalam kegiatan ini diperlukan data bidang tanah yang diperoleh dari instansi pemerintah Badan Pertanahan Nasional (BPN) kota Batam dan titik kontrol. Data yang di Block Adjustment akan di analisis tingkat signifikansinya serta akurasi perubahan luas bidang tanahnya. Dua hal ini dilakukan dengan menggunakan metode uji-T dan membandingkan luas bidang tanah terhadap toleransi yang ditetapkan, Toleransi tersebut menurut JUKNIS PMNA/KBPN No.3 Tahun 1997. Hasil dari uji signifikansi yang telah dilakukan terhadap luas 13 bidang tanah dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara luas bidang tanah sebelum dan sesudah Block Adjustment. Kemudian hasil perbandingan hitungan luas terhadap akurasi terdapat sepuluh bidang tanah sesuai dengan toleransi dan tiga bidang tanah yang tidak sesuai dengan toleransi yang ditetapkan. Selain itu, luas bidang tanah sesudah Block Adjustment ada yang mengalami kenaikan dan penurunan luas terhadap luas sebelum Block Adjutment.Item (Measuring Saddle Pressure Vessel Dimensions with Conditions Before and After the Welding Process on the Project (Case Study: Accommodation Platform))_Alfiansyah Triezky Ramadhani Yutisyo_3322111009_&_Fitra Kurnia Raya_3322101037(2024-05-17) Yutisyo, Alfiansyah Triezky Ramadhani; Raya, Fitra Kurnia; Aji, Satriya BayuA pressure vessel can be defined as a container that experiences both external and internal pressure due to the weight of the fluid it contains. To withstand the external pressure exerted on the pressure vessel, a saddle pressure vessel is required as a support. The placement of the saddle pressure vessel plays a crucial role in reducing the external load or force caused by the weight of the fluid being held (Novian Rizky, Miftachul Munir, and Indrawan, 2023). Welding itself generates tensile forces due to softening during the welding process, resulting in displacement values (Nishimura, 2021). This study aims to determine the influence of welding on the displacement values to prevent the pressure vessel from receiving excessive loads using a Leica 16 total station. The method involves collecting measurement data using the total station, followed by calculations comparing the coordinates before and after the welding process to determine the significant level of displacement that occurs. Monitoring results indicate that the displacement values of the saddle pressure vessel are relatively small, with the displacement values on the X-axis = -0.0008, Y-axis = -0.0004, and Z-axis = -0.0007, indicating that there are no significant changes occurring in the saddle pressure vessel after welding, or it can be said that the saddle position tends to be stable.Item PENGUKURAN DIMENSI SADDLE PRESSURE VESSEL DENGAN KONDISI SEBELUM DAN SESUDAH PROSES PENGELASAN (Studi Kasus: Accommodation Platform)(2024-05-17) Raya, Fitra Kurnia; Aji, Satria BayuBejana tekan dapat diartikan sebagai wadah penampung yang memiliki tekanan eksternal dan internal karena terdapat berat cairan yang ditampung. Untuk menahan tekanan eksternal yang terjadi pada pressure vessel maka dari itu dibutuhkan saddle pressure vessel sebagai penyangga. Peletakan saddle pressure vessel memiliki peran penting dalam mengurangi beban atau gaya eksternal yang diakibatkan oleh berat cairan yang ditampung (Novian Rizky, Miftachul Munir, dan Indrawan, 2023). Pengelasan sendiri memiliki gaya tarik yang terjadi akibat dari pelunakan selama proses pengelasan yang dimana hal ini menimbulkan nilai pergeseran (Nishimura. 2021). Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui besarnya pengaruh pengelasan terhadap nilai pergeseran yang terjadi, untuk mencegah besaran beban yang diterima oleh bejana tekan menggunakan alat total station Leica 16. Metode yang digunakan berupa data hasil pengukuran menggunakan total station yang selajutnya data tersebut akan dilakukan perhitungan antara nilai kordinat sebelum dan sesudah proses pengelasan untuk mengetahui tingkat signifikan pergeseran yang terjadi.Hasil pemantauan diperoleh bahwa nilai pergeseran saddle pressure vessel relative kecil, besar nilai pegeseran yang terjadi yakni pada sumbu X = - 0.0008, Y = -0.0004, dan Z = -0.0007 ini menunjukan bahwasannya tidak terdapat perubahan signifikan yang terjadi pada saddle pressure vessel setelah dilakukan pengelasan atau dapat dikatakan posisi saddle cenderung stabil.Item Pengukuran Dimensi Scrubber Pada Booster Compression Module Menggunakan Total Station Untuk Mendapatkan Nilai Posisi, Kelurusan Vertikal, Orientasi dan Kerataan Pada Ring Plate Scrubber (Studi Kasus : PT. McDermott Indonesia , Project Inpex Ichthys Phase 2B) Measurement of Scrubber Dimensions on the Booster Compression Module Using a Total Station to Obtain Position, Vertical Straightness, Orientation and Flatness Values of the Ring Plate Scrubber (Case Study: PT. McDermott Indonesia, Inpex Ichthys Project Phase 2B)(2024-05-19) swantika, siska; chayati, siti noorScrubber berperan penting untuk menetralkan gas karbon dioksida dari proses pengeboran minyak yang sudah dilakukan, partikel gas beracun ini harus dihilangkan sebelum gas tersebut dibuang ke udara terbuka. Dalam proses fabrikasi anjungan lepas pantai penting untuk memastikan kualitas dimensi pada semua struktural proyek hal ini diperlukan agar saat penginstallan di laut tidak terjadi masalah seperti ketidaksesuaian posisi, kelurusan vertikal, orientasi, dan kerataan ring plate scrubber terhadap modul. Jika masalah tersebut terjadi dapat mengakibatkan anjungan lepas pantai tidak dapat beroperasi dengan baik. Dengan adanya dampak tersebut dilakukan penelitian guna mengetahui nilai aktual 3 objek scrubber, yaitu scrubber 171, 172, 173. Penelitian ini dilakukan di PT. McDermott Indonesia. Pada proses pengambilan data di lapangan digunakan metode resection dengan pengambilan point dilakukan dengan cara point circle. Data yang didapatkan kemudian diolah dengan perangkat lunak bestfit untuk kemudian dibandingkan nilai aktual dan nilai teoritikal dengan standar toleransi yang sudah ditetapkan, yaitu ±10 mm. Terdapat 4 ukuran yang akan dibandingkan yaitu nilai easting, northing, elevation. Hasil easting menunjukan nilai yang memenuhi toleransi terdapat pada scrubber 171 sedangkan nilai yang tidak memenuhi toleransi terdapat pada scrubber 173 dengan nilai terbesar -15 mm. Sementara hasil northing menunjukan bahwa semua scrubber memenuhi nilai toleransi. Hasil elevasi menunjukan nilai yang memenuhi toleransi terdapat pada scrubber 171 sedangkan nilai yang tidak memenuhi toleransi terdapat pada scrubber 173 dengan nilai terbesar -62 mm. Sementara hasil orientasi menunjukan bahwa nilai yang memenuhi toleransi terdapat pada scrubber 173 sedangkan nilai yang tidak memenuhi toleransi terdapat pada scrubber 171 dengan nilai terbesar -17 mm.Item Pelaksanaan Penataan Akses Reforma Agraria Studi Kasus di Kampung Tua, Kelurahan Tanjung Riau, Kota Batam(2024-05-19) Saragih, Fratia Yunirahma; Chayati, Siti Noor; Wahyuni; Chayati, Siti NoorAccess arrangement is one of the programs of agrarian reform that continues from asset arrangement. Access arrangement is considered as empowerment for communities whose land assets have been legalized through PTSL as determined by the Ministry of Agrarian Affairs and Spatial Planning. The empowerment referred to is by providing ease of access in developing small businesses that already exist. Access arrangement is intended so that communities facing obstacles in their businesses can receive assistance in the form of capital provision, training, marketing strategies, and so on. Kampung Tua Tanjung Riau is the location for access arrangement in 2022, through data collection in that year various types of micro-medium small businesses (MSMEs) referred to as agrarian reform access objects were obtained. This study aims to determine how the implementation of agrarian reform access is carried out in Kampung Tua Tanjung Riau, using a qualitative approach method and field data collection resulting in types of businesses of agrarian reform access participants, business status, certificate utilization status (mortgaged/not mortgaged), and success indicators determined through business development post-empowerment and land ownership certificate (title) mortgaging for additional business capital. The constraints in the implementation of agrarian reform access arrangement in Kampung Tua Tanjung Riau are the lack of community understanding of the agrarian reform access program, where not all participants are registered for empowerment training, the abundance of similar businesses that are not balanced with existing market demands resulting in competition among MSME players, the majority of registered participants do not mortgage because they feel unwilling to bear the burden and it is not yet needed.Item PEMETAAN EVAPORASI PERMUKAAN TANAH DENGAN PENDEKATAN SUHU PERMUKAAN MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH DI PULAU REMPANG(Jurnal Swarnabhumi : Jurnal Geografi dan Pembelajaran Geografi, 2024-05-29) Tampubolon, Octasuses; Anurogo, WenangPulau Rempang, terletak di Kepulauan Riau, Indonesia, sebagian besar tertutupi oleh hutan tropis dan hutan mangrove. Pulau ini mengalami perubahan suhu yang memicu evaporasi, yaitu proses penguapan air dari permukaan bumi ke atmosfer. Penelitian ini menggunakan metode neraca energi dengan pendekatan penginderaan jauh untuk menduga nilai evaporasi. Kombinasi neraca radiasi dan neraca energi digunakan untuk memperoleh panas laten, yang kemudian dikonversi menjadi nilai evaporasi. Penggunaan data penginderaan jauh membuat pengukuran evaporasi lebih efisien dan memungkinkan analisis sifat penguapan dari berbagai tutupan lahan. Citra satelit Landsat 8 OLI/TIRS yang direkam pada 25 Juli 2023 digunakan dalam penelitian ini. Hasil menunjukkan nilai evaporasi maksimum 13,84 mm per hari dan minimum 0,432 mm per hari. Evaporasi pada lahan vegetasi berkisar antara 9,51 – 13,84 mm per hari dengan suhu permukaan rata-rata 21,48°C. Lahan terbangun menunjukkan evaporasi 0,951 – 1,38 mm per hari dengan suhu rata-rata 21,75°C, sementara badan air memiliki evaporasi 0,432 – 0,629 mm per hari dengan suhu rata-rata 20,65°C. Variasi nilai evaporasi ini dipengaruhi oleh suhu permukaan, rasio Bowen, kandungan air pada penutup lahan, panas laten, jenis permukaan, dan karakteristik lainnya yang tidak termasuk dalam penelitian ini.Item Pemodelan 3D Menggunakan Metode Fotogrametri Jarak Dekat Dengan Menggunakan Kamera Nonmetrik (Studi Kasus: Pos Parkiran Politeknik Negeri Batam)(2024-06-05) Aini; Chayati, Siti Noor; Chayati, Siti NoorFotogrametri jarak dekat merupakan penerapan dalam ilmu fotogrametri dengan melakukan perekaman objek yang jaraknya kurang dari 100 meter. Prinsip dasar dari fotogrametri jarak dekat ini adalah pengambilan data foto dari berbagai sisi dan hasil perekaman saling bertumpang tindih, sehingga banyaknya area tampalan antar foto sangat mempengaruhi model 3D yang dihasilkan. Objek yang digunakan pada penelitian ini yaitu pos jaga parkiran Politeknik Negeri Batam, pengambilan data foto menggunakan kamera nonmetrik. Tahapan yang dilakukan yaitu kalibrasi kamera, pemotretan objek, dan pengolahan model 3D. Untuk proses kalibrasi menggunakan software photomodeler scanner dan didapatkan total RMSE (root mean square error) yaitu 0.1179 pixel serta total eror 0.095 pixel sehingga memenuhi syarat kalibrasi yaitu <1 pixels. Untuk data foto yang didapatkan di lapangan sebanyak 179 foto. Pengolahan model 3D menggunakan perangkat lunak agisoft metashape melalui tahap align photo menghasilkan 76.107 point. Pada tahap build mesh mengasilkan model 3D yaitu 107.844 faces, dari poligon dan segmen segmen yang terbentuk didapatkan hasil model 3D pada objek. Hasil akhir dari penelitian ini model 3D pos jaga parkiran Politeknik Negeri Batam yang memiliki bentuk sesuai dengan keadaan di lapangan. Uji akurasi yang dilakukan pada model 3D dengan membandingkan nilai koordinat dari pengukuran total station untuk mengetahui kualitas geometri dari model 3D dan hasil yang didapatkan dari total RMSE untuk titik GCP (ground control point) yang yaitu 0.001 m dan untuk ICP (independent control point) total RMSE yang didapatkan yaitu 0.199 m. Untuk analisis ukuran jarak atau dimensi objek pada hasil pemodelan 3D pos jaga parkiran Politeknik Negeri Batam didapatkan dari ukuran dimensi pengukuran dengan meteran pada beberapa bagian gedung dan mendapatkan nilai RMSE sebesar 0.196 m. Sehingga pemodelan 3D menggunakan metode fotogrametri jarak dekat ini mendapatkan hasil ketelitian yang memenuhi syarat pada LoD4 yaitu <0.2 m dan memiliki kelengkapan efek visual eksterior objek yang sesuai dengan bentuk aslinya.Item Pengukuran Girder Menggunakan Alat Total Station Berdasarkan Ketentuan OOT (Out Of Tolerance) Dengan Pengolahan Data Menggunakan Software Bestfit (Studi Kasus: PT. McDermott Indonesia – Proyek NFXP Platform Deck Wellhead 18)(POLIBATAM, 2024-06-10) Saragi Wilson, Ricky; Anurogo, WenangPenelitian ini mengkaji pengaruh pergeseran yang signifikan terhadap girder di deck wellhead 18 assembly area. Data straightness dan levelness akan menjadi acuan untuk melihat pergeseran yang signifikan. Setelah diketahui pergeseran akan dilakukan peninjauan berdasarkan toleransi yang sudah ditetapkan diawal. Penelitian ini akan melibatkan beberapa girder lainnya karena akan dilanjut ke tahap proses instalasi. Dalam penelitian ini akan melakukan pengukuran yang menggunakan alat total station leica TS16. Pengukuran pada penelitian ini menggunakan metode orientation to line. Metode ini adalah Mencari posisi berdiri alat dari antara 2 garis yang saling meluruskan yang dimana point pertama di jadikan sebagai datum referensi. Dalam metode akan terlihat nilai yang didapatkan untuk menghasilkan data straightness dan levelness. Dalam proses pengukuran tersebut ditemukan data yang mengalami pergeseran yang signifikan. Pergeseran yang terjadi ditemukan pada data levelness dibandingkan data straightness. Dari pergeseran tersebut ditemukan akibat berdasarkan dari standar toleransi yang telah ditetapkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa girder mengalami pergeseran yang cukup besar sehingga diperlukan tahap perbaikan terhadap girder tersebut. Standar toleransi sangat penting dalam bidang pengukuran karena akan meningkatkan kualitas dan akurasi dalam setiap pengukuran.Item Analisis Indeks Kekritisan Lingkungan Menggunakan Citra Landsat 9(2024-06-21) Abdul Malik, Maulana; Ratna Sari, LuthfiyaKegiatan industri di Pulau Batam yang meningkat menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan yang menyebabkan fenomena seperti urban heat island. Maka dari itu diperlukan penelitian terkait sebaran kondisi lingkungan. Pada penelitian ini dilakukan analisis menggunakan citra Landsat 9 OLI/TIRS dengan metode algoritma pengolahan Land Surface Temperature (LST), Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), Enhance Built-up and Bareness Index (EBBI), Modified Normalized Difference Water Index (MNDWI). Kemudian diuji akurasi untuk algoritma dengan menggunakan Normalized Mean Absolute Error (NMAE), Koefisien determinasi (R2), dan matrix konfusi dengan menggunakan Overall Accuracy dan Kappa Coefficient. Setelah algoritma diuji akurasinya, dilakukan kombinasi untuk mengetahui sebaran daerah kritis dengan menggunakan algoritma Environmental Criticality Index (ECI). Hasil dari pengolahan menunjukkan daerah kritis tinggi sebesar 106.4 km2, daerah kritis sedang seluas 105.3 km2, daerah kritis rendah seluar 104.5 km2, dan daerah tidak kritis seluas 105.4 km2. Dari luasan setiap klasifikasi didapatkan perbandingan 1 : 1 untuk setiap kelas, yang dimana hal ini menunjukkan keseimbangan antara objek alam dan buatan.Item PENGUKURAN FRAMING CELLAR DECK MENGGUNAKAN TOTAL STATION(2024-06-21) NURHUDA, MUHAMMAD; RASSARANDI, FAROUKI DINDAItem GEO SITE LOCATION MAPPING OF VILLA BUKIT INDAH HOUSING BATAM CENTER(2024-06-25) renaldyanto; Anurogo, WenangGeo site location is a mapping that has the function of providing visual information to the reader, therefore Geo Site Location has an important role that is needed by new people or those who do not know the location address fluently, so a geographic information system can be defined as a a computer-based system used to manipulate and store various geographic information. GIS design is carried out to analyze, store and collect various phenomena and objects whose geographic location is a critical and important characteristic for analysis. Another problem is also a consideration for the need to develop a mapping system that can provide information and data that previously did not exist. By building a mapping system, it can support information that was previously non-renewable to become renewable. This research aims to produce several maps such as Aerial Photo Maps, Block Boundary Maps, and Geo Site Location Maps.Item Pemetaan Akuifer Guna Mendeteksi Intrusi Air Laut Di Sebagian Kelurahan Tanjung Pinggir Kecamatan Sekupang Kota Batam Menggunakan Metode Schlumberger 1D(2024-06-25) Purba, Ricko Manupak Arrivaldo; Sari, Luthfiya RatnaStudi ini bertujuan untuk mengidentifikasi intrusi air laut dibawah permukaan tanah pada lapisan akuifer dengan memetakan potensi air tanah menggunakan metode resistivitas listrik Schlumberger 1D, serta pengukuran pH dan salinitas pada air laut dan sumur. Lapisan akuifer air tanah di Kelurahan Tanjung Pinggir diperkirakan terdiri dari sedimen yang tidak terkonsolidasi hingga terkonsolidasi, dengan nilai resistivitas listrik berkisar antara 23,08 hingga 134,60 Ohm.m dan 0,57 hingga 189,90 Ohm.m. Akuifer air tanah di Kelurahan Tanjung Pinggir dapat ditemukan pada kedalaman >3 hingga 100 meter. Lapisannya terdiri dari tanah liat, batupasir, air tanah, lanau dan lapisan lempung air, dengan produktivitas akuifer berkisar dari rendah hingga sedang.