D3 Teknik Mesin
Permanent URI for this collectionhttps://repository.polibatam.ac.id/handle/PL029/1760
Browse
Item Analisis Penyebab Teknanan Engine Bleed Air Menurun Pada Pesawat Boeing 737-800/900(2024-07-12) Suyanto, Elkana Adesetya; Manurung, Meilani Mandhalena; Stefani, WindyPesawat komersil modern seperti Boeing 737-800/900 sudah dilengkapi dengan berbagai macam sistem pendukung yang sangat penting untuk operasional pesawat agar menjadi lebih efisien dan aman. Salah satu sistem yang sangat berpengaruh terhadap pengoperasian pesawat udara adalah Bleed air system. Bleed air system sendiri merupakan suatu sistem yang menggunakan udara bertekanan untuk pengoperasiannya. Bleed air system mendapatkan supply udara bertekanan dari berbagai sumber seperti GTC (Ground Turbine Compressor), APU (Auxuliary Power Unit), dan juga engine pesawat. Untuk mengetahui tekanan udara yang terdapat di dalam bleed air system bisa dilihat melalui indikator pada overhead panel (cockpit). Namun indikator tersebut terkadang menunjukan hasil tekanan yang tidak sesuai ketika engine sedang beroperasi. Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk mengetahui penyebab terjadinya tekanan engine bleed air menurun pada pesawat Boeing 737-800/900 ketika thrust lever advance yang disebabkan karena adanya kebocoran pada sense line tube yang terdapat di antara komponen High Stage Regulator dan High Stage Valve. Tahapan yang dilakukan dengan cara mempelajari cara kerja dari setiap komponen penunjang engine bleed air system berdasarkan referensi dari Boeing 737-600/700/800/900 Training Manual - ATA Chapter 36, melakukan troubleshoting terhadap masalah yang terjadi pada engine bleed air system berdasarkan panduan Boeing Fault Issolation Manual Chapter 36 Task 809-810, mengganti komponen yang menjadi penyebab masalah menggunakan panduan Boeing 737-600/700/800/900 Aircraft Maintenance Manual Practice and Procedure - ATA Chapter 36 dan melakukan operational test sehingga dapat mengatahui engine bleed air system bekerja normal dengan tekanan 32 +/-6 Psi ketika thrust lever advance.Item Perancangan Tool Spanner Pull Stud Menggunakan CAD (Computer Aided Design)(2024-07-03) Lintang, Fajar Putra; Fadilah, Nurul; Putra, Lalu Giat JuangsaTool Spanner Pull Stud adalah salah satu perkakas yang digunakan untuk mempermudah melepas dan mengencangkan pull stud dari tool holder, Namun pada PT. X masih digunakannya Kunci inggris untuk membuka dan mengencangkan Pull stud hal tersebut tidak efisien karena dapat menyebabkan permukaan kunci lebih cepat aus dan mudahnya tergelincir pada saat penguncian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan perancangan desain Tool spanner pull stud yang sesuai dengan kebutuhan PT. X, kemudian menciptakan tool spanner yang terjangkau namun dengan fungsi yang sama dengan alat yang sudah ada dan untuk mempermudah penguncian/pembukaan pull stud pada saat melakukan pergantian dan pemasangan pull stud. Dalam melakukan perancangan ini dilakukan beberapa tahapan dimulai dari observasi dan perumusan masalah untuk menganalisa permasalahan yang terjadi lalu studi literatur agar mendapatkan ukuran dari pull stud melalui internet untuk tahap desain dan detail drawing sehingga mendapatkan perancangan dari Tool Spanner Pull Stud dan terakhir dilakukan tahap simulasi untuk mendapatkan validasi dari desain alat yang dirancang. Hasil dari penelitian didapatkan desain sesuai dengan tujuan dari perancangan Tool Spanner Pull Stud untuk meminimalisir terjadinya aus dan tergelincir pada saat membuka dan memasang Pull Stud setelah dilakukan simulasi menggunakan software solidworks simulation dengan hasil Tegangan Von Mises Max 223.689 Mpa, Displacement Max 0.622 mm ,dan Factor Of Safety 2.050 dari semua hasil simulasi yang dilakukan alat masih berada di batas aman.Item Rancang Tangga Supply Man Untuk Meningkatkan Keselamatan Kerja(2024-07-09) Maskur, Raihan; Havwini,Tian; ROSSBANDRIO, WOWOPenelitian ini dilakukan pada PT.XXX yang merupakan perusahaan Manufaktur OCTG (Oil Country Tubular Good. Dalam tahap pembuatan produk terdapat permasalahan yang terjadi pada stasiun kerja supply yakni supply man memiliki kesulitan ketika hendak melakukan proses supply di atas rak. Solusi yang diberikan adalah rancang tangga guna untuk membantu supply man melakukan proses supply. Tujuan pembuatan rancang desain ini adalah untuk membantu dan mempermudah supply man ketika hendak menaiki rak untuk melakukan proses supply, mengurangi resiko bahaya akibat pekerjaan, dan mempermudah supply man dalam menyimpan alat alat untuk proses supply. Metode penelitian yang digunakan meliputi observasi lapangan, perumusan masalah, pengumpulan data, desain & detail drawing dan simulasi. Simulasi dilakukan guna untuk mengevaluasi kekuatan, ketahanan, atau reaksi suatu bahan, komponen, atau sistem ketika dihadapkan pada kondisi yang menekan atau ekstrem, simulasi ini mencakup dua pengujian yaitu stress von mises dan displacement. Dari tiga kali pengetesan dengan bebas sebesar 70 kgf, 100 kgf dan 120 kgf, di dapati bahwa tangga yang di buat dapat menahan tekanan hingga 100 kgf.Item Redesign dan Fabrikasi Base Support Bearing pada Agitator Mixer untuk Pembuatan Aquaklir PA-734 yang Mengalami Vibrasi(2024-07-12) Jonatan, Gidion; Manurung, Meilani Mandhalena; Siregar, JamesAgitator mixer adalah mesin yang digunakan untuk mencampur dan mengaduk pada pembuatan media Aquaklie PA- 734. Mesin ini mengalami kerusakan vibrasi yang tidak normal, kerusakan pada mesin ini terjadi sekitar 3-4 hari. Mesin ini telah malalui 2 kali perubahan desain dan fabrikasi, jarak kedua perubahan tersebut memiliki jarak waktu yang jauh dan dikerjakan oleh 2 pihak. Redesain dan modifikasi pada mesin ini bertujuan untuk terhindar dari vibrasi yang tidak normal, redesain dan fabrikasi pertama dilakukan dengan memodifikasi base support bearing, namun hanya mendapatkan hasil sekitar 2-3 minggu saja. Dilakukannya modifikasi kedua, melanjutkan modifikasi awal dengan menambahkan step pada base support bearing, untuk dilakukannya modifikasi awal harus melewati beberapa tahap proses antara lain; dilakukannya tahap observasi untuk dapat mengetahui beberapa masalah pada mesin tersebut, selanjutnya pengumpulan data ukuran setiap bagian base support bearing, setelah proses desain selesai dilanjutkan dengan fabrikasi dengan 2 proses fabrikasi yaitu dengan proses bubut menggunakan mesin GEMINIS-GE-650 S dan proses pengelasan menggunakan metode SMAW, setelah proses fabrikasi selesai selanjutnya dilakukan running test untuk mengecek vibrasi data vibrasi, dilakukannya proses analisa dan pembahasan proses ini melakukan analisa terhadap data vibrasi yang di miliki mesin ini, standar data vibrasi mesin ini adengan standar alaram limit (≤3.96 mm/ s ) dan danger limit (≤6,36 mm/s ). Melakukan preventive maintanance sekali seminggu secara rutin, data rata-rata vibrasi mesin ini selama 2 bulan sebagai berikut, dengan rata-rata vibrasi 1 adalah 3.32 mm/s dan bearing 2 adalah 3.34 mm/s. Setelah dilakukannya tahapan-tahapan proses terhadap mesin ini, dapat dinytakan berhasil dengan melebihi target yang di inginkan. Target yang diinginkan melebihi imrpovisasi awal yaitu melewati target waktu sekitar 2-3 minggu, dan target yang didapatkan adalah 2 bulan degan rata-rata bearing satu (atas) adalah 3.32 mm/s dan bearing dua (bawah) adalah 3.34mm/s. Data tersebut mencapai kategori berhasil dan aman dari vibriasi.