Jurusan Teknik Elektro

Permanent URI for this communityhttps://repository.polibatam.ac.id/handle/PL029/1752

Browse

Search Results

Now showing 1 - 10 of 371
  • Item
    Pengaruh Standby dan Operation Pada Circulating Water System Terhadap Efisiensi Pendinginan di Cooling Tower PT Mitra Energi Batam
    (Politeknik Negeri Batam, 2025-08-07) Purba, Willfred Joshua; Putra, Irwanto Zarma
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh kondisi standby dan operation pada circulating water system (CWS) terhadap efisiensi pendinginan cooling tower PT Mitra Energi Batam melalui analisis regresi sederhana dan berganda untuk menjawab bagaimana temperatur output (Tout) saat standby serta Tout dan temperatur intake (Tintake) saat operation memengaruhi efisiensi pendinginan cooling tower. Hasil regresi sederhana pada kondisi standby menunjukkan persamaan Ŷ = 1.36 – 0.24X dengan signifikansi 0.000 (< 0.05) dan R² = 95,4 %, menegaskan bahwa setiap kenaikan 1 °C Tout menurunkan efisiensi 0,24 satuan. Pada kondisi operation, model regresi berganda Ŷ = 1.747 – 0.022X₁ – 0,010X₂ (signifikansi 0.000 dan 0.029; R² = 97,3 %) membuktikan bahwa peningkatan 1 °C pada Tout dan Tintake masing-masing menurunkan efisiensi 0,022 dan 0,010 satuan. Dengan demikian, temperatur output dominan pada standby, sedangkan kombinasi Tout dan Tintake sangat signifikan pada operation.
  • Item
    Perancangan Sistem Pengisian Otomatis Cairan Thinner Untuk Optimalisasi Proses Coating PCB Pada Mesin Coating di PT. XYZ
    (Politeknik Negeri Batam, 2025-08-01) Abe, Adams Tanjaya; Prebianto, Nanta Fakih
    Abstrak - Proses coating pada proses manufaktur Printed Circuit Board (PCB) memerlukan pengisian ulang cairan thinner secara berkala untuk mencegah penyumbatan pada aplikator coating. Operasi pengisian thinner di PT XYZ masih menggunakan metode manual yang rentan terhadap keterlambatan dan pemborosan material akibat keterbatasan monitoring yang bergantung pada operator. Penelitian ini menyajikan pengembangan sistem pengisian thinner otomatis berbasis teknologi optical level sensor untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kontinuitas produksi. Studi ini menggunakan metodologi Research and Development (R&D) dengan mengikuti model ADDIE yang mencakup tahap analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Perancangan sistem menerapkan prinsip condition-based automation dengan mikrokontroler ESP32, optical level sensor untuk deteksi level cairan, dan motor pump DC sebagai aktuator pengisian. Evaluasi kinerja dilakukan melalui tiga penilaian utama: stabilitas volume pemompaan, efisiensi konsumsi thinner, dan survei kinerja sistem. Hasil penelitian menunjukkan sistem mempertahankan volume cairan dalam toleransi ±0,1 mm dari target 30 mm dengan volume pompa rata-rata 3,13 mL per siklus. Efisiensi penggunaan thinner meningkat signifikan dengan penghematan material 13,72 60,98 mL per hari, mengurangi pemborosan hingga 73,5% dibandingkan operasi manual. Evaluasi survei melibatkan 26 responden mencapai rating validasi "Sangat Valid" dengan skor rata-rata 4,59 pada skala 5 poin di seluruh aspek yang diukur termasuk konsistensi sistem, efisiensi thinner, pengurangan beban kerja, efisiensi waktu pengisian, dan kemudahan penggunaan. Sistem pengisian thinner otomatis menunjukkan efektivitas signifikan dalam meningkatkan produktivitas proses coating PCB, mengurangi downtime, dan meminimalkan human error dalam operasi manufaktur.kata
  • Item
    Perancangan Sistem Kendali Otomatis Valve Nitrogen Berbasis Komunikasi Bluetooth Untuk Meningkatkan Efisiensi Penggunaan Nitrogen (N₂) pada Proses Reflow Oven SMT di PT XYZ
    (Politeknik Negeri Batam, 2025-07-31) Yudistira, Deo Malwa; Prebianto, Nanta Fakih
    Reflow soldering merupakan proses pemanasan pasta solder hingga meleleh di area reflow oven sehingga komponen dan PCB saling terhubung. pada proses ini digunakan gas nitrogen (N₂) untuk menciptakan inert atmosphere atau kondisi bebas oksigen, guna mencegah terjadinya oksidasi selama proses pemanasan. Namun, pengendalian gas nitrogen di PT XYZ masih dilakukan secara manual, aliran gas nitrogen kerap dibiarkan aktif meskipun sedang tidak digunakan. Hal ini menyebabkan pemborosan yang berdampak pada peningkatan biaya operasional. Untuk mengatasi masalah tersebut, penelitian ini merancang dan mengimplementasikan sistem kendali otomatis valve nitrogen berbasis komunikasi Bluetooth. Sistem terdiri dari modul Master yang dilengkapi photoelectric sensor untuk mendeteksi keberadaan PCB, serta modul Slave yang dilengkapi solenoid valve untuk mengatur aliran gas nitrogen. Komunikasi antar modul dilakukan secara wireless menggunakan Bluetooth. Berdasarkan hasil pengujian, sistem yang dirancang mampu menurunkan konsumsi gas nitrogen harian sebesar 62.98% dibandingkan sistem manual sebelumnya. Komunikasi data antara Master dan Slave berjalan stabil pada jarak 12 meter sesuai kebutuhan sistem, dengan durasi rata-rata pengiriman sebesar 83.48 milidetik (kategori Very Good) dan kekuatan sinyal (RSSI) sebesar -77.95 dBm (Master) dan -78.55 dBm (Slave) yang termasuk dalam kategori Good. Timer berbasis millis() yang digunakan memiliki akurasi sebesar 99.9% dalam penghitungan waktu selama 5 menit. Photoelectric sensor juga terbukti mampu mendeteksi PCB hingga jarak 29 cm, melebihi kebutuhan sistem yang hanya berjarak 14 cm. Dengan demikian, sistem yang di rancang terbukti efektif dalam meningkatkan efisiensi penggunaan gas nitrogen di PT XYZ
  • Item
    Analisis Tegangan Tembus Pada Minyak Isolasi Generator Transformator dan Auxiliary Transformator Unit 1 Sebelum dan Sesudah Purifikasi, Studi Kasus: PLTU Tanjung Balai Karimun
    (Politeknik Negeri Batam, 2025-01-07) Silaban, Ivan Priadi; Purba, Jhon Hericson
    Overhaul merupakan kegiatan pemeliharaan terjadwal pada suatu pembangkit listrik yang meliputi pemeriksaan dan perbaikan untuk meningkatkan kinerja unit pembangkit listrik tersebut. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Balai Karimun melakukan kegiatan overhaul unit 1 pada bulan November. Transformator adalah salah satu peralatan penting dalam sistem penyaluran tenaga listrik yang bekerja secara berkelanjutan dalam dua puluh empat jam. Salah satu faktor yang paling mendominasi dalam pemeliharaan transformator adalah pada sistem isolasi minyak. Minyak Transformator harus memiliki kemampuan menahan tegangan tembus dan meredam panas yang ditimbulkan. Semakin kecil tegangan tembus pada minyak Transformator, maka kualitas minyak tersebut semakin buruk yang dapat menyebabkan loncatan api (flash over) antar komponen, naiknya temperatur kerja (over heating) dan turunnya tegangan isolasi. Untuk menjaga kontinuitas Transformator, perlu dilakukannya purifikasi dan pengujian minyak sebelum dan sesudah purifikasi terhadap tegangan tembus melalui alat Breakdown Voltage Test. Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan membandingkan hasil pengujian sampel minyak pada Generator Transformator dan Auxiliary Transformator unit 1 sebelum dan sesudah purifikasi dengan standar tegangan tembus berdasarkan IEC60156. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pada Generator Transformator diperoleh rata-rata tegangan tembus sebelum purifikasi adalah 38,13 kV dan sesudah purifikasi 53,67 kV dengan kekuatan elektrik sebelum purifikasi 15,25 kV/mm dan sesudah purifikasi 21,47 kV/mm. Pada Auxiliary Transformator diperoleh rata-rata tegangan tembus sebelum purifikasi adalah 38,05 kV dan sesudah purifikasi sebesar 79,78 kV dengan kekuatan elektrik sebelum purifikasi 15,22 kV/mm dan sesudah purifikasi 31,91 kV/mm. Hasil kedua transformator tersebut memenuhi standar yang ditetapkan IEC 60156 yaitu >40 kV.
  • Item
    Aplikasi Mobile Android Sebagai Sistem Pendeteksi Posisi dan Kondisi Pendaki Gunung Berbasis LoRa
    (Politeknik Negeri Batam, 2024-07-26) Pinu, Rafly Nosman; Kamarudin, Kamarudin
    Pendakian gunung merupakan aktivitas populer, namun banyak pendaki belum memahami aspek keselamatan. Hipotermia menjadi penyebab kematian tertinggi, diikuti kasus tersesat dan jatuh. Penelitian ini bertujuan mengembangkan sistem pendeteksi posisi dan kondisi pendaki berbasis LoRa untuk mengurangi risiko kematian di gunung. Sistem menggunakan sensor DS18B20 dan MAX30102 dengan akurasi di atas 97%, serta modul GPS NEO-6M dengan selisih rata-rata 4,41 m dibanding Google Maps. Komunikasi data dilakukan melalui Heltec LoRa WiFi ESP32 dengan jangkauan 2,1 km. Sistem ditenagai baterai Li-Ion 7,4 V 6.800 mAh yang mampu bertahan hingga 45 jam dengan waktu pengisian 8 jam. Hasil pengujian menunjukkan sistem memiliki fitur lebih lengkap dibanding perangkat sejenis.
  • Item
    Pengaruh Kinerja Coal Feeder terhadap Efisiensi Boiler Unit 2 di PLTU PT. Bintan Alumina Indonesia (BAI)
    (Politeknik Negeri Batam, 2025-01-22) Tri Ananta, Tania; Hericson Purba, Jhon
    PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) adalah perusahaan yang bergerak di banyak bidang, Salah satunya ialah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). PLTU sendiri merupakan pembangkit yang memanfaatkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Bahan bakar yang digunakan pada PLTU ini adalah batubara. Salah satu Permasalahan yang pernah terjadi di PLTU BAI ialah Penurunan Kinerja pada Coal Feeder. Coal Feeder sendiri berfungsi sebagai mengatur banyak dan sedikitnya batubara yang masuk ke coal mill sesuai dengan kebutuhan bahan bakar yang digunakan pada proses pembakaran di boiler. Coal feeder memiliki peran penting dalam sistem boiler sebagai pengatur dan pengontrol suplai batubara ke ruang bakar (furnace) secara kontinu dan konsisten. Fungsi utama coal feeder adalah memastikan aliran batubara sesuai kebutuhan boiler untuk menjaga kestabilan pembakaran, tekanan steam, dan temperatur kerja boiler. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kinerja coal feeder terhadap efisiensi boiler, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kinerjanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja coal feeder dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, yaitu kualitas batubara, kerusakan mekanis, pengaturan yang tidak optimal, dan kurangnya pemeliharaan. Aliran batubara yang stabil dan sesuai kebutuhan boiler terbukti berkontribusi signifikan terhadap efisiensi boiler. Jika aliran batubara terlalu besar, efisiensi menurun akibat incomplete combustion dan tingginya kehilangan energi melalui gas buang. Setelah dilakukan Penelitian, Batubara memiliki Pengaruh terhadap Steam yang dihasilkan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,01 < 0,05 dan besarnya Pengaruh Batubara terhadap Steam yang dihasilkan yaitu sebesar 78,9%.
  • Item
    Kontes Robot Sepak Bola Indonesia Humanoid (KRSBI-H)
    (Politeknik Negeri Batam, 2025-02-01) Leo Chandra Yuliato Leo Chandra Yuliato; Aldi Wahyudi Aldi Wahyudi; Adimas Ariefrahman Adimas Ariefrahman; Rudiawan Jamzuri, Eko
    Barelang FC merupakan tim yang berkompetisi di RoboCup pada kategori humanoid kid-size dengan tujuan mengembangkan robot bipedal yang mampu beradaptasi dalam pertandingan sepak bola otonom. Meskipun tim telah meraih pencapaian signifikan, berbagai tantangan teknis masih dihadapi, seperti keseimbangan robot, pengolahan citra untuk deteksi bola, dan strategi permainan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan performa robot dengan melakukan pengembangan pada aspek mekanik, sistem kendali, serta algoritma kecerdasan buatan. Metode yang digunakan meliputi perancangan ulang struktur robot untuk meningkatkan stabilitas, optimalisasi kontrol pergerakan menggunakan model dinamis, serta peningkatan sistem pengenalan objek berbasis pembelajaran mesin. Pengujian dilakukan melalui simulasi dan eksperimen langsung di lapangan guna mengevaluasi efektivitas perbaikan yang diterapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa robot mengalami peningkatan dalam keseimbangan saat berjalan, akurasi deteksi bola yang lebih baik, serta respons yang lebih cepat dalam mengambil keputusan selama pertandingan. Dengan perbaikan ini, diharapkan robot dapat bersaing lebih optimal dalam kompetisi mendatang serta menjadi landasan untuk pengembangan lebih lanjut dalam bidang robotika otonom.
  • Item
    Analisis Vibrasi Motor 3 Fasa pada Filter Feed Pump#B di PLTGU Tanjung Uncang
    (Politeknik Negri Batam, 2025-01-08) Khairuddin Umar Lubis Khairuddin Umar Lubis; Putra, Irwanto Zarma
    Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) adalah salah satu jenis pembangkit listrik yang menggabungkan turbin gas dan turbin uap untuk meningkatkan efisiensi energi. Motor listrik memainkan peranan penting dalam menggerakkan berbagai peralatan seperti pompa, kipas, dan kompresor. Motor listrik yang ada di PLTGU seringkali mengalami masalah vibrasi atau getaran yang berlebihan, yang dapat memengaruhi keandalan dan umur komponen motor tersebut. Masalah vibrasi tersebut terjadi pada motor filter feed pump B di PLTGU Tanjung Uncang yang dapat diketahui menggunakan dengan metode predictive maintenance yang membutuhkan teknologi dan keahlian orang untuk menggabungkan semua data diagnostic dan performance yang ada, maintenance histories, data oprasi dan desain untuk membuat keputusan kapan harus melakukan tindakan perawatan pada motor/critical equipment. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis vibrasi pada motor listrik tiga fasa yang digunakan pada Filter Feed Pump B di PLTGU Tanjung Uncang. Metode penelitian meliputi pengumpulan data vibrasi sebelum dan sesudah perbaikan menggunakan vibration meter, serta analisis berdasarkan standar ISO 10816-3 dengan menggunakan metode fishbone diagram. Hasil menunjukkan bahwa vibrasi tinggi sebelum perbaikan yaitu nilai axial 5.9 mm/s, radial 15.2 mm/s, dan horizontal 10.9 mm/s dimana kondisi ini sudah melebihi standar vibrasi ISO 10816-3 group 1 rigid disebabkan oleh kerusakan bearing, misalignment, dan looseness. Perbaikan dilakukan dengan mengganti bearing, melakukan alignment ulang, dan memperbaiki looseness. Setelah perbaikan, pengujian solo run dan mechanical run menunjukkan penurunan signifikan dalam tingkat vibrasi, dengan nilai axial 0.9 mm/s, radial 1.7 mm/s, dan horizontal 1.0 mm/s yang berada dalam batas aman sesuai standar ISO 10816-3 grup 1 rigid.
  • Item
    Analisa Ketidakseimbangan Beban Pada Transformator Step Up 60 Mva di Gardu Induk PT. PLN (Persero) Batam
    (Politeknik Negeri Batam, 2025-01-08) Dinda Aisha Sri Wahyuni Dinda Aisha Sri Wahyuni; Toar, Handri
    Ketidakseimbangan beban dalam sistem distribusi tenaga listrik sering terjadi karena distribusi beban yang tidak merata antara fasa R, S, dan T pada pengguna jaringan tegangan rendah. Dampak dari ketidakseimbangan beban tersebut adalah munculnya arus netral pada trafo. Arus netral dalam trafo netral ini menyebabkan losses, yaitu rugi daya dari arus netral pada penghantar netral trafo dan rugi daya akibat arus netral. Adapun Hasil penelitian ini menunjukkan nilai ketidakseimbangan beban pada transformator 1 adalah 6, 63% dan 6, 36% untuk transformator 2 nilai ini masih dalam kondisi normal menurut dengan standart IEEE 446-1995, dan untuk arus netral transformator 1 nilainya adalah 8,32 A dan 6,94 A untuk arus netral transformator 2, dan untuk nilai rugi-rugi daya pada Transformator 1 adalah 10, 61 watt dan 7,45 watt untuk transformator 2. Dan untuk efesiensi nya adalah 99,9% terhadap trafo 1 dan 99, 8% untuk trafo 2 kasimpulan Penelitian ini menunjukan bahwa meskipun ada ketidakseimbangan beban kedua transformator ini tetap beroperasi secara efisien dan aman. Kata kunci: transformator, ketidakseimbangan beban, rugi-rugi arus netral dan efisiensi.
  • Item
    Evaluasi Kinerja Membrane Sea Water Reverse Osmosis Sebelum dan Sesudah Maintenance di PLTGU Tanjung Uncang
    (Politeknik Negeri Batam, 2025-01-08) Olfhie Stevani Yunda Nugraha Olfhie Stevani Yunda Nugraha; Hasnira, Hasnira
    Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) adalah salah satu proses dalam memenuhi kebutuhan air baku untuk keperluan operasional pembangkit listrik, termasuk di PLTGU Tanjung Uncang. Dalam operasional SWRO, membrane adalah peralatan utama yang digunakan untuk memurnikan air laut dengan proses penyaringan garam dan partikel lainnya. Namun, pengoperasian Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) menghadapi tantangan berupa fouling dan scalling yang dapat menurunkan kinerja sistem. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja membrane SWRO sebelum dan sesudah penerapan metode pembersihan cleaning in place dan pembersihan secara manual (pembongkaran). Metodelogi penelitian ini meliputi pengumpulan data parameter conductivity dan differential pressure pada tiga kondisi : sebelum CIP, sesudah CIP, dan sesudah pembersihan manual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode cleaning in place mampu mengurangi fouling ringan dan meningkatkan performa membrane, akan tetapi tidak efektif untuk fouling berat (padatan) seperti adanya sisa lumpur di dalam membrane. Namun pada metode pembersihan manual memberikan hasil optimal dengan mengembalikan nilai differential pressure (≤ 1,5 bar) dan conductivity (≤ 600 µS/cm). ke batas normal, meskipun memerlukan waktu lebih lama. Dengan kombinasi kedua metode ini efesiensi operasional sistem SWRO dapat ditingkatkan.