Jurusan Teknik Mesin
Permanent URI for this community
Browse
Browsing Jurusan Teknik Mesin by Title
Now showing 1 - 20 of 32
Results Per Page
Sort Options
- ItemANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN PARKING BRAKE SYSTEM PADA PESAWAT A320(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-11) Samudra, Muhammad Gilang; Nova, Muhammad AndiSebuah sistem yang sangat penting untuk menjaga keselamatan dan keamanan pesawat terbang adalah sistem hidrolik, khususnya pada brake system. Pada landing gear system terdapat brake system yang harus beroperasi dengan baik dan dapat diandalkan ketika pesawat beroperasi di darat (landing). Terdapat indikasi trouble pada Electronic Centralized Aircraft Monitoring (ECAM) yang menunjukkan bahwa parking brake tidak bisa beroperasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui masalah yang menyebabkan kegagalan pada parking brake system dan untuk mengetahui jumlah pesawat yang sering mengalami kegagalan pada parking brake system selama 4 tahun terakhir serta menganalisis penyebab kegagalan yang paling banyak terjadi pada parking brake system pesawat A320. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode FTA (Fault Tree Analysis). Data-data penelitian didapatkan berdasarkan observasi dilapangan, data-data dokumentasi, wawancara, dan jurnal-jurnal. Analisis masalah dalam penelitian ini menggunakan referensi dari Troubleshooting Manual (TSM) dan Aircraft Maintenance Manual (AMM). Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah pesawat yang sering mengalami kegagalan pada parking brake system selama 4 tahun terakhir adalah 10 pesawat dan faktor penyebab terjadinya kegagalan parking brake system pada pesawat A320 yang paling banyak terjadi yaitu karena adanya kerusakan komponen control switch parking brake sehingga terdapat indikasi trouble pada Electrical Centralized Aircraft Monitoring (ECAM). Untuk penanggulangannya yaitu dengan cara melakukan perawatan pesawat secara rutin dan terjadwal untuk mengurangi resiko kerusakan pada peralatan dan sistem pada pesawat serta dapat menjaga kondisi peralatan pesawat selalu dalam keadaan aman dan dapat berfungsi dengan baik.
- ItemFault Hydraulic Reservoir Pressuraizing System(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-14) Rahman Fathur Muhammad; Gemala Mega; Nova Andi MuhammadPesawat Airbus a320 memiliki sistem yang bernama Hydraulic Pressurization System, fungsinya membantu reservoir menyuplai fluida dari reservoir menuju ke Pump dengan cara memberikan tekanan udara pada reservoir agar tidak terjadi celah pada fluida yang bisa menyebabkan terjadinya bubble. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati sebuah sistem Hydraulic Pressurization yang berperan penting untuk membantu mengalirkan fluida yang ada pada Hydraulic Reservoir ke Hydraulic Pump, dan mengetahui penyebab terjadinya permasalahan di Hydraulic Reservoir Pressurization System. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang Hydraulic Pressurization System, dengan fokus pada identifikasi potensi masalah yang mungkin terjadi di dalamnya. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif, di mana data disajikan dalam bentuk deskripsi naratif tanpa melibatkan angka atau perhitungan matematis. Metode pengumpulan data terdiri dari beberapa tahap yaitu observasi langsung terhadap proses Troubleshooting Servicing of the Reservoir Pressurization Filter di pesawat Airbus a320, wawancara dengan teknisi pesawat dan studi pustaka dari sumber-sumber seperti Aircraft Training Manual dan Aircraft Maintenance Manual yang digunakan sebagai standar.
- ItemHigh Pressure Bleed valve engine fault on ground, pada pesawat ATR72-500/600 PK-WGK(2024-07-08) Rahman Alif, Kemal; Fadilah, Nurul; Subiyono, GatotSalah satu masalah pesawat ATR72-600 PK-WGK adalah Fault pada HP Bleed valve Engine on ground. Ini adalah sistem yang menyuplai udara bertekanan sesuai dengan suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh putaran engine. Pneumatic system menyediakan Air conditioning, Pressuration, Ventilation, dan De-icing. HP Bleed Valve Fault terjadi ketika tekanan yang dihasilkan tidak cukup untuk menyuplai air pressure. Akibatnya sistem tidak dapat bekerja. Indicator Air Bleed Panel menunjukkan kode kegagalan (failure), dan ketika dilakukan troubleshooting, harus sesuai dengan yang ada di Maintenance Procedure (MP). Jadi, jika ada kegagalan HP Bleed Valve Fault, komponen akan diganti. Penelitian ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah dan pergantian HP Bleed Valve Fault pesawat ATR 72-500/600 PK-WGK. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara metode eksperimental. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara berurut faktor penyebab Fault pada HP Bleed Valve dan diselesaikan dengan prinsip-prinsip troubleshooting
- ItemIDENTIFIKASI BLEED TRIP OFF INDICATOR MENYALA PADA PESAWAT BOEING 737 - NEXT GENERATION(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-01) Wahyu Permana, Delvino; Andi Nova, Muhammad; Butar Butar, HendraBleed Trip Off is a condition where the pneumatic system on the engine experiences an increase in temperature or pressure, where the effect of this bleed trip is to close the valve that supplies the pneumatics in the engine system. If the bleed trip light indicator lights up, it is certain that the engine system will not function normally, resulting in the air conditioning system working single pack (pneumatic supplied from one engine only). Therefore, observations are carried out to find out what actions to take if a bleed trip occurs. and what parts have an influence on this happening. The methods used are literature study, observation and consultation with experts in the field. Then troubleshooting efforts were made when this problem occurred, it was found that the Precooler Control Valve (PCCV) failed to supply air into the pneumatic system duct to cool the air because the precooler control valve sensor was damaged or in bad condition. After that, the 390F Sensor is replaced and tested again to ensure the precooler control valve is functioning normally.
- ItemIdentifikasi dan Perbaikan Indikator Kuantitas Bahan Bakar Tidak Terbaca pada Pesawat ATR72-500/600(POLITEKNIK NEGERI BATAM, 2024-07-11) Setiawan, Andi; Nova, Muhammad Andi; Subiyono, GatotThis study aims to determine the causes and improvements when there is a case of fuel unreadable on ATR72-500/600 aircraft. fuel unreadable is closely related to the fuel system where this system functions as a regulator of combustion on the aircraft engine so that it can run well. If there is damage to the fuel system, there will be an error, one of which is fuel unreadable. Identify this problem by checking the DMI (Deferred Maintenance Item) due to a report by the pilot or checking at the time of maintenance. After that, do troubleshooting and then change the goods by reffering to the maintenance procedure. Several components cause fuel unreadable, including damage to the fuel probe and pin damage to the fuel probe connector. The completion of the unreadable fuel case can be finish by replacing the fuel probe component contained in the right or left fuel tank.
- ItemIDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA YELLOW ENGINE DRIVEN PUMP HYDRAULIC PRESSURE NOT DECREASE TO ZERO PADA PESAWAT AIRBUS A320(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-12) Pratama, Moh Adi Surya; Nova, Muhammad Andi; MoelyantoAbstrak Hydraulic system di pesawat terbang menggunakan putaran engine atau electric motor sebagai sumber dan mengubahnya menjadi hydraulic power melalui hydraulic pump. Pada pesawat airbus A320 terdapat tiga hydraulic system yaitu green, yellow dan blue system. Pada green dan yellow system dalam kondisi normal sumbernya dari engine drivent pump yang ada pada engine 1 dan 2 yang dihubungkan melalui accessory gear box, pada kondisi abnormal menggunakan sumber dari power transfers unit dan electrical pump untuk yellow system saja, sedangkan untuk blue system sumbernya dari electrical pump dan ram air turbine, pada saat kondisi abnormal seperti terjadi over pressure atau overheat pada primary hidrolik sistem dan pesawat dalam kondisi inflight atau dalam kondisi engine running maka sangat berbahaya apabila engine drivent pump tidak dapat dimatikan, oleh karena itu kegagalan yang terjadi pada engine drivent pump berdampak pada keselamatan penerbangan dan juga dapat merusak kompenen lain yang ada di dalam hidrolik sistem tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab terjadinya engine driven pump hydraulic pressure not decrease to zero ketika yellow eng 2 pump pushbutton switch in off position pada pesawat airbus A320 serta untuk mengetahui solusi penanganan permasalahan tersebut. Penelitian ini dilaksanakan disalah satu MRO swasta yang berlokasi di kota Batam dengan subjek pengamatan pesawat airbus A320, dengan menggunakan metode pengamatan fishbone. Setelah dilakukan pengamatan dengan metode fishbone, wawancara dan observasi lapangan diperoleh beberapa penyebab terjadinya engine driven pump not decrease to 0 ketika yellow engine 2 pushbotton switch in off position adalah kehilangan daya, circuit breaker hidraulik eng 2, electrical conector dan engine pump selenoid valve, Untuk menguji langkah dari identifikasi tersebut dilakukan pengetesan dengan menggunakan Aircraft Maintenance Manual (AMM) sebagai pedoman. Proses pengumpulan data melalui studi literatur, observasi lapangan dan wawancara dengan PIC terkait.
- ItemLoss of the Brake Accumulator Pressure pada Pesawat Airbus A330-300(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-11) Siagian, Randy; Fadilah, Nurul; MoeltjantoThis research aims to identify the causes and solutions for cases of loss brake accumulator pressure on the Airbus A330-300 aircraft. The brake accumulator is a component of the brake system, serving as a source of hydraulic power for emergency operations, absorbing pressure spikes, providing temporary power supply during pump failures, and maintaining pressure in the hydraulic system during certain periods or when the pump is not functioning. This is crucial for the brake system in the event of hydraulic system failures. The occurrence of one error, namely loss brake accumulator pressure, was identified when indications in the cockpit showed that the loss brake accumulator pressure. Subsequently, troubleshooting was conducted referring to the aircraft maintenance manual. The causes loss of pressure were identified as damage to the accumulator. The solution to the case loss of brake accumulator pressure can be achieved by replacing the accumulator due to exceeding its designated service life.
- ItemPERAWATAN HARD TIME MAIN LANDING GEAR PESAWAT AIRBUS A320 PK-STG: STUDI KASUS REAR PINTLE PIN STUCK(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-17) Hasibuan, Hafizd, Muhammad; Dija, Rafia Nur; SutartoPemeliharaan hard time merupakan pemeliharaan yang mengharuskan komponen pesawat diperiksa dan diperbaiki atau diganti pada interval waktu tertentu untuk memastikan keselamatan dan keandalan operasional. Dalam konteks ini, masalah rear pintle pin yang macet teridentifikasi ketika upaya untuk membuka nut rear pintle pin menggunakan special tools gagal dan mengakibatkan kerusakan pada alat tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab terjadinya rear pintle pin stuck pada main landing gear Airbus A320 serta alur proses perbaikan yang efektif. Melalui inspeksi visual dan studi literatur, penyebab utama stuck nut pin ditemukan sebagai korosi di sekitar pin dan nut, yang menyebabkan tingkat adhesi yang tinggi dan menghambat gerakan pintle pin. Untuk mengatasi masalah ini, tindakan korektif yang diterapkan adalah pembersihan dengan menggunakan bahan kimia jenis Methyl ethyl ketone. Teknik ini terbukti efektif dalam melonggarkan pin yang macet, memungkinkan pin untuk bergerak kembali dengan lancar tanpa menyebabkan kerusakan tambahan pada komponen lain dalam sistem landing gear
- ItemStudi Kasus Anti-Ice Indicator Tetap Aktif Dalam Posisi Anti-Ice Control Switch Off Pada Engine Helikopter Robinson R66 (PK-PVZ)(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-12) HidayahTullah Fiqri; Rossbandrio, Wowo; Subiyono, GatotPada RR300 Engine yang digunakan pada Robinson R66 Helicopter terdapat suatu system yang disebut engine Anti- Ice system yang berfungsi untuk mencegah terbentuknya ice pada area compressor front support. Sistem ini menggunakan udara panas bertekanan yang diambil dari pressure bled pada compressor scroll. Dalam sistem ini terdiri dari beberapa komponen yaitu anti-icing air valve, anti-icing solenoid valve, dan anti-ice switch. Pada saat helikopter dengan registrasi PK-PVZ telah landing pilot melaporkan bahwa Anti-ice indicator pada annunciator panel menyala pada saat engine Anti-Ice system tidak digunakan (Anti-Ice Control Switch Off) sehingga diperlukan penanganan yang tepat serta mencari penyebab dari kasus tersebut yang bertujuan agar engine dapat beroperasi kembali dengan normal. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah studi litelatur dengan pengumpulan data dan informasi melalui Aircraft Maintenance Manual Robinson R66 (AMM), RR300 Engine training manual, RR300 Operation And Maintenance Manual (OMM), Pilot’s Operating Handbook (POH) Illustrated Parts Catalog (IPC) serta melakukan observasi ke lapangan melakukan wawancara secara langsung dengan engineer yang bertugas. Diketahui penyebab terjadinya engine Anti-ice indicator tetap aktif pada saat Anti-Ice control switch pada posisi off adalah stuck open pada komponen Anti-Icing solenoid valve. Upaya penanganannya adalah dengan melakukan prosedur Anti-Icing solenoid valve replacement. Pada kasus ini telah dilakukan penanganan dengan prosedur yang tepat karena apabila engine Anti-Ice aktif secara terus menerus akan menyebabkan engine performance degradation.
- ItemSTUDI KASUS DE-ICING AIRFRAME FAULT LIGHT ON PADA PESAWAT ATR 72-500/600(POLITEKNIK NEGERI BATAM, 2024-07-12) Ramadhan, Aji Satrio; Nova, Mohammad Andi; Wijayanti, ItaThe ATR 72-500/600 aircraft has an icebreaker system or de-icing system which is located on the front wing and also the front propeller. This system functions to break up ice that forms during flights in icing conditions. The aim of this research is to identify the cause of the de-icing airframe fault light on the ATR 72-500/600 aircraft and to find out the steps that need to be taken on the wing de-icer boots system if this occurs. If the airframe fault light is on, then there is a fault, one of which is the de-icer boots. Identification of problems is done by checking the DMI (Deferred Maintenance Item) based on the pilot's report to the mechanic or when checking the aircraft during maintenance. Data collection was carried out using the literature method referring to the ATR 72-500/600 Training Manual. The next step is to replace the wing de-icer boots components. Once the replacement of the components is done, then the next step to do is operational test to determine the problem has been solved. Therefore, it can be concluded that there is a crack on the wing de-icer boots that causes the airframe fault light to turn on.
- ItemSTUDI KASUS FAULT AMBER LIGHT MENYALA PADA SISTEM PROPELLER ANTI ICING PESAWAT ATR72500/600(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-10) WIJAYA, AGUNG SUKMANA; ROSSBANDRIO, WOWO; HAKIM, RAHMANPesawat udara ATR 72 (500/600series) dilengkapi dengan sistem propeller anti icing yang terdapat pada semua blade propeller baik di engine 1 maupun engine 2, sistem ini bertujuan untuk melindungi area blade propeller dari pembentukan dan penumpukkan es yang terjadi ketika pesawat sedang mengudara. Seperti yang diketahui bahwa propeller berfungsi untuk menghasilkan gaya dorong atau thrust, maka jika terbentuk formasi es pada blade propeller maka akan mengurangi thrust yang dihasilkan oleh engine, hal ini tentu saja menganggu bahkan membahayakan penerbangan. Oleh karena itu jika terjadi masalah pada sistem ini perlu dilakukan troubleshoot berdasarkan manual resmi pesawat terbang yakni AMM (Aircraft Maintenance Manual) dan AFI (Aircraft Fault Isolation) untuk menemukan penyebab dan cara mengatasinya karena sistem ini menjadi sangat penting dan harus selalu bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab terjadinya fault amber light menyala pada sistem propeller anti icing pada pesawat udara ATR 72-600 dengan melakukan troubleshoot dan mengacu pada manual resmi pada pesawat terbang yakni AMM (Aircraft Maintenance Manual). Diketahui jika indikasi lampu fault amber menyala maka terjadi kegagalan pada kelistikan di sistem propeller anti icing. Hal yang dilakukan untuk memperbaiki permasalahan fault amber light menyala yakni dengan melakukan penggantian komponen pada sistem propeller anti icing berupa brush blocks. Selanjutnya setelah melakukan pergantian komponen, dan dilakukan pengetesan, fault amber light tidak lagi menyala, dan propeller anti icing dapat beroperasi dengan normal sebagaimana mestinya.
- ItemStudi Kasus Indikator Standby Hydraulic Low Pressure Menyala Pada Pesawat Boeing 737-900ER PK-LSR(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-08) ANSHARI,M.SULTHAN; Rossbandrio,Wowo; Havwini,TianOn Boeing 737-900ER aircraft, there is a hydraulic power system is a system on aircraft that uses liquid pressure (hydraulic) as a medium to drive systems related to other components. Then in the hydraulic system on the Boeing 737-900ER aircraft is divided into 3 systems, namely system A, system B and standby system. During the C-Check Maintenance process, Boeing 737-900ER aircraft with registration number PK-LSR experienced a failure in the hydraulic system, failure of the hydraulic work system would certainly interfere with flight comfort. The trouble that occurs is the turning on of the standby hydraulic pressure indicator. The steps taken in solving this problem are troubleshooting and discussing with Engineers and Mechanics. After troubleshooting, the Electric Motor Driven Pump (EMDP) on the standby hydraulic system is problematic or damaged, the solution to this problem is to replace components that refer to manual maintenance. The discovery of this case study was first discovered by the author when conducting On Job Training at MRO Batam Aero Technic Company.
- ItemStudi Kasus Kegagalan Crossbleed Valve pada Mode Auto dan Manual A320-232 PK-BKK(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-13) Arfanda, Dimas; Siregar, JamesThe crossbleed system is included in ATA Chapter 36, Pneumatic. The pneumatic system functions to provide a source of compressed air to the anti-ice system, air conditioning, pressurization system, engine starting, and hydraulic reservoir. The source of the pneumatic system comes from the aircraft engine, APU, and ground air supply. The Crossbleed Valve is designed to isolate and connect a pneumatic system with another pneumatic system. If there is a problem with the crossbleed valve system on the aircraft and it is in a state of engine failure, the engine cannot produce a pneumatic source, so it requires another pneumatic source as a backup source. The purpose of my research is to analyze the failure of the crossbleed valve system in order to increase understanding and improvement in this system. This research is based on procedures that have been established by the manufacturer and are documented in the aircraft maintenance manual (AMM), aircraft wiring manual (AWM), troubleshooting manual (TSM), and aircraft schematic manual (ASM). This research carries out standardized and industry-tested procedures to ensure effective and reliable aircraft maintenance and troubleshooting. This research also obtained data through consultation with certified engineers and experts in the A320-232 type of aircraft. The problem in this study was discovered based on findings during the aircraft C-check. The research confirmed the system fault through an operational test by referring to AMM and BMC to check the current status. Fault isolation was performed by continuity check, ampere check, and power check, identifying the damage to the crossbleed valve selector switch. Replacement of components according to the part number from the illustrated part catalog was performed to make the system work normally. Keywords: Pneumatic system, crossbleed valve
- ItemStudi Kasus Kegagalan Engine Fire Extinguisher Saat Extinguisher Test Pada Pesawat Boeing 737-800/900(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-11) Setiawan, Jevri; Nova, Andi MuhammadKebakaran merupakan salah satu ancaman paling berbahaya terhadap pesawat terbang, peraturan mengenai desain dan spesifikasi area yang berpotensi bahaya api sangat ketat. Senyawa halon digunakan sebagai bahan pemadam kebakaran pada pesawat modern saat ini karena memiliki tingkat toksisitas yang rendah serta efektif digunakan di berbagai sistem pada pesawat. Fire extinguisher system terdapat di auxiliary power unit (APU), lavatory, cargo compartment, portable fire extinguishers, dan engine. Ketika engine fire extinguisher system mengalami masalah saat digunakan, akibatnya akan menimbulkan situasi yang lebih fatal. Oleh sebab itu, pesawat dipasang engine fire extinguisher test system untuk memastikan bahwa sistem berjalan dengan baik tanpa merilis halon ketika sistem tes tersebut dioperasikan. Masalah yang umumnya terjadi khususnya pada ruang lingkup perusahaan Batam Aero Technic yaitu engine fire extinguisher test light not illuminate pada pesawat Boeing 737-800/900. Penelitian ini bertujuan untuk membahas studi kasus dari masalah tersebut serta bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut dengan teknik analisa menggunakan diagram fishbone atau yang sering juga disebut cause effect. Data data yang didapatkan berdasarkan hasil dari studi literatur, diskusi, dan juga referensi dari jurnal. Hasil penelitian yang didapatkan adalah bahwasannya dalam kurun waktu 2022 hingga 2024 terdapat 11 kasus kegagalan fire extinguisher yang terjadi saat extinguisher test yaitu karena adanya kerusakan pada fire control panel sehingga extinguisher test light not illuminate. Maintenance action yang perlu dilakukan sesuai dengan referensi maintenance manual pesawat yang terkait adalah dengan replacement engine and APU fire control panel.
- ItemStudi Kasus Lampu FAULT Engine Fire Loop 2A lluminate pada Pesawat ATR 72-500 PK-WFQ(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-05) Nathanael, Kevin; Fadilah, Nurul; Dzulfiqar, M. AlifEngine Fire Protection System pada pesawat udara dirancang untuk mendeteksi dan mengatasi fire di bagian engine, yang merupakan ancaman serius. Loops merupakan komponen pada Fire Detection System yang berfungsi untuk mendeteksi fire berdasarkan perubahan resistance dan capacitance yang dipengaruhi oleh suhu dari sensing element. Studi kasus dilakukan pada pesawat ATR 72-500 PK-WFQ milik PT. Batam Aero Technic yang menunjukkan lampu FAULT indicator menyala saat replacement engine, mengindikasikan ada kerusakan pada engine fire detection system. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur maintenance yang perlu dilakukan, serta mencari tahu dampak dari engine fire loops yang chafing dan juga mengetahui latar belakang urgensi terkait Engine Fire Protection System. Metode penelitian yang digunakan melibatkan analisis dokumen, wawancara dengan engineer terkait, dan pengamatan langsung terhadap sistem keamanan pesawat. Data yang diperoleh akan dianalisis secara eksperimental untuk memahami faktor penyebab lampu FAULT Engine Fire Loop 2A illuminate serta langkah-langkah perbaikan yang dapat diimplementasikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab menyalanya lampu FAULT disebabkan oleh kerusakan pada fire sensing element akibat dari chafing, prosedur perbaikan melibatkan penggantian fire sensing element yang rusak dan pengujian operasional untuk memastikan sistem berfungsi dengan baik. Selain itu penelitian ini juga menekankan pentingnya pemeliharaan berkala untuk mencegah terjadinya false warnings, seperti yang terjadi pada pesawat ATR72-600 milik PNG air dengan registrasi P2-ATB rute dari bandara Kiunga Airport menuju ke bandara Mount Hagen-Kagamuga Airport, yang dapat menyebabkan tindakan darurat yang tidak perlu dan menjaga keamanan penerbangan.
- ItemStudi Kasus Lampu Take Off Tidak Menyala Pada Pesawat Airbus A320 PK-LAJ(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-11) Harahap, Irfan Dwi Anugrah; Rossbandrio, Wowo; SutartoThe Airbus 320 aircraft has a Take Off Light system that serves to illuminante the runway during the taxi and take off phases, there are two light units that provide lighting The Lights are mounted on the Nose Landing Gear. In the Multifunctional Runway Light (MFRL) the Taxi and Take off Light system is included. This research aims to observe a Take Off Light system that plays an important role to help lighting when in the Taxi and Take Off phases and find out the causes of problems in the Take Off Light system. This research uses a descriptive approach that aims to provide an overview of the Take Off Light system, with a focus on identifying potential problems that may occur in it. The data analysis, where data is presented in the form of narrative descriptions without involving numbers or mathematical calculations. The data collection method consists of several stages, namely direct observation of the Troubleshooting Replacement of the Lamp of the Take Off Light process on the Airbus 320 aircraft, interviews with aircraft technicians and literature studies from sources such as the Aircraft Training Manual and Aircraft Maintenance Manual which are used as standards.
- ItemStudi Kasus Malfunction Parking Brake Do Not Release pada Pesawat Airbus A320 PK-GQR(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-04) Nathan Ragu, Agasah; Siregar, James; Irawan Haddli, BennyAirbus A320 aircraft have a parking brake system that is crucial for keeping the aircraft stationary and safe on the ground, especially during boarding, refueling and maintenance. Malfunctions in this system can cause operational disruptions and jeopardize flight safety. This study aims to identify, analyze and rectify the problem in parking brake malfunction on Airbus A320 PK-GQR aircraft. The research methodology involved applying the Troubleshooting Manual (TSM) after receiving a report from the pilot post-landing. The troubleshooting process was conducted as per the Aircraft Maintenance Manual (AMM) for identification and repair of the problematic component. The results showed that the cause of the malfunction was due to damage to the circuit breaker and the action taken was to reset the Brake Steering Control Unit (BSCU) circuit breaker in accordance with Aircraft Maintenance Manual (AMM) 32-46-00- 740-00, so that the parking brake system returned to normal function.
- ItemStudi Kasus Menyalanya Indicator Caution Fault Pack Valve di System Air Conditioning Pada Pesawat ATR 72-500/600(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-11) Tarigan, Em Boy Persadanta; Dzulfiqar, Mohamad AlifAir conditioning adalah alat pendingin pada pesawat yang memiliki peranan yang sangat penting untuk menjaga temperatur kabin bagi kenyamanan seluruh penumpang dan awak kabin didalam suatu pesawat. Kegagalan sistem air conditioning tentu akan menganggu kenyamanan penerbangan. Pada studi kasus yang dilakukan terhadap pesawat ATR 72-500/600 didapati permasalahan menyalanya Indicator Caution Fault Pack Valve pada sistem air conditioning, yang menyebabkan sistem air conditioning fail sebagai pendingin, sehingga suhu pada kabin tidak bisa dikontrol. Oleh sebab itu, perlu dilakukan identifikasi terhadap permasalahan tersebut dan dilakukan proses perbaikan yang sesuai dengan Aircraft Maintenance Manual (AMM). Setelah melakukan identifikasi masalah ditemukan bahwa pack valve pada komponen air conditioning do not open dikarenakan komponen sudah unserviceable ataupun komponen tersebut tidak dapat memenuhi fungsinya dengan kata lain, tidak layak untuk digunakan. Penyelesaian merujuk pada pergantian komponen pack valve. Setelah dilakukan pergantian komponen dan operasional tes, sistem air conditioning dapat kembali beroperasi secara normal dan dapat memberikan suhu yang nyaman ke kabin pesawat.
- ItemStudi Kasus Penyebab Indikator Flap split pada Boeing 737-800/900 ER(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-19) Sihombing, Ridwan Nikolas; Siregar, JamesFlap adalah penampang bagian belakang pada sayap pesawat yang fungsinya menaikkan gaya angkat pesawat saat lepas landas. Flaps Position Indikator berfungsi untuk mengetahui posisi flap kiri dan kanan. Indikator posisi flap berada di panel instrumen tengah P2. Sehingga penerbang dapat melihat posisi flaps melalui indikator yang berada di cockpit. Indikator flap sangat berpengaruh besar di pesawat, jika terjadi kerusakan pada indicator flap maka pesawat tidak layak diterbangkan. Permasalahan yang terjadi pada indicator flap mengakibatkan flap kiri dan kanan tidak singkron dan menyebabkan pesawat jatuh dikarenakan terjadi stall. Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan indicator flap split dan cara bagaimana menyelesaikannya agar indikator flap kembali dengan normal, Metode penelitian yang digunakan dalam merancang tugas akhir ini adalah metode kualitatif yaitu observasi langsung, wawancara dengan engineer terkait, dan Traicing Aircraft Manual. Dengan menyesuaikan ATA chapter, mengikuti arahan dari FIM, the possible cause is a cable problem, FSEU (flap slat electronic unit), right flap position transimitter, didapat letak permasalahannya pada saat troubleshooting adalah di right flap position transmitter dan harus diganti.
- ItemSTUDI KASUS PENYEBAB RIGHT ENGINE TAILPIPE FIRE ON GROUND PADA PESAWAT BOEING 737-900ER(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-09) Fauzan, Rahmat; Putra, Lalu Giat JuangsaTailpipe fire merupakan kejadian apapun yang menyebabkan asap atau api yang terlihat di bagian exhaust engine yang terjadi pada saat engine pesawat sedang beroperasi. Permasalahan pada pesawat Boeing 737-900ER saat engine kanan melakukan start. Untuk metode yang digunakan pada tugas akhir ini menggunakan metode kualitatif yaitu mengidentifikasi masalah dengan motode studi literatur, wawancara, dan troubleshooting. Tujuan mengambil kasus penyebab tailpipe fire adalah untuk mengetahui penyebab dengan cara mengidentifikasi masalah serta mencari tahu permasalahan apa yang sering menjadi penyebab masalash tersebut. Hasil dari penelitian tentang permasalah tailpipe fire pada pesawat adalah terdapat permasalahan pada empat komponen fuel nozzle yang berada dekat dengan ignition. Dari permasalahan tersebut maka dilakukan proses penanganan permasalahan yang mengacu pada FIM untuk mengetahui possible cause apa saja yang dapat menyebabkan kasus tersebut bisa terjadi, melakukan fuel manifold & fuel nozzle leak check, removal & installation fuel nozzle, terakhir melakukan Idle-Power Leak Check sebagai acuan apakah fuel nozzle sudah bekerja secara baik dan fungsional.