D4 Teknologi Rekayasa Pembangkit Energi
Permanent URI for this collectionhttps://repository.polibatam.ac.id/handle/PL029/1766
Browse
Item Analisa Beban untuk Menentukan Daya Generator pada Kapal Cement Barge di PT. Marine CadCam Indonesia(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-29) Subhika, Mandha; Putra, Irwanto ZarmaKapal Cement Barge merupakan jenis kapal yang digunakan untuk mengangkut dan membongkar muatan semen. Maka diperlukan suatu analisa terhadap kebutuhan daya listrik pada kapal dalam pemilihan generator sebagai sumber pembangkit listrik kapal. Generator merupakan sumber pembangkit listrik kapal berfungsi untuk menyuplai kebutuhan listrik yang ada di atas kapal. Kapasitas generator harus mampu memenuhi kebutuhan listrik kapal dalam operasionalnya dan harus memperhatikan keefektifan daya generator yang dipilih karena berhubungan dengan masalah investasi. Pemilihan kapasitas generator yang sesuai dengan kebutuhan sudah ditetapkan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Vol. IV Tahun 2004 Electrical Balance BKI adalah perhitungan untuk menentukan kebutuhan daya listrik kapal dari generator yang akan dioperasikan pada kapal dengan menghitung nilai Load Factor peralatan, mencari beban listrik dalam setiap operasional kapal pada saat Loading & Unloading, Sailing, dan Harbour. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa perbandingan Power consumtion peralatan 80% dan 90% dengan nilai Diversity Factor yang diatas 0,70 dan Load Factor Generator dalam operasional kapal masih layak dan sesuai standart yang ditetapkan oleh BKI yang tidak boleh lebih dari 80% Kata kunci: Load Factor , Diversity Factor, Beban ListrikItem ANALISA GANGGUAN TEKNIS TERHADAP KINERJA SISTEM PROTEKSI DI GARDU INDUK 150 KV UB KITRANS BATAM(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-31) Tsalasaton,Adil,Tauladan; Juwito, Arif FPT. PLN (Persero) UB Kitrans Batam merupakan gardu induk 150 KV di wilayah Batam yang mengatur distribusi energi listrik ke beban sebagai pusat pengamanan peralatan-peralatan listrik pada system tenaga listrik. Pada proses penyaluran tenaga listrik kebeban tidak menutup kemungkinan terjadinya gangguan, baik gangguan secara teknis dan non teknis yang bersifat sementara maupun permanen. Gangguan teknis yang terjadi adalah penghantar kabel putus, kerusakan pada pembangkit, gangguan pada saluran transmisi akibat petir, gangguan hubung singkat, kerusakan pada system rel, dan sistem trip peralatan dari maintenance. Gangguan non teknis yang terjadi adalah sambar petir, pohon tumbang, dan puting beliung. Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah gangguan teknis yang terjadi pada gardu induk 150 KV UB Kitrans Batam pada tahun 2023 sebanyak 5 kali, setelah melakukan perhitungan menggunakan rumus analisis deskripsi persentase. Gangguan yang terjadi yaitu pada bulan Februari, Maret, Juni, Juli, dan November tahun 2023. Rele proteksi yang bekerja adalah rele CB Hyd pump error, rele differential, rele lockout. Rele yang bekerja sebanyak 4 dari 5 kuantitas gangguan. Sehingga dapat disimpulkan kinerja proteksi siistem proteeksi terhadap gangguan yang terjadi di Gardu Induk 150 KV UB Kitrans Batam pada tahun 2023 bekerja dengan baik, karena memiliki system proteksi yang bekerja sebesar 80%Item Analisa Ketidakseimbangan Beban Pada Transformator Step Up 60 Mva di Gardu Induk PT. PLN (Persero) Batam(Politeknik Negeri Batam, 2025-01-08) Dinda Aisha Sri Wahyuni Dinda Aisha Sri Wahyuni; Toar, HandriKetidakseimbangan beban dalam sistem distribusi tenaga listrik sering terjadi karena distribusi beban yang tidak merata antara fasa R, S, dan T pada pengguna jaringan tegangan rendah. Dampak dari ketidakseimbangan beban tersebut adalah munculnya arus netral pada trafo. Arus netral dalam trafo netral ini menyebabkan losses, yaitu rugi daya dari arus netral pada penghantar netral trafo dan rugi daya akibat arus netral. Adapun Hasil penelitian ini menunjukkan nilai ketidakseimbangan beban pada transformator 1 adalah 6, 63% dan 6, 36% untuk transformator 2 nilai ini masih dalam kondisi normal menurut dengan standart IEEE 446-1995, dan untuk arus netral transformator 1 nilainya adalah 8,32 A dan 6,94 A untuk arus netral transformator 2, dan untuk nilai rugi-rugi daya pada Transformator 1 adalah 10, 61 watt dan 7,45 watt untuk transformator 2. Dan untuk efesiensi nya adalah 99,9% terhadap trafo 1 dan 99, 8% untuk trafo 2 kasimpulan Penelitian ini menunjukan bahwa meskipun ada ketidakseimbangan beban kedua transformator ini tetap beroperasi secara efisien dan aman. Kata kunci: transformator, ketidakseimbangan beban, rugi-rugi arus netral dan efisiensi.Item Analisa Pengujian Kabel NYA dan NYM Menggunakan Pengujian Hi-Pot di PT. Global Rising Technologies Perkasa(2024-07-10) Nicoles; Juwito, ArifFokus penelitian ini adalah menganalisis uji tegangan tembus tahanan isolasi kabel NYA dan NYM. Nilai tegangan tertinggi yang dapat ditahan oleh isolasi kabel hingga tegangan tembus adalah parameter uji. PT. Global Rising Technologies Perkasa menggunakan alat uji Hi-Pot tegangan tinggi dengan kapasitas tegangan maksimum untuk melakukan penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan batas maksimum kemampuan sampel kabel untuk menahan tegangan. Penelitian juga akan menyelidiki dampak yang dimiliki sampel kabel terhadap resistansi isolasi dan arus bocor ketika kabel terkena tegangan yang lebih tinggi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tegangan injeksi kabel tegangan rendah terkait dengan arus bocor yang lebih besar dan resistansi isolasi yang lebih rendah.Item Analisa Pengujian Kabel NYA dan NYM Menggunakan Pengujian Hi-Pot di PT. Global Rising Technologies Perkasa(2024-07-19) Nicoles; Juwito, ArifFokus penelitian ini adalah menganalisis uji tegangan tembus tahanan isolasi kabel NYA dan NYM. Nilai tegangan tertinggi yang dapat ditahan oleh isolasi kabel hingga tegangan tembus adalah parameter uji. PT. Global Rising Technologies Perkasa menggunakan alat uji Hi-Pot tegangan tinggi dengan kapasitas tegangan maksimum untuk melakukan penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan batas maksimum kemampuan sampel kabel untuk menahan tegangan. Penelitian juga akan menyelidiki dampak yang dimiliki sampel kabel terhadap resistansi isolasi dan arus bocor ketika kabel terkena tegangan yang lebih tinggi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tegangan injeksi kabel tegangan rendah terkait dengan arus bocor yang lebih besar dan resistansi isolasi yang lebih rendah.Item Analisa Perbandingan Metode Starting Motor Direct On Line dengan Adjustable Frekuensi Motor Induksi(2022-12-22) Agas, Tegar Mahendri; Juwito, Arif Febriansyah; Juwito, Arif FebriansyahPT. Ecogreen Oleochemicals is a company that produces fatty alcohol. Which has many electric motors and uses several propulsion systems. One of them is the motor compressor system. The use of the drive system on the compressor engine uses a Frequency Adjustable drive system. However, due to damage to the Frequency Adjustable drive system, it must use a direct on line drive system. Then there is a problem that causes an overload or overload. In the use of these two propulsion systems one can see the differences that make these two propulsion systems have their respective advantages and disadvantages. And in this final project calculations are carried out for load currents of 177 A, cable selection of KHA 212.4 A, short circuits of 35410.12 A, grounding resistance R<1.68254×10^(3) Ω, voltage drop of V_drop=4.564<51.11° V.Item Analisa Performa Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap Off-Grid 22 kWp di Gedung Panbil Lot 2 PT. PCI Elektronik Internasional(Politeknik Negeri Batam, 2025-01-08) Wahyu Mulyadi Putra Wahyu Mulyadi Putra; YusiranPemanfaatan energi terbarukan menjadi langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mendukung transisi menuju Net Zero Emission. PT. PCI Elektronik Internasional telah mengimplementasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap Off-Grid berkapasitas 22 kWp sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan energi listrik, khususnya penerangan di area produksi Gedung Panbil Lot 2 Lantai 2. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis performa PLTS dengan metode kuantitatif berdasarkan pengukuran langsung dan evaluasi kinerja yang mengacu pada standar IEC 61724. Parameter analisis meliputi reference yield, final yield, array yield, rasio performa, rugi-rugi sistem, dan efisiensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata energi harian yang dihasilkan PLTS mencapai 45,43 kWh atau setara dengan 56% dari kebutuhan energi penerangan harian. Nilai rasio performa (Performance Ratio) sebesar 76,39% menandakan bahwa sistem memiliki efisiensi yang baik dalam menghasilkan energi listrik meskipun hasil tersebut bergantung pada variasi cuaca. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pemasangan PLTS memiliki potensi besar untuk mendukung kebutuhan energi perusahaan secara berkelanjutan.Item Analisis Air Umpan pada Steam Drum Dalam Kondisi Masuk dan Keluar di Boiler Unit 2 PT Bintan Alumina Indonesia(2024-10-22) Ikhsan, Muhammad; Wahyudi, Muhammad Prihadi Eko; Wahyudi, Muhammad Prihadi EkoPembangkit listrik tenaga uap (PLTU) PT Binta Alumina Indonesia adalah pembangkit listrik yang dibangun untuk mendukung operasional pabrik pemurnian (Smelter) alumina milik PT BAI di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Air umpan atau feed water adalah bagian paling penting dalam pengoperasian unit boiler. Pada dasarnya air umpan harus diolah terlebih dahulu, mulai dari dalam wtp atau (Water Treatment Plant) agar mencapai air yang ditentukan berdasarkan SOP (Standard Operating Procedure) operasional unit boiler yang yang ditempatkan hingga menjadi Air Denimineral yang terbebas dari mineral-mineral yang terlarut dalam air. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui air umpan pada steam drum dalam kondisi masuk dan keluar. Dari hasil analisis pada data – data yang telah didapat hasil DCS di tanggal 1 januari sampai dengan 30 januari 2024 di PT. Bintan Alumina Indonesia menemukan bahwa tekanan air umpan pada boiler unit 2 pada air umpan mengalami penurunan atau kenaikan yang signifikan sehingga membuat kondisi tekanan air umpan tidak normal sebesar 8.38 mpa. Sedangkan tekanan air umpan yang normalnya yaitu berkisaran 9.96 mpa. Tekanan air umpan pada boiler di PLTU PT. Bintan Alumina merupakan parameter penting yang memengaruhi kinerja dan efisiensi boiler. Sedangkan suhu air umpan dan jumlah air umpan mengalami kenaikan sebesar 541°C hingga 542°C sedangkan suhu yang mengalami penurunan berkisaran 533°C sedang jumlah air umpan yang ada di pltu PT Bintan Alumina Indonesia turun berkisaran 120 t/h dan mengalami kenaikan 160 t/h. Dapat di simpulkan Kualitas air umpan sangat penting untuk menjaga efisiensi pada boiler. Air umpan yang diolah dengan baik membantu untuk mencegah pembentukan kerak, korosi, dan kontaminasi uap.Item Analisis High Vibration Demin Make Up Pump di PLTGU Tanjung Uncang(Politeknik Negeri Batam, 2025-01-08) Rocky Rahmad Saputra Rocky Rahmad Saputra; Purba, Jhon HericsonPLTGU Tanjung Uncang merupakan salah satu PLTGU terbesar di Batam. Sebagai pembangkit listrik berskala besar, PLTGU Tanjung Uncang memiliki banyak peralatan kritis, termasuk Demin Make Up Pump. Masalah yang terjadi di PLTGU Tanjung Uncang adalah terjadi indikasi vibrasi tinggi di Demin Make Up Pump B sehingga dilakukan penelitian yang berfokus pada analisis penyebab vibrasi yang terjadi dan solusi untuk menanganginya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penyebab vibrasi dan perbaikan pada Demin Make Up Pump. Metode penelitian yang digunakan adalah pengambilan data dilapangan dan analisis vibrasi berdasarkan ISO 2372. Dari hasil pengukuran yang telah dilakukan ditemukan nilai vibrasi tinggi pada sisi Axial DE sebesar 5.5 mm/s dan Axial NDE sebesar 4.8 mm/s. setelah dilakukan penelitian ditemukan bahwa penyebab nilai vibrasi menjadi tinggi yaitu misalignment dan kerusakan rubber coupling. Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan proses perbaikan dengan melakukan aligment ulang dan rubber coupling yang rusak diganti dengan rubber yang baru dikarenakan kerusakannya sudah cukup parah. Setelah perbaikan selesai dilakukan pengukuran ulang ditemukan nilai vibrasi tertinggi hanya pada sisi Horizontal DE 1.4 mm/s dan di sisi Radial NDE 1.4 mm/s. dari hasil pengukuran tersebut dikategorikan nilai vibrasi pada Demin Make Up Pump dikategori vibrasi yang baik. Hal itu mengindikasikan bahwa Demin Make Pump dalam kondisi yang baik dan siap untuk di operasikan kembali.Item Analisis Ketidakseimbangan Beban pada Transformator Step Down di Switch House 3 PT Batamindo Investment Cakrawala(politeknik negeri batam, 2025-01-08) Hasanudin Hasanudin; YusiranSalah satu transformator yang dimiliki Batamindo Investment Cakrawala adalah transformator step down, yang dapat menurunkan tegangan dari 20 kV hingga 400 V. Dalam hal ini perusahaan pembangkit Listrik khusus nya power house batamindo harus memperhatikan hal-hal yang dapat mengurangi kualitas listrik yang mengakibatkan terjadi nya penurunan kualitas pada trafo sehingga dapat menyebabkan terjadi nya kerusakan atau pemadaman. Untuk itu hal yang harus diperhatikan Salah satunya adalah perhitungan ketidakseimbangan beban, perhitungan rugi-rugi daya dan efisiensi pada trafo. Adapun tujuan penelitian ini adalah menganalisis persentase ketidakseimbangan beban pada trafo ABB 902, pengaruh ketidakseimbangan beban terhadap rugi daya yang disebabkan arus netral, besar nya rugi-rugi daya pada trafo dan menganalisis nilai efisiensi pada trafo ABB 902. Dalam penulisan tugas akhir ini penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode kuantitatif dan komparatif. Adapun hasil dari penelitian ini diketahui bahwa ketidakseimbangan beban pada trafo berada di angka 0% - 2%, besarnya rugi-rugi daya pada trafo step down ABB 902 di switch house 3 baik itu rugi arus netral,rugi tembaga,rugi inti dalam satu hari atau pun 2 minggu saat pengukuran bahwa persentase rugi-rugi daya nya masih berada di angka 0% - 1% dan efisiensi transformator ABB 902 di switch house 3 berada di angaka 98% - 99%. Sehingga dapat disimpulkan kondisi Trafo ABB 902 masih dalam kondisi baik menurut standar PLN No 17 tahun 2014, PLN 50:1997, dan SPLN D3.002-1:2007Item Analisis Ketidakseimbangan Beban pada Transformator Step Down di Switch House 3 PT Batamindo Investment Cakrawala(politeknik negeri batam, 2025-01-08) Hasanudin Hasanudin; YusiranSalah satu transformator yang dimiliki Batamindo Investment Cakrawala adalah transformator step down, yang dapat menurunkan tegangan dari 20 kV hingga 400 V. Dalam hal ini perusahaan pembangkit Listrik khusus nya power house batamindo harus memperhatikan hal-hal yang dapat mengurangi kualitas listrik yang mengakibatkan terjadi nya penurunan kualitas pada trafo sehingga dapat menyebabkan terjadi nya kerusakan atau pemadaman. Untuk itu hal yang harus diperhatikan Salah satunya adalah perhitungan ketidakseimbangan beban, perhitungan rugi-rugi daya dan efisiensi pada trafo. Adapun tujuan penelitian ini adalah menganalisis persentase ketidakseimbangan beban pada trafo ABB 902, pengaruh ketidakseimbangan beban terhadap rugi daya yang disebabkan arus netral, besar nya rugi-rugi daya pada trafo dan menganalisis nilai efisiensi pada trafo ABB 902. Dalam penulisan tugas akhir ini penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode kuantitatif dan komparatif. Adapun hasil dari penelitian ini diketahui bahwa ketidakseimbangan beban pada trafo berada di angka 0% - 2%, besarnya rugi-rugi daya pada trafo step down ABB 902 di switch house 3 baik itu rugi arus netral,rugi tembaga,rugi inti dalam satu hari atau pun 2 minggu saat pengukuran bahwa persentase rugi-rugi daya nya masih berada di angka 0% - 1% dan efisiensi transformator ABB 902 di switch house 3 berada di angaka 98% - 99%. Sehingga dapat disimpulkan kondisi Trafo ABB 902 masih dalam kondisi baik menurut standar PLN No 17 tahun 2014, PLN 50:1997, dan SPLN D3.002-1:2007Item Analisis Kinerja Continuous Emission Monitoring System dalam Memantau Emisi SO2 di PT Bintan Alumina Indonesia(Politeknik Negeri Batam, 2025-01-07) Nova Diharmi; Kaisar Wisnu Kita, LaluPemantauan emisi gas buang menjadi aspek penting dalam mengendalikan dampak lingkungan dari aktivitas industri. PT Bintan Alumina Indonesia menggunakan Continuous Emission Monitoring System (CEMS) untuk memantau emisi sulfur dioksida (SO2) secara real-time memastikan kepatuhan terhadap regulasi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja CEMS dalam memantau emisi SO2 di cerobong PLTU perusahaan. Metode yang digunakan meliputi pengamatan langsung, wawancara, dan analisis data selama periode satu minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CEMS memiliki tingkat akurasi tinggi dengan deviasi ±2% dan keandalan operasi sebesar 98%. Sistem mampu mendeteksi perubahan konsentrasi SO2 dalam waktu kurang dari lima detik. Selama pemantuan, kadar emisi SO2 berada di bawah batas yang ditetapkan regulasi, mencerminkan keberhasilan CEMS dalam mendukung operasi yang ramah lingkungan. Penelitian ini mengaris bawahi pentingnya kalibrasi rutin dan pemeliharaan berkala untuk menjaga keakuratan data, sekaligus mendukung komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan lingkungan.Item Analisis Kinerja Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya On-Grid Sebagai Penerangan di Departement Store Area Gedung 2 PT. NOK Freudenberg(POLITEKNIK NEGERI BATAM, 2025-01-08) Kevin Priatama Kevin Priatama; Toar, HandriKebutuhan energi terus tumbuh seiring berkembangnya sektor industri, transportasi, dan perumahan, yang sebagian besar masih bergantung pada bahan bakar fosil. Energi fosil tidak dapat diperbarui dan memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Oleh karena itu, pemanfaatan energi terbarukan, khususnya energi surya melalui pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) On-Grid merupakan solusi yang menjanjikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja sistem PLTS on-grid pada gedung department store 2 PT. NOK Freudenberg dan kontribusinya dalam mengurangi konsumsi energi dari Batamindo power grid. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan pengumpulan data yang difokuskan pada pengukuran energi yang dihasilkan tenaga surya dalam jangka waktu tertentu. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2024 selama satu bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem PLTS On-Grid berkapasitas 16.2 kWp dapat menghasilkan total energi listrik yang didapatkan dalam satu hari rata-rata mencapai 66.34 kW atau 38% dari total konsumsi harian, hasil tersebut dapat berubah-ubah tergantung cuaca dan kondisi. Efisiensi dari modul surya ini sendiri mencapai nilai yang cukup baik yaitu sebesar 20.67%, hal ini sesuai dengan spesifikasi dari modul surya itu sendiri. Hasil penelitian ini menunjukkan pemasangan solar PV dengan sistem PLTS On-Grid di PT. NOK Freudenberg di area department store memiliki potensi yang sangat besar untuk menghasilkan energi listrik.Item Analisis Kualitas Air Clarifier Pada Proses Water Treatment Plant PT Bintan Alumina Indonesia(2024-06-12) Anjelina; Putra, Irwanto ZarmaAir baku menjadi kursial dalam proses PLTU, perubahan fisik air dapat terjadi akibat konsentrasi padatan terlarut, mokroba, dan zat-zat lainnya. Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh kualitas air clarifier pada water treatmant plant di PT Bintan Alumina Indonesia, yang bertujuan memastikan bahwa air baku yang digunakan dalam Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) memenuhi standar kualitas yang dibutuhkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum proses clarifier, nilai rata-rata konduktifitas air sebesar 25,11 μS/cm, dengan rata-rata pH 6,9. Setelah proses klarifikasi, konduktivitas mengalami peningkatan sebesar 21,22%, pH naik 1,5%, dan kekeruhan mengalami penurunan sebesar 0,53%. Kadar natrium klorida (NaCl) dalam air keluar clarifier berkisar antara 0,01 mg/L hingga 0,3 mg/L setelah penambahan dosis koagulan, dan nilai 0,3 mg/L masih sesuai dengan standar perusahaan. Dengan batas maksimum kadar NaCl pada air clarifier sesuai standar perusahaan sebesar <0,5 mg/L. Meskipun hasil menunjukkan bahwa air setelah proses clarifier masih memenuhi standar kualitas yang ditetapkan, tetapi perlu tetap memperhatikan kadar zat kimia pada air clarifier agar tidak melebihi batas standar yang telah ditetapkan. Dengan demikian, pemantauan terus-menerus terhadap kualitas air clarifier penting untuk menjaga kinerja dan efisiensi PLTU serta memastikan keberlanjutan pasokan energi listrik.Item Analisis Nilai Tahanan Isolasi dan Tegangan Tembus Transformator 150 kV Sebelum dan Sesudah Purifikasi di PT Energi Listrik Batam(2024-08-08) Muhammad Suharian Safriandi; Ir. John Hericson Purba S.Pd., M.Pd.Item Analisis Nilai Tahanan Isolasi Motor Pompa Pelumasan Mesin Penggerak Kapal Adnoc Sebelum dan Setelah Submers(2025-01-30) Diniyah, Sabrina; Kaisar Wisnu Kita, LaluPengujian tahanan isolasi motor induksi 3 fasa merupakan parameter yang mendominasi dalam proses perawatan motor untuk menjaga keandalan kerja motor sebagai penggerak utama suatu sistem. Peran dari tahanan isolasi ini sebagai penjaga arus listrik dari konduktor dan mencegah kontak bagian bertegangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan nilai tahanan isolasi motor tegangan 440 V sebagai penggerak pompa pelumasan mesin penggerak kapal Adnoc dalam empat kondisi yaitu; sebelum dilakukan pemeliharaan karena lama digunakan, setelah dilakukan pemeliharaan, setelah motor mengalami submersi dan setelah motor dilakukan perawatan, yang mana data yang diperoleh dari hasil laporan kerja dan wawancara dengan pekerja. Analisis dilakukan dengan koreksi suhu menggunakan standar IEEE Std 43-2013 dengan pengolahan data secara deskriptif. Hasil menunjukkan penurunan tahanan isolasi dari 1080 MΩ menjadi 0 MΩ setelah submersi, akibat penetrasi air laut yang bersifat konduktif karena kandungan garamnya sehingga kualitas isolasi menurun. Namun nilai tahanan isolasi meningkat kembali menjadi 1080 MΩ setelah dilakukan perawatan yaitu pembersihan komponen motor, pengeringan dan pelapisan ulang isolasi menggunakan varnish. Perawatan berhasil meningkatkan nilai tahanan isolasi motor dan memenuhi standar IEEE Std 43-2013, namun pemantauan lebih lanjut dianjurkan untuk menjaga performa motor jangka panjang.Item Analisis Overheat Pada Genset Diesel 800 kVA di PT.Inti Cakrawala Citra Indogrosir Batam(2024-10-02) manurung irfando tulus;Overheat adalah suatu kondisi dimana suhu mesin mengalami peningkatan diatas suhu kerjanya. Tugas akhir ini bertujuan untuk melakukan analisis pada Genset Diesel 800 kVA di PT. Inti Cakrawala Citra Indogrosir Batam yang mengalami overheating. Mesin genset 800 kVA yang beroperasi selama kurang lebih satu jam mengalami overheating yang mengakibatkan mesin mati secara tiba-tiba. Metode yang digunakan pada tugas akhir ini adalah dengan cara melakukan pemeriksaan pada komponen cooling system dan parameter elektrikal secara visual serta pengujian menggunakan alat ukur. Kemudian Komponen yang terdeteksi mengalami kerusakan dilakukan penggantian dengan komponen yang baru. Hasil Analisis menunjukkan bahwa penyebab utama mesin genset mengalami overheating disebabkan karena thermostat yang mengalami kerusakan. Valve thermostat yang tidak dapat membuka pada saat suhu sudah melewati batas suhu normal (92,1°C), dan juga level oli pelumas mesin genset yang berada di bawah level standar. Setelah dilakukan penambahan oli dan penggantian dengan thermostat yang baru genset dapat beroperasi normal dengan suhu terjaga pada temperature 80°CItem Analisis Pembebanan Transformator Step Down Unit 3 Tipe Kering 10kV/0.4kV Ruang Distribusi Disolusi di PT. Bintan Alumina Indonesia(2024-06-07) Paturuzy, Agusrizal; Kaisar, laluTransformator step down unit 3 tipe kering 10kV/0.4kV ruang distribusi disolusi di PT. Bintan Alumina Indonesia memiliki peran penting dalam proses pendistribusian tenaga listrik. Berfungsi sebagai penurun tegangan listrik pada peralatan listrik yang memerlukan tegangan yang lebih rendah dan mendistribusikan listrik ke berbagai peralatan seperti motor pemompa material, pengaduk material, pembuangan material, ruang kontrol dan lampu penerangan di tangki area disolusi. Pada transformator distribusi, ketidakseimbangan beban sering muncul karena adanya perbedaan beban pada setiap fasa di sisi sekunder transformator. Oleh karena itu arus netral dapat mengalir melalui transformator dan berpotensi menimbulkan kerugian daya. Dalam penelitian ini, dilakukan identifikasi beban berlebih dengan merujuk pada standar yang ditetapkan oleh International Electrotechnical Commission (IEC), yang memperbolehkan pembebanan hingga 50%. Selain itu, dilakukan perhitungan ketidakseimbangan beban transformator dengan mempertimbangkan standar 5%, serta dianalisis rugi-rugi daya yang timbul akibat adanya arus pada penghantar netral. Dalam melakukan analisis transformator step down unit 3 tipe kering 10kV/0.4kV ruang distribusi disolusi di PT. Bintan Alumina Indonesia dapat dilakukan melalui perhitungan persentase pembebananan, ketidakseimbangan beban dan rugi-rugi arus netral. Setelah dilakukan perhitungan, persentase pembebanan tertinggi mencapai 49% dan terendah sebesar 24%, persentase Ketidakseimbangan beban tertinggi sebesar 0.8% dan terendah sebesar 0%, persentase rugi-rugi daya tertinggi sebesar 0.26kW (0.014%) dan terendah sebesar 0.10kW (0.005%). Berdasarkan hasil evaluasi persentase pembebanan trafo step down unit 3 tipe kering 10kV/0.4kV ruang distribusi disolusi di PT. Bintan Alumina Indonesia dapat disimpulkan bahwa transformator berada dalam kondisi yang stabil dan optimal.Item Analisis Pembumian Penyalur Petir Pada Sistem Pembangkit Tegangan Menegah Pada Proyek PT. lancang Kuning Sukses(Politeknik Negeri Batam, 2025-01-08) Denni Solona Situmorang Denni Solona Situmorang; Kaisar, laluSistem pembumian atau yang dikenal dengan grounding system merupakan salah satu bagian yang penting pada sistem ketenaga listrikan. Nilai pembumian yang terukur menjadi suatu indikator pada kondisi suatu sistem pembumian. Pada sistem Pembumian batas tertinggi yang dianjurkan pada PUIL 2011 ialah <5 Ω. Pada proyek PT. Lancang Kuning Sukses yaitu pemasangan pembumian penyalur petir pada suatu pembangkit Listrik tegangan menengah. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi sistem pembumian pada pembangkit listrik tegangan menengah pada proyek PT. Lancang Kuning Sukses apakah sudah sesuai memenuhi standar regulasi atau tidak. Pembumian ini bertujuan agar dapat melindungi komponen-komponen dari sambaran petir secara langsung dan dapat mengalirkan arus dari sambaran petir ke dalam tanah dengan baik. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah menggunakan pengukuran secara langsung dan perhitungan pada jumlah elektroda batang yang ditanam dan di pararelkan. Dari pengamatan yang telah dilakukan jenis tanah di area yang ditentukan ialah tanah ladang dengan nilai resistansinya sebesar 59,1 Ωm. Pada saat penanaman elektroda batang pembumian, didapatkan hasil pada pengukuran pertama dengan menanamkan 1 elektroda batang pada 6 titik box chamber dengan kedalaman 1,5 m menghasilkan nilai rata-rata resistansi sebesar 29.91Ω. Selanjutnya, pada saat mempararelkan keseluruhan elektroda batang pada 6 titik box chamber dengan total keselurahan elektrodanya sebanyak 37 elektroda batang, dan rata-rata kedalaman elektroda pada setiap titik box chamber nya sedalam 12 m dengan 8 elektroda batang, didapatkan nilai pengukuran rata-ratanya sebesar 0.95Ω. Sementara itu, pada hasil dari perhitungan didapatkan nilai rata-rata sebesar 0.75 Ω. Jadi, dari kedua nilai pengukuran dan perhitungan sama-sama telah memenuhi standar PUIL 2011 tentang nilai resistansi pembumian yaitu <5 Ω.Item ANALISIS PENETEPAN SETTING OVER CURRENT RELAY PADA MOTOR INDUKSI 3 FASA PENGGERAK CONVEYOR DI SISTEM DISTRIBUSI BATU BARA PT. BINTAN ALUMINA INDONESIA(2022-12-22) Napitupulu, Daniel Saputra; Putra, Irwanto ZarmaPLTU yang berada di PT.BAI merupakan PLTU berbahan bakar utama batu bara, oleh sebab itu batu bara sangat penting dalam berlangsung nya proses PLTU. Pada PLTU PT.BAI terdapat sistem distribusi batu bara, sistem distribusi adalah cara yang ditempuh atau yang digunakan untuk menyalurkan Batu bara dari hanggar (tenpat gudang batu bara) ke boiler, jadi dalam hal ini sistem distribusi batu bara di jalan kan oleh conveyor yang bertugas sebagai transportasi untuk batu bara tersebut. Untuk mencegah terjadi nya gangguan pada motor dipasangkan sistem proteksi pada motor. Gangguan yang ditemukan adalah gangguan arus lebih yang disebabkan oleh gangguan arus hubung singkat dan kelebihan beban maksimum(overload) Pada motor ini telah di pasang sistem proteksi berupa relay arus lebih atau Over Current Relay(OCR). OCR juga harus di setting dan untuk mendapatkan setting yang akurat dilakukanlah perhitungan dan penetapannya agar OCR bisa bekerja dengan baik serta melakukan pemutusan dengan waktu yang seimbang. Metode perhitungan menggunakan rumus arus nominal pada motor dan arus setting pada OCR. Dari hasil perhitungan arus nominal sebesar 155.39A dengan arus setting sebesar 139.53A. Secara ideal motor conveyor harus berada maksimal 80% dari dari arus nominalnya agar bekerja tidak maksimal sehingga tidak menyebabkan overheat dan mudah terbakar. Dari hasil pengukuruan arus nominal yang telah dilakukan di lapangan pada saat beroperasi adalah 122,4A. Hal ini menandakan motor masih dalam kondisi yang ideal karena masih berada dibawah 80% dari 163.2A = 130,56A.5. Dan dari analisis yang telah dilakukan dari setting OCR yang telah ada sebelumnya 120.37A-124.20A dan setting OCR yang telah di hitung menggunakan rumus yang telah ada sebesar 139.53A di temukan perbedaan sebesar 15.33A. Ini menunjukan bahwa setting OCR yang dilakukan oleh PT. BAI tidak efektif dan kurang efesien lagi sehingga harus di perbarui agar sistem proteksi bisa kembali beroperasi dengan efektif dan efesien.