D4 Teknologi Rekayasa Konstruksi Perkapalan
Permanent URI for this collectionhttps://repository.polibatam.ac.id/handle/PL029/1775
Browse
Item Analisa Perhitungan Jumlah dan Jarak Antara Airbag Pada Proses Launching Kapal Tongkang 330 Feet(2024-07-10) Husen; Pamungkas, Nurman; Leksonowati, Nur Fitria PujoTahapan peluncuran kapal merupakan proses dalam pembuatan kapal yang menggunakan gravitasi atau daya dorong. Dalam dunia pelayaran, metode peluncuran kapal memiliki beragam jenis, namun metode peluncuran kapal dengan airbag yang paling banyak digunakan. Kelebihan metode peluncuran dengan airbag yaitu penghematan waktu, penghematan tenaga kerja, fleksibilitas tinggi, dan tidak perlu biaya perawatan yang mahal. Perhitungan jumlah dan jarak antara airbag sangat diperlukan, jika tidak diperhitungkan bisa berdampak pada proses peluncuran kapal yang dapat merugikan pihak galangan maupun pemilik kapal, tujuan dari penelitian ini adalah memperhitungkan jumlah dan jarak antara airbag pada peluncuran kapal tongkang 330 feet. Studi literatur dari berbagai sumber diperlukan untuk menjadi acuan dalam penelitian ini. Wawancara lapangan juga diperlukan untuk mengambil data yang diperlukan untuk perhitungan yaitu ukuran utama kapal dan spesifikasi airbag yang digunakan. Setelah mendapatkan data yang diperlukan untuk perhitungan, dapat melakukan perhitungan jumlah dan jarak antara airbag berdasarkan C/B T 3837- 1998 shipbuilding industry standard. Setelah dilakukan perhitungan berdasarkan C/B T 3837- 1998 shipbuilding industry standard, didapatkan jumlah airbag yang dipakai pada peluncuran kapal tongkang 330 feet sebanyak 18 buah dan jarak antara airbag antara 6,66-11,78 meter.Item Analisa Waste Material Plate pada Pembuatan Barge 230 ft Menggunakan Design Cutting Plan(2024-07-05) Adhim, M. Arshil; Yuniarsih, Nidia; Dija, Rafia NurProses pembuatan kapal memerlukan estimasi kebutuhan material, biaya, dan waktu produksi kapal. Estimasi kebutuhan yang dilakukan dalam pembuatan kapal selama ini hanya pada jumlah biaya, jumlah material yang dibutuhkan dan terpakai. Material sisa (waste material) menjadi suatu hal yang dikesampingkan. Waste material merupakan material sisa pembangunan, material berlebih, atau material yang tidak terpakai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan penggunaan material pada proses pembuatan barge 230ft dengan cara meminimalkan waste material. Salah satu proses yang dapatdigunakan untuk menghindari waste material dan biaya yang berlebih adalah dengan menggunakan metode cutting plan. Cutting plan adalah acuan atau perencanaan dalam proses pemotongan material, proses pemotongan ini dilakukan menggunakan mesin CNC dengan mengikuti pola sesuai design yang telah dibuat. Hasil dari penerapan metode ini menunjukkan bahwa waste material plate yang dihasilkan dari proses pembuatan barge 230ft sebesar 0.12%, dan berada dibawah toleransi perusahaan sebesar <5%. Setelah waste material dari design cutting plan yang dibuat telah dihitung, didapatkan waste material plate dari design cutting plan sebesar 2.29%, dengan selisih antara estimasi dan design cutting plan sebesar 2.17%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan design cutting plan dapat efektif untuk mengurangi waste material plate, sehingga dapat meminimalkan penggunaan material dan biaya yang berlebihan.Item Analisis Aliran Fluida Fuel oil Sistem Pipa Kapal Tugboat 30 Meter(kharisma al quarisbi, 2024-07-12) quarisbi, kharisma al; Muvariz, Mufti FathonahDalam industri perkapalan kinerja dan keandalan sistem sangat penting untuk operasi yang sukses, masalah yang berkaitan dengan stres pipa akibat penggunaan bending dan elbow menjadi fokus utama. Dalam penelitian ini, data simulasi numerik dan pengukuran empiris digunakan untuk membandingkan kinerja kedua komponen tersebut. Penelitian ini didorong untuk mengevaluasi performa pipa elbow dan pipa yang dibending pada sudut 45 derajat dalam mengalirkan fluida bahan bakar. Analisis ini mencakup kecepatan aliran fluida, pola aliran, tegangan dan deforms pada pipa. Simulasi yang di gunakan dalam penelitian ini adalah analisis CFD (Computational Fluid Dynamics) dengan menggunakan sofware ANSYS. Simulasi CFD untuk analisis kekuatan pipa dan elbow 45 derajat melibatkan persiapan geometri, pembuatan mesh, setup CFD dengan definisi fisika, dan eksekusi simulasi untuk mendapatkan hasil akurat.Item Analisis Ketebalan Lapisan Cat pada Kapal Tongkang Berukuran 330 feet dengan menggunakan Alat Elcometer DFT(2024-07-04) Buana, Tegar Satria; Cahyagi, Danang; Restu, FediaIndustri perkapalan memainkan peran sentral dalam perdagangan global, dengan kapal tongkang berukuran 330 kaki yang dioperasikan oleh PT BBS Batam menjadi tulang punggung transportasi barang melalui jalur maritim. Kesuksesan operasional kapal ini tidak hanya bergantung pada keandalan mekanis dan strukturalnya, tetapi juga pada kondisi perlindungan lapisan cat yang optimal. Dalam penelitian ini menganalisis ketebalan lapisan cat pada kapal tongkang berukuran 330 kaki menggunakan alat Elcometer DFT dan metode standar SSPC-PA 2 dengan tujuan utamanya adalah untuk mengevaluasi apakah ketebalan lapisan cat memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan. Sehingga hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ketebalan rata-rata lapisan anti-fouling atau lapisan total akhir sesuai dengan standar yang ditetapkan, yaitu dengan nilai dari 350,8 μm hingga 368,6 μm. Nilai tersebut menunjukkan bahwa ketebalan lapisan cat tidak kurang dari nilai minimum yang diizinkan (280 μm) dan tidak melebihi nilai maksimum yang ditetapkan (420 μm).Item Pengujian Kebocoran Internal dan Eksternal Pada Barge 330 ft dengan Metode Air Test Pressure(2024-07-08) Febriansyah; Perkasa, Veryawan Nanda; Kamsyah, DomiKapal tongkang atau yang biasanya disebut dengan Barge merupakan jenis kapal dengan ciri khas lambung datar atau juga disebut kotak besar yang mengapung. Kapal tongkang biasanya difungsikan sebagai alat angkut muatan dan sebagai dermaga apung. Untuk memastikan kualitas dari produk yang dihasilkan oleh galangan kapal harus memperhatikan permasalahan kebocoran dari lambung atau tanki kapal, maka dari itu untuk memastikan agar kapal beroperasi dengan baik dilakukan yaitu pengujian kebocoran. Pengujian kekedapan pada kapal untuk mencegah terjadinya musibah/kecelakaan yang terjadi akibat kebocoran pada lambung ataupun tanki kapal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi titik kebocoran yang terjadi pada bagian Lambung dan Tanki kapal 330 ft menggunakan metode Air Test Pressure.Metode pengujian ini menggunakan udara bertekanan tinggi. Pengujian ini menggunakan tekanan sebesar 0,2 bar, dan menggunakan air sabun sebagai media mendeteksi kebocoran. Jika air sabun disemprotkan pada lasan dan mengeluarkan gelembung maka lasan tersebut terindikasi kebocoran. Pada penelitian ini area yang diuji adalah internal/tanki dengan jumlah 10 tanki dan eksternal/lambung kapal. Dan dari pengujian tersebut titik kebocoran terbanyak pada Internal adalah tanki 6 portside dengan jumlah titik kebocoran 5, sedangkan pada eksternal/lambung adalah chine dengan jumlah titik kebocoran 7, setelah dilakukan pengujian maka harus melakukan repair pada titik kebocoran yang sudah ditandai.