D3 Teknologi Geomatika
Permanent URI for this collectionhttps://repository.polibatam.ac.id/handle/PL029/1767
Browse
11 results
Search Results
Item Pelaksanaan Penataan Akses Reforma Agraria Studi Kasus di Kampung Tua, Kelurahan Tanjung Riau, Kota Batam(2024-05-19) Saragih, Fratia Yunirahma; Chayati, Siti Noor; Wahyuni; Chayati, Siti NoorAccess arrangement is one of the programs of agrarian reform that continues from asset arrangement. Access arrangement is considered as empowerment for communities whose land assets have been legalized through PTSL as determined by the Ministry of Agrarian Affairs and Spatial Planning. The empowerment referred to is by providing ease of access in developing small businesses that already exist. Access arrangement is intended so that communities facing obstacles in their businesses can receive assistance in the form of capital provision, training, marketing strategies, and so on. Kampung Tua Tanjung Riau is the location for access arrangement in 2022, through data collection in that year various types of micro-medium small businesses (MSMEs) referred to as agrarian reform access objects were obtained. This study aims to determine how the implementation of agrarian reform access is carried out in Kampung Tua Tanjung Riau, using a qualitative approach method and field data collection resulting in types of businesses of agrarian reform access participants, business status, certificate utilization status (mortgaged/not mortgaged), and success indicators determined through business development post-empowerment and land ownership certificate (title) mortgaging for additional business capital. The constraints in the implementation of agrarian reform access arrangement in Kampung Tua Tanjung Riau are the lack of community understanding of the agrarian reform access program, where not all participants are registered for empowerment training, the abundance of similar businesses that are not balanced with existing market demands resulting in competition among MSME players, the majority of registered participants do not mortgage because they feel unwilling to bear the burden and it is not yet needed.Item PERBANDINGAN HITUNGAN LUAS BIDANG TANAH SEBELUM DAN SESUDAH BLOCK ADJUSTMENT(2024-05-16) RASSARANDI, FAROUKI; SINAGA, KRISTINA MIRANDA; RASSARANDI, FAROUKISetiap hasil pengukuran mengandung kesalahan. Kesalahan ini muncul karena adanya perbedaan teknologi, surveyor, metode, dan waktu dalam kegiatan pengukuran. Maka dari itu dilakukan upaya peningkatan kualitas data hasil pengukuran bidang tanah dengan Block Adjustment menggunakan bantuan plugin Adumanis. Dalam kegiatan ini diperlukan data bidang tanah yang diperoleh dari instansi pemerintah Badan Pertanahan Nasional (BPN) kota Batam dan titik kontrol. Data yang di Block Adjustment akan di analisis tingkat signifikansinya serta akurasi perubahan luas bidang tanahnya. Dua hal ini dilakukan dengan menggunakan metode uji-T dan membandingkan luas bidang tanah terhadap toleransi yang ditetapkan, Toleransi tersebut menurut JUKNIS PMNA/KBPN No.3 Tahun 1997. Hasil dari uji signifikansi yang telah dilakukan terhadap luas 13 bidang tanah dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara luas bidang tanah sebelum dan sesudah Block Adjustment. Kemudian hasil perbandingan hitungan luas terhadap akurasi terdapat sepuluh bidang tanah sesuai dengan toleransi dan tiga bidang tanah yang tidak sesuai dengan toleransi yang ditetapkan. Selain itu, luas bidang tanah sesudah Block Adjustment ada yang mengalami kenaikan dan penurunan luas terhadap luas sebelum Block Adjutment.Item Dinamika Perubahan Nilai Tanah Pasca Covid-19 Tahun 2020 dan 2023 Wilayah Pulau Batam(2024-05-15) Br Sebayang, Amira Leoni; Sari, Luthfiya RatnaPandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak Desember 2019 membawa dampak yang signifikan termasuk dalam nilai tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika nilai tanah di Pulau Batam selama pandemi, periode 2020-2023. Penelitian ini menggunakan teknik overlay dengan bahan data peta digital zona nilai tanah tahun 2020 dan 2023 dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk mengidentifikasi perubahan nilai tanah yang diolah dalam perangkat lunak pengolahan data spasial dan data nilai tanah yang di olah dalam perangkat lunak pengolah data numerik yang disajikan dalam tabel dan grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi nilai tanah di Pulau Batam mengalami kenaikan dalam kurun waktu tiga tahun. Kecamatan Sukajadi memiliki nilai tanah tertinggi pada tahun 2020 (Rp13.734.000 per m²) dan 2023 (Rp17.355.000 per m²), sedangkan kecamatan Batu Aji memiliki nilai tanah terendah pada tahun 2020 (Rp83.873 per m²) dan 2023 (Rp105.989 m²). Dari hasil tersebut didapatkan bahwa kondisi dinamika perubahan nilai tanah memiliki tren kenaikan antara tahun 2020 dan 2023, namun kecamatan Sagulung dan Sei Beduk mengalami penurunan nilai tanah.Item Pemetaan Kawasan Terlayani Infrastruktur Bangunan Pasar Kota Batam(2024-07-05) Natali, Suci Dayanti; Chayati, Siti Noor; Chayati, Siti NoorPersebaran pasar yang tidak merata membuat beberapa kawasan sulit untuk mengakses infrastruktur pasar tersebut, apalagi jika kawasan tersebut memiliki kepadatan penduduk yang tinggi. Maka diperlukan pemetaan kawasan yang dapat terlayani infrastruktur bangunan Kota Batam dengan pendekatan Sistem Informasi Geografis (SIG). Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pola persebaran, density serta kawasan terlayani infrastruktur bangunan pasar baik berdasarkan jarak maupun berdasarkan waktu tempuh, dan mengetahui pemukiman mana saja yang dapat terlayani. Hasil dari penelitian ini memiliki pola persebaran yang mengelompok (clustered) dan nilai density dengan rentang 0 –1,04 sedangkan kawasan terlayani infrastruktur pasar Kota Batam berdasarkan jarak dan waktu dapat menjangkau beberapa kawasan Kecamatan dengan baik namun Kecamatan Bulang dan Galang tidak terlayani karena tidak ada nya pasar pada Kecamatan tersebut. Kawasan pemukiman yang dapat terlayani sudah menjangkau banyak pemukiman kecuali Kecamatan Bulang, dikarenakan tidak ada pasar dan jaringan jalan untuk ke pasar yang ada di Kecamatan lain kurang memadai.Item PEMETAAN KEMAMPUAN LAHAN DI KOTA BATAM BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 20 TAHUN 2007(2024-07-04) Zahra, Mulyani Aprilia; Chayati, Siti NoorPada perkembangan saat ini di Kota Batam satuan kemampuan lahan ini bertujuan untuk mencari perhitungan tingkatan kemampuan lahan berdasarkan aspek fisik dasar. Aspek dasar adalah salah satu penilaian yang penting dalam rencana pengembangan atau pembangunan suatu kota, hal tersebut dijelaskan dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 20 tahun 2007 tentang pedoman teknik analisis fisik dan lingkungan, ekonomi serta sosial budaya dalam penyusunan rencana tata ruang. Aspek – aspek fisik kemampuan lahan tersebut dalam analisis ini dikenal dengan satuan kemampuan lahan. Pada penelitian ini menggunakan data DEM, data jenis tanah, data curah hujan, data penggunaan lahan, data rawan bencana. Dalam penelitian ini menggunakan metode pembobotan dan overlay yang dimana mengahasilkan peta yaitu tingkat kelas kemampuan lahan yang terdapat di Kawasan Kota Batam yang dimana terdiri atas 2 (dua) tingkat kelas C dan D untuk kemampuan lahannya yaitu kemampuan untuk pengembangan lahan cukup dan kemampuan untuk pengembangan lahan sedang. kemampuan untuk pengembangan lahan cukup dengan luas wilayah sekitar 29397,66 Ha dari total luas Kota Batam sedangkankemampuan untuk pengembangan lahan sedang dengan luas wilayah sekitar 47138,78 Ha dari total luas kawasan Kota Batam.Item Metode Penilaian Biomassa Di Atas Permukaaan Tanah Pulau Rempang Dengan Pendekatan Penginderaan Jauh(2024-07-05) Manalu, Nedita Wifanni; Anurogo,Wenang; Anurogo, WenangPerubahan iklim merupakan salah satu hal yang sering terjadi di dunia dikarenakan perubahan iklim, suhu, dan curah hujan yang signifikan, selain itu perubahan iklim terjadi akibat efek rumah kaca yang dapat mengakibatkan pemanasan global. Karbon yang berasal dari hutan yang dimana 50% disimpan dalam bentuk biomassa yang jika dilakukan pengukuran yang akurat dapat mengurangi dampak dari pemanasan global. Pulau Rempang memiliki kawasan hutan sebagai penyedia jasa lingkungan, antara lain menyerap karbondioksida dan menyimpannya dalam biomassa tumbuhan. Fitur ini penting mengingat jejak karbon yang tinggi akibat kemacetan lalu lintas dan emisi gas rumah kaca. Teknologi penginderaan jauh yang terus bertambah dapat digunakan untuk mencari nilai biomassa di atas permukaan tanah rempang. Data penginderaan jauh yang digunakan berupa Citra Landsat 8 dengan resolusi spatial 30 meter. Data ini kemudian di proses dengan indeks transformasi MSAVI, hasil dari indeks MSAVI kemudia di regresi dan korelasi kan dengan hasil perhitungan data lapangan. Hasil penelitian ini berupa nilai biomassa di Pulau Rempang dengan 714 ton dan nilai maksimum 6.470 tonItem Pembaharuan Pemetaan Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) Dengan Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah (IP4T) (Studi Kasus : Kampung Tua Bagan, Kelurahan Tanjung Piayu, Kecamatan Sei Beduk, Kota Batam, Kepulauan Riau)(2024-07-04) Dewi, Nanda Rahma Setia; Chayati, Siti NoorSistem pengolahan tanah di Kota Batam masih belum optimal sehingga banyak menimbulkan kasus terkait sengketa dan perkara pertanahan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kementrian ATR/BPN Kota Batam melakukan program Pemetaan Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) berbasis persil pada tahun 2022 diwilayah Kampung Tua Bagan dengan melakukan inventarisasi penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah (IP4T). Seiring dengan berjalannya waktu, pastinya terjadi perubahan informasi mengenai penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah diwilayah tersebut, maka dari itu diperlukan adanya updating data. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan mengenai informasi penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah diwilayah Kampung Tua Bagan. Penelitian dilaksanakan pada bulan maret 2024 menggunakan metode fotogrametri memanfaatkan wahana terbang drone yang selanjutnya menghasilkan orthophoto dengan koreksi GCP 0,096m dan ICP 0,315m. Untuk proses updating menggunakan data IP4T tahun 2024 dari BPN Kota Batam dan identifikasi orthophoto. Hasil akhir dari penelitian ini berupa peta dan tabel klasifikasi perbandingan IP4T tahun 2022 dan tahun 2024. Penggunaan tanah tahun 2022 didominasi oleh permukiman sebanyak 695 bidang dan tahun 2024 mengalami kenaikan menjadi 698. Pemanfaatan tanah tahun 2022 didominasi oleh tempat tinggal sebanyak 877 bidang dan tahun 2024 mengalami penurunan menjadi 876 bidang. Pemilikan tanah tahun 2022 didominasi oleh belum terdaftar sebanyak 1.023 bidang dan tahun 2024 didominasi oleh terdaftar sebanyak 654 bidang.Item Pemodelan 3D Menggunakan Metode Fotogrametri Jarak Dekat Dengan Menggunakan Kamera Nonmetrik (Studi Kasus: Pos Parkiran Politeknik Negeri Batam)(2024-06-05) Aini; Chayati, Siti Noor; Chayati, Siti NoorFotogrametri jarak dekat merupakan penerapan dalam ilmu fotogrametri dengan melakukan perekaman objek yang jaraknya kurang dari 100 meter. Prinsip dasar dari fotogrametri jarak dekat ini adalah pengambilan data foto dari berbagai sisi dan hasil perekaman saling bertumpang tindih, sehingga banyaknya area tampalan antar foto sangat mempengaruhi model 3D yang dihasilkan. Objek yang digunakan pada penelitian ini yaitu pos jaga parkiran Politeknik Negeri Batam, pengambilan data foto menggunakan kamera nonmetrik. Tahapan yang dilakukan yaitu kalibrasi kamera, pemotretan objek, dan pengolahan model 3D. Untuk proses kalibrasi menggunakan software photomodeler scanner dan didapatkan total RMSE (root mean square error) yaitu 0.1179 pixel serta total eror 0.095 pixel sehingga memenuhi syarat kalibrasi yaitu <1 pixels. Untuk data foto yang didapatkan di lapangan sebanyak 179 foto. Pengolahan model 3D menggunakan perangkat lunak agisoft metashape melalui tahap align photo menghasilkan 76.107 point. Pada tahap build mesh mengasilkan model 3D yaitu 107.844 faces, dari poligon dan segmen segmen yang terbentuk didapatkan hasil model 3D pada objek. Hasil akhir dari penelitian ini model 3D pos jaga parkiran Politeknik Negeri Batam yang memiliki bentuk sesuai dengan keadaan di lapangan. Uji akurasi yang dilakukan pada model 3D dengan membandingkan nilai koordinat dari pengukuran total station untuk mengetahui kualitas geometri dari model 3D dan hasil yang didapatkan dari total RMSE untuk titik GCP (ground control point) yang yaitu 0.001 m dan untuk ICP (independent control point) total RMSE yang didapatkan yaitu 0.199 m. Untuk analisis ukuran jarak atau dimensi objek pada hasil pemodelan 3D pos jaga parkiran Politeknik Negeri Batam didapatkan dari ukuran dimensi pengukuran dengan meteran pada beberapa bagian gedung dan mendapatkan nilai RMSE sebesar 0.196 m. Sehingga pemodelan 3D menggunakan metode fotogrametri jarak dekat ini mendapatkan hasil ketelitian yang memenuhi syarat pada LoD4 yaitu <0.2 m dan memiliki kelengkapan efek visual eksterior objek yang sesuai dengan bentuk aslinya.Item PengukuranDimensiMaterialBesiPadaSuhuPagidanSiang (Studi Kasus: Jacket Platfrom Row L2-2)(2024-04-30) Haadi, Maulana Rafly Al; Aji, Satria BayuMinyak dan gas bumi (migas) merupakan sumber energi yang bisa memberikan manfaat yang besar bagi perekonomian Indonesia. Kegiatan fabrikasi merupakan hulu dalam industri migas. Dalam industri fabrikasi, pengukuran dimensi material besi merupakan kegiatan yang penting untuk memastikan kualitas dan kesesuaian suatu produk terhadap desainnya. Pengukuran dimensi besi pada aktivitas fabrikasi memerlukan akurasi yang tinggi. Namun, dalam kondisi lapangan material besi sering kali terpapar suhu yang berbeda-beda akibat faktor lingkungan, seperti panas matahari, perubahan suhu harian, atau paparan sumber panas eksternal memungkinkan dimensi besi dapat berubah. Perbedaan suhu dapat mempengaruhi dimensi material besi karena sifat termalnya. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengukuran dimensi material besi dengan kondisi perbedaan suhu di lapangan. Perbedaan suhu dapat mempengaruhi ekspansi termal material yang dapat memengaruhi dimensi dan ukuran material tersebut. Metode pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur total station untuk mengukur dimensi material besi yang dipilih. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai proses akuisisi pada struktur jacket dengan melakukan pengukuran pada titik work point yang telah dibuat dengan metode pengukuran, control point yang digunakan menggunakan metode resection dan untuk pengolahan data menggunakan software autocad untuk menganalisis dimensi pada struktur jacket dan melakukan perhitungan uji statistik T untuk mnegetahui hipotesis perbedaan dimensi pada leg jacket yang dilakukan antara pengukuran pagi dan siang, mengetahui deviasi actual pengukuran leg jacket jika dibandingkan terhadap desain disajikan dalam bentuk visualisasi eror.Item WEBGIS PERSEBARAN UMKM DI KOTA BATAM(2024-07-23) Karina, Gloria Salsalyn; RASSARANDI, FAROUKIKota Batam, yang terletak di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia, memiliki potensi besar untuk pengembangan UMKM. Letaknya yang strategis di Selat Malaka menjadikan Batam sebagai pintu gerbang perdagangan dan investasi bagi Indonesia. Namun, banyak masyarakat Batam yang belum mengetahui keberadaan UMKM di kota ini karena minimnya informasi spasial tentang lokasi UMKM tersebut. Oleh karena itu, diperlukan media promosi yang dapat memberikan informasi dan lokasi UMKM di Batam. Penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan data seperti nama pemilik UMKM, nama usaha, alamat usaha, jenis usaha, bidang usaha, serta kontak penanggung jawab usaha. Selanjutnya, dilakukan pengumpulan data spasial berupa titik koordinat dari lokasi UMKM yang terdaftar. Data yang terkumpul kemudian diolah menggunakan QGIS, dilanjutkan dengan perencanaan desain web dan pengolahannya. Setelah berhasil, dilakukan uji usabilitas dengan membagikan kuesioner kepada masyarakat untuk menguji kualitas WebGIS yang telah dibuat. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun sistem informasi geografis yang menampilkan peta sebaran UMKM menggunakan metode Waterfall berbasis WebGIS. Sistem ini membantu mengidentifikasi dan memetakan lokasi UMKM di Batam, yang dapat diakses melalui internet. Hasil pengujian WebGIS persebaran UMKM di Batam menggunakan metode System Usability Scale (SUS) menunjukkan skor 73, yang berarti sistem ini diterima dengan baik oleh responden dan siap untuk digunakan. Kata Kunci: WebGIS, Kota Batam, UMKM, Waterfall, SUS, Qgis