D3 Teknologi Geomatika

Permanent URI for this collectionhttps://repository.polibatam.ac.id/handle/PL029/1767

Browse

Search Results

Now showing 1 - 10 of 43
  • Item
    PENGUKURAN DIMENSI PADA LEG JACKET MENGGUNAKAN TOTAL STATION
    (-, 2024-07-01) Maulana, Muhammad Sherino; Rassarandi, Farouki Dinda
    Dalam industri minyak dan gas, pembangunan struktur lepas pantai seperti leg jacket merupakan bagian penting dalam pengembangan sumber daya energi terbarukan dan instalasi fasilitas lepas pantai lainnya. leg jacket adalah struktur baja berbentuk kerangka yang digunakan untuk mendukung turbin angin, rig minyak, atau fasilitas lainnya di perairan dalam. Pembuatan leg jacket membutuhkan ketelitian dan keakuratan yang tinggi dalam pengukuran dimensi agar struktur yang dibangun sesuai dengan desain yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dimensi straightness, squareness, dan levelness pada leg jacket menggunakan total station dengan metode pengukuran yaitu orientate to line dan resection, serta melakukan perhitungan teoritikal yang berguna sebagai data perbandingan antara data actual di lapangan terhadap desain. Pengolahan data dihitung menggunakan aplikasi MK3B. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan akurasi pengukuran dimensi pada pembuatan leg jacket, sehingga struktur yang dibangun sesuai dengan desain yang diinginkan dan dapat berfungsi dengan optimal.
  • Item
    KETERSEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU DENGAN METODE NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX DAN SOIL ADJUSTED VEGETATION INDEX MENGGUNAKAN CITRA SATELIT SENTINEL-2 DI KOTA BATAM
    (2024-10-22) Wijaya, Mayang Nurazizah; Gustin, Oktavianto
    Kota Batam berada di Provinsi Kepulauan Riau yang berbentuk kepulauan. Berdasarkan “UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, RTH ialah area yang lebih panjang/jalur atau mengelompok yang penggunaannya lebih banyak bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman yang secara alamiah maupun sengaja ditanam, serta memiliki luas minimal dari kawasan perkotaan 30% RTH dari luasan perkotaan, dialokasikan 20% publik dan 10% privat.” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketersediaan RTH di Kota Batam dengan menggunakan Citra Satelit Sentinel-2A. Metode NDVI didapatkan overall accuracy yaitu 91,35% dan metode SAVI overall accuracy yaitu 92,59%. Adapun kappa accuracy NDVI 88,80% dan SAVI sebesar 90,38%. Hal ini dikarenakan kedua metode tersebut telah memenuhi ambang batas minimal yaitu 85%, sesuai tingkat kebenaran yang tergolong memenuhi kaidah. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai perubahan area RTH Kota Batam serta memberikan informasi kepada pihak terkait dalam menyusun kebijakan terkait keberadaan RTH.
  • Item
    ANALISIS HUBUNGAN INDEKS VEGETASI TERHADAP SUHU PERMUKAAN TANAH MENGGUNAKAN SATELIT PENGINDERAAN JAUH LANDSAT 8
    (2024-10-17) Sunggu, Feni Indri Ani Ompu; Gustin, Oktavianto
    Pulau Rempang adalah pulau yang berdekatan langsung dengan Pulau Batam. Pulau ini mengalami perubahan suhu yang di sebabkaan oleh berkurangnya vegetasi di Pulau Rempang. Peningkatan suhu permukaan diakibatkan adanya pembangunan dan penggunaan lahan sebagai perkebunan masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan yang terjadi indeks vegtasi dan suhu permukaan tanah. Citra Landsat 8 OLI/TIRS merupakan salah satu citra satelit yang digunakan pada proses penginderaan jauh, bertujuan untuk menganalisis hubungan indeks vegetasi dengan suhu permukaan tanah di Pulau Rempang dengan menggunakan persamaan korelasi regresi adalah y= ax + b. Dari pengolahan tidak menunjukkan adanya hubungan korelasi dengan R² = 0.0589. Akan tetapi analisis menunjukkan semakin tinggi rapat vegetasi maka semakin rendah pula nilai suhu di Pulau Rempang. Dari pengolahan data NDVI di peroleh nilai klasifikasi dengan badan air sebanyak 0.37 % dengan luas 58.210 ha, lahan tidak bervegetasi 1.19 % dengan luas 185.626 ha, kehijauan rendah sebanyak 6.01 % dengan luas 939.519 ha, kehijauan sedang 27.38 % dengan luas 4281.308 ha, dan kehijauan tinggi sebanyak 65.05 % dengan luas 10169.356 ha. Sedangkan pengolahan data LSTdiperoleh nilai dengan suhu rendah 18-24 °C sebanyak 17.75% dengan luas 2773.875 ha, suhu sedangan 25°C sebanyak 53.44% dengan luas 8352.252 ha dan suhu tinggi 26-32°C sebanyak 28.81% dengan luas 4503.353 ha.
  • Item
    PENGUKURAN CHASSIS DUMP TRUCK MENGGUNAKAN LASER SCAN METODE TARGET-BASED REGISTRATION (Studi kasus: Proyek Inspeksi Dimensi Chassis Dump Truck)
    (Politeknik Negeri Batam, 2024-12-31) Ronni Sandria Ronni Sandria; Gustin, Oktavianto
    Dalam industri konstruksi dan pertambangan, dimensi chassis dump truck sangat berpengaruh terhadap kapasitas muatan, stabilitas, dan efisiensi operasional. Seiring perkembangan teknologi, penggunaan terrestrial laser scanner dalam pengukuran dimensi telah memungkinkan pekerjaan menjadi lebih cepat dan menghasilkan data yang jauh lebih detail. Salah satu perkembangan teknologi terkini adalah pembuatan model tiga dimensi objek menggunakan terrestrial laser scanner. Metode pengukuran Terrestrial Laser Scanner yang digunakan untuk mengukur dimensi Chassis Dump Truck adalah Target-Based. Proses akuisisi data di lapangan dan pengolahan data dilakukan menggunakan perangkat lunak Scene dan Cyclone V.9.1. Pengujian hasil perhitungan dimensi dilakukan dengan dua metode, yaitu perbandingan dimensi menggunakan Electronic Total Station dan Terrestrial Laser Scanner. Hasil pengukuran pada Chassis Dump Truck yang dilakukan pada tanggal 23 Januari 2024 menunjukkan bahwa sebagian besar perbandingan hasil pengukuran antara Terrestrial Laser Scanner (TLS) dan Electronic Total Station (ETS) tidak melebihi 5 mm. Kesimpulannya perbandingan hasil pengukuran dilakukan untuk memastikan bahwa jarak antar titik pusat (center point) mendekati hasil pengukuran sebelumnya. Perbedaan nilai pengukuran jarak dapat disebabkan oleh perbedaan lokasi titik survei dan akurasi alat yang digunakan. Kata Kunci: Chassis Dump Truck, Laser Scan, Target-Based Registration
  • Item
    Identifikasi Penggunaan Algoritma EBBI (Enhanced Built-Up and Bareness Index) Dengan Kombinasi Klasifikasi Threshold dan Supervised Pada Pemetaan Spasial Kawasan Terbangun dan Lahan Kosong Di Pulau Batam 2023
    (POLITEKNIK NEGERI BATAM, 2024-11-25) Silvia, Ega; Gustin, Oktavianto
    Kota Batam yang masuk tahun 2024 telah menyebabkan banyak sisi perkembangan dan kemajuan seperti pembangunan berbagai infrastruktur, beragam kawasan industri, hingga pengembangan sistem perizinan yang terintegrasi mengakibatkan perubahan tutupan lahan yang merupakan aspek yang cukup penting. Oleh sebab itu diperlukan pemetaan Kawasan terbangun dan lahan kosong menggunakan metode penginderaan jauh. Oleh karenanya pada penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan kawasan terbangun dan lahan kosong di Pulau Batam dengan menggunakan dua metode yaitu Enhanced Built-Up and Bareness Index dan klasifikasi terbimbing dengan metode Maximum Likelihood. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa citra satelit Landsat 8 OLI/TIRS tahun 2023. Setelah melakukan analisis akurasi terhadap kedua metode tersebut, diperoleh hasil bahwa klasifikasi menggunakan metode EBBI memiliki tingkat overall accuracy sebesar 75% dan Kappa accuracy sebesar 32,4%. Hasil ini menunjukkan bahwa EBBI kurang optimal dalam memberikan klasifikasi yang akurat secara konsisten. Sebaliknya, metode klasifikasi terbimbing menghasilkan overall accuracy sebesar 93,18% dan Kappa accuracy sebesar 86,72%, yang menandakan bahwa metode ini lebih tepat dalam mengklasifikasikan tutupan lahan di Pulau Batam. Hasil pemetaan dari kombinasi kedua metode ini menunjukkan bahwa pada tahun 2023, luas kawasan terbangun di Pulau Batam mencapai 17.134 Ha (43%), sementara lahan kosong tercatat seluas 2.479 Ha (6%). Peta sebaran yang dihasilkan juga menunjukkan bahwa kawasan terbangun tersebar di seluruh pulau, dengan konsentrasi tinggi di wilayah barat dan timur laut. Sementara itu, lahan kosong cenderung berdekatan dengan kawasan terbangun dan memberikan potensi pengembangan lebih lanjut.
  • Item
    Pemetaan Perubahan Garis Pantai Pulau Batam Menggunakan Analisis Citra Sentinel-2A Dengan Metode Digital Shoreline Analysis System (DSAS)
    (Politeknik Negeri Batam, 2024-11-25) Sormin, Naomi Seftania; Gustin, Oktavianto
    Pembangunan Reklamasi dan Kawasan industri di Pulau Batam semakin mengarah ke wilayah pantai sehingga menyebabkan beberapa di pesisir Pulau Batam yang berorientasi laut seperti Batam Center, Ocarina, Golden Prawn dan Nongsa. Oleh karena itu, pentingnya untuk mendapatkan informasi terkini mengenai perubahan garis pantai yang terjadi dan dapat digunakan sebagai acuan pada kegiatan pengolahan didaerah pesisir pantai Pulau Batam. Metode yang digunakan pada penalitian ini memanfaatkan Digital Shoreline Analysis System (DSAS) dengan Net Shoreline Movement (NSM) dan Linear Regression Rate (LRR) sebagai mengitung jarak dan analisis perubahan garis pantai. Penelitian ini memanfaatkan Citra Sentinel-2A pada rekaman tahun 2019 hingga 2024 untuk pemantauan perubahan garis pantai. Hasil penelitian menunjukkan bahwah Akresi paling tinggi terjadi pada wilayah Kecamatan Nongsa sebesar 432 m pada tahun 2022 hingga 2023 dan Abrasi terjadi pada wilayah Kecamatan Sagulung sebesar -103,88 pada tahun 2023 hingga 2024. Dengan analisis perubahan pada 5 tahun menunjukkan Abrasi tertinggi terjadi pada wilayah Kecamatan Sekupang sebesar -556.52 m dan Akresi tertinggi terjadi pada wilayah Kecamatan Nongsa sebesar 788m.
  • Item
    ANALISIS KESESUAIAN DAN JANGKAUAN TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH SEMENTARA (TPS), DI KECAMATAN BATAM KOTA
    (Politeknik Negeri Batam, 2024-10-23) Sitio Nika, Aneta Stefani; Rassarandi Dinda, Farouki
    Tujuan penelitian adalah untuk menyajikan sebuah gambaran mengenai lokasi TPS terjangkau dengan wilayah pemukiman dan seberapa dekat pelayanan TPS berada di wilayah tersebut. Untuk menentukan kelas kesesuaian lokasi TPS dilakukan model Sistem Informasi Geografis menggunakan metode skoring untuk menghitung dengan sejumlah parameter. Pembuatan model menggunakan aplikasi ArcGIS. Metode Network Analyst tools Service Area digunakan untuk mengetahui jangkauan pelayanan TPS. Data lokasi yang digunakan merupakan data yang didapat bedasarkan hasil wawancara dari tiap-tiap kelurahan. Hasil skoring kesesuaian menunjukkan ke-empat lokasi TPS sudah termasuk ke dalam lokasi yang sesuai, namun untuk TPS Buana Vista terdapat kekurangan yakni TPS tersebut berada di jalan dengan kondisi yang buruk karena berlubang, tidak sepenuhnya beraspal dan tanpa perkerasan, sehingga disarankan untuk perbaikan jalan pada daerah tersebut. Hasil Network Analyst tools service area menunjukkan bahwa pelayanan TPS pada pemukiman yang ada di Kecamatan Batam Kota tidak terlalu memadai, seperti pada wilayah TPS Buana Vista tidak mencakup seluruh pemukiman. Sehingga disarankan untuk penambahan kontainer di banyak tempat, sehingga pelayanan TPS terhadap wilayah pemukiman menjadi optimal.
  • Item
    PENGUKURAN DIMENSI STRAIGHTNESS, LEVELNESS, DAN OVALITY PADA MOORING PILE MENGGUNAKAN TOTAL STATION DI PT. MCDERMOTT KOTA BATAM
    (Politeknik Negeri Batam, 2024-01-19) Zibrael, Muhammad Taro;
    The development of offshore infrastructure, particularly in the context of mooring pile development, plays a crucial role in the oil and gas industry. Mooring piles, used as anchor points and reinforcement elements in offshore structures, require precise dimensional oversight to ensure their structural robustness and operational reliability. This research aims to measure the dimensions of ovality, straightness, and levelness in mooring piles using the Total Station Leica 16 with the orientate to line and resection methods, and to analyze the results using the Bestfit application. The measurement methods are meticulously executed to evaluate the extent to which mooring piles meet the levelness and straightness criteria set in the maritime construction industry. Data processing is conducted using the Bestfit application to calculate the measured dimension values. The tolerance limits set refer to the dimensional control tolerance specified in ISO 19902 Annex G. The research findings demonstrate that the use of Total Station Leica 16 and the Bestfit application is an effective tool in evaluating mooring pile dimensions, providing a more detailed insight into the quality and accuracy of the measured dimensions. The impact of the presence of a strongback is also visually evident in reducing the deviation of ovality dimensions. These findings have the potential to contribute to the maintenance and improvement of mooring pile structures to ensure optimal safety and performance in future maritime construction projects.
  • Item
    Pembuatan Peta Ruang Terbuka Hijau (RTH) Menggunakan Citra Tegak Resolusi Tinggi (Studi Kasus: Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor)
    (Politeknik Negeri Batam, 2024-06-25) Aurora, Jean Putri; Rassarandi, Farouki Dinda
    Dalam melihat sejauh mana ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang terdapat wilayah Kecamatan Cibinong, dengan penelitian yang berjudul “Pembuatan Peta Ruang Terbuka Hijau (RTH) Menggunakan Citra Tegak Resolusi Tinggi (Studi Kasus: Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor)”. Tujuan Penelitian; Dapat mengetahui banyaknya Ruang Terbuka Hijau di wilayah Kecamatan Cibinong didasari dengan klasifikasi yang dilakukan, Dapat mengetahui tingkat keakuratan hasil klasifikasi terkait jenis Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Cibinong dan Dapat melakukan pengolahan untuk mengetahui luasan masing – masing RTH pada wilayah Kecamatan Cibinong. Metode penelitian menggunakan interpretasi visual menggunakan Citra Tegak Resolusi Tinggi selanjutnya hasil identifikasi dengan cara digitasi akan di uji akurasi dengan survei lapangan menggunakan matriks konfusi. Menurut Permen PU (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum) Nomor: 5/PRT/M/2008 mengenai Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Pada Kawasan Perkotaan, hasil klasifikasi; RTH Pekarangan (Pekarangan Rumah, Pekarangan Kantor, Pekarangan Tempat Usaha), RTH Taman & Hutan Kota (Taman, Hutan Kota, Sabuk Hijau), RTH Jalur Hijau Jalan (Jalur Pejalan Kaki, Median Jalan), RTH Fungsi Tertentu (Sempadan Sungai, Mata Air, Pemakaman). Hasil nilai akurasi total sesuai analisis dan survei lapangan terhadap klasifikasi RTH pada penelitian ini menunjukan telah memenuhi persyaratan yaitu ≥ 80%. Dari hasil nilai kappa, penelitian ini memiliki kesepakatan atau ketepatan sangat baik. Uji akurasi menggunakan matriks konfusi, dan mendapatkan nilai overall accurancy sebesar 97.789% dan nilai kappa 0,971840. RTH Pekarangan Rumah sebesar 98.65 ha, RTH Pekarangan Kantor 35.25 ha, RTH Pekarangan Tempat Usaha 40.52 ha, RTH Taman 18.35 ha, RTH Hutan Kota 59.90 ha, RTH Sabuk Hijau 8.20 ha, RTH Jalur Pejalan Kaki 5.78 ha, RTH Median Jalan 0.75 ha, RTH Sempadan Sungai 6.74 ha, RTH Sempadan Mata Air 2.00 ha, RTH Pemakaman 3.35 ha.
  • Item
    PEMETAAN DAERAH POTENSI RAWAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DI PULAU BATAM
    (2024-07-12) Arief Rate;
    Infeksi saluran pernafasan tuberkulosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium yang menyerang saluran pernafasan. Penyakit ini dapat menular denga cepat pada orang yang memiliki imun yang rendah. Pada musim pancaroba contohnya, perubahan cuaca yang tidak dapat di prediksi dapat memperlemah daya tahan tubuh manusia yang mengakibatkan tubuh menjadi rentan terhadap pernyakit TB (Tuberkulosis). Maka di lakukan pemetaan potensi rawan mengunakan metode SIG (Sistem Informasi Geografis ), dengan mengunkan apliaksi arcmap 10.8 untuk melakukan tumpan susun (overlay) pada atribut shp dan layout pada peta. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menentukan daerah yang berpotensi rawan penyakit tuberculosis dan menentukan tingkat kerawanannya. Pada penelitian ini mempunyai parameter kasus penderita TB (Tuberkulosis), kepadatan penduduk, usia produktif, fasilitas kesehatan, sanitasi lingkungan dan curah hujan. Dalam menentukan daerah yang berpotensi serta menentukan tingkat kerawanan dari rawan penyakit TB (Tuberkulosis), di lakukan penentuan bobot berdasarkan parameter mana yang lebih berpotensi maka diberi bobot lebih besar, begitu juga sebaliknya. Klasifikasi dan skoring pemetaan daerah pontensi penyakit Tuberkulosis di bagi menjadi empat kelas yaitu kerawanan rendah(1), kerawanan sedang(2), kerawanan tinggi(3), dan kerawanan sangat tinggi(4). Daerah di Pulau Batam yang berpotensi rawan penyakit Tuberkulosis dengan tingkat kerawanan tinggi yaitu tersebar di daerah batu aji. Sedangkan Daerah yang berpotensi rawan penyakit Tuberkulosis dengan tingkat kerawanan sedang juga mendominasi wilayah seperti daerah Batam Kota, Nongsa, Lubuk Baja, Sagulung, Bengkong Dan Sekupang. Untuk daerah yang berpotensi Kerawanan Rendah penyakit Tuberkulosis yaitu di Sei Beduk dan Batu ampar.