D3 Teknologi Geomatika

Permanent URI for this collectionhttps://repository.polibatam.ac.id/handle/PL029/1767

Browse

Search Results

Now showing 1 - 2 of 2
  • Item
    Pemetaan Akuifer Guna Mendeteksi Intrusi Air Laut Di Sebagian Kelurahan Tanjung Pinggir Kecamatan Sekupang Kota Batam Menggunakan Metode Schlumberger 1D
    (2024-06-25) Purba, Ricko Manupak Arrivaldo; Sari, Luthfiya Ratna
    Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi intrusi air laut dibawah permukaan tanah pada lapisan akuifer dengan memetakan potensi air tanah menggunakan metode resistivitas listrik Schlumberger 1D, serta pengukuran pH dan salinitas pada air laut dan sumur. Lapisan akuifer air tanah di Kelurahan Tanjung Pinggir diperkirakan terdiri dari sedimen yang tidak terkonsolidasi hingga terkonsolidasi, dengan nilai resistivitas listrik berkisar antara 23,08 hingga 134,60 Ohm.m dan 0,57 hingga 189,90 Ohm.m. Akuifer air tanah di Kelurahan Tanjung Pinggir dapat ditemukan pada kedalaman >3 hingga 100 meter. Lapisannya terdiri dari tanah liat, batupasir, air tanah, lanau dan lapisan lempung air, dengan produktivitas akuifer berkisar dari rendah hingga sedang.
  • Item
    PEMETAAN EVAPORASI PERMUKAAN TANAH DENGAN PENDEKATAN SUHU PERMUKAAN MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH DI PULAU REMPANG
    (Jurnal Swarnabhumi : Jurnal Geografi dan Pembelajaran Geografi, 2024-05-29) Tampubolon, Octasuses; Anurogo, Wenang
    Pulau Rempang, terletak di Kepulauan Riau, Indonesia, sebagian besar tertutupi oleh hutan tropis dan hutan mangrove. Pulau ini mengalami perubahan suhu yang memicu evaporasi, yaitu proses penguapan air dari permukaan bumi ke atmosfer. Penelitian ini menggunakan metode neraca energi dengan pendekatan penginderaan jauh untuk menduga nilai evaporasi. Kombinasi neraca radiasi dan neraca energi digunakan untuk memperoleh panas laten, yang kemudian dikonversi menjadi nilai evaporasi. Penggunaan data penginderaan jauh membuat pengukuran evaporasi lebih efisien dan memungkinkan analisis sifat penguapan dari berbagai tutupan lahan. Citra satelit Landsat 8 OLI/TIRS yang direkam pada 25 Juli 2023 digunakan dalam penelitian ini. Hasil menunjukkan nilai evaporasi maksimum 13,84 mm per hari dan minimum 0,432 mm per hari. Evaporasi pada lahan vegetasi berkisar antara 9,51 – 13,84 mm per hari dengan suhu permukaan rata-rata 21,48°C. Lahan terbangun menunjukkan evaporasi 0,951 – 1,38 mm per hari dengan suhu rata-rata 21,75°C, sementara badan air memiliki evaporasi 0,432 – 0,629 mm per hari dengan suhu rata-rata 20,65°C. Variasi nilai evaporasi ini dipengaruhi oleh suhu permukaan, rasio Bowen, kandungan air pada penutup lahan, panas laten, jenis permukaan, dan karakteristik lainnya yang tidak termasuk dalam penelitian ini.