D4 Logistik Perdagangan Internasional
Permanent URI for this collectionhttps://repository.polibatam.ac.id/handle/PL029/1756
Browse
Item A Optimizing Inventory Management: A Strategic Approach Using House of Risk and Analytical Hierarchy Process for Obsolescence Reduction(2024-08-14) Nuryanti, Athhirah Roostamalya; Tarigan, YulindaItem ANALISA PEMILIHAN TRUCKING COMPANY VENDOR PADA PERUSAHAAN FREIGHT FORWARDING MENGGUNAKAN METODE VPI, AHP, DAN TOPSIS(2024-07-26) Kastella, Cantika Yosdianti; Harlan, Fandy BestarioPT. Berlian Dumai Logistics cabang Batam saat ini memiliki tiga trucking vendor company yaitu PT. Snepac, PT. IntiKarya Indotama, dan PT. Global Project Logistik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kriteria yang menjadi prioritas utama untuk mengevaluasi vendor trucking company dan untuk mengevaluasi dan memilih trucking company terbaik dengan menggunakan metode VPI, AHP, dan TOPSIS. Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling dan purposive sampling. Sedangkan, teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner dan diolah menggunakan metode VPI, AHP, dan TOPSIS. Berdasarkan analisa menggunakan metode AHP maka evaluasi kriteria secara berurutan ialah sebagai berikut; Biaya (0.5529), Fleksibilitas (0.1748), Kualitas (0.1088), Daya tanggap (0.1004), dan Pengiriman (0,0631). Selanjutnya, Pada evaluasi pemilihan vendor trucking company nilai bobot yang diperoleh ialah sebagai berikut; PT Intikarya Indotama (9.460); PT Snepac (3.228); PT Global Project Logistik (1.312). Kemudian pada analisa metode TOPSIS didapatkan hasil nilai bobot sebagai berikut; PT Intikarya Indotama (0.70); PT Snepac (0.069); PT Global Project Logistics (0.30). Sehingga, kriteria terbesar dalam pemilihan atau evaluasi vendor trucking company adalah kriteria biaya, dan vendor trucking company terbaik adalah PT Intikarya Indotama.Item ANALISA PENINGKATKAN KUALITAS PRODUKSI WIRING HARNESS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA PADA PT. SUMITOMO WIRING SYSTEM BATAM INDONESIA(2024-07-23) Christisa, Gabrielle Rebecca; Harlan, Fandy BestarioPada dunia bisnis tentu ada yang namanya persaingan antar competitor yang mendorong perusahaan untuk lebih dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan agar dapat bersaing pada industri ini. Sehingga setiap perusahaan di tuntut untuk dapat meningkatkan kualitas pada proses produksi. PT. Sumitomo Wiring System Batam Indonesia merupakan perushaan yang bergerak pada bidang industry manufaktur yang memproduksi wiring harness. Upaya yang dilakukan oleh PT. Sumitomo Wiring System Batam Indonesia yaitu dengan mengurangi jumlah defect yang terjadi pada proses produksi. Jenis defect yang sering terjadi yaitu defect connector broken dan terminal tip arrangement defect. Sehingga berdasarkan permasalahan pada penelitian ini peneliti memiliki tujuan penelitian untuk mengetahui kondisi kualitas produksi wiring hareness saat ini, mengetahui bagaimana analisa menggunakan metode six sigma berpengaruh dalam mengatasi defect dan mengetahui hal apa saja yang menyebabkan kenaikan jumlah defect pada produksi wiring harness. Adapun teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu, teori six sigma (DMAIC) yaitu melalui lima tahapan analisis yaitu define, measure, analyse, improve, dan control. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah metode kualitatif deskriptif, dimana peneliti menguraikan serta menganalisis secara objektif dan menggunakan teknik pengumpulan data melalui tahap wawancara, daily report perusahaan,studi pustaka dan juga data yang terdapat didalam buku cetak digital, jurnal atau artikel maupun website perusahaan. Hasil dari penelitian ini menunjukan, bahwa terjadinya peningkatan kualitas produksi yang ditandai dengan adanya penurunan jumlah presentasi produk defect sebesar 2,90%.Item Analisis dan Perancangan Standard Operational Procedure (SOP) Pengiriman Barang Ekspor melalui Transportasi Laut pada PT. Raih Batam Trans(2024) Sembiring, Emia Pepayosa; Sari, Desi RatnaTujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisis prosedur pengiriman barang ekspor yang dilakukan melalui jalur laut PT. Raih Batam Trans, memahami kekurangan apa saja yang terdapat pada teknik pengiriman barang ekspor yang dilakukan oleh PT. Raih Batam Trans, membuat Standar Operasional Prosedur yang sesuai untuk pengiriman barang ekspor melalui laut oleh PT Raih Batam Trans. Penelitian ini menyelidiki suatu proses atau pemahaman secara mendalam dengan mengggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data terdiri dari melaksanakan wawancara terhadap tiga sumber yang dipilih secara purposif, melaksanakan tinjauan pustaka, dan observasi. Hasil dari penelitian ini ialah Prosedur pengiriman barang ekspor melalui transportasi laut PT. Raih Batam Trans, Panduan Kerja Pengecekan Draft NPPB dan Rancangan Standar Operasional Prosedur Pengiriman Barang Ekspor Melalui Transportasi Laut Pada PT. Raih Batam TransItem ANALISIS HUMAN ERROR UNTUK MENGURANGI KECACATAN PRODUKSI BARANG OTOMASI DENGAN METODE SHERPA DAN METODE HEART DI PT XYZ(2024-08-02) Safitri Ginda; Puspitasari AyuPenelitian ini bertujuan menganalisis Human Error untuk Mengurangi Kecacatan Produksi Barang Otomasi Dengan Metode Sherpa Dan Metode Heart Di Pt Xyz. Metode Sherpa mengidentifikasi kesalahan dan metode Heart untuk menghitung probabilitas kesalahan. Hasil pengolahan data menunjukkan total dengan 9 task dan deskripsi kesalahan dimana kesalahan dibagi menjadi 2 jenis kesalahan yang diklasifikasikan berdasarkan mode kesalahan Sherpa yaitu kesalahan pada pelaksanaan (action error) sebanyak 7 kesalahan, kesalahan pada pengecekan (Checking error) sebanyak 2 kesalahan. Hasil perhitungan nilai HEP pada proses produksi barang otomasi. Peluang terjadinya error dalam produksi dengan metode heart dimana nilai HEP nya paling tinggi yaitu 0,16.proses produksi barang otomasi di Pt.Xyz yang sering terjadi pada proses mounting dengan nilai HEP tertinggi 0,1856.Item ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN PADA PENGGUNAAN JASA LAYANAN PERUSAHAAN FREIGHT FORWARDING MENGGUNAKAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS(2024-07-23) Rahmdanis,Novreza; Mulyaningtyas,DianPT ABC adalah sebuah perusahaan multinasional yang fokus pada penyediaan layanan pengelolaan pengiriman barang, khususnya dalam bidang freight forwarding pada transportasi udara dan laut. Freight forwarding memiliki peran sentral dalam menjaga aliran barang yang lancar di pasar global. Bertujuan untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang analisis tingkat kepuasan pelanggan pada layanan perusahaan freight forwarding dengan menggunakan metode Importance-Performance Analysis (IPA).Hasil analisis mengungkapkan bahwa beberapa atribut kinerja di bawah harapan pelanggan, termasuk kemampuan perusahaan dalam memberikan informasi secara konsisten, pemahaman karyawan terhadap proses pengiriman, keramahan karyawan, dan kualitas komunikasi. Rekomendasi perbaikan yang diusulkan bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan dalam memenuhi harapan pelanggan, sehingga dapat memberikan kepuasan maksimal. Dengan penerapan langkah-langkah perbaikan ini, diharapkan PT ABC dapat meningkatkan kualitas layanan dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Penelitian ini mengevaluasi tingkat kepuasan pelanggan PT ABC menggunakan pendekatan SERVQUAL dan Importance-Performance Analysis (IPA). Metode SERVQUAL untuk mengidentifikasi 22 atribut dalam lima dimensi utama: bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati. Hasil menunjukkan kinerja atribut-atribut ini belum memuaskan pelanggan, dengan rata-rata nilai kesenjangan negatif. Melalui IPA menemukan hasil bahwa kinerja rata-rata lebih tinggi daripada kepentingan, namun korelasi antar variabel tidak signifikan. Diagram kartesius mengidentifikasi atribut prioritas yang perlu diperbaiki, seperti konsistensi informasi, pemahaman proses pengiriman, keramahan, dan kualitas komunikasi karyawan, untuk meningkatkan kepuasan pelanggan PT ABC.Item ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM I-BOSS PADA LAYANAN PERIZINAN DIREKTORAT LALU LINTAS BARANG BP BATAM(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-31) Sihombing, Dyne Estina; Zuliarni, SriSistem I-BOSS merupakan sistem yang dikembangkan dengan tujuan memaksimalkan pelayanan perizinan di Batam dengan berbasis online dan terintegrasi dengan semua pelaksana kepentingan sehingga tercipta pelayanan perizinan yang efesien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kepuasan pengguna website I-BOSS di Direktorat Lalu Lintas Barang Badan Pengusahaan (BP) Batam dengan integrasi model Technology Acceptance Model (TAM) dan user satisfaction. Untuk penelitian ini digunakan kuesioner berdasarkan pendekatan kuantitatif dan disebarkan menggunakan teknik purposive sampling, kriterianya pelaku usaha yang pernah melakukan pelayanan perizinan melalui website I-BOSS. Analisis data penelitian ini menggunakan model persamaan struktural (SEM). Hasil analisis menunjukkan bahwa perceived ease of use berpengaruh terhadap perceived usefulness dan user satisfaction, kemudian attitude toward using dipengaruhi oleh perceived usefulness dan mempengaruhi user satisfaction. Perceived usefulness dan attitude toward using juga memediasi pengaruh perceived ease of use terhadap user satisfaction.Item ANALISIS KINERJA DIVER DALAM LAYANAN LAND TRANSPORT DI PT. BATAM SAMUDRA DENGAN METODE PDCA(2024-07-05) Marisa, Maya Ali; Putri, Ancala LarasPada tahun 2023, PT. Batam Samudra menerima 3-4 keluhan pelanggan setiap bulan tanpa pengecualian. Berdasarkan wawancara bersama supervisor, terungkap bahwa komunikasi yang tidak efektif antara supervisor dan driver menjadi tantangan utama. Instruksi yang tidak jelas sering menimbulkan kebingungan dan keluhan pelanggan. Driver sering mengambil inisiatif sendiri karena beban kerja yang tinggi. Penelitian ini menganalisis kinerja driver menggunakan metode PDCA, dengan responden 1 supervisor dan 8 driver. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasilnya menunjukkan peningkatan kinerja driver berkat briefing mingguan rutin oleh supervisor, meskipun kompensasi dan pelatihan belum maksimal. Peningkatan perhatian ini meningkatkan motivasi dan kinerja driver. Briefing rutin membuat driver merasa lebih diperhatikan, meningkatkan motivasi dan kinerja driver, meskipun program kompensasi dan pelatihan masih perlu ditingkatkan.Item ANALISIS KINERJA PELAYANAN JASA PEMANDUAN DAN PENUNDAAN KAPAL MENGGUNAKAN METODE COSTUMER SATISFACTION INDEX DAN IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS DI PERAIRAN PULAU NIPAH(widya syafira, 2024-09-11) Wirawan, Adhitomo; Wirawan, AdhitomoItem Analisis Kinerja Proses Receiving dengan Menggunakan Metode Performance Prism Pada PT. XYZ(2024-06-05) Simanjuntak, Shalini; Devano, Alrido MarthaPenelitian ini dilakukan untuk menganalisis kinerja proses receiving di PT. XYZ yang bergerak di industri semikonduktor. Permasalahan utama yang dihadapi adalah kegagalan dalam proses receiving dan ketidakakuratan dalam proses serah terima barang yang mengakibatkan kerugian signifikan. Selain itu, belum pernah ada pengukuran untuk melihat seberapa baik kinerja proses ini sebelumnya. Dalam upaya untuk meningkatkan kinerja proses receiving, penelitian ini menggunakan metode Performance Prism dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Sebanyak 23 Key Performance Indicators (KPI) telah diidentifikasi dari tiga kelompok stakeholder, yaitu pelanggan/ internal (end users), karyawan (staf receiving) dan supplier, yang dikelompokkan ke dalam lima perspektif Performance Prism. Data dikumpulkan melalui wawancara dan diverifikasi sebelum dianalisis menggunakan Objective Matrix (OMAX) dan Traffic Light System (TLS). Hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja proses receiving saat ini tergolong dalam kategori kuning, dengan nilai sebesar 3,66 dengan skor 6, menunjukkan tingkat kinerja yang memadai namun masih memerlukan perbaikan. Dengan demikian, disimpulkan bahwa PT. XYZ perlu memfokuskan upaya pada peningkatan KPI yang berada dalam kategori kuning dan merah untuk mencapai kinerja optimal. Sebagai saran, perusahaan disarankan untuk melakukan evaluasi secara berkala dan meningkatkan sistem komunikasi antar stakeholder.Item Analisis Kinerja Store Incoming dengan Menggunakan Frazelle Model Pada PT XYZ(2024) Fillandini Nurul Hasanah, Raja; Olifia, JessicaPemantauan kinerja penting dilakukan guna memastikan semua aktivitas berjalan dengan efektif dan efisien, serta berkontribusi pada peningkatan nilai perusahaan. Area store incoming male grooming memiliki tingkat aktivitas dan kompleksitas operasional yang lebih tinggi dibandingkan dengan area store incoming lainnya pada PT XYZ dengan total penerimaan material per hari 91 pengiriman. Hal ini menyebabkan 20% dari aktivitas bongkar material kerap kali tidak memenuhi KPI unloading time. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kinerja aktivitas di area incoming PT XYZ dan memberikan saran perbaikan untuk meningkatkan produktivitas. Metode yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja incoming PT XYZ adalah metode frazelle model, suatu metrik yang memiliki sifat skala dan kuantitatif. Identifikasi kriteria dan indikator KPI yang memiliki kontribusi signifikan dalam peningkatan kinerja akan dihitung dengan metode Analytical Hierarchy Process. Hasil dari pengukuran kinerja yang telah dilakukan adalah ditemukannya skor kinerja yang cukup rendah pada aktivitas receiving dengan skor 40,779 dan termasuk ke dalam kategori marginal. Secara keseluruhan skor kinerja store incoming male grooming PT XYZ mencapai skor 77,631 dikategorikan memiliki kinerja yang bagus. Akan tetapi tetap memerlukan perbaikan pada beberapa indikator KPI agar kinerja seluruh aktivitas di store incoming male grooming PT XYZ dapat berjalan maksimal.Item ANALISIS KRITERIA TERHADAP PEMILIHAN PEMASOK BAHAN BAKU KEDELAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA UMKM TAHU TEMPE SAGALA(Politeknik Negeri Batam, 2024-09-30) Manurung, Liony Apriyanti; Harlan, Fandy BestarioUMKM memerlukan strategi bijak untuk meningkatkan dan menjaga kinerjanya. UMKM Tahu Tempe Sagala menjadi salah satu UMKM yang membutuhkan 100–150 kg kedelai setiap hari. Namun, selama lima tahun operasionalnya masih kesulitan dalam memilih memilih pemasok kedelai tanpa standar keputusan pembelian yang jelas. Tujuan dari penelitian ini adalah membantu UMKM Tahu Tempe Sagala untuk mengetahui standar (kriteria/sub kriteria prioritas) yang tepat dalam mengambil keputusan terkait bahan baku kedelai dan menentukan pemasok kedelai terbaik yang dipilih oleh UMKM Tahu Tempe Sagala. Metode penelitian yang digunakan adalah Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil dari penelitian ini, yang menjadi pertama dalam kriteria adalah kualitas (0,469), prioritas kedua adalah harga (0,230), prioritas ketiga adalah ketepatan jumlah (0,159), prioritas keempat adalah pengiriman (0,102) dan prioritas kelima adalah customer care (0,038). Berdasarkan kriteria pemilihan pemasok, pemasok X dinilai sebagai yang terbaik dengan bobot 0,420, disusul oleh pemasok kedua adalah pemasok Z dengan nilai 0,340 dan terakhir adalah pemasok Y dengan bobot 0,240.Item Analisis Lean Warehouse Dalam Meminimalisisr Waste Warehousing di Gudang Cargo PT XYZ(Politeknik Negeri Batam, 2024-08-02) Siregar, Mariana Devica; Puspitasari, AyuPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis lean warehouse dalam meminimalisir waste warehousing di Gudang Cargo PT XYZ. Hasil dari analisis awal menunjukkan bahwa penyebab utama masalah tersebut lamanya proses dan pergerakan pekerja dan dokumen yang berulang. Metode yang digunakan untuk menganalisis waste yaitu value stream mapping, Fishbone dan 5S. Dari hasil riset yang dilakukan terdapat 6 waste yang ditemukan pada proses aktivitas di dalam gudang cargo incoming PT XYZ. Enam waste yaitu waiting, transportation, unnecessary motion , defect, waste of inventory, Inappropriate Processing. Value stream mapping yang telah dibuat menunjukkan terjadinya pengurangan dari waktu awal 7.820 detik menjadi 6.080 detik. Hasil dari analisis VSM, dan Fishbone serta rekomendasi 5S dapat meminimalisir waste pada aktivitas di dalam gudang.Item ANALISIS PENERAPAN LEAN MANUFACTURING UNTUK MENIMASI LEAD TIME PADA PRODUKSI EPS POLYFOAM PT ETOWA PACKAGING INDONESIA(Hariman, 2024-07-07) Hariman; Tarigan, YulindaPenelitian dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis proses produksi EPS Polyfoam pada PT Etowa Packaging Indonesia mulai dari mengidentifikasi serta meminimasi waste pada lead time pada proses produksi EPS Polyfoam dengan penerapan lean manufacturing. Penerapan lean manufacturing dilakukan dengan metode value stream mapping(VSM), untuk mengetahui pemborosan dan penyebab waste terbesar dengan menggunakan identifikasi waste, analisis diagram fishbone serta usulan perbaikan dengan 5W+1H 2. Berdasarkan hasil penelitian terdapat pemborosan berupa unnecessary motion yang terjadi pada aktivitas finish goods usulan perbaikan dengan menghilangkan menghilang proses pengiriman dari store lot 6 ke store lot 1 pada aktivitas finish goods .Dengan begitu terjadinya penurunan lead time pada proses produksi eps polyfoam dengan VA memiliki nilai waktu 45737,8 detik, NVA memiliki waktu sebesar 2125,4 detik dan NNVA memiliki waktu sebesar 2319 detik.Item Analisis Penerapan Metode 5S dan PDCA di Perusahaan Manufaktur Speedboat(ICAESS, 2024-07-19) Adhani, Nurul Indah; Harlan, Fandy BestarioPT. Komodo Lintas Benua Asia merupakan perusahaan manufaktur industri pembuatan speedboat yang terletak di Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam. Permasalahan yang terjadi di PT. Komodo Lintas Benua Asia yaitu terdapat kondisi gudang yang tidak tertata serta tidak memiliki penyimpanan yang tepat untuk material produksi speedboat yang menyebabkan ditemukan banyaknya material yang rusak. Selain itu perusahaan ini belum menerapkan budaya 5S yang juga menjadi salah satu faktor gudang tidak tertata dan sikap karyawan yang tidak disiplin. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan pada gudang yang tidak tertata dan mengupayakan penerapan budaya 5S di PT.Komodo Lintas Benua Asia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada kemajuan pada skor audit checklist Dimana sebelum penelitian skor yang dihasilkan hanya sebesar 32% meningkat menjadi 86% setelah penelitian. Hasil menunjukkan bahwa budaya 5S yang paling signifikan di perusahaan ini adalah seiri dan seiketsu yaitu dari skor 1 menjadi 5. Selain itu, peneliti berhasil menerapkan metode PDCA sebagai acuan perbaikan di gudang PT. Komodo Lintas Benua Asia. Kata kunci: 5S, PDCA, Gudang, Tata letak.Item ANALISIS PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PRIORITAS VENDOR TRUCKING DI PT. SNEPAC SERVICE UTAMA(Politeknik Negeri Batam, 2024-09-13) Aisyah, Fiar Herlisa; Syafrina, MiaUntuk mengatasi masalah over inquiry order dan meningkatkan kualitas pelayanan demi mencapai tingkat kepuasan pelanggan yang optimal, PT. Snepac Service Utama harus mampu memilih dan menetapkan mitra terbaik yang memiliki kinerja sesuai dengan standar perusahaan, terutama dalam pemilihan vendor. Penelitian ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), yang memberikan pendekatan sistematis dalam memprioritaskan alternatif, terutama saat mempertimbangkan berbagai kriteria dan subkriteria. Berdasarkan penilaian tingkat kepentingan kriteria yang paling berpengaruh dalam pemilihan vendor trucking di PT. Snepac Service Utama, dihasilkan prioritas/bobot sebagai berikut: prioritas pertama adalah kualitas (0.37), diikuti oleh pengiriman (0.25), fleksibilitas (0.18), responsivitas (0.13), dan terakhir adalah harga (0.08). Selain itu, penilaian terhadap alternatif vendor menunjukkan prioritas/bobot sebagai berikut: prioritas pertama PT. Putra Jatim Mandiri (0.36), diikuti oleh PT. Global Project Logistic (0.24), PT. GTU Logistics (0.17), PT. GRP Expressindo (0.14), dan terakhir PT. Wasaka Trans Global (0.10).Item ANALISIS PENGADAAN ENDMILL CARBIDE DAN INSERT DENGAN PENDEKATAN REORDER POINT DAN SAFETY STOCK PADA PT. XYZ(2024) Fajuri Hadi; Hati S.WPersediaan merupakan aset penting bagi perusahaan untuk melakukan proses produksi maupun transaksi. Hal ini tidak lepas dari pemenuhan kebutuhan pelanggan, Menjaga loyalitas pelanggan untuk perusahaan tidak lepas dari proses manajemen gudang atau warehouse Memaksimalkan kinerja dari warehouse merupakan hal penting, untuk itu kita perlu metode untuk menjaga arus barang agar lebih baik menggunakan metode proses reorder point. Reorder point adalah tingkat persediaan dimana pemesanan kembali harus dilakukan, mendukung ROP maka harus adanya dukungan penerapan safety stock. Safety stock adalah merupakan persediaan tambahan yang dibuat untuk menjaga atau menghindari kemungkinan terjadinya kekurangan atau out of stock. Permasalahan overstock dan stock out yang ada di warehouse tooling PT. XYZ kerap terjadi karena tidak ada perhitungan atau forcasting yang tepat terhadap pengadaan tooling seperti endmill carbide dan insert. Sebelum menerapkan perhitungan safety stock dan reorder point kita terlebih dahulu mengevaluasi alur pengadaan atau SOP dari PT. XYZ seperti pengurangan jumlah pembelian Endmill carbide dan insert, melakukan meeting dan audit internal. pembatasan pengambilan Endmill carbide dan insert dan saat melakukan pembelian pihak warehouse memberikan note di purchase order alasan kenapa pembelian Endmill carbide dan insert harus diadakan.Item Analisis Pengendalian Kualitas Produk EDMI pada PT NSP Technology Batam dengan menggunakan Metode Statistical Process Control (SPC)(Jurnal Polibatam, 2024-07-12) Agusdini B, Shania; Putri, Ancala LarasPT NSP Technology merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur. Perusahaan ini memproduksi berbagai macam barang yang material berasal dari plastik, perusahaan ini memiliki produk sendiri dan juga menerima pesanan dari produk perusahaan lain atau customer. Terdapat data bahwa selama 8 bulan pada tahun 2023 proses berjalannya produksi yang diberikan oleh tim planner, yaitu total produk reject sebanyak 1.110 Pcs. Dengan tingginya produk reject yang setiap bulannya terdapat reject yang dihasilkan maka mampu merusak reputasi perusahaan dan menyebabkan pengeluaran cost dan sumber daya yang lebih banyak dikarenakan pihak perusahaan terus merepair mesin dengan membeli baru electrode akibat pembakaran dari welding yang dilakukan secara terus-menerus dimana sifat dari material tersebut tidak terlalu menahan parameter panasnya welding. Penerapan metode Statistical Process Control pada PT NSP Technology akan meningkatkan keuntungan dan akan mengakibatkan menurunnya biaya yang dikeluarkan. Selain itu perusahaan dapat tetap mempertahankan kelangsungan hidupnya bahkan dapat meningkatkan posisi pasarnya dalam menghadapi persaingan yang hiperkompetitif. Hasil analisis yang didapatkan dalam penelitian metode pengendalian kualitas dalam perhitungan Statistical Process Control (SPC) yaitu : Kurangnya disiplin dalam melakukan pembersihan saat operasi las, Kurangnya pengawasan dan terbatasnya alat-alat kerja terutama alat-alat pembersihan mesin, Kurangnya perawatan mesin juga menyebabkan mesin menjadi tidak stabil sehingga menghasilkan hasil yang tidak standar dan cacat, Kurangnya pengawasan dalam pemilihan, pemeriksaan dan pemeliharaan bahan baku dan bahan pengisi las juga mempengaruhi hasil akhir pengelasan, Kurangnya pengamatan yang dilakukan sebelum, selama dan setelah pengelasan juga dapat mempengaruhi hasil, Supervisor dan leader kurang melakukan pengawasan (control) terhadap pekerjaan operator las, Dan Keterampilan (skill) juru las yang masih perlu ditingkatkan dengan pelatihan- pelatihan.Item Analisis Pengendalian Kualitas Produksi B31 Series Menggunakan Pendekatan Fault Tree Analysis (FTA) dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA)(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-07) Sari, Dania; Devano, Alrido MarthaPT. EX Batam merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang berlokasi di Batamindo Industrial Park Muka Kuning, Batam perusahaan ini memproduksi komponen elektronik. Pelaksanaan pengendalian kualitas yang dilakukan oleh PT. EX Batam belum cukup baik dikarenakan masih banyak ditemukan produk cacat pada proses produksinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis defect produksi yang banyak ditemukan, mengetahui apa saja penyebab produk cacat pada produksi, memberikan usulan perbaikan yang tepat. Metode yang diusulkan pada penelitian ini adalah Fault Tree Analysis (FTA) and Failure Modes and Effects Analysis (FMEA) adalah dua metode pengendalian kualitas yang dapat diterapkan. Penelitian ini diawali dengan pengumpulan data defect perusahaan kemudian diolah untuk diidentifikasi penyebab defect dapat terjadi menggunakan pemetaan fault tree untuk mendeteksi mode kegagalan sehingga dapat diperoleh nilai Risk Priority Number paling tinggi untuk menentukan prioritas defect yang harus dilakukan perbaikan. Analisis penyebab defect pada penelitian ini disebabkan oleh faktor manusia, mesin dan material sehingga perlunya usulan perbaikan untuk pelatihan pada karyawan, peningkatan fasilitas mesin dan handling material. Usulan perbaikan pada penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam menurunkan terjadinya produk cacat yang sesuai dengan standar perusahaan tidak lebih dari 1% sehingga dengan metode ini dapat membantu penelitian dimasa yang akan datang pada industri manufaktur.Item ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA PT.MARUWA INDONESIA.(2024-10-04) Clevia, Ruth, Sonnia; Olifia, JessicaTujuan penelitian ini adalah untuk menilai pengendalian persediaan bahan baku PT.Maruwa Indonesia dengan membandingkan kebijakan manajemen persediaan konvensional perusahaan saat ini dengan pendekatan EOQ. Berdasarkan hasil penelitian, manajemen persediaan dengan pendekatan EOQ lebih efisien. Dalam penelitian ini ditemukan penghematan yang cukup besar. Pada tahun 2022, biaya persediaan mencapai Rp. 88,456,599 dan pengadaan bahan baku dilakukan sebanyak 42 kali per tahun dengan setiap pemesanan sebanyak 1,228 lembar. Namun, dengan pendekatan EOQ, biaya persediaan dapat ditekan menjadi Rp. 74,246,170 dan jumlah pembelian dapat ditekan menjadi 651 lembar per pemesanan, dengan frekuensi pemesanan sebanyak 40 kali pertahun. Hasil penghematan ini adalah selisih Rp.15,438,429 dan Pada tahun 2023, biaya persediaan mencapai Rp.90,417,179 dan pengadaan bahan baku dilakukan sebanyak 43 kali pertahun dengan setiap pemesanan sebanyak 1,228 lembar. Namun, dengan pendekatan EOQ, biaya persediaan dapat ditekan menjadi Rp. 76,405,834 dan jumlah pembelian dapat ditekan menjadi 676 lembar perpemesanan, dengan frekuensi pemesanan sebanyak 41 kali per tahun. Hasil penghematan ini adalah selisih Rp.14,011,345.