Jurusan Teknik Mesin
Permanent URI for this communityhttps://repository.polibatam.ac.id/handle/PL029/1751
Browse
266 results
Search Results
Item Studi Kasus Auxiliary Power Unit (APU) Auto Shutdown Pada B737NG(2025-02-03) Ariansah Defan; Nur, Dija Rafiah; Butar Butar, HendraAPU merupakan mesin turbin gas berukuran kecil. Mesin ini memiliki single shaft dan beroperasi pada kecepatan konstan. Salah satu kegunaan APU adalah memanfaatkannya sebagai sumber energi untuk memutar mesin pada saat engine start dengan sumber pneumatik. Berdasarkan pengalaman kerja di lapangan dan data yang diperoleh dari Operation Regularity Line Maintenance (OpsReg LM) yang merupakan salah satu divisi dari perusahaan Batam Aero Technic (BAT), ditemukan suatu permasalahan pada APU type Honeywell 131-9B yang digunakan pada pesawat dengan tipe B737 Next Generation (NG) yaitu terjadi auto shutdown ketika pengoperasian starting APU saat prefilght, sehingga terganggunya operational dan menyebabkan keterlambatan jadwal penerbangan. Ketika dilakukan pengecekan APU Build-In Test Equipment (BITE) sering ditemukan ditemukan fault message no flame shutdown dengan fault code 49-41011 dan mengacu pada Fault Isolation Manual (FIM) 49-40 Task 802 sebagai referensi didapatkan kemungkinan terjadi kegagalan pada sistem pengapian. Berdasarkan kejadian yang terdokumentasi pada eMRO Portal, pada tahun 2022 sampai dengan tahun 2024 terdapat 21 kasus APU auto shutdown dengan fault code 49-41011. Igniter plug menjadi komponen yang paling banyak menjadi penyebab kasus APU auto shutdown dengan fault message no flame shutdown pada pesawat B737NG yang dioperasikan oleh Lion GroupItem STUDI KASUS PRESSURIZATION AIR CONDITIONING KIT PACK 1 FAULT PADA PESAWAT A320(2025-01-25) Asatullah Asatullah; Dzufiqar, Alif, Mohamad; Batubara, Hardina, NindaPesawat Airbus A320 memiliki dua sistem pendingin yang di sebut dengan Pressurization Air Conditioning Kit (PACK). Pressurization Air Conditioning Kit (PACK) adalah salah satu sistem untuk mendukung kenyamanan penumpang pada pesawat terbang. Sistem ini di gunakan pada saat pesawat udara di operasikan. Namun seringkali terjadi permasalahan pada sistem Pressurization Air Conditioning Kit (PACK), salah satu masalah yang di alami adalah indikasi pack 1 fault pada saat tombol ditekan yang di sebabkan karena pack flow control valve yang tidak berfungsi dengan baik. Flow Control Valve adalah bagian dari Air Conditioning Kit Pack. Jika Flow Control Valve bermasalah maka berdampak kepada kinerja Air Conditioning Kit (PACK). Tujuan studi ini adalah untuk membahas masalah yang terjadi pada sistem Pressurization Air Conditioning Kit (PACK) agar dapat mengetahui penyebab terjadinya pack 1 fault pada saat tombol ditekan dan penanganan yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Tahapan yang dilakukan dengan cara mempelajari fungsi komponen dan cara kerja sistem dengan menggunakan referensi Airbus A320 Aircraft Maintenance Manual (AMM) system description section and procedures, melakukan pemecahan masalah dengan menggunakan referensi Trouble Shooting Manual (TSM) dan melakukan pengetesan menggunakan referensi Aircarft Maintenace Manual (AMM) yang bertujuan untuk memastikan permasalahann yang terjadi telah terselesaikan.Item PERBANDINGAN KEKASARAN PERMUKAAN AISI 4140 DAN MILD STEEL 440 UNTUK PIVOT FLANGE(Politeknik Negeri Batam, 2025-01-13) ROZAQ, ARIEFIN ABDUL; Siregar, James; Fadilah, NurulGrinding process is a process of reducing material to be a product. Feeding is carried out by a grinding disc which rotates against the workpiece on the table which moves left or right (in the x-axix direction). This feeding process will result in differences in the surface roughness of the workpiece. Surface Roughness is the arithmetic mean deviation from the profile mean line. Therefore, to obtain a quality product in the form of a high level of precision and good surface roughness, it needs to be supported by an appropriated machining process. Evaluation of surface roughness is very important for many basic problems, for example friction in materials. This study aims to compare the surface roughness of AISI 4140 and Mild Steel SS400 after going through the same grinding process. Data is obtained by measuring the level of workpiece roughness using the Surface Roughness Tester. This comparison aims to find out which material is better for making pivot flange. The pivot flange is the link between the shaft and the flange which is use as a fulcrum. The Surface Roughness tester machine shows 3 parameters of roughness, namely the arithmetic average roughness (Ra), the quadratic average roughness (Rq), and the total average roughness (Rz). The result show that the Mild Steel SS400 material has a lower average roughness, where the Ra is 30.4 μm. A finer material is needed to make a pivot flange because it can be reduce the friction and wear of the material. Keywords: Surface roughness, grinding process, AISI 4140 and Mild Steel SS400.Item IDENTIFIKASI PENYEBAB L/H STROBE & REAR STROBE LIGHT NOT FLASHING DAN CB POP OUT PADA ATR 72-500/600(2025-01-25) Riefendi, Anton; Juangsa Putra, Lalu Giat; Yuniarsih, NidiaStrobe Light adalah komponen yang diproduksi oleh Air Precision (Aero Base Group) dan digunakan di pesawat ATR 72 series untuk penerangan area external. Strobe Light digunakan untuk meningkatkan visibilitas pesawat dalam kondisi atmosfer yang buruk [14]. Seiring berjalannya waktu, kinerja Strobe Light pada saat penerbangan mengalami penurunan kinerja akibat kerusakan yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya Strobe Light not flashing serta komponen-komponen yang berkaitan dengan Strobe light system pada ATR 72-500/600 melalui studi literatur dan observasi. Dari hasil penelitian ditemukan adanya salah satu komponen dari Strobe Light System yang mengalami kegagalan. Komponen tersebut berupa Power Supply Unit yang terjadi akibat short circuit. Komponen ini berfungsi untuk mengatur besaran dari daya output berupa tegangan yang masuk ke lampu Strobe Light sesuai dengan kebutuhannya. Akibatnya Strobe Light sebelah kanan tidak berkedip dengan keadaan CB (circuit breaker) 7LC pop out pada saat switch di on position. Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi permasalahan ini yaitu dengan melakukan penggantian pada komponen Power Supply Unit berdasarkan Maintenance Manual dengan cara mengganti komponen Power Supply Unit dengan yang baru. Oleh sebab itu penggantian komponen pada Strobe Light System secara tepat dapat membuat performa Strobe Light selalu dalam kondisi normal dan serviceable untuk meningkatkan visibilitas pesawat dalam kondisi atmosfer yang buruk pada saat penerbangan.Item IDENTIFIKASI DAN PERBAIKAN KASUS UNWANTED FUEL TRANSFER PADA PESAWAT BOEING 737-900ER(Politeknik Negeri Batam, 2025-01-24) Ahmad Syafi'i, Ceng Imam; Dzulfiqar,Mohamad Alif; Cahyagi,DanangFuel transfer system pada pesawat Boeing B737-900ER merupakan bagian dari fuel system yang dirancang untuk memindahkan bahan bakar dari satu tangki ke tangki lain guna memastikan distribusi yang seimbang atau untuk keperluan operational tertentu. Pada pesawat ini, bahan bakar disimpan di tiga tangki utama, yaitu main tank 1, main tank 2 dan center tank. Fuel transfer dilakukan dari tangki center atau tangki lain jika diperlukan untuk menyeimbangkan berat pesawat atau memastikan supply distribution fuel ke Engines dan APU (Auxiliary Power Unit). Indikasi yang menunjukkan aktivitas atau masalah pada fuel transfer system dapat terlihat di cockpit melalui fuel indicator dan warning light seperti fuel imbalance warnings, fuel transfer in progress and abnormal fuel transfer (unwanted fuel transfer). Dalam penelitian yang saya ambil ini terdapat kondisi abnormal dimana terjadinya unwanted fuel transfer from the no.2 tank to the center tank pada fuel transfer system yang akan saya bahas agar dapat mengetahui penyebab terjadinya dengan indikasinya dan penangan yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Tahapan yang dilakukan dengan cara mempelajari fungsi komponen dan cara kerja sistem dengan menggunakan referensi Boeing B737-900ER Aircraft Maintenance Manual (AMM), melakukan pemecahan masalah, melakukan inspeksi sesuai dengan rekomendasi dari Boeing Message Number (BMN), melaksanakan repair prosedur berdasarkan Structure Repair Manual (SRM) dan melakukan pengetesan menggunakan referensi Aircraft Maintenance Manual (AMM) yang bertujuan untuk memastikan permasalahan yang terjadi telah terselesaikan.Item Identifikasi dan Tindakan Preventif Terhadap Cacat Produk Maincarrier Pada Proses Umbug Fabrikasi Interior Mobil(Politeknik Negeri Batam, 2025-03-13) CANOVER, MUHAMMAD RENOELDI; Aryswan, AdeProses umbug merupakan salah satu proses akhir sebelum dilanjutkan ke mesin assemble. Proses umbug adalah pengecekan lem dan merapikan kulit yang berlebih setelah dilakukan tekanan dari mesin laminating. Pada proses umbug biasanya sering terjadi cacat komponen yang dikarenakan oleh operator umbug. Cacat komponen yang dihasilkan berupa pemotongan kulit yang berlebih dan kulit yang terbakar. Setelah melakukan identifikasi cacat komponen, ternyata lebih banyak cacat komponen karena kulit terbakar. Kulit terbakar karena penggunaan heatgun yang terlalu panas dan jarak antara heatgun dan kulit terlalu dekat. Penelitian ini dibuat dengan metode pengecekan visual dengan melihat hasil produksi dan kualitas produksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencegah adanya cacat komponen berupa kulit yang terbakar akibat penggunaan heatgun yang terlalu panas. Setelah melakukan pengumpulan data pengunaan heatgun dengan settingan heatgun yaitu dengan settingan 7, settingan 8 dan settingan 9. Settingan 8 merupakan hasil yang bagus dengan temperatur 350° C - 400° C karena lem akan meleleh pada temperatur tersebut namun juga masih dapat di tolelir oleh kulit sehinnga tidak terdapat cacat komponen berupa kulit yang terbakar dan mendapatkan 8 pcs komponen dalam satu jam.Item Pengaruh Tekanan Gas Oksigen dan LPG pada Proses Pemotongan Cutting Torch Pipa Carbon Steel 4 Inchi(hairi deswanto, 2025-03-05) Deswanto,hairi; Stefani Windy; hakim rahmanPenggunaan gas LPG dan oksigen sangat umum dalam proses pemotongan pipa dan plat menggunakan cutting torch. Kesalahan dimensi hasil akhir dalam proses pemotongan sering terjadi, dikarenakan tekanan gas yang tidak sesuai dengan dimensi benda yang dipotong. Untuk mengurangi kesalahan pemotongan menggunakan cutting torch dapat dilakukan dengan pengaturan tekanan gas potongaan. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan hasil terbaik tekanan gas oksigen dan LPG pada proses pemotongan cutting torch pipa carbon steel dengan diameter 4 inchi yang dilakukan sebanyak tiga kali dengan variasi 50 lb/in2 gas oksigen dan 50 lb/in2 LPG, 30 lb/in2 gas oksigen dan 70 lb/in2 LPG, 50 lb/in2 gas oksigen dan 30 lb/in2 LPG. Berdasarkan hasil pengujian tiga variasi tersebut, pemotongan mengggunakan variasi gas oksigen 30 lb/in2 dan gas LPG 50 lb/in2 lebih efektif, dikarenakan pemotongan dengan menggunakan variasi tersebut memiliki nilai rata rata pemotongan sebesar 49,71 mm dan penyusutan 2,29 mm. Sedangkan dibandingkan dengan pemotongan dengan gas oksigen 50 lb/in2 LPG 50 lb/in2 memiliki rata-rata pemotongan 47,08 mm dan penyusutan 4.92 mm, sedangkan tekanan gas oksigen 30 lb/in2, LPG 70 lb/in2 dengan rata-rata 45,07 mm 6,93 mm. Oleh karena itu tekanan gas yang efektif untuk melakukan pemotongan pipa carbon steel ukuran 4 inchi ketebalan 6.02 mm yaitu menggunakan tekanan gas oksigen 30 lb/in2 dan gas LPG 50 lb/in2.Item STUDI KASUS FAN BLADE VIBRATION PADA ENGINE CFM56-5B4 PESAWAT AIRBUS A320-214(Politeknik Negeri Batam, 2025-01-28) Saputra, Bayu Dwi; Saputra, Ihsan; Arifin, Nurul LailiAbstrak Pada pesawat Airbus A320-214 terdapat komponen utama salah satunya Engine. Engine pesawat adalah salah satu komponen kunci yang membuat pesawat mampu terbang. Fungsi utama dari Engine pesawat adalah menghasilkan daya dorongan yang cukup untuk mengatasi hambatan aerodinamis dan gravitasi, sehingga pesawat dapat mengangkat badan pesawat dan terbang. Engine selalu digunakan oleh pesawat untuk itu beban kerja engine sangat besar sehingga dapat menimbulkan masalah salah satunya engine fan blade vibration atau bisa disebut juga N1 vibration. Bagian fan blade perlu mendapat perhatian lebih ketika melakukan perawatan,salah satunya Engine fan blade relubrication, Engine fan blade relubrication adalah proses perawatan pada komponen fan blade yang dilakukan tiap 3000 flight cycle yang telah ditentukan aircraft maintenance manual/AMM.[1].Tujuan dari penelitian ini yaitu membahas langkah-langkah serta cara penanggulangan engine vibration N1/ Engine Fan rotor blade yang terdiri dari beberapa metode yaitu pelepasan fan blade,inspection, relubrication, pemasangan dan pengetesan. Hasil pengerjaan ini adalah mendapatkan nilai N1 vibration yang lebih kecil dari 1,6 – 2,6 units menjadi 0,6 units sehingga engine dapat berkerja lebih optimal dan sesuai dengan ketentuan dari Aircraft maintenance manual sehingga pesawat dapat terbang dengan kondisi lebih aman. Abstract On the Airbus A320-214 aircraft, there are main components, one of which is the Engine. The aircraft engine is one of the key components that makes the aircraft able to fly. The main function of the aircraft Engine is to produce sufficient thrust to overcome aerodynamic and gravitational resistance, so that the aircraft can lift the fuselage and fly. The engine is always used by the aircraft for that the engine workload is very large so that it can cause problems, one of which is engine fan blade vibration or can also be called N1 vibration. The fan blade section needs more attention when carrying out maintenance, one of which is Engine fan blade relubrication, Engine fan blade relubrication is a maintenance process on the fan blade component which is carried out every 3000 flight cycles that have been determined by the plane maintenance manual / AMM. [1]. The purpose of this study is to discuss the steps and means of overcoming engine vibration N1/ Engine fan rotor blade which consist of saveral methods, namely removing the fan blade,inspection,relubrication,installation and testing. The result of this research is to obtain a smaller N1 vibration value from 1.6-2.6 units to 0.6 units so that the engine can work more optimally and in accordance with the previsions of the Aircraft maintenance manual so that the aircraft can fly in safer conditions. Keyword: Studi Kasus Fan Blade Vibration Pada Engine CFM56-5B4 Pesawat Airbus A320-214Item Analisis Pengaruh Bentuk Lambung Terhadap Hambatan dan Stabilitas Pada Inland Passenger Vessel di Sungai Danube, Hungaria(Politeknik Negeri Batam, 2025-01-20) Rifai, Muslim Syaifullah; Cahyagi,Danang; Fyona, AnnisaSungai Danube merupakan jalur perairan vital di Eropa yang mendukung transportasi dan pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengaruh bentuk lambung kapal penumpang inland waterways, yaitu monohull dan catamaran, terhadap nilai hambatan dan stabilitas kapal di Sungai Danube. Data menunjukkan bahwa selama sembilan bulan di tahun 2021, terjadi pengangkutan kargo signifikan di wilayah ini, dengan Budapest sebagai salah satu pusat pariwisata utama. Metodologi yang digunakan meliputi analisis hambatan menggunakan perangkat lunak Maxsurf Resistance dan perhitungan manual dengan metode Holtrop. Hasil menunjukkan bahwa lambung catamaran memiliki nilai hambatan dan daya lebih tinggi dibandingkan monohull, meskipun keduanya dirancang dengan spesifikasi yang sama. Analisis stabilitas dilakukan menggunakan Maxsurf Stability Enterprise, menunjukkan bahwa stabilitas lambung monohull tidak memenuhi kriteria IMO pada beberapa kondisi pembebanan, sementara catamaran memenuhi semua kriteria yang ditetapkan. Dalam hal efisiensi bahan bakar, kapal monohull lebih unggul, mampu melakukan sembilan trip per pengisian bahan bakar, sedangkan catamaran hanya delapan trip. Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa meskipun lambung monohull lebih efisien dalam hal hambatan dan konsumsi bahan bakar, lambung catamaran memiliki keunggulan dalam stabilitas. Temuan ini dapat menjadi acuan dalam pengembangan desain kapal penumpang yang lebih baik dan sesuai dengan karakteristik Sungai Danube.Item Estimasi Waktu Dan Biaya Pada Proses Coating(2024-07-10) Nur Cahaya Putra Nur Cahaya Putra; baharudin,budi; Kamsyah, DomiCoating is a process of adding a special layer to the surface of a vehicle's paint so that the special paint makes the vehicle look glossy, clean and new. Many vehicles are dull and the paint color is starting to fade. Because of this, I started a vehicle coating business. So that it can become a place to care for vehicle cats and invite young people and the public to pay more attention to the vehicles they use every day so that they look clean and tidy. Many people are confused and afraid of caring for vehicle cats because of the time and costs involved. This article presents the coating process on vehicles, estimated time and costs for 1 unit of HONDA CB 200 vehicle.