D4 Animasi
Permanent URI for this collectionhttps://repository.polibatam.ac.id/handle/PL029/1768
Browse
45 results
Search Results
Item ANALISIS PENERAPAN METODE POSE TO POSE PADA KARAKTER DARA DALAM ANIMASI “FICUSIA” EPISODE 1(Politeknik Negeri Batam, 2025-07-30) Shabiratin, Azmah; Sembiring, Evaliata BrFilm animasi Ficusia dibuat dengan tujuan mengingatkan penonton tentang bahayanya penggunaan narkoba. Pada penelitian ini, penulis membahas tentang metode yang merupakan salah satu prinsip dalam pembuatan animasi. Metode tersebut adalah metode pose to pose yang digunakan dalam pembuatan animasi 3D Ficusia. Dalam proses tersebut perlu diperhatikan mengenai penerapan prinsip-prinsip animasi dan proses dalam penentuan gerakan sehingga penyampaian maksud dari gerakan karakter dapat dipahami oleh penonton. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan data dokumentasi, observasi dan wawancara Penelitian ini berhasil menganalisis penerapan metode pose to pose pada karakter Dara dengan pengaturan gerakan key pose, gerakan breakdown, inbetween dan penentuan jumlah frame dan menghasilkan gerakan yang baik.Item Perbandingan Interpretasi Karakter Bible Character dalam Ficusia dengan Representasi Budaya Nusantara dalam Binekon(Politeknik Negeri Batam, 2025-06-23) Budiyanto, Verdyanza; Dwi Harlyan, GhendyAnimasi sebagai media hiburan dan edukasi memiliki peran penting dalam merepresentasikan nilai-nilai budaya dan religius. Penelitian ini membandingkan interpretasi karakter Bible Character dalam Ficusia dengan representasi budaya Nusantara dalam Binekon. Dengan menggunakan metode kualitatif naratif deskriptif, penelitian ini menganalisis bagaimana kedua animasi tersebut mengadaptasi karakter dalam konteks modern. Ficusia menampilkan karakter Bible Character dengan pendekatan simbolik yang disesuaikan dengan audiens masa kini, sementara Binekon merepresentasikan budaya Nusantara melalui karakter yang mencerminkan keberagaman etnis di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua animasi menggunakan konstruksi naratif dan visual yang berbeda dalam menyampaikan nilai moral dan sosial. Ficusia menekankan nilai religius melalui konflik internal dan simbolisme visual, sedangkan Binekon menghadirkan keberagaman budaya Nusantara dalam karakter yang merepresentasikan berbagai suku. Studi ini menegaskan bahwa media animasi dapat menjadi sarana efektif dalam mentransmisikan pesan moral dan budaya dengan pendekatan yang sesuai dengan konteks sosial dan audiensnya.Item ANALISIS 3D ANIMATOR BAGIAN FACIAL EXPRESSION PADA STUDI KASUS X ANIMATION PROJECT(Politeknik Negeri Batam, 2025-06-29) ADHITYA DIMAS TAUFIQURRAHMAN ADHITYA DIMAS TAUFIQURRAHMAN; Rahmi, AnisPesatnya perkembangan animasi 3D menyoroti krusialnya ekspresi wajah realistis untuk komunikasi non-verbal dan emosi naratif, menjadikan perlunya riset teknik penanganan urgent shot animasi pada ekspresi wajah yang relevan. Namun, dalam produksinya sering terhambat karena adanya tantangan teknis, seperti pada X Animation Project di PT Kinema Systrans membutuhkan penanganan khusus terkait teknis penanganan urgent shot yang membutuhkan catatan detail serta keseragaman penanganan ekspresi wajah yang dilakukan oleh animator. Penelitian ini menggunakan metode art based research dengan pendekatan kualitatif yang menganalisis hasil catatan urgent shot pada facial rig model free character Mr. Vincent. Berdasarkan hasil temuan pada catatan urgent shot terdapat berbagai istilah yang perlu ditangani pada permasalahan facial expression. Catatan temuan ini mengindikasikan area spesifik yang perlu diperbaiki dalam alur kerja pembuatan ekspresi wajah.Item PENERAPAN RIGGING KARAKTER 2 DIMENSI UNTUK GAME VISUAL NOVEL DENGAN LIVE 2D CUBISM(POLITEKNIK NEGERI BATAM, 2025-01-15) SITI YUANE PUTRI, ZASQIA; DWI HARLYAN, GENDHYThe importance of creating two-dimensional (2D) characters that act as important elements in Visual Novel games using rigging techniques to make them expressive. Rigging techniques are used to provide detailed movements to the body, expressions, and poses of characters looks interactive. This research takes one main character, namely Hang Tuah from the Hikayat Hang Tuah book who has a brave and intelligent nature. This research aims to create more expressive 2D character assets when played in visual novel games and to give another choice for rigger and animator for using another type of rigging. Rigging and character animation were carried out using Live 2d Cubism software. Research testing was conducted by interviewing four respondents who were experienced and have recent job as Live 2D riggers. The design method used three pipeline animation production and the research method used qualitative research. The results of the this research showed that rigging of two-dimensional character assets Hang Tuah using Live 2D Cubism software can be said to have attractive and enjoyable movements when displayed in Visual Novel games by respondents. But, some improvements were needed for the rigging.Item PENERAPAN RIGGING KARAKTER 2 DIMENSI UNTUK GAME VISUAL NOVEL DENGAN LIVE 2D CUBISM(POLITEKNIK NEGERI BATAM, 2025-01-15) SITI YUANE PUTRI, ZASQIA; DWI HARLYAN, GENDHYThe importance of creating two-dimensional (2D) characters that act as important elements in Visual Novel games using rigging techniques to make them expressive. Rigging techniques are used to provide detailed movements to the body, expressions, and poses of characters looks interactive. This research takes one main character, namely Hang Tuah from the Hikayat Hang Tuah book who has a brave and intelligent nature. This research aims to create more expressive 2D character assets when played in visual novel games and to give another choice for rigger and animator for using another type of rigging. Rigging and character animation were carried out using Live 2d Cubism software. Research testing was conducted by interviewing four respondents who were experienced and have recent job as Live 2D riggers. The design method used three pipeline animation production and the research method used qualitative research. The results of the this research showed that rigging of two-dimensional character assets Hang Tuah using Live 2D Cubism software can be said to have attractive and enjoyable movements when displayed in Visual Novel games by respondents. But, some improvements were needed for the rigging.Item ANALISIS SOUND EFFECT DAN FOLEY ARTIST TERHADAP PENYAMPAIAN CERITA DALAM ANIMASI “FICUSIA”(2025-05-10) Rizkiansyah,Alif; Harlyan, Gendhy DwiThis study analyzes the role of sound effects and foley artists in enhancing storytelling in the animated film Ficusia. The primary focus is to explore how these audio elements contribute to the emotional and narrative depth of the animation. By using a qualitative approach, the research identifies key sound effects, such as ambient sounds, impact sounds, and fantasy sound cues, as well as the role of foley artists in creating realistic audio experiences. Data was gathered through observation of critical scenes and interviews with sound professionals involved in the film’s production. The findings highlight how sound effects and foley techniques are intricately synchronized with the visual elements to amplify emotional responses, making the audience more immersed in the story. The study concludes that sound effects and foley are not just technical additions but essential narrative tools that support the film's thematic exploration of magic, nature, and personal growth.Item Analisis Musik Melayu pada Scene 12 Film Animasi 3D “Laut Kite” Menggunakan Virtual Studio Technology(Nusanro Agus Dame Siregar, 2025-11-05) Siregar, Nusanro; Rahmi, Anis“Laut Kite” adalah film animasi yang mengangkat isu pencemaran sampah di wilayah pesisir akibat kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kondisi lingkungan sekitarnya. Animasi ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat Indonesia terhadap lingkungan, khususnya dalam menjaga kebersihan laut. Penelitian ini menganalisis musik Melayu dalam scene 12 film animasi Laut Kite, khususnya peran musik dalam memperkuat narasi visual dan efektivitas Virtual Studio Technology dalam mereproduksi instrumen tradisional. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan artistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun komposisi musik telah merepresentasikan karakteristik musik Melayu, penggunaan Virtual Studio Technology masih memiliki keterbatasan dalam artikulasi dan ekspresi musikal. Kesimpulannya, teknologi ini dapat menjadi alternatif dalam produksi musik berbasis budaya, namun perlu optimalisasi agar lebih autentik.Item EKSPLORASI GERAK ANIMASI MENGGUNAKAN LIMBER DI ADOBE AFTER EFFECTS(Politeknik Negeri Batam, 2025-01-24) Arabian, Yourrdhan; Rahmi, AnisPenelitian ini mengeksplorasi penggunaan plugin Limber dalam Adobe After Effects untuk mendukung penerapan 12 prinsip animasi, dengan fokus pada peningkatan efisiensi dan kualitas animasi 2D. Metode penelitian artistik (art-based research) digunakan untuk mengevaluasi efektivitas, efisiensi, dan kualitas animasi melalui praktik implementasi teknik rigging. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Limber secara signifikan menyederhanakan proses rigging, meningkatkan produktivitas, dan memungkinkan alur kerja yang lebih efisien dibandingkan metode tradisional. Limber mendukung penerapan prinsip-prinsip animasi seperti squash and stretch, anticipation, staging, hingga timing, dengan hasil animasi yang lebih halus dan realistis. Berdasarkan wawancara dengan dua narasumber ahli, beberapa area seperti pengaturan center of gravity, variasi sudut kamera, serta pengelolaan timing dan spacing dapat lebih dioptimalkan. Studi ini menegaskan bahwa integrasi teknologi modern seperti Limber dengan prinsip animasi klasik dapat memenuhi tuntutan industri animasi yang terus berkembang.Item Perancangan Bentuk Desain Anatomi Karakter yang Membentuk Kepribadian Karakter untuk Film Animasi Pendek 3D Berjudul EJA(2025-02-21) Corneo, Daffa Naufal; Zega, Selly ArtatyPenelitian ini bertujuan untuk merancang desain anatomi karakter yang membentuk kepribadian dalam film animasi pendek 3D berjudul “Eja”. Proses perancangan fokus pada penggunaan shape language, proporsi tubuh, siluet, dan ekspresi wajah untuk menciptakan karakter yang mampu menyampaikan kepribadian secara visual. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan pengumpulan data melalui observasi, analisis visual, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain anatomi mendukung kepribadian karakter. Beta, karakter utama, dirancang dengan proporsi tubuh proporsional dan postur tegas untuk mencerminkan sifat kepemimpinan dan antusiasme. The Cute Character memiliki kepala besar dan tubuh bulat, menciptakan kesan imut dan ramah, sedangkan The Screwball/Goofy Character memiliki bentuk tubuh tidak proporsional yang menonjolkan sifat humoris dan ceroboh. Penelitian ini menyimpulkan bahwa desain anatomi yang tepat memperkuat narasi, mendukung karakterisasi, dan menciptakan hubungan emosional yang kuat antara karakter dan audiens. Setiap karakter tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga memiliki kepribadian yang kuat dan mudah dikenali, memberikan dampak visual yang signifikan dalam film animasi Eja.Item Implementasi Prinsip Animasi Staging pada Karakter “Batang Bangau”(Politeknik Negeri Batam, 2025-01-16) NURMAN MOHAMMAD; Purnamasari, Amalia Dwi; Zega, Selly ArtatyPrinsip staging dalam animasi berperan penting dalam menciptakan pengalaman visual yang menarik dengan memfokuskan perhatian penonton pada elemen penting dalam setiap adegan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan prinsip staging dalam animasi 3D pada film pendek "Batang Bangau" guna meningkatkan kejelasan visual dan ekspresi karakter. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan mengumpulkan data melalui wawancara mendalam dan observasi terhadap perbandingan adegan sebelum dan sesudah penerapan staging. Tiga ahli animasi turut berpartisipasi sebagai narasumber untuk mengevaluasi efektivitas penerapan staging. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam kejelasan siluet karakter, kekuatan ekspresi, dan daya tarik visual setelah penerapan staging. Kesimpulannya, penerapan prinsip staging efektif dalam meningkatkan keterlibatan penonton serta memperkuat narasi visual, sehingga dapat menjadi panduan bagi animator untuk mengoptimalkan kualitas animasi mereka.