D4 Teknologi Rekayasa Pembangkit Energi

Permanent URI for this collectionhttps://repository.polibatam.ac.id/handle/PL029/1766

Browse

Search Results

Now showing 1 - 10 of 19
  • Item
    Analisa Pengujian Kabel NYA dan NYM Menggunakan Pengujian Hi-Pot di PT. Global Rising Technologies Perkasa
    (2024-07-19) Nicoles; Juwito, Arif
    Fokus penelitian ini adalah menganalisis uji tegangan tembus tahanan isolasi kabel NYA dan NYM. Nilai tegangan tertinggi yang dapat ditahan oleh isolasi kabel hingga tegangan tembus adalah parameter uji. PT. Global Rising Technologies Perkasa menggunakan alat uji Hi-Pot tegangan tinggi dengan kapasitas tegangan maksimum untuk melakukan penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan batas maksimum kemampuan sampel kabel untuk menahan tegangan. Penelitian juga akan menyelidiki dampak yang dimiliki sampel kabel terhadap resistansi isolasi dan arus bocor ketika kabel terkena tegangan yang lebih tinggi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tegangan injeksi kabel tegangan rendah terkait dengan arus bocor yang lebih besar dan resistansi isolasi yang lebih rendah.
  • Item
    Analisis Sistem Proteksi Cooling Water Pump di PLTMG Maxpower Panaran Indonesia
    (2024-05-15) Priyanti, Umi Riska; Atabiq, Fauzun
    Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) merupakan sebuah pembangkit listrik yang menggunakan mesin gas sebagai penggerak generatornya. PLTMG Maxpower Panaran menghasilkan daya listrik sebesar 2x25 MW yang didistribusikan melalui jaringan distribusi 20 KV Batam dan 150 KV Batam-Bintan dengan mode operasi adalah Island Mode. PLTMG Maxpower Panaran merupakan pembangkit listrik dengan 18 mesin gas. Terdapat 1 mesin dengan 20 silinder dan 1 generator di setiap engine nya. Pembangkit ini menggunakan bahan bakar Compressed Natural Gas (CNG) dengan mode operasi co-generation plant. Penelitian ini lakukan untuk studi kasus berfokus pada sistem proteksi cooling water motor pump untuk mengevaluasi kinerja proteksi pada motor pump agar cooling system di Maxpower Panaran dapat bekerja secara optimal. Proteksi utama Pembangkit ini salah satunya adalah fuse dan Thermal Overload Relay Relay (TOR). Penelitian dilakukan pada bulan Desember setelah terjadi short circuit pada fuse motor pump jacket water. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan perhitungan dan analisis berdasarkan standarisasi sistem proteksi motor induksi. Penelitian dilakukan dengan berdasarkan perhitungan, rating TOR berada di rating 28,5A dengan rating TOR yang terpasang berada di rating 34 A, dari hasil analisa yang dilakukan rating TOR tersebut sudah berada diatas ambang batas nilai yang seharusnya. Berdasarkan standarisasi NEMA didapatkan rating fuse hasil perhitungan berada di rating 57A dengan rating fuse yang terpasang berada di range 25A – 35A. Oleh karena itu, dibutuhkan fuse dengan rating 50A untuk menjaga keandalan mesin agar tidak terjadi trip atau fuse terbakar kembali.
  • Item
    Analisis Pengaturan Frekuensi Variable Speed Drive Terhadap Kinerja Motor Induksi 3 Fasa di PT Bintan Alumina Indonesia
    (Politeknik Negeri Batam, 2024-07-17) Nuryanti, Anastasya; Juwito, Arif
    Motor pompa merupakan salah satu bentuk implementasi motor induksi yang sering dijumpai di industri. Pada pengoperasiannya, dibutuhkan kecepatan yang dapat berubah sesuai kebutuhan. Untuk mengubah kecepatan pada motor induksi dapat dilakukan dengan menyuplai motor menggunakan inverter Variable Speed Drive (VSD). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak penggunaan Variable Speed Drive terhadap kinerja motor induksi tiga fasa. Pengujian dilakukan pada frekuensi 15, 20, 25, 30, 35 Hz (frekuensi inverter) dengan motor yang diberi beban. Dari penelitian yang dilakukan pada tanggal 2 Oktober 2023 – 15 Oktober 2023 diperoleh kesimpulan yakni peningkatan frekuensi secara linear meningkatkan kecepatan putaran motor sebesar rata-rata 19,8 rpm per kenaikan frekuensi. Namun, peningkatan frekuensi juga menyebabkan penurunan torsi motor, dengan rata-rata torsi sebesar 929 Nm. Selain itu, perubahan frekuensi memengaruhi tegangan, arus, dan daya, menghasilkan peningkatan nilai daya input dan output, dengan rata- rata daya input sekitar 62,79 kW dan daya output sekitar 46,29 kW. Meskipun terjadi peningkatan daya, efisiensi motor tetap stabil pada sekitar 73,72%. Kata kunci: Motor Induksi 3 Fasa, Variable Speed Drive, Kinerja Motor
  • Item
    Pengaruh penggunaan Sprinkle terhadap perubahan suhu dan Efisiensi Cooling System pada Charge Temperature P2 Unit 5 PLTMG
    (2024-12-22) Pratama, Putra; Purba, Jhon Hericson
    Cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini dapat berpengaruh pada banyak hal, salah satunya terhadap PLTMG Maxpower Panaran. Efisiensi cooling system di PLTMG Maxpower Panaran yang sangat dipengaruhi oleh cuaca dapat menyebabkan pengaruh pada alat-alat yang digunakan dan daya yang dihasilkan. Suhu ambien atau yang biasa dikenal sebagai suhu lingkungan sangat mempengaruhi efisiensi cooling system. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sprinkle terhadap cooling system pada Charge Temperture P2 Unit 5 PLTMG Maxpower Panaran. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode kuantitatif dengan melakukan observasi langsung ke lapangan terhadap data yang ditemukan dengan mendapatkan hasil bahwa suhu ambien pada siang dan malam hari sangat berbeda sehingga menghasilkan efisiensi yang berbeda juga terhadap cooling system. Apabila suhu ambiennya turun, suhu cooling system akan menyeseuaikan agar menjaga kestabilitasannya. Pengaruh suhu ambien sangat berpengaruh terhadap Charge Temperature, jika pada saat siang hari suhu ambiennya tinggi dan itu berpengaruh pada Charge Temperature dan begitu juga pada saat malam hari suhu dari ambien nya rendah juga akan berdampak. Data yang didapatkan jika tidak menggunakan sprinkle rata-rata suhu ambien yang didapat sebesar 32,75 °C, suhu return air sebesar 65,6 °C, charge temperature sebesar 60,3 °C, dan beban mesin sebesar 2447 KW. Jika menggunakan sprinkle rata-rata suhu ambien yang didapat sebesar 32,6 °C, suhu return air sebesar 65,7 °C, charge temperature sebesar 60,2 °C, dan beban mesin sebesar 2919 KW.
  • Item
    Studi Kasus Kerusakan Motor Sealing Air Fan 2 di PT Energi Listrik Batam
    (2024-05-14) Johan, Hanaffy; Atabiq, Fauzun
    Motor sealing air fan berfungsi penting dalam mengarahkan udara panas dari turbin di PT Energi Listrik Batam. Namun, motor ini terdapat masalah yang signifikan. Studi ini menganalisis penyebab kegagalan pada motor sealing air fan 2. Pada tanggal 22 Maret, terdeteksi adanya gangguan berupa bunyi bising yang tinggi. Hasil analisis menunjukkan adanya vibrasi yang sangat tinggi, diindikasikan adanya aus pada bearing motor tersebut, sehingga dilakukan pembongkaran motor listrik. Tujuan pembongkaran adalah untuk mengetahui penyebab kerusakan dan melakukan perbaikan atau penggantian pada motor sealing air fan 2. Pengukuran vibrasi dilakukan menggunakan alat VibXpert II, dan pengukuran tahanan insulasi serta polarity index dilakukan sebelum dan sesudah perbaikan untuk mengecek adanya kotoran atau debu pada belitan motor. Ditemukan bahwa impeller motor mengalami korosi, sehingga dilakukan balancing dengan penambahan beban sebesar 203g di area 74°. Setelah perbaikan, pengukuran menunjukkan penurunan signifikan pada vibrasi dan peningkatan nilai tahanan insulasi serta polarity index. Nilai vibrasi pada Motor outboard horizontal yang sebelumnya 199 mm/s menurun menjadi 66.4 mm/s, dan nilai polarity index meningkat dari 1.04 menjadi 2.59 setelah proses perbaikan, menunjukkan peningkatan performa motor sesuai standar yang ditetapkan.
  • Item
    Modifikasi dan perawatan dengan pengujian non return prechamber valve guna mengurangi force outage di PLTMG Panaran Batam
    (andrean wijaya, 2024-12-27) wijaya, andrean; Hasnira, Hasnira
    PLTMG Panaran Batam merupakan pembangkit listrik tenaga mesin gas yang mengoperasikan 3 unit mesin gas menghasilkan daya listrik sebesar 3 x 7,5 MW. Pengoperasian dalam waktu lama dapat menurunkan performa mesin gas dan menyebabkan force outage yang salah satunya disebabkan oleh kegagalan prechmaber valve hal ini diakibatkan pembebanan pada mesin, mesin trip atau gangguan sistem jaringan, serta pengoperasian diluar batas optimal. Tujuan penelitian ini adalah mencari penyelesain masalah sebab dari prechamber valve dan dapat meminimalisir terjadinya force outage yang disebabkan oleh kegagalan prechamber valve. kemudian di evaluasi dan tindak lanjut maintenance, guna untuk mencegah dan menjaga keandalan mesin lebih optimal dalam beroperasi. Dengan melakukan modifikasi perawatan serta pengujian yang dilakukan menggunakan tools Non-return prechamber valve test dengan mensimulasikan gas menjadi udara bertekanan 6 bar untuk mengetahui non return prechamber valve layak atau tidaknya untuk di assembly di mesin PLTMG Panaran. Dari hasil riset dengan menguji 2 prechamber yang bermasalah di silinder 2A & 7A menunjukan pressure yang normal setelah dilakukan pengujian dan hasil riset tersebut diuji coba assembly di mesin PLTMG Panaran yang menunjukan hasil yang normal juga untuk exhaust temperature ditanggal 10 januari 2024. Untuk itu penulis menyarakan metode pengujian ini yang sudah terbukti guna membantu karyawan di PLTMG Panaran dan selanjutnya penulis juga menyarankan untuk penelitian selanjutnya agar dapat memerhatikan permasalahan lain yang mungkin disebabkan oleh Coil,Busi, dan HT(high tension).
  • Item
    Analisis Kualitas Air Clarifier Pada Proses Water Treatment Plant PT Bintan Alumina Indonesia
    (2024-06-12) Anjelina; Putra, Irwanto Zarma
    Air baku menjadi kursial dalam proses PLTU, perubahan fisik air dapat terjadi akibat konsentrasi padatan terlarut, mokroba, dan zat-zat lainnya. Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh kualitas air clarifier pada water treatmant plant di PT Bintan Alumina Indonesia, yang bertujuan memastikan bahwa air baku yang digunakan dalam Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) memenuhi standar kualitas yang dibutuhkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum proses clarifier, nilai rata-rata konduktifitas air sebesar 25,11 μS/cm, dengan rata-rata pH 6,9. Setelah proses klarifikasi, konduktivitas mengalami peningkatan sebesar 21,22%, pH naik 1,5%, dan kekeruhan mengalami penurunan sebesar 0,53%. Kadar natrium klorida (NaCl) dalam air keluar clarifier berkisar antara 0,01 mg/L hingga 0,3 mg/L setelah penambahan dosis koagulan, dan nilai 0,3 mg/L masih sesuai dengan standar perusahaan. Dengan batas maksimum kadar NaCl pada air clarifier sesuai standar perusahaan sebesar <0,5 mg/L. Meskipun hasil menunjukkan bahwa air setelah proses clarifier masih memenuhi standar kualitas yang ditetapkan, tetapi perlu tetap memperhatikan kadar zat kimia pada air clarifier agar tidak melebihi batas standar yang telah ditetapkan. Dengan demikian, pemantauan terus-menerus terhadap kualitas air clarifier penting untuk menjaga kinerja dan efisiensi PLTU serta memastikan keberlanjutan pasokan energi listrik.
  • Item
    Analisa Pengujian Kabel NYA dan NYM Menggunakan Pengujian Hi-Pot di PT. Global Rising Technologies Perkasa
    (2024-07-10) Nicoles; Juwito, Arif
    Fokus penelitian ini adalah menganalisis uji tegangan tembus tahanan isolasi kabel NYA dan NYM. Nilai tegangan tertinggi yang dapat ditahan oleh isolasi kabel hingga tegangan tembus adalah parameter uji. PT. Global Rising Technologies Perkasa menggunakan alat uji Hi-Pot tegangan tinggi dengan kapasitas tegangan maksimum untuk melakukan penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan batas maksimum kemampuan sampel kabel untuk menahan tegangan. Penelitian juga akan menyelidiki dampak yang dimiliki sampel kabel terhadap resistansi isolasi dan arus bocor ketika kabel terkena tegangan yang lebih tinggi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tegangan injeksi kabel tegangan rendah terkait dengan arus bocor yang lebih besar dan resistansi isolasi yang lebih rendah.