D3 Teknik Perawatan Pesawat Udara
Permanent URI for this collection
Browse
Recent Submissions
- ItemStudi Kasus The Failure of The MCAS (Maneuvering Characteristic Augmentation System) pada pesawat BOEING 737 MAX-8(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-19) Tampubolon, Mu'arif Abbas; Putra, Lalu Giat Juangsa; SutartoTugas akhir ini merupakan studi kasus mendalam tentang kegagalan MCAS (Maneuvering Characteristics Augmentation System) pada pesawat Boeing 737 MAX 8. Fokus utama pembahasan adalah mepelajari insiden konkret yang melibatkan MCAS, mengevaluasi dampaknya terhadap kinerja penerbangan pesawat, dan menyajikan rekomendasi untuk perbaikan sistem. Tugas akhir ini menyelidiki faktor penyebab kerusakan MCAS. Tugas akhir ini juga akan memberikan wawasan mendalam mengenai peristiwa kronologis dan memperkuat rekomendasi untuk peningkatan desain dan prosedur penerbangan. Selain itu, tugas akhir ini menyoroti pentingnya pelatihan awak pesawat terkait dengan sistem seperti MCAS, dan memberikan rekomendasi untuk peningkatan transparansi informasi terkait sistem otomatisasi pesawat kepada pilot.
- ItemStudi Kasus Kegagalan Crossbleed Valve pada Mode Auto dan Manual A320-232 PK-BKK(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-13) Arfanda, Dimas; Siregar, JamesThe crossbleed system is included in ATA Chapter 36, Pneumatic. The pneumatic system functions to provide a source of compressed air to the anti-ice system, air conditioning, pressurization system, engine starting, and hydraulic reservoir. The source of the pneumatic system comes from the aircraft engine, APU, and ground air supply. The Crossbleed Valve is designed to isolate and connect a pneumatic system with another pneumatic system. If there is a problem with the crossbleed valve system on the aircraft and it is in a state of engine failure, the engine cannot produce a pneumatic source, so it requires another pneumatic source as a backup source. The purpose of my research is to analyze the failure of the crossbleed valve system in order to increase understanding and improvement in this system. This research is based on procedures that have been established by the manufacturer and are documented in the aircraft maintenance manual (AMM), aircraft wiring manual (AWM), troubleshooting manual (TSM), and aircraft schematic manual (ASM). This research carries out standardized and industry-tested procedures to ensure effective and reliable aircraft maintenance and troubleshooting. This research also obtained data through consultation with certified engineers and experts in the A320-232 type of aircraft. The problem in this study was discovered based on findings during the aircraft C-check. The research confirmed the system fault through an operational test by referring to AMM and BMC to check the current status. Fault isolation was performed by continuity check, ampere check, and power check, identifying the damage to the crossbleed valve selector switch. Replacement of components according to the part number from the illustrated part catalog was performed to make the system work normally. Keywords: Pneumatic system, crossbleed valve
- ItemStudi Kasus Penyebab Terjadinya Fan Brake Not Operate Pada Pesawat Airbus A320(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-11) Gideon,Shion; Putra,Juangsa Giat Lalu; MoeljantoAirbus A320 aircraft have a Brake system this component plays an important role in flight safety and comfort, Passengers will feel calm and comfortable when the plane lands perfectly.[1] The fan on the Brake component plays a role in helping maintain the temperature when the aircraft breaks if the Brake overheats, a warning will appear on the ecam (Electronic Centralised Aircraft Monitor) and Brake Fan turn on. Brake Fan Temperature it self has a limitation of 300 ° C, overheated Brake should not taxi because it can cause Fire on the Overheated Brake, Monitoring the temperature of the Brake System is one of the key aspects in maintaining the safety of A320 aircraft operations. Proper temperature indication is very important to ensure the performance of the braking system is within safe limits, so on the A320 aircraft there is the name Cooling Fan which functions to reduce the hot temperature of the Brake on the aircraft quickly. The problem that occurs is that the temperature of the fan brake increases so that it exceeds the predetermined limitation limit. The step in solving this problem is troubleshooting and discussing it with the engineer and mechanic. After troubleshooting, cooling and housing the Fan Brake System has a problem or is damaged, the solution to this problem is to replace the components which refer to the AMM (Aircraft Maintenance Manual). The limitation that exists when the Fan Brake is no Operate is 320oC, after replacing components and carrying out a Test Flight, the replaced components work normaly with temperature of 105oC.
- ItemStudi Kasus Penyebab Indikator Flap split pada Boeing 737-800/900 ER(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-19) Sihombing, Ridwan Nikolas; Siregar, JamesFlap adalah penampang bagian belakang pada sayap pesawat yang fungsinya menaikkan gaya angkat pesawat saat lepas landas. Flaps Position Indikator berfungsi untuk mengetahui posisi flap kiri dan kanan. Indikator posisi flap berada di panel instrumen tengah P2. Sehingga penerbang dapat melihat posisi flaps melalui indikator yang berada di cockpit. Indikator flap sangat berpengaruh besar di pesawat, jika terjadi kerusakan pada indicator flap maka pesawat tidak layak diterbangkan. Permasalahan yang terjadi pada indicator flap mengakibatkan flap kiri dan kanan tidak singkron dan menyebabkan pesawat jatuh dikarenakan terjadi stall. Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan indicator flap split dan cara bagaimana menyelesaikannya agar indikator flap kembali dengan normal, Metode penelitian yang digunakan dalam merancang tugas akhir ini adalah metode kualitatif yaitu observasi langsung, wawancara dengan engineer terkait, dan Traicing Aircraft Manual. Dengan menyesuaikan ATA chapter, mengikuti arahan dari FIM, the possible cause is a cable problem, FSEU (flap slat electronic unit), right flap position transimitter, didapat letak permasalahannya pada saat troubleshooting adalah di right flap position transmitter dan harus diganti.
- ItemTroubleshooting Of Weather Radar System pada Pesawat Boeing 737-900 ER(Politeknik Negeri Batam, 2024-07-11) Caucin, Maria; Fadilah, Nurul; Giat, LaluSystem Weather Radar (WXR) menyediakan indikasi visual weather condition, windshear events, land contours. WXR beroperasi dengan prinsip yang sama seperti echo. System WXR mentransmisikan radio frequency (RF) pulses dalam area 120 derajat atau 180 derajat ke depan pesawat, tergantung pada mode yang dipilih dan ditampilkan pada navigation display (ND). Objek memantulkan pulses kembali ke penerima. Penerima memproses sinyal yang dikembalikan untuk menunjukkan cuaca , ground mapping ,windshear events. Tujuan dari penelitian ini antara lain mengetahui fungsi yang terdapat pada system WXR dan langkah-langkah troubleshooting pada system tersebut. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif, observasi langsung, wawancara dengan engineer terkait, dan Tracing Aircraft Manual, Aircraft Maintenance Manual (AMM), Fault Isolation Manual (FIM) dan Illustrated Part Catalog (IPC). Trouble dicatat di buku AFML lalu ditransfer ke DMI No 009951 oleh engineer pada pesawat PK-LFO. Cara mengatasi troubleshooting dalam system WXR dimulai dengan melakukan self-test. Jika self-test menemukan kegagalan, langkah selanjutnya adalah melakukan Built-in test equipment (BITE). Menurut FIM ada beberapa hal yang menjadi penyebab masalah WXR fail adalah R/T dan waveguide assembly. Pada saat inspect waveguide assembly tidak ditemukan kerusakan. Oleh karena itu, R/T problem dan diperbaiki dengan mengganti R/T. Setelah penggantian, lakukan self-test kembali. Jika tampilan menunjukkan "TEST COMPLETE", itu berarti system sudah berfungsi kembali dan siap digunakan.